Air akan menggerakkan sebagai alat pertama dalam pembangkit listrik

Fungsi air dalam pembangkit listrik tenaga air

Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Air

Seperti yang sudah diketahui, PLTA merupakan pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Ada beberapa komponen utama dari PLTA seperti bendungan, saluran pelimpah, gedung sentral, dan serandang hubung.

Meski begitu, pembangkit listrik tenaga air tak hanya terbatas pada air dari sebuah bendungan, namun juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak. Ada beberapa kelebihan dari pembangkit listrik tenaga air dibandingkan tenaga listrik lainnya, seperti mampu menyesuaikan dengan beban yang dibutuhkan, ramah lingkungkungan, dan tidak menyebabkan polusi.

BACA JUGA:
Dahlan: Gangguan listrik tidak bisa dimaklumi
©2018 Vox dot com

Cara Kerja PLTA

BACA JUGA:
Koin Rp 1.000 bisa gunakan listrik 900 watt

Cara kerja PLTA pada dasarnya untuk mengubah energi air menjadi energi listrik. Air menjadi sarana potensial yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin, lalu air yang ada di bendungan akan turun ke dalam lubang untuk memutar turbin. Perputaran turbin tersebut akan menghasilkan energi mekanik yang dikonversi melalui generator menjadi energi listrik.

Setelah itu, cara kerja PLTA berikutnya akan diteruskan ke power suplay listrik dan akan disambungkan oleh kabel. Umumnya, kabel tersebut dibentangkan dan ditahan oleh sutet, lalu dibagi ke daerah atau diteruskan ke rumah penduduk. Selain itu, air yang sudah melewati turbin akan disalurkan ke sungai agar bisa dimanfaatkan oleh warga sebagai sumber kehidupan.

Advertisement

3 dari 4 halaman

Daftar isi

SejarahSunting

Lihat pula: Hydropower §History
Museum PLTA ″Dibawah Kota″ di Serbia, dibangun pada tahun 1900.[4]

Tenaga air telah digunakan sejak zaman kuno untuk menggiling gandum dan melakukan tugas lainnya. Pada pertengahan 1770-an, insinyur Prancis Bernard Forest de Bélidor mempublikasikan Architecture Hydraulique yang menjelaskan mesin hidraulis sumbu-vertikal dan horizontal. Di akhir abad ke-19, generator listrik dikembangkan dan saat ini dapat dipasangkan dengan hidraulis.[5] The growing demand for the Industrial Revolution would drive development as well.[6] Pada tahun 1878, pembangkit listrik air pertama dunia dikembangkan di Cragside, Northumberland, Inggris oleh William George Armstrong. Pembangkit itu digunakan untuk menyalakan sebuah lampu busur di galeri seninya.[7] Pembangkit Listrik Schoelkopf No. 1 dekat Air Terjun Niagara di Amerika Serikat mulai menghasilkan listrik tahun 1881. Pembangkit listrik pertama buatan Edison [Pembangkit Vulcan Street, mulai beroperasi 30 September 1882 di Appleton, Wisconsin, dengan keluaran sebesar 12.5 kilowatt.[8]

Pembangkit listrik tenaga air terus berkembang pada abad ke-20. Tenaga air disebut-sebut sebagai batu bara bersih karena hasil dan ketersediaannya.[9] Bendungan Hoover dengan pembangkit listrik 1.345 MW dulunya menjadi pembangkit listrik terbesar ketika dibuka tahun 1936, kemudian Bendungan Grand Coulee 6809 MW tahun 1942.[10] Bendungan Itaipu dengan kapasitas 14.000 MW yang dibuka tahun 1984 di Amerika Selatan menjadi yang terbesar sampai tahun 2008, ketika dilewati oleh Bendungan Tiga Gorge di China berkapasitas 22.500 MW. Tenaga air menjadi sumber listrik utama di berbagai negara, seperti Norwegia, Republik Demokratik Kongo, Paraguay dan Brazil, hingga 85% kapasitas.[6]

Turbin hidrolik dan generator listrik.

Lihat jugaSunting

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Hydroelectric power.
  • Tenaga air
  • List of energy topics
  • Daftar pembangkit listrik di Indonesia
  • Daftar bendungan dan waduk di Indonesia
  • Tennessee Valley Authority
  • Small hydro
  • Pumped-storage hydroelectricity
  • Environmental concerns with electricity generation
  • William George Armstrong, 1st Baron Armstrong

Pembangkit Listrik Tenaga MikrohidroSunting

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di perkebunan teh yang dibangun pada tahun 1926

Pembangkit energi air skala mikro atau pembangkit tenaga mikrohidro semakin populer sebagai alternatif sumber energi, terutama di wilayah yang terpencil. Sistem pembangkit tenaga mikrohidro dapat dipasang di sungai kecil dan tidak memerlukan dam yang besar sehingga dampaknya terhadap lingkungan sangat kecil.

Pembangkit tenaga mikrohidro dapat digunakan langsung sebagai penggerak mesin atau digunakan untuk menggerakan generator listrik. Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga mikrohidro biasa disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, disingkat PLTMH. Daya yang dibangkitkan anatara 5kW sampai dengan 100kW

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tenaga_air&oldid=18666510"

Tim Dosen FMIPA UNSOED Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air

Akademik / 24 August 2021 /
Submitted by Humas on 24 August 2021

[Unsoed.ac.id, Sel, 24/8/2021] Melihat potensi aliran air di Desa Babakan Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas membuat tim pengabdian kepada masyarakat berbasis riset UNSOED berhasil mengembangkan pembangkit listrik tenaga air skala kecil yang disebut pikohidro. Tim dari Fakultas MIPA UNSOED yang diketuai oleh Jamrud Aminuddin, Ph.D melakukan riset untuk menghasilkan aliran listrik dari aliran air yang kecil. Tim UNSOED yang terdiri dari Jamrud Aminuddin, Ph.D, Drs. SUnardi, M.Si, dan Akmal Ferdiyan,M.Sc melakukan penghitungan dan modifikasi yang tepat agar kincir air di Desa Babakan Kecamatan Karanglewas menghasilkan energi listrik yang dapat dimanfaatkan untuk kepentngan masyarakat. Uji coba pengabdian berbasis riset ini dilakukan pada Hari Selasa, 24 Agustus 2021.

Ketua tim, Jamrud Aminuddin, Ph.D, mengatakan bahwa penamaan PLTA dalam kegiatan ini berdasarkan output daya listrik yang dihasilkan. “Kegiatan ini merupakan implementasi Pengabdian Masyarakat berbasis riset yang sebagai salah satu program kompetitif Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat [LPPM] Unsoed”, ungkapnya. Diberi nama pikohidro karena listrik yang dihasilkan sebesar 5000 watt.

Drs. Sunardi, M.Si, menambahkan bahwa latar belakang kegiatan ini berdasarkan observasi awal di lokasi tersebut. “Aliran listrik dari sistem pembangkit akan dimanfaatkan untuk menggerakkan conveyor belt [saluran pengangkut batu pada mesin penggiling], dan alat pemutar untuk penghalusan hasil penggilingan dalam bentuk serbuk. Pembangkit listrik skala kecil tersebut juga dimanfaatkan untuk penerangan jalan dan pemakaman”, urainya.

Lebih lanjut Akmal Ferdiyan, M.Sc, menjelaskan bahwa dari pengamatan langsung yang telah dilakukan diketahui bahwa sistem PLTA yang dikembangkan oleh masyarakat setempat mengalami permasalahan teknis. Pada sistem PLTA yang ada tersebut, tidak bekerja secara optimal karena debit air yang dialirkan menuju pipa pesat tidak menghasilkan tekanan tinggi. Masalah lainnya yang ditemukan adalah sistem konverter energi mekanik yang akan memutar generator listrik tidak seimbang. “Akibatnya daya listrik yang dihasilkan tidak stabil sehingga rentan terhadap fluktuasi tegangan. Dalam situasi tertentu, sistem pembangkit tersebut tidak beroperasi karena adanya permasalahan pada debit air dan sistem konverter energi. Konverter energi adalah konfigurasi roda yang terdiri atas kincir dan roda lainnya untuk memutar generator listrik [dinamo listrik]”, jelasnya.

Tim UNSOED kemudian melakukan pengembangan diawali dengan menganalisa ulang kemampuan sumber daya air yang akan digunakan untuk memutar kincir air. “Gaya dorong tersebut dikaji ulang keseimbangannya untuk memutar turbin dan konverter energi yang terdiri atas beberapa roda,” ungkap Ketua Tim. Konverter energi merupakan bagian penting pada PLTA Pikohidro untuk mengubah energi potensial air menjadi energi mekanik untuk memutar generator sehingga membangkitkan energi listrik. Selain itu, generator listrik yang sesuai dengan kondisi putaran yang dihasilkan juga dikaji ulang sebelum proses reparasi dan instalasi.

Lebih lanjut Jamrud Aminuddin, Ph.D, mengatakan bahwa pembangkitan energi listrik skala kecil umumnya dilakukan melalui 5 [lima] mekanisme. Pertama, sumber aliran air untuk sistem ini berasal dari aliran sungai kecil, irigasi, selain itu dari peralihan air sungai kecil dengan membuat saluran air atau kanal dialirkan menuju ke bak penampung [head] atau kolam penenang [forebay tank]. Kedua, air dari bak penampung dialirkan melewati pipa pesat [penstock] untuk dipadatkan sehingga menghasilkan kecepatan dan tekanan tinggi sebelum diarahkan untuk memutar turbin. Ketiga, turbin yang berputar dihubungkan ke generator untuk menghasilkan energi listrik. Keempat, energi listrik dari generator dinormalkan dengan alat kontrol elektronik [stabilizer] untuk mencegah terjadinya fluktuasi tegangan yang dapat merusak peralatan listrik. Kelima atau yang terakhir, energi listrik yang telah stabil didistribusikan ke pengguna.

#unsoedmajuterus

  • Log in or register to post comments

Video liên quan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề