5 sebutkan beberapa cara yang dianggap mampu untuk membangun integrasi nasional

sebutkan cara yg diyakini mampu membangun integrasi nasional​

  1. Anggota masyarakatnya merasa berhasil salign mengisi keperluan keperluan satu dgn yang lain
  2. Terciptanya kesepakatan (konsensus) berrsama perihal norma norma & nilai nilai sosial yg dilestarikan & dijadikan pemikiran
  3. norma norma & nilai nilai sosial dijadikan aturan baku dlm proses integrasi

berikut cara yg diyakini mampu membangun integrasi nasional, kecuali

5 sebutkan beberapa cara yang dianggap mampu untuk membangun integrasi nasional

Baca Juga:  Agama Sebagai Landasan Untuk Menopang Ekonomi

5 sebutkan beberapa cara yang dianggap mampu untuk membangun integrasi nasional

Ilustrasi Peta Indonesia (Photo by Capturing the human heart. on Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Integrasi nasional adalah penyatuan atau pembauran suatu bangsa sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Itu adalah pengertian secara umum integrasi nasional, ada juga pengertian secara politis dan antropologis.

Pengertian integrasi nasional secara politis ialah penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk identitas nasional.

Adapun pengertian secara antropologi adalah proses penyesuaian dengan unsur-unsur kebudayaan yang berbeda hingga mencapai suatu keselarasan fungsi dalam kehidupan masyarakat.

Sementara dalam Kamus Besar Bangsa Indonesia (KBBI), integrasi adalah pembauran sampai menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Adapun kata nasional berarti bangsa.

Jadi, dalam integrasi nasional menggambarkan proses persatuan dari wilayah yang mempunyai perbedaan.

Perbedaan tersebut antara lain berupa budaya, etnis hingga latar belakang ekonomi. Adanya perbedaan tersebut tentunya dianggap sebagai rahmat.

Namun, perbedaan juga bisa menjadi ancaman bagi bangsa. Itulah mengapa, sebagai warga negara penting untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mendorong adanya integrasi nasional.

Apa saja faktor pembentuk dan penghambat integrasi nasional?

Berikut ini faktor pembentuk dan penghambat integrasi nasional, seperti dilansir dari ZonaReferensi, Rabu (2/9/2020).

Konsep Integrasi Nasional

Konsep integrasi nasional terbagi secara vertikal dan secara horizontal, yaitu :

Konsep integrasi nasional secara vertikal mencakup bagaimana mempersatukan rakyat dengan pemerintah yang hubungannya terintegral secara vertikal. Konsep ini juga mencakup bagaimana menyatukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Konsep integrasi nasional secara horizontal mencakup bagaimana menyatukan rakyat Indonesia yang tingkat kemajemukannya cukup tinggi. Bagaimana membangun identitas kebangsaan yang sama, meski masyarakat memiliki jati diri golongan, agama, etnis, dan lain-lain yang berbeda.

Syarat-syarat Integrasi Nasional

Syarat-syarat yang harus dilakukan supaya integrasinya berhasil.

1. Anggota masyarakat merasa kalau mereka bisa dan berhasil mengisi kebutuhan masing-masing orang.

2. Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.

3. Norma-norma dan nilai-nilai sosial itu dijadikan aturan pasti dalam melakukan integrasi sosial

1. Perasaan Senasib dan Seperjuangan

Satu di antara faktor pendukung integrasi nasional yang paling utama ialah adanya perasaan senasib dan seperjuangan. Hal tersebut muncul saat masa penjajahan, di mana warga Indonesia bersatu untuk merdeka karena dilandasi keinginan yang sama, tanpa memedulikan suku, agama, ras, dan golongan.

2. Keinginan untuk Bersatu

Satu di antara peristiwa yang menunjukkan keinginan persatuan Indonesia adalah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Warga Indonesia ingin bersatu dalam semangat perjuangan yang sama, sesuai cita-cita nasional.

3. Rasa Cinta Tanah Air

Faktor yang memengaruhi integrasi nasional juga karena adanya rasa cinta tanah air di kalangan Bangsa Indonesia. Hal itu dibuktikkan saat masa perjuangan dalam merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia sampai sekarang.

4. Wujud Ideologi Nasional

Integrasi nasional menjadi wujud dari ideologi nasional yang telah disepakati bersama. Lewat ideologi Pancasila, Indonesia yang mempunyai banyak perbedaan atau keragaman bisa tetap bersatu.

Hal itu dikarenakan nilai-nilai Pancasila yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

5. Budaya Gotong Royong

Faktor pembentuk integrasi nasional bisa timbul adanya budaya gotong royong. Seperti diketahui, budaya gotong royong merupakan ciri khas kepribadian bangsa Indonesia secara turun temurun sejak dulu dan tetap dipertahankan hingga sekarang.

6. Antisipasi Ancaman Asing

Integrasi nasional juga penting untuk mengantisipasi ancaman dari luar. Bentuk ancaman dari luar tersebut bisa berupa pengambilan wilayah atau pulau paling luar di Indonesia.

1. Masyarakat Indonesia beraneka ragam

Faktor penghambat integrasi nasional yang pertama adalah beraneka ragamnya masyarakat Indonesia, mulai macam-macam kelompok suku, agama, ras, dan golongan lainnya.

Bahkan tercatat ada ribuan suku bangsa di Indonesia, yang membuat integrasi nasional menjadi terhambat karena mencoloknya perbedaan yang ada.

2. Wilayah Indonesia yang Luas

Wilayah negara Indonesia yang begitu luas juga dapat menghambat integrasi nasional. Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau dan dipisahkan lautan luas.

3. Kuatnya Paham Etnosentrisme

Etnosentrisme adalah fanatisme suku bangsa yang mempersepsikan kebudayaan yang dimiliki lebih baik dari kebudayaan lainnya. Hal ini membuat tiap suku di Indonesia menganggap bahwa budayanya lebih baik dari suku lain.

Kondisi tersebut bisa menjadi ancaman integrasi nasional.

4. Tidak Meratanya Pembangunan

Dengan wilayah negara Indonesia yang begitu luas, tantangan dalam melakukan integrasi nasional ialah adanya ketimpangan pembangunan. Daerah di pulau Jawa dan Indonesia bagian barat mungkin cenderung lebih maju pembangunannya daripada wilayah Indonesia timur.

Hal tersebut dapat menimbulkan rasa tidak puas bagi sebagian pihak.

5. Budaya Asli Mulai Tergerus

Mulai tergerusnya budaya asli Indonesia juga bisa menghambat integrasi nasional. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa terjadi akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung maupun tidak langsung.

Sumber: ZonaReferensi

tirto.id - Apa sebenarnya yang menjadi ancaman bagi integrasi nasional negara Indonesia? Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan.

Integrasi nasional sendiri adalah menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan dan tiap-tiap bagian diberi tempat sehingga membentuk kesatuan yang harmonis dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI yang bersemboyan “Bhinneka Tunggal Ika".

Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya.

Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat.

5 sebutkan beberapa cara yang dianggap mampu untuk membangun integrasi nasional

Namun, selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru, seperti ancaman integrasi nasional.

Jenis Ancaman Integrasi Nasional

Mengutip modul Integrasi Nasional Universitas Udayana (2017), berikut ini diuraikan secara singkat ancaman yang dihadapi Bangsa Indonesia baik yang berupa ancaman militer maupun non milter.

1. Ancaman Militer

Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.

Ancaman militer dapat berbentuk agresi, pelanggaran wilayah, spionase, sabotase, aksi teror bersenjata, pemberontakan, dan perang saudara.

Ancaman militer ini dibagi menjadi dua yaitu:

a. Ancaman Militer Dalam Negeri

  • Disintegrasi bangsa, melalui macam-macam gerakan separatis berdasarkan sebuah sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintahan pusat.
  • Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran hak asasi manusia yang pada gilirannya dapat mengakibatkan suatu kerusuhan massal.
  • Upaya penggantian ideologi pancasila dengan ideologi yang lain ekstrem atau tidak sesuai dengan kebiasaan dari masyarakat indonesia.
  • Makar dan penggulingan pemerintahan yang sah dan konstitusional.

b. Ancaman Militer Luar Negeri

  • Pelanggaran batas negara yang dilakukan oleh negara lain.
  • pemberontakan senjata yang dilakukan oleh negara lain.
  • Aksi teror yang dilakukan oleh terorisme internasional.

2. Ancaman Non Militer

Ancaman non militer memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer.

Ancaman non militer berbentuk ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.

Berikut ini adalah jenis-jenis ancaman non militer:

  • Ancaman berdimensi ideologi
  • Ancaman berdimensi politik
  • Ancaman berdimensi ekonomi
  • Ancaman berdimensi sosial budaya
  • Ancaman berdimensi teknologi informasi
  • Ancaman berdimensi keselamatan umum

Cara Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia dalam mengatasi ancaman integrasi nasional.

Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa:

  1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
  2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
  3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
  4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
  5. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.

Baca juga:

  • Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional
  • Pengertian Integrasi Nasional Menurut Ahli, Politis & Antropologis
  • Syarat Keberhasilan Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia

Baca juga artikel terkait INTEGRASI NASIONAL atau tulisan menarik lainnya Maria Ulfa
(tirto.id - ulf/ulf)


Penulis: Maria Ulfa
Editor: Addi M Idhom

Array

Subscribe for updates Unsubscribe from updates