3m adalah cara untuk mencegah penyakit

Saat penyakit demam berdarah dengue (DBD) meningkat di Indonesia, banyak himbauan untuk melakukan 3M. Dalam hal ini, 3M berarti Menguras, Menutup, dan Mengubur. Tiap keluarga dihimbau untuk rajin menguras bak mandi dan mengeringkan tempat-tempat penampungan air agar nyamuk tidak bisa bertelur pada tempat-tempat yang ada genangan air dan terhindar dari demam berdarah.

Selanjutnya, menutup artinya tempat penampungan air harus ditutup agar nyamuk tidak dapat bertelur pada tempat yang ada genangan air. Lalu, mengubur artinya mengubur sampah agar tidak menjadi sarang nyamuk.

Pada saat himbauan penerapan PSBB secara gencar dan ketat, juga ada himbauan dari Pemerintah untuk melaksanakan 3M. Namun, apakah 3M ini sama dengan 3M diatas ?

Ternyata, 3M pada masa pandemi COVID-19 artinya Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan (Menjaga Kebersihan).

Memakai masker berarti apabila Anda keluar rumah, hendaknya jangan lupa memakai masker, karena akan melindungi Anda dari penularan virus dan sekaligus tidak bisa menularkan virus pada orang lain. Sedangkan menjaga jarak ialah jangan berkerumunan, namun harus melakukan pemisahan jarak dengana orang lain sekitar 1,5-2 meter.

Berikutnya, mencuci tangan artinya setiap orang menyentuh benda-benda harus segera untuk cuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer. Lalu, menjaga kebersihan artinya setiap individu harus segara mandi apabila baru pulang dari bepergian.

Untuk itu, sudah sewajarnya kita untuk terus menerapkan 3M yang merupakan bagian dari protokol kesehatan saat pandemi COVID-19 ini. Dengan begitu, diharapkan dapat menekan jumlah penularan.

Hari Demam Berdarah diperingati setiap tanggal 22 April yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya dari penyakit demam berdarah dengue secara berkelanjutan. Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes Aegepty.  Penyakit ini biasanya menyerang saat musim penghujan.  Musim penghujan yang lembab dan banyak genangan air menyebabkan perkembangbiakan nyamuk meningkat. Penyakit ini bisa terjadi pada anak-anak maupun dewasa.

Hingga saat ini vaksin demam berdarah belum ditemukan.  Karena itu, hal yang paling penting dalam memberantas DBD adalah dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan.

Dinas Kesehatan Provinsi NTB tetap menghimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan DPD melalui 3M Plus, yaitu : Menutup, Menguras, Menyingkirkan atau Mendaur Ulang serta Plus seperti : menaburkan bubuk larvasida, menggunakan obat nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk dan lainya. (reny)

Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, Sp.M(K) menyatakan bahwa pengasapan (fogging) bukan strategi yang utama dalam mencegah demam berdarah dengue ( DBD). Fogging tidak dilakukan secara rutin, hanya dilakukan saat terjadi kasus di suatu wilayah, sehingga daerah di sekitarnya melakukan fogging untuk memberantas nyamuk sebagai vektor penyakit DBD.

Pencegahannya itu bukan melalui fogging, tetapi bagaimana kita menjaga kebersihan dan menghilangkan jentik nyamuk. Fogging ini kan memakai insektisida, sehingga kita khawatir ada resistensi, ujar Menkes kepada sejumlah media usai melantik dua pejabat tinggi Madya di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu siang (10/2).

Menkes menjelaskan bahwa menghilangkan jentik-jentik nyamuk (larva) itu lebih mudah daripada mengendalikan saat sudah menjadi nyamuk dewasa. Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di genangan air yang bersih di sekitar lingkungan kita.

Untuk pemberantasan jentik ini kita bisa lakukan berbagai cara, salah satunya adalah menaburkan bubuk abate (abateisasi), tutur Menkes.

Seperti kita ketahui, pencegahan DBD  yang paling efektif dan efisien sampai saat ini adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus. Singkatan dari 3M, antara lain: 1) Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain 2) Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan 3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti 1) Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; 2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; 3) Menggunakan kelambu saat tidur; 4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; 5) Menanam tanaman pengusir nyamuk, 6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; 7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.

Apakah yang dimaksud 3M dalam pencegahan penyakit demam berdarah?

Khofifah mengatakan, pencegahan kasus DBD ini bisa dilakukan melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 M Plus. Kegiatan Kegiatan 3M ini meliputi pertama, menguras (membersihkan) bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, atau tatakan dispenser. Kedua, menutup rapat Tempat Penampungan Air (TPA).

Jelaskan apa yang dimaksud dengan 3M Plus?

3M Plus terdiri dari : Menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, dan lain-lain. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain-lain.

3 Langkah untuk mengatasi penyakit demam berdarah?

PORTALJABAR, KOTA BANDUNG - Pemda Provinsi Jawa Barat mengutamakan tiga langkah terpadu, yakni pemahaman pada masyarakat (sosialisasi), pemberian bantuan obat-obatan, serta pengawasan, dalam mengantisipasi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).