Akibat kurang istirahat dan tidur

Dewasa ini, kurang istirahat terutama tidur merupakan salah satu masalah global yang banyak dialami oleh masyarakat, namun juga paling sering tidak disadari oleh penderitanya. Meskipun masalah ini terkesan sederhana, kurang tidur yang berlangsung terus-menerus diketahui dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi dan diabetes mellitus. Sebenarnya kondisi seperti apa yang termasuk kurang istirahat? Apa saja dampak yang ditimbulkannya? Bagaimana cara mengantisipasinya? Artikel berikut akan membahas hal tersebut dengan jelas.

Akibat kurang istirahat dan tidur

Selain makan, tidur merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh tubuh. Setiap hari tubuh membutuhkan tidur untuk mengistirahatkan berbagai organ dan sistem yang sudah bekerja seharian penuh agar dapat kembali melakukan fungsinya di keesokan harinya. Sayangnya, saat ini banyak orang merasa kekurangan waktu untuk menyelesaikan berbagai hal, seperti pekerjaan, tugas kuliah atau sekedar untuk bermain game sehingga menyebabkan jatah istirahat semakin sedikit. Tidak hanya itu, orang-orang yang mengalami gangguan seperti insomnia pun dapat mengalami kurang tidur.

Kurang tidur adalah suatu kondisi dimana jumlah jam tidur seseorang kurang dari yang dianjurkan. Memang pada dasarnya kebutuhan jumlah jam tidur tiap orang adalah berbeda-beda, namun perbedaan yang paling mendasarinya adalah kelompok usia.

Berikut ini adalah rekomendasi jumlah jam tidur oleh Sleep Duration Foundation yang terbagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan usianya.

  • Bayi baru lahir (0-3 bulan) : 14-17 Jam
  • Bayi (4-11 bulan) : 12-15 Jam
  • Balita (1-4 tahun) : 11-14 Jam
  • Anak Pra Sekolah (3-5 tahun) : 10-13 Jam
  • Anak Usia Sekolah (6-13 tahun) : 9-11 Jam
  • Remaja (14-17 tahun) : 8-10 Jam
  • Dewasa Muda (18-25 tahun) : 6-10 Jam
  • Dewasa (26-64 tahun) : 7-9 Jam
  • Lansia >65 tahun : 5-8 Jam

Akibat kurang istirahat dan tidur

Ada banyak sekali efek negatif yang terjadi pada tubuh saat seseorang mengalami kurang tidur. Mulai dari efek yang sederhana hingga efek yang serius. Efek sederhana misalnya menyebabkan rasa kantuk berlebih, tidak bersemangat, konsentrasi terganggu dan mood yang tidak stabil. Sedangkan  efek seriusnya dapat berupa gangguan jantung, tekanan darah tinggi, stoke, diabetes mellitus, obesitas hingga kematian. Kurang tidur juga membuat kemampuan kognitif berkurang sehingga mudah lupa. Bagi yang sedang berusaha menambah massa otot, kurang tidur adalah satu penghambat yang sering tidak disadari karena saat tidur lah tubuh secara optimal meregenerasi dan membangun sel otot baru.

Efek sederhana seperti rasa kantuk yang berlebihan di siang hari sebenarnya juga tidak dapat dikatakan sederhana. Saat seseorang mengantuk dan sedang mengendarai kendaraan, tentunya dapat membahayakan keselamatan dirinya sendiri maupun orang lain. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa penyebab utama kecelakaan lalu lintas adalah disebabkan oleh rasa kantuk saat menyetir.

Bagaimana untuk mengetahui apakah seseorang mengalami kurang tidur atau tidak?

Seseorang yang mengalami gangguan tidur, biasanya akan merasakan bahwa dirinya mengalami kurang tidur. Untuk lebih memastikan hal tersebut, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan :

  • Buat catatan waktu tidur. Catatlah jam berapa Anda tidur dan jam berapa Anda bangun. Lakukan hal ini selama beberapa waktu untuk mendapatkan pola dan rata-rata jumlah jam tidur Anda dalam keseharian. Bandingkan hasil tersebut dengan nilai normal yang ada pada rekomendasi waktu tidur. Saat jumlah waktu tidur Anda berada di bawah anjuran maka kemungkinan besar Anda mengalami kurang tidur.
  • Melakukan Polysomnogram. Polysomogram adalah jenis studi yang dilakukan untuk melihat grafik gelombang otak, detak jantung dan pernafasan saat seseorang sedang tidur. Dalam hal ini, gerakan kaki dan tangan juga akan diperhatikan karena dari kedua hal tersebut dapat diketahui apakah ada gangguan tidur lain yang mempengaruhi munculnya rasa kantuk.
  • Mengikuti Multiple Sleep Latency Test. Tes ini dilakukan untuk mengetahui seberapa cepat Anda dapat tertidur saat siang hari dan mengetahui jenis serta kualitas tidur yang Anda miliki. Apabila ingin melakukan tes ini maka lakukanlah dengan bantuan ahlinya.

Akibat kurang istirahat dan tidur

   

Apa yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kurang tidur?

Saat sudah mengetahui bahwa Anda mengalami kurang tidur, maka yang harus dilakukan adalah menanggulangi hal tersebut secepatnya sebelum berbagai dampak negatif bermunculan pada tubuh.

yang cukup sangat dibutuhkan tubuh, terutama setelah seharian beraktivitas. Normalnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7 jam dalam satu hari. Lantas, apa yang terjadi jika sering kurang tidur atau tidur kurang dari 7 jam sehari? Ternyata dampaknya tidak main-main. 

Kurang tidur ternyata berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit, mulai dari obesitas, diabetes tipe 2, hingga penurunan fungsi kognitif dan penyakit jantung. Nah, biar lebih jelas, simak pembahasan seputar bahaya tidur kurang dari 7 jam sehari di artikel berikut! 

Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Gangguan Tidur Membahayakan Kesehatan

Masalah Kesehatan Akibat Kurang Tidur 

Tidur adalah cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengembalikan energi tubuh untuk dapat kembali beraktivitas. Orang dewasa disarankan untuk tidur setidaknya 7-9 jam dalam satu hari. Sayangnya, tidak sedikit orang yang memiliki waktu tidur kurang dari 7 jam, dan hal itu sama sekali tidak boleh disepelekan. Ada bahaya yang mengintai akibat sering tidur kurang dari 7 jam. 

Salah satu dampak yang bisa muncul adalah risiko kelebihan berat badan alias obesitas. Saat begadang atau kurang tidur, tubuh otomatis mengurangi pelepasan hormon leptin. Hormon ini bertugas untuk menekan nafsu makan dan mendorong penggunaan energi. Sebaliknya, saat kurang tidur tubuh malah akan melepas hormon ghrelin yang bisa meningkatkan nafsu makan. 

Risiko penyakit diabetes tipe 2 juga meningkat pada orang yang tidur kurang dari 7 jam sehari. Pasalnya, saat tidur terjadi pengaturan glukosa dan metabolisme. Saat tubuh kurang istirahat, otomatis proses pengaturan ini akan terganggu. Tidak hanya itu, kurang tidur juga menyebabkan peningkatan kortisol yang bisa membuat sel lebih resisten terhadap insulin. 

Dampak kesehatan lain yang bisa muncul akibat kurang tidur adalah gangguan pada sistem imunitas. Orang yang terbiasa tidur kurang dari 7 jam cenderung memiliki masalah pada sistem kekebalan tubuh. Malahan, hal ini disebut bisa membuat seseorang menjadi lebih rentan terserang penyakit, tapi lebih sulit untuk sembuh. 

Baca juga: Kebiasaan Sehat untuk Mencegah Gangguan Tidur

Kebanyakan orang mungkin mengalami masalah tidur atau kurang tidur karena tengah mengalami stres, misalnya karena masalah pekerjaan. Namun, tahukah kamu kurang tidur justru bisa membuat hal itu menjadi lebih buruk? Orang yang kurang tidur cenderung lebih mudah mengalami masalah pada kesehatan mental, misalnya mudah stres. Selain itu, kurang tidur juga menyebabkan seseorang kurang fokus, mudah lelah, serta mudah marah. Hal ini yang diduga bisa meningkatkan risiko munculnya masalah mental akibat kurang tidur. 

Maka dari itu, sangat penting untuk memastikan tubuh cukup tidur setiap hari, setidaknya 7 jam sehari. Sangat penting untuk menanamkan dalam diri, bahwa tidur adalah hal yang penting dan sangat dibutuhkan tubuh. Selain itu, usahakan untuk selalu konsisten tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari. Dengan begitu, risiko terjadinya gangguan tidur bisa dihindari. 

Jauhkan gadget sebelum tidur dan buat tempat tidur senyaman mungkin. Jika terbangun di malam hari, hindari melihat jam dan kembali tidur. Sebab, melihat jam bisa membuat otak secara otomatis menghitung sudah berapa lama tubuh beristirahat dan mulai timbul pikiran lain, misalnya aktivitas apa yang harus dilakukan keesokan hari. Kalau sudah begitu, waktu tidur akan terpotong bahkan bisa membuat kesulitan untuk tidur kembali.

Baca juga: Kurang Tidur Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental

Kalau masalah tidur terus muncul dan kamu merasa butuh bantuan ahli, coba ngobrol dengan dokter di aplikasi Halodoc saja. Sampaikan masalah tidur atau gangguan kesehatan lain yang dialami melalui Video/Voice Call atau Chat. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play! 

Akibat kurang istirahat dan tidur

Referensi:Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Here’s What Happens When You Don’t Get Enough Sleep (And How Much You Really Need a Night).NHS UK. Diakses pada 2020. Why lack of sleep is bad for your health.Healthline. Diakses pada 2020. Here’s What Getting Less Than 7 Hours of Sleep a Night Can Do to You. 

Apa Akibat bila kurang tidur atau istirahat?

Efek kurang tidur juga menjadi pemicu berbagai penyakit serius. Memicu peningkatan risiko penyakit jantung apabila begadang terus menerus. Mulai dari memicu serangan jantung hingga stroke. Meningkatkan risiko mengalami depresi dan penyakit mental.

Bagaimana ciri ciri orang yang kurang tidur?

Ciri-ciri kurang tidur.
Rentan sakit. Saat tidur, sistem kekebalan tubuh Anda akan memproduksi sitokin, protein yang membantu melindungi tubuh dari infeksi. ... .
Mudah lupa. ... .
3. Depresi. ... .
4. Berat badan naik. ... .
Kulit kusam dan berjerawat. ... .
6. Gangguan pada mata..

Apa yang akan terjadi jika kita tidak tidur semalaman?

Selain menyebabkan Anda mudah mengantuk dan kelelahan, kurang tidur akibat begadang juga bisa berpengaruh pada kondisi emosi dan psikologis. Kebiasaan sering begadang pun diketahui dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.