3. bagaimana peran rumah tangga konsumen dalam menyediakan faktor produksi bagi produsen?

3. bagaimana peran rumah tangga konsumen dalam menyediakan faktor produksi bagi produsen?

Ajaib.co.id – Apa yang terlintas di benak kamu bila mendengar kata ‘rumah tangga konsumen’ dari sisi ekonomi? Pihak yang membelanjakan pendapatan? Pihak yang hanya berperan mengonsumsi sesuatu atau bahkan berperilaku konsumtif? Well, ada benarnya bila kamu beranggapan seperti demikian. Namun, sebagai salah satu pelaku ekonomi, peran penting rumah tangga konsumen tak melulu terkait konsumsi, lho!

Pelaku ekonomi merupakan individu, kelompok, institusi, atau lembaga yang terlibat dalam kegiatan ekonomi. Kegiatan tersebut mencakup produksi, distribusi, dan konsumsi. Ada beberapa pelaku ekonomi, misalnya rumah tangga konsumen. 

Siapa Saja Pelaku Ekonomi Rumah Tangga?

Setiap kegiatan ekonomi tentu memiliki aktor yang memainkan peran masing-masing didalamnya. Dalam ilmu ekonomi, aktor dikenal dengan pelaku ekonomi. Peranan pelaku ekonomi saling terkait satu sama lain dan saling membutuhkan. Berikut beberapa pelaku ekonomi tersebut.

1. Rumah tangga konsumen

Rumah tangga konsumen sering disebut juga rumah tangga keluarga atau cukup disingkat RTK. Secara sederhana, rumah tangga konsumen dapat didefinisikan sebagai kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kelompok masyarakat ini memanfaatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jadi, dalam kegiatan ekonomi, rumah tangga konsumen memang berperan sebagai konsumen pada barang atau produk maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Rumah tangga produsen 

Rumah tangga produsen punya peranan penting di masyarakat, karena ia berperan sebagai pelaku ekonomi yang menyediakan barang atau jasa bagi rumah tangga konsumen.  Rumah tangga produsen di Indonesia sendiri dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi.

3. Rumah tangga pemerintah

Salah satu pelaku ekonomi yang memiliki peran penting adalah pemerintahan. Perekonomian yang berlangsung di Indonesia harus terkendali dengan berbagai kebijakan-kebijakan yang menguntungkan, baik untuk produsen, konsumen, maupun distributor. 

Peran utama pemerintah di sini adalah sebagai pelaku ekonomi adalah mengendalikan perekonomian dengan berbagai kebijakan ekonomi untuk memakmurkan warga negaranya.

4. Masyarakat luar negeri

Suatu negara tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, maka dari situlah negara membutuhkan negara lain untuk mencukupi kebutuhannya. Pada kondisi inilah negara lain berperan bagi perekonomian di Indonesia. 

Adapun peran dari rumah tangga luar negeri bagi perekonomian di dalam negeri yaitu sebagai konsumen, produsen, investor, pertukaran tenaga kerja, hingga pemberi pinjaman luar negeri.

Sebagai konsumen, hal ini dapat dilihat dari kegiatan impor yang dilakukan rumah tangga luar negeri terhadap produk dalam negeri. Sebagai produsen, rumah tangga luar negeri membantu memenuhi kebutuhan suatu negara yang tidak dapat memproduksi barang dan jasa.

Hal ini dapat dilihat dengan kegiatan ekspor. Dari kegiatan ekspor dan impor tersebut pemerintah bisa memperoleh devisa sebagai salah satu sumber pendapatan negara.

Peran Pelaku Ekonomi Rumah Tangga

Pada praktiknya, peran pelaku ekonomi rumah tangga konsumen sebagai konsumen dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro dan mikro. Saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, misalnya, memaksa banyak orang untuk tetap tinggal di rumah. Makin banyaknya orang yang tetap tinggal di rumah berdampak pada perubahan perilaku konsumen. Dalam konteks ini adalah pola belanja rumah tangga. 

iPrice merangkum habit belanja online orang Indonesia memanfaatkan data impression dari Google Analytics selama periode 1-29 Februari dan 1-29 Maret 2020. Riset ini dilakukan dengan melacak minat belanja online orang Indonesia terhadap sejumlah produk selama masa pandemi COVID-19.

Ada sejumlah data menarik dari riset tersebut, misalnya hand sanitizer atau pembersih tangan menjadi produk dengan daya minat belanja tertinggi, yaitu 5.585% diikuti vitamin C dengan peningkatan minat belanja hingga 1.986%. Produk-produk makanan, minuman, dan untuk keperluan hobi outdoor serta indoor, seperti sepeda dan video game juga menunjukkan peningkatan yang relatif tinggi.

Tren bekerja dari rumah (work from home/WFH) juga ikut mempengaruhi tren minat belanja online orang Indonesia. Tingginya intensitas meeting online dan video conference tercermin dari meningkatnya minat belanja webcam hingga 1.572%.

Rumah Tangga Konsumen Berperan Sebagai Penyedia Faktor Produksi

Selain berperan sebagai konsumen, rumah tangga konsumen juga berperan sebagai penyedia faktor produksi. Faktor produksi merupakan sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses kegiatan produksi barang dan jasa. Peran rumah tangga konsumen sebagai penyedia faktor produksi berupa sumber daya manusia atau tenaga kerja, modal, tanah atau lahan, serta pengusaha (wirausaha). 

Satu lagi wujud peran rumah tangga konsumen sebagai penyedia faktor produksi adalah bahan baku. Peran sebagai penyedia bahan baku, contohnya adalah rumah tangga yang memiliki lahan pohon mahoni atau jati.

Kemudian, kayu tersebut dijual pada perusahaan mebel agar diolah menjadi perabotan rumah tangga. Singkatnya, rumah tangga konsumen juga dapat berperan sebagai pemasok faktor produksi kepada rumah tangga perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan.

Guna memanfaatkan faktor-faktor produksi, perusahaan memberikan balas jasa kepada penyedianya, yakni rumah tangga. Tenaga kerja, contohnya, menerima upah atau gaji, bunga, pemilik tanah memperoleh sewa, sedangkan pemilik keahlian memperoleh laba atau keuntungan.

Dengan kata lain, pendapatan rumah tangga konsumen bisa berupa sewa (rent), upah (wage), bunga (interest), dan laba atau keuntungan (profit). Kemudian, pendapatan yang diperoleh rumah tangga konsumen digunakan untuk mengonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

Balas jasa perusahaan kepada penyedia faktor produksi pun tak terlepas dari kondisi ekonomi makro dan mikro. Tidak sedikit perusahaan, misalnya, yang melakukan penyesuaian terhadap struktur gaji tenaga kerjanya di masa pandemi COVID-19. 

Tekanan di industri penerbangan, contoh lebih spesifiknya, memaksa tiga maskapai penerbangan sudah mengambil langkah berani dengan memangkas gaji eksekutif dan staf guna bertahan dari dampak pandemi COVID-19 yang menghantam semua sendi-sendi perekonomian global.

Ketiga maskapai yang dimaksud adalah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), AirAsia Group, dan Malindo (perusahaan patungan Lion Air Group dan Malaysia National Aerospace and Defence Industries). Pemotongan gaji ini dilakukan mulai dari level direksi dan komisaris hingga ke staf perusahaan dengan besar pemotongan 10%-50%.

Beberapa perusahaan juga menyesuaikan gaji pekerjanya dalam bentuk lain, seperti menunda pencairan gaji, penghapusan berbagai tunjangan hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).

Hukum & Kurva Permintaan dalam Perekonomian Rumah Tangga

Permintaan dan penawaran adalah salah satu ilmu ekonomi pasar paling mendasar. Permintaan dan penawaran bersifat bertentangan, namun keduanya akan mencapai titik keseimbangan pasar ketika saling bertemu, itulah yang disebut sebagai hukum permintaan dan penawaran.

Hukum permintaan dan penawaran ini menjelaskan hubungan antara harga dan jumlah yang ditawarkan.  Kondisi inilah yang disebut kurva permintaan dan penawaran.

Berdasarkan hukum permintaan, ketika suatu harga barang atau jasa turun, maka jumlah permintaan akan naik. Sebaliknya saat harga barang yang diminta naik, maka permintaan akan turun. Di bawah ini adalah beberapa faktor yang memengaruhi permintaan.

  1. Harga barang atau jasa: Jika harga barang murah, maka permintaan cenderung meningkat, dan sebaliknya. 
  2. Pendapatan pembeli: Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin tinggi pula daya beli terhadap suatu barang. 
  3. Selera konsumen: Selera konsumen yang sedang tinggi bisa memicu kenaikan permintaan. Contohnya harga tiket konser artis yang sedang digandrungi tentu akan dibanderol lebih mahal.
  4. Harga barang pengganti: Contohnya ketika harga kopi tengah mahal, orang akan mengalihkan belanjanya pada teh karena harganya lebih murah.  Di mana, perubahan harga menyebabkan pergerakan sepanjang kurva permintaan. Sedangkan, pergeseran kurva ke kanan atau ke kiri disebabkan oleh faktor-faktor lain dari harga barang itu sendiri.
  5. Harapan konsumen: Ekspektasi atau harapan konsumen tentang harga suatu barang di masa depan juga turut mempengaruhi permintaan. Misalnya dalam hal properti, permintaan pembelian properti di lokasi-lokasi yang strategi tentu akan sangat tinggi. Ini karena konsumen berharap nilai jualnya lebih tinggi di masa depan.
  6. Jumlah penduduk: Semakin tinggi jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara, semakin tinggi pula tingkat permintaannya. 

Interaksi Pelaku Ekonomi Rumah Tangga

Berdasarkan gambaran di atas, maka terjadi interaksi antara rumah tangga keluarga dan rumah tangga perusahaan, serta rumah tangga pemerintah dan masyarakat luar negeri. Interaksi ini menyebabkan terjadinya aliran arus uang dan barang atau jasa. 

Tapi, hasil produksi dan jasa tersebut tidak selalu bisa langsung sampai ke tangan konsumen tanpa perpanjangan tangan pihak lain, seperti pemerintah. Pemerintah di sini mencakup semua lembaga, institusi, atau badan pemerintahan yang memiliki wewenang dan tugas mengatur kegiatan ekonomi. 

Jadi, selain berinteraksi dengan produsen, rumah tangga konsumen juga memiliki interaksi dengan pemerintah. Bentuk interaksi itu, misalnya, saat membeli barang maupun jasa, maka rumah tangga konsumen harus membayar pajak. Pajak yang ditetapkan oleh pemerintah bersifat wajib dan harus dibayarkan oleh setiap rumah tangga keluarga. Fungsi dari pembayaran pajak ini untuk membiayai berbagai kepentingan publik.

Sebenarnya, masih terdapat satu pelaku ekonomi lainnya, yakni masyarakat luar negeri. Suatu negara belum tentu dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Sebagian kebutuhan suatu negara dapat terpenuhi dengan melibatkan bantuan dari negara lain. Negara lain bisa bertindak sebagai produsen, konsumen, ahli, investor dan lain-lain.

Rumah tangga konsumen pun memiliki interaksi dengan masyarakat luar negeri, baik sebagai konsumen maupun penyedia faktor produksi.