4 apa saja yang Mempengaruhi bahasa pada anak

18 Wasik, 2008: 74. Selanjutnya Rosmala Dewi 2005: 17 juga mengatakan bahwa perkembangan bahasa anak usia 4 sampai 5 tahun sebagai berikut: a. Berbicara lancar dengan kalimat sederhana. b. Menyebutkan sebanyak-banyaknya nama benda, binatang, tanaman yang mempunyai warna, bentuk, atau menurut ciri-ciri tertentu. c. Bercerita tentang kejadian di sekitarnya secara sederhana. d. Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri 2-3 gambar. e. Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri. f. Mengikuti 1 sampai dengan 2 perintah sekaligus. g. Membuat sebanyak-banyaknya kata dari suku kata awal yang disediakan dalam bentuk lisan seperti; ma mama, mallu, marah, dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa pengembangan bahasa pada anak usia 4-5 tahun merupakan perkembangan dalam mengembangkan kosakata, berbicara dan mendengarkan, sehingga anak mampu mengekspresikan kata-kata yang dapat dipahami oleh orang lain. Taman Kanak-kanak atau pendidikan prasekolah merupakan wahana yang sangat penting dalam mengembangkan bahasa pada anak usia dini. Dalam pembelajaran pengembangan bahasa pada anak usia dini dibutuhkan metode, media maupun pendekatan yang tepat bagi anak. Penggunaan media gambar seri diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berbicara lancar menggunakan kalimat sederhana dengan bahasa yang baik dan benar.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa pada anak merupakan salah satu aspek dari beberapa tahapan perkembangan anak yang seharusnya menjadi perhatian orang dan guru di sekolah. Dalam perkembangan bahasa pada seorang dapat terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Menurut Vigotsky Martini 19 Jamaris, 2006: 34 faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses perkembangan bahasa: a. Pertama, anak harus menggunakan bahasa untuk berkomunikasi atau berbicara dengan orang lain. Kemampuan ini disebut dengan kemampuan bahasa secara eksternal dan menjadi dasar bagi berkomunikasi kepada diri sendiri. b. Kedua, transisi dari kemampuan berkomunikasi secara eksternal kepada kemampuan berkomunikasi secara internal membutuhkan waktu yang cukup panjang. Transisi ini terjadi pada frase pra operasional, yaitu pada usia 2-7 tahun. Selama masa ini, berbicara pada diri sendiri merupakan bagian dari kehidupan anak. Ia akan berbicara dengan berbagai topik dan tentang berbagai hal, melompat dari satu topik ke topik lainnya. c. Ketiga, pada perkembangan selanjutnya, anak akan bertindak tanpa berbicara. Apabila hal ini terjadi, maka anak telah mampu menginternalisasi percakapan egosentris berdasarkan sudut pandang sendiri ke dalam percakapan di dalam diri sendiri. Menurut Petty dan Jensen Rini Hildayani dkk., 2005: 11.8 ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu: a berbedanya cara bagaimana si anak mempelajari bahasa tersebut, b berbedanya jenis bahasa yang dipelajari si anak, c berbedanya karakteristik kepribadian anak, dan d berbedanya lingkungan tempat proses pembelajaran bahasa itu terjadi. Sunarto dan Agung Hartono 2006: 139-140 menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa adalah: a. Umur anak, yaitu faktor fisik akan ikut mempengaruhi sehubungan semakin sempurnanya pertumbuhan organ bicara, kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan isyarat. b. Kondisi lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil yang cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa di lingkungan perkotaan akan berbeda dengan lingkungan pedesaan. 20 c. Kecerdasan anak, yaitu kemampuan untuk meniru lingkungan tentang bunyi atau suara, gerakan, dan mengenal tanda-tanda, memerlukan kemampuan motorik yang baik. Kemampuan motorik seseorang berkorelasi positif dengan kemampuan intelektual atau tingkat berpikir. d. Status sosial ekonomi keluarga, yaitu keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dan anggota keluarganya. e. Kondisi fisik, dimaksudkan kondisi kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi seperti bisu, tuli, gagap, atau organ suara tidak sempurna akan mengganggu perkembangan berkomunikasi dan tentu saja akan mengganggu perkembangan dalam berbahasa. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditegaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak anak usis dini, di antaranya: umur anak, kondisi lingkungan, kecerdasan anak, status sosial ekonomi keluarga, dan kondisi fisik. Dalam hubungannya dengan karakteristik kepribadian anak, terdapat perbedaan individual yang dapat mendukung dan menghambat perkembangan bahasa pada anak. Melihat adanya perbedaan pada setiap anak maka yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak adalah dapat mengakomodasi perbedaan-perbedaan pada penguasaanpenggunaan bahasa pada setiap anak untuk mengembangkannya ke arah yang lebih baik. 21

4. Fungsi Bahasa bagi Perkembangan Anak Usia Dini

Moms, jangan sepelekan kemampuan bahasa seorang anak. Simak apa saja penyebabnya di sini

Perkembangan bahasa anak menjadi hal penting untuk diperhatikan oleh para orang tua. Umumnya, anak akan mulai berkomunikasi dengan orang lain sejak mereka berusia 1 tahun.

Meski belum lancar berbicara, anak akan mengomunikasikan apa yang ingin ia katakan dengan bergumam, ekspresi wajah hingga menunjuk benda-benda yang ada di sekelilingnya.

Penyebab Anak Mengalami Masalah Perkembangan Bahasa

Walaupun setiap anak mengalami perkembangan bahasa yang berbeda, namun Moms juga perlu waspada apabila Si Kecil mulai menunjukkan masalah perkembangan bahasa yang tidak sesuai dengan kemampuan usianya.

Lantas, apa saja penyebab anak mengalami masalah perkembangan bahasa? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

1. Masalah pada Kemampuan Bicara dan Bahasa

4 apa saja yang Mempengaruhi bahasa pada anak

Foto: unsplash.com

Apabila seorang anak berusia 3 tahun mampu memahami dan berkomunikasi secara nonverbal tapi tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata, bisa jadi ia mengalami keterlambatan bicara (delay speech).

Sedangkan anak yang bisa mengatakan beberapa kata namun tidak bisa merangkainya menjadi sebuah kalimat yang bisa dipahami diperkirakan ia mengalami keterlambatan bahasa.

Baca Juga: Perlukah Anak Berbahasa Asing Sejak Usia Dini?

2. Gangguan Pendengaran

4 apa saja yang Mempengaruhi bahasa pada anak

Foto: unsplash.com

Mengutip dari jurnal penelitian Rohmani Nur Indah berjudul Gangguan Bahasa gangguan pendengaran menjadi salah satu penyebab anak mengalami masalah perkembangan bahasa. Gangguan pada pendengaran memiliki beberapa jenis di antaranya:

  • Gangguan pendengaran konduktif karena suatu penyakit.
  • Gangguan pendengaran akibat kerusakan sel sensorik di dalam telinga.
  • Gangguan pendengaran kompleks akibat kerusakan fungsi di telinga luar.
  • Gangguan pusat pendengaran akibat rusaknya saraf atau jaringan otak.

Tanda-tanda anak mengalami gangguan pada pendengaran memang tidak terlihat secara langsung, namun orang tua bisa melakukan pemeriksaan ketika anak sudah berusia 3 tahun atau lebih, tetapi belum bisa menamai objek suatu benda.

Biasanya anak dengan gangguan pendengaran berkomunikasi hanya menggunakan gerakan.

3. Disabilitas

4 apa saja yang Mempengaruhi bahasa pada anak

Foto: unsplash.com

Menurut Stanford Children's Health kondisi kesehatan atau disabilitas dan masalah pada perkembangan otak anak seperti autis, ikut menjadi penyebab anak mengalami masalah perkembangan bahasa.

Faktor lain seperti cacat lahir yakni down syndrom dan cerebral palsy juga ikut memengaruhi. Selain itu, masalah-masalah lain yang dialami saat masa kehamilan seperti gizi buruk atau kelahiran prematur turut menjadi faktor penyebab gangguan bahasa pada anak.

Baca Juga: Ini Cara Mengenali Tahapan Perkembangan Bahasa Anak Sesuai Usianya

4. Masalah pada Mulut

4 apa saja yang Mempengaruhi bahasa pada anak

Foto: unsplash.com

Adanya masalah pada mulut, lidah atau langit-langit, juga bisa menyebabkan anak terlambat berbicara, Moms.

Dikutip dari Healthline kondisi tersebut dinamai ankyloglossia (tongue-tie), yakni ketika lidah menempel ke dasar mulut sehingga menyulitkan anak membuat suara-suara tertentu, terutama ketika menyebut beberapa huruf seperti D, L, R, S, T, dan Z.

5. Faktor Genetik

4 apa saja yang Mempengaruhi bahasa pada anak

Foto: unsplash.com

Sebanyak 40 % penyebab anak mengalami masalah perkembangan bahasa dikarenakan faktor genetik keluarga. Misalnya, dalam satu keluarga atau anggota keluarga yang lain memiliki riwayat keterlambatan bicara, maka besar kemungkinan anak juga akan mengalami hal serupa.

"Faktor genetik punya peran utama dalam keterlambatan bahasa pada anak, terutama anak-anak kembar. Namun, umumnya gangguan bahasa lebih banyak terjadi pada anak laki-laki dibanding anak perempuan. Rasio perbandingannya berkisar 1.3 hingga 5.9 : 1," ujar dr. Mark D. Simms, Direktur Medis Perkembangan Anak di Children's Hospital of Wisconsin, dalam jurnal berjudul Autism, Language Disorder, and Social (Pragmatic) Communication Disorder: DSM-V and Differential Diagnoses.

Baca Juga: Mengenal Afasia Pada Anak, Gangguan Bahasa Akibat Cedera Otak

Menghadapi Anak dengan Masalah Perkembangan Bahasa

4 apa saja yang Mempengaruhi bahasa pada anak

Foto: pixabay.com

Nah, Moms, peran orang tua sangat penting dalam tumbuh kembang anak terutama saat anak mengalami keterlambatan bicara. Melatih Si Kecil untuk berbicara dan mengenal kosa kata baru bisa dimulai dari mengajarkan hal-hal sederhana. Misalnya:

  • Sering mengajak anak berbicara. Jelaskan apa yang sedang Moms lakukan dan hal-hal lain yang ada di sekitar.
  • Gunakan gerakan tubuh untuk menunjuk sebuah benda atau objek sembari mengucapkan nama-nama benda. Moms bisa mulai dengan memperkenalkan nama-nama anggota tubuh, nama orang, mainan, warna, atau objek-objek lain yang Moms temui ketika berjalan-jalan dengan anak.
  • Bacakan buku dongeng setiap hari.
  • Menyanyikan lagu anak dengan lirik dan nada yang mudah diingat.
  • Berikan perhatian penuh saat berbicara pada anak. Bersabarlah ketika anak sedang berlatih mengucapkan sesuatu saat berbicara.

Itulah beberapa faktor dan penyebab anak mengalami masalah perkembangan bahasa dan cara mengatasinya.

Apabila cara-cara tersebut tidak menunjukkan kemajuan, sebaiknya segera bawa Si Kecil ke dokter anak, dokter THT, dan psikolog atau psikiater anak.


Page 2