Minggu, 25 Oktober 2015 Seni Musik Edit
1.Pengertian Akor
Akor adalah paduan beberapa nada apabila dimainkan bersamaan akan terdengar harmonis. Dalam penyajiannya, akor dapat dimainkan secara bersama [serentak] ataupun bergantian [arpegio]. Paduan nada biasanya sebagai penyerta melodi. Keterpaduan nada-nada dalam akor terlihat pada aransemen lagu dengan banyak alat musik dan aransemen lagu untuk paduan suara. Nada-nada yang berasal dari instrumen musik atau berbagai jenis suara yang dibunyikan bersamasama akan membentuk suatu akor. Akor tidak hanya berperan sebagai penyerta, tetapi juga menyatu dengan melodi.
a. Nama Akor Beserta Tingkatannya
Akor terdiri atas tingkatan-tingkatan. Tingkatan akor adalah sebagai berikut.
1] akor I [tonika] paduan nada C-E-G;
2] akor IV [sub dominan] paduan nadanya F-A-C;
3] akor V [dominan] paduan nadanya G-B-D.
b. Rumus Membuat Akor
Dalam penyusunan akor baik mayor maupun minor ada rumus-rumusnya.
Berikut ini rumus dalam membuat akor.
1] Akor Mayor
Rumus akor mayor dan paduan nadanya
2] Akor Minor
Rumus akor minor dan paduan nadanya
3] Akor Diminished
Rumus akor diminished dan paduan nadanya
4] Akor Augmented
Rumus akor augmented dan paduan nadanya
Penerapan akor trinada pada garis paranada
c. Simbol Akor
Alat musik yang dapat membentuk paduan nada dalam memainkan akor, antara lain gitar, piano, keyboard, electone, organ, ukulele, dan akordion. Simbol akor diperlukan dalam pembuatan aransemen musik atau lagu.
Dalam penulisannya, akor ditulis di atas melodi lagu. Dalam ilmu harmoni, simbol akor dibedakan menjadi tiga macam, yaitu simbol angka, huruf, dan gambar.
1] Simbol Angka
Simbol angka yang digunakan untuk menuliskan simbol akor adalah jenis angka Romawi I sampai dengan VII. Akor dengan angka romawi dibedakan menjadi dua, yaitu
a] akor mayor ditulis dengan angka romawi besar [I, II, III, IV, V, VI, VII];
b] akor minor ditulis dengan angka romawi kecil [i, ii, iii, iv, v, vi, vii].
2] Simbol Huruf
Simbol huruf dibedakan menjadi dua macam, yaitu
a] akor mayor ditulis menggunakan huruf besar;
b] akor minor ditulis menggunakan huruf kecil.
Contoh:
1] Akor C mayor simbol hurufnya C
2] Akor D minor simbol hurufnya Dm
3] Akor G septime simbol hurufnya G7
4] Akor A minor septime simbol hurufnya Bm7
5] Akor B diminished simbol hurufnya Bdim
3] Simbol Gambar
Simbol gambar ditulis menggunakan dua macam bentuk, yaitu bentuk gambar dalam notasi balok dan bentuk gambar posisi jari pada instrumen harmonis.
a] Bentuk gambar dalam notasi balok.
Contoh:
b] Bentuk gambar posisi jari pada instrumen harmonis.
Contoh:
Penerapan akor pada alat musik gitar.
Di dalam setiap tanda formasi terdapat angka-angka yang menunjukkan peran jari.
Angka 0 berarti tanpa tekanan jari [senar dibunyikan]
Angka 1 berarti ditekan dengan jari telunjuk
Angka 2 berarti ditekan dengan jari tengah
Angka 3 berarti ditekan dengan jari manis
Angka 4 berarti ditekan dengan jari kelingking
Contoh:
Penerapan akor pada alat musik keyboard atau piano. Berikut ini nada-nada dan posisi jari dalam memainkan alat musik keyboard atau piano.
d. Akor Balikan [Inversi]
Permainan akor dalam mengiringi lagu tidak selalu dimainkan secara bersama. Kadang akor tersebut dimainkan secara arpegio [berurutan]. Permainan arpegio sering dijumpai pada permainan alat musik gitar, harpa, piano, dan siter. Dalam penyajiannya, akor tidak selalu dari dasar. Akan tetapi, dapat dimulai nada ters atau kwint. Berikut ini beberapa akor dasar dan kebalikannya. [Seni musik wahyu Purnomo]
2.Bentuk Akor
Sebuah lagu akan lebih menarik apabila dalam penyajiannya menggunakan harmoni yang ditunjukkan dengan penerapan akor-akor. Penggunaan akor untuk mengiringi sebuah lagu terlebih dahulu harus memerhatikan tangga nada yang dipakai, melodi, frase lagu, dan arah gerak akor. Arah gerak akor dalam sebuah lagu mengikuti melodinya. Putaran-putaran akor mengikuti satu patokan tertentu dan merupakan suatu arus yang selalu teratur.
Di dalam praktik musik atau dalam bernyanyi dengan iringan alat musik harmonis selain secara teoretis kita harus sering melakukannya secara praktik. Terutama pada inversi akor karena dengan seringnya berlatih akan semakin baik dan peka terhadap perpindahan dari akor yang satu ke akor yang lain.
Berikut ini contoh akor-akor yang sering digunakan untuk mengiringi sebuah lagu atau nyanyian.
a. Akor yang digunakan alat musik gitar.
b. Akor yang digunakan alat musik keyboard atau piano.
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Akor adalah kumpulan tiga nada atau lebih yang bila dimainkan secara bersamaan terdengar harmonis.[1][2] Akor bisa dimainkan secara terputus-putus ataupun secara bersamaan. Akor ini digunakan untuk mengiringi suatu lagu. Contoh alat musik lainnya yang bisa memainkan akor adalah gitar [akustik dan listrik], organ, electone. Akor yang memiliki nama berbeda namun bila dimainkan bersuara sama disebut Akor Enharmonis. Contohnya: akor Cb [Ces mayor] dengan B [B mayor].
Sejarah
Musik mengenal notasi sejak tahun 590 yang ditemukan oleh Paus Agung Gregori. Notasi ini disebut Notasi Gregorian. Namun disempurnakan sekitar tahun 950 dengan dikenalnya Notasi Balok. Pada awalnya tahun 1600-1750 [Era Barok] orang mengenal musik polifoni dengan ilmu kontrapung, berupa melodi lain yang saling bertentangan. Baru tahun 1725 orang mengenal akor dalam musik homofoni, Remeau menulis buku Traite d'Harmonie tahun 1722. Pada awalnya akor disusun dengan tiga nada, kemudian dibalikkan, berupa mayor, minor, aughmented, diminished, dan seterusnya ditambah nada septim, sixth, dst.. Mulai tahun 1750 di Era Klasik akor juga berkembang hingga kini pada era blues [1870], jazz [1920], pop dan rock [1955], dll. yang mengenal akor ninth, eleventh, thirdteenth, dst.
Jenis
Akor mayor
Akor mayor adalah akor yang interval antara nadanya 2 - 1 1/2
Contoh akor mayor:
Akor C = C - E - G
Akor mayor juga bisa dibilang dalam bahasa angka 1-3-5 dalam tangga nada diatonik mayor
Akor minor
Akor minor adalah akor yang interval antara nadanya 1 1/2 - 2.
Contoh akor minor:
Akor Cm = C - Es - G
Akor minor juga bisa dibilang dalam bahasa angka 1-3-5 dalam tangga nada diatonik mayor, tetapi nada ke-3 turun 1/2 laras.
Akor Augmented
Akor augmented adalah akor yang interval antara nadanya 2 - 2.
Contoh akor augmented:
Akor Caug / C+ = C - E - Gis
Akor augmented juga bisa dibilang dalam bahasa angka 1-3-5 dalam tangga nada diatonik mayor, tetapi nada ke-5 naik 1/2 laras
Akor Diminished
Akor diminis adalah akor yang interval antar nadanya adalah 1 1/2 - 1 1/2.
Contoh akor diminished:
Akor Cdim = C - Es - Ges
Akor diminished juga bisa dibilang dalam bahasa angka 1-3-5 dalam tangga nada diatonik mayor, tetapi nada ke-3 dan ke-5 turun 1/2 laras.
Bacaan terkait
- Grout, Donald Jay [1960]. A History Of Western Music. Norton Publishing.
- Dahlhaus, Carl. Gjerdingen, Robert O. trans. [1990]. Studies in the Origin of Harmonic Tonality, p. 67. Princeton University Press. ISBN 0-691-09135-8.
- Goldman [1965]. Cited in Nattiez [1990].
- Jones, George T. [1994]. HarperCollins College Outline Music Theory. ISBN 0-06-467168-2.
- Nattiez, Jean-Jacques [1990]. Music and Discourse: Toward a Semiology of Music [Musicologie générale et sémiologue, 1987]. Translated by Carolyn Abbate [1990]. ISBN 0-691-02714-5.
- Norman Monath, Norman [1984]. How To Play Popular Piano In 10 Easy Lessons. Fireside Books. ISBN 0-671-53067-4.
- Stanley Sadie and John Tyrrell, eds. [2001]. The New Grove Dictionary of Music and Musicians. ISBN 1-56159-239-0.
- Surmani, Andrew [2004]. Essentials of Music Theory: A Complete Self-Study Course for All Musicians. ISBN 0-7390-3635-1.
- Benward, Bruce & Saker, Marilyn [2002]. Music in Theory and Practice, Volumes I & II [7th ed.]. New York: McGraw Hill. ISBN 0-07-294262-2.
- Mailman, Joshua B. [2015]. "Schoenberg's Chordal Experimentalism Revealed Through Representational Hierarchy Association [RHA], Contour Motives, and Binary State Switching" [PDF]. Music Theory Spectrum. 37 [2]: 224–252.
- Persichetti, Vincent [1961]. Twentieth-century Harmony: Creative Aspects and Practice. New York: W. W. Norton. ISBN 0-393-09539-8. OCLC 398434.
- Schejtman, Rod [2008]. Music Fundamentals. The Piano Encyclopedia. ISBN 978-987-25216-2-2.
Referensi
- ^ Benward & Saker [2003]. Music: In Theory and Practice, Vol. I, p. 67&359. Seventh Edition. ISBN 978-0-07-294262-0.
- ^ Károlyi, Otto [1965]. Introducing Music. Penguin Books. hlm. 63.
Pranala luar
- Media terkait Akor di Wikimedia Commons
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Akor&oldid=21911053"