Ada berapa pandu saat ini di indonesia

KOMPAS.com - Pramuka, singkatan dari Praja Muda Karana yang artinya Jiwa Muda yang Suka Berkarya. Tahukah kamu, Pramuka sudah menjadi organisasi kepanduan sejak Pemerintahan Belanda di Indonesia?

Gerakan Pramuka Indonesia merupakan organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia.

Dalam buku Mengenal Dunia Pramuka Indonesia [2012] karya Sam Rizky, sejarah pramuka menggunakan nama Nederlandsche Padvinders Organisatie [NPO] pada 1912.

Saat Perang Dunia I berlangsung, Belanda memiliki kwartir besar yang kemudian berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging [NIPV].

NIPV artinya Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda pada 1916.

Organisasi tersebut dikhususkan untuk pandu-pandu Hindia Belanda dan pribumi dilarang untuk mengikuti karena dianggap akan menjadi wadah aspirasi terhadap kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Tujuan dan Kegiatan Budi Utomo: Organisasi yang Mengancam Belanda

Tergerak hatinya, Sultan Pangeran Mangkunegaran VII memprakarsai berdirinya sebuah organisasi kepanduan bernama Javanese Padvinders Organisatie [JPO] di Surakarta.

Organisasi JPO mendorong banyak pemuda untuk mendirikan kepanduan lainnya.

Setelah Indonesia merdeka

Sebulan setelah merdeka, beberapa topkoh kepramukaan berkumpul di Yogyakatya dan membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia.

Kemudian membuat Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia seluruh bangsa pada 27-29 Desember 1945 di Surakarta.

Kongres tersebut menghasilkan Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia.

Namun, ketika Belanda kembali menyerang pada 1948, Pandu Rakyat dilarang berdiri di daerah-daerah yang sudah dikuasai Belanda.

Hal tersebut memicu munculnya organisasi lain, seperti Kepanduan Putera Indonesia [KPI], Pandu Puteri Indonesia [PPI], dan Kepanduan Indonesia Muda [KIM].

Setelah para pejuang berhasil menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan, Pandu Rakyat kembali menggelar Kongres II di Yogyakarta pada 20-22 Januari 1950.

Hasil kongres tersebut adalah menerima konsep baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupkan kembali bekas organisasinya.

Sehingga Pandu Rakyat bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia.

Baca juga: Organisasi Kerja Sama Islam [OKI]: Sejarah, Tujuan, dan Anggota

Lahirnya gerakan Pramuka

Pada perkembangannya, kepanduan Indonesia kemudian terpecah menjadi 100 organisasi yang tergabung dalam Persatuan Kepanduan Indonesia [Perkindo].

Namun, jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan.

Selain itu masih ada rasa golongan yang tinggi, sehingga membuat Parkindo menjadi lemah.

Untuk mencegah hal itu, Presiden atau Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia.

Seluruh organisasi kepanduan yang ada, dileburkan menjadi satu dengan nama Pramuka.

Presiden menunjuk panitia terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prijono, Azis Saleh, Achmadi, dan Muljadi Djojo Martono.

Gerakan Pramuka tersebut diawali dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan, yaitu:

  1. Pada 9 Maret 1961 diresmikannya nama Pramuka dan menjadi Hari Tunas Gerakan Pramuka.
  2. Pada 20 Mei 1961, diterbitkan KeputusanPresiden Nomor 238 Tahun 1961 Tentang Gerakan Pramukan dan momen tersebut dikenal sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja.
  3. Pada 20 JUli 1961, para wakil organisasi kepanduan Indonesia mengeluarkan pernyataan di Istana Olahraga Senayan, untuk meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Sehingga disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jakarta - Selain Hari kemerdekaan Indonesia, ada hari istimewa di bulan Agustus, yakni Hari Pramuka Nasional. Lantas, tahukah sejarah berdirinya pramuka di Indonesia?

Tanggal 14 Agustus disahkan menjadi Hari Pramuka, melalui Keputusan Presiden RI Nomor 448 Tahun 1961. Kepramukaan merupakan proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga. Selain itu merupakan sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat, serta bangsa Indonesia.

Gerakan Praja Muda Karana [Pramuka] memiliki sejarah yang turut berkontribusi dalam perjalanan bangsa. Lahirnya Pramuka di Indonesia turut menyulut berdirinya pergerakan nasional. Berikut sejarah Lahirnya Hari Pramuka di Indonesia, dikutip dari berbagai sumber:

1. Awal Mula Berkembangnya Pramuka

Sebelum menggema di Indonesia, Pramuka telah berkembang terlebih dahulu di Inggris, lewat pembinaan remaja yang dilakukan oleh Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Powell diketahui memiliki banyak pengalaman dan keterampilan survival. Singkatnya Powell menulis sebuah buku berjudul 'Aids to Scouting'. Buku yang kemudian menjadi panduan bagi tentara muda Inggris untuk melakukan tugasnya. Setelah itu, pimpinan Boys Brigade di Inggris meminta Powell untuk melatih anggotanya.

Pada 1908, Powell kembali menulis buku yang berisi pengalamannya tentang latihan kepramukaan. Buku ini berjudul 'Scouting for Boy' dan kemudian menyebar dengan cepat di Inggris, dan negara lain, termasuk Indonesia.

2. Masuk ke Indonesia

Dikutip dari buku 'Pemikiran dan Perilaku Politik Kiai Haji Ahmad Dahlan', berawal dari gerakan kepanduan yang muncul di Inggris, berkembang, dan menyebar ke Belanda hingga akhirnya masuk ke Indonesia. Gerakan kepanduan di Hindia Belanda didirikan pada tahun 1912 di Jakarta, bernama Nederlands Padvinders Vereeniging [NPV], sebelum berganti nama Nederlands Indische Padvinders-Vereeniging pada 4 September 1917. Gerakan ini sebagai bagian dari kepanduan Nederlands Padvinders Organisatie [NPO], yang berpusat di Belanda.

Kemudian gerakan kepanduan di nusantara oleh pribumi dibuat pada 1916, diprakarsai oleh Pangeran A.A. Mangkunegara VII tanpa campur tangan dari Belanda. Organisasi itu diberi nama Javaansche Padvinders Organisatie [JPO]. Lahirnya JPO menjadi penyemangat berdirinya organisasi kepanduan lain di Indonesia pada saat itu, seperti JJP [jong java Padvindery], NATIPIJ [Nationale Islamftsche Padvinderzj], SIAP [Sarekat Islam Afdeling Padvindery], dan Padvinders Muhammadiyah yang kemudian menjadi nama Hizbul Wathan atau HW.

3. Berperan Dalam Tercetusnya Sumpah Pemuda

Setelah dilarang menggunakan istilah Padvindery oleh Pemerintah Hindia Belanda. KH Agus Salim mencetuskan ide untuk mengganti Padvenders dengan nama pandu atau kepanduan. Sejarah juga telah mencatat bahwa gerakan pramuka [kepanduaan], turut berperan aktif dalam Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Yang Kemudian tercetusnya sumpah pemuda, sehingga kepanduan Indonesia semakin berkembang.

Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK [Pandu Kesultanan], dan PPS [Pandu Pemuda Sumatra], bergabung menjadi KBI [Kepanduan Bangsa Indonesia]. Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI [Persatuan Antar Pandu Indonesia], yang kemudian pada tahun 1938 berubah menjadi BPPKI [Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia].

4. Sempat Dilarang di Masa Penjajahan Jepang

Pada masa penjajahan Jepang, organisasi kepanduan dan partai dilarang untuk beraktivitas. Karena para pandu ikut terjun dan bahu-membahu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Namun, idealisme dan semangat tetap menjiwai para pandu.

Barulah setelah Kemerdekaan Indonesia, sejumlah tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia berkumpul untuk melakukan pertemuan di Solo. Dari hasil kongres pada 28 Desember 1945 terbentuk Pandu Rakyat Indonesia dan menjadi satu-satunya organisasi kepanduan Indonesia dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A, tanggal 1 Februari 1947.

5. Perkembangan Organisasi Kepanduan

Dikutip dari 'Panduan Resmi Pramuka', dijelaskan setelah banyak bermunculan organisasi-organisasi kepanduan. Sehingga Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan, mengganti keputusan Nomor 93/Bhg.A, Tanggal 1 Februari 1947, dengan Keputusan Nomor 23441/ Kab, Tanggal 6 September 1951.

Hal ini memungkinkan organisasi kepanduan lain berdiri, selain Pandu Rakyat Indonesia. Maka terbentuklah IPINDO [Ikatan Pandu Indonesia] pada tanggal 16 September 1951, yang diterima menjadi anggota Internasional Conference [Organisasi Kepanduan Sedunia], mewakili Indonesia masuk dalam Far East Regional Scout Officer pada tahun 1953.

Kemudian pada tahun 1954, terbentuklah organisasi POPPINDO [Persaudaraan Organisasi Pandu Puteri Indonesia] dan PKPI [Kepanduan Putri Indonesia] yang melebur menjadi PERKINDO [Persatuan Kepanduan Indonesia].

6. Peleburan Organisasi Kepanduan Bernama Gerakan Pramuka

Dalam kurun waktu 1950-1960 banyak organisasi kepanduan tumbuh di Indonesia. 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam tiga federasi organisasi, yaitu IPINDO, POPPINDO dan PKPI. Pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden Soekarno memberikan amanat pemimpin pandu di Istana Merdeka.

Presiden Soekarno menyatakan pembubaran semua organisasi kepanduan di Indonesia, dan kemudian meleburnya menjadi organisasi baru, yang bernama Gerakan Pramuka [//www.detik.com/tag/pramuka] dengan lambang tunas kelapa. Kehadiran Gerakan Pramuka di Indonesia mendapat tempat penting di Indonesia bertolak pada ketetapan MPRS No. II/ MPRS/ 1960. Presiden Sukarno memberikan amanat kepada pimpinan pandu di Istana Merdeka pada 9 Maret 1961. Amanat itu untuk lebih mengefektifkan kepanduan sebagai komponen penting dalam pembangunan bangsa.

7. Lambang Pramuka

Lambang Pramuka berupa Tunas Kelapa yang kita ketahui saat ini disahkan dalam Keppres Nomor 238 Tahun 1961. Kemudian pada 14 Agustus 1961, secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat, setelah Presiden Sukarno menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keppres Nomor 448 Tahun 1961.

Kemudian bertahan hingga kini tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka Nasional. Hingga kini telah dilaksanakan Jambore Nasional sebanyak 10 kali.

[nwy/nwy]

Apa saja padvinders yang ada di Indonesia?

Antara lain Padvinder Muhammadiyah [Hizbul Wathan], Nationale Padvinderij, Syarikat Islam Afdeling Pandu, Kepanduan Bangsa Indonesia, Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie, Pandu Indonesia, Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu Kesultanan, El-Hilaal, Pandu Ansor, Al Wathoni, Tri Darma [Kristen], Kepanduan Asas ...

Ada berapa kah organisasi kepanduan yang ada di Indonesia?

Pada perkembangannya, kepanduan Indonesia kemudian terpecah menjadi 100 organisasi yang tergabung dalam Persatuan Kepanduan Indonesia [Perkindo]. Namun, jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan.

Apa nama kepanduan di Indonesia?

Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana, lebih dikenal sebagai Gerakan Pramuka Indonesia, adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya.

Apa nama kepanduan sebelum pramuka?

Pada tahun 1912, pemerintah Belanda membawa cabang gerakan kepanduan ke Indonesia yang disebut Nederlandsche Padvinders Organisatie [NPO]. Kemudian, pada tahun 1916, gerakan tersebut berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereeniging [NIVP].

Bài mới nhất

Chủ Đề