Al Khabir artinya Maha teliti hal ini dijelaskan dalam Al qur an surat

Ilustrasi Sifat Wajib Allah. Foto: Pexels.com

Al Khabir artinya Yang Maha Mengetahui. Dari segi bahasa, khabir biasanya digunakan untuk menunjukkan pengetahuan yang dalam dan sangat rinci menyangkut hal-hal yang sangat tersembunyi.

Selain itu, dalam Al Qur’an, kata Al Khabir tercantum dalam beberapa surat, di antaranya surat Al An’am, Al Mulk, dan At Taubah.

Al Khabir merupakan salah satu nama baik Allah di antara 99 nama baik-Nya atau sering dikenal dengan asmaul husna. Sehingga, Al Khabir adalah salah satu nama Allah yang patut dipelajari dan diimani umat Islam.

Makna dari Al Khabir adalah Allah menciptakan makhluk yang ada di dunia dengan penuh detail dan kompleks. Allah mengetahui hal-hal yang terjadi pada masa lalu dan yang akan datang.

Dalam buku Sejenak Mengenal Asma & Sifat Allah oleh Salih bin Abdul Aziz As-Sindi, dituliskan bahwa Al Khabir artinya dzat yang Maha Mengetahui perkara yang tersembunyi. Hal ini tergambar dalam surah Al-Mulk ayat 14.

“Sejatinya yang menciptakan itu sangat mengetahui. Dan Dia adalah yang Maha lembut dan Maha Mengetahui.” (QS. Al Mulk: 14)

Penjelasan berbeda tercantum dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP/Mts Kelas VIII. Di sini, Al Khabir artinya Maha Waspada dan mengetahui perkara yang tersembunyi.

Semua diketahui oleh Allah dengan rinci, kecermatan, dan kewaspadaan, baik secara lahir maupun batin. Hal ini diterangkan dalam surat At-Taubah ayat 16 yang artinya:

“..dan Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah:16).

Allah mengetahui apapun yang terkandung di dalam hati atau disimpan oleh pikiran. Bisikan-bisikan nafsu, ajakan-ajakan setan, khayalan-kyalan pikiran hingga prasangka hati, semua diketahui oleh Allah.

Sikap Meneladani Sifat Al Khabir

Ilutrasi meneladani sifat Al Khabir. Foto: Pixabay.

Dalam buku Cerita 99 Asmaul Husna untuk Anak karya Abdullah Zaedan, diceritakan tentang ketampanan Nabi Yusuf AS yang membuat Zulaikha tergoda oleh bisikan setan. Zulaikha mulai berusaha menarik perhatian Nabi Yusuf saat itu.

Nabi Yusuf menyadari bahwa ibu angkatnya tersebut telah terjerumus dalam godaan setan. Nabi Yusuf pun dengan tegas menolak Zulaikha karena takut berbuat kesalahan. Melihat seperti itu, Zulaika pun marah hingga membuat Nabi Yusuf lari dari kamar.

Kaena peristiwa tersebut, Nabi Yusuf difitnah Zulaikha dan masuk penjara. Nabi Yusuf justru bersyukur berada dalam penjara. Itu karena ia bisa menghindari Zulaikha. Ia percaya bahwa Allah selalu mengetahui perbuatan makhluk-Nya, sesuai dengan nama Al Khabir, yaitu Maha Mengetahui.

Kesimpulan dari cerita tersebut, Nabi Yusud percaya bahwa Allah mengetahui setiap apa yang dikerjakan, baik dan buruk, serta terlihat orang lain atau tidak. Allah tetap mengawasi perilaku makhluk-Nya. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk tidak berbohong karena Allah akan tetap mengetahuinya.

Ilustrasi mengapa Allah itu Al-Khabir sebutkan bukti-buktinya, sumber gambar oleh Pexels dari Pixabay

Allah SWT memiliki nama lain yang biasa disebut dengan asmaul husna yang terdiri dari 99 nama. Umat muslim wajib mengetahui 99 nama lain Allah SWT dan artinya masing-masing. Salah satu nama Allah SWT adalah Al-Khabir yang memiliki arti maha teliti. Lalu ada sebuah pertanyaan mengapa Allah itu Al-Khabir sebutkan bukti-buktinya dalam ajaran Islam, untuk mengetahui jawabannya kalian bisa melihat ulasan secara lengkap dalam artikel kali ini.

Pengertian Asmaul Husna dan Al-Khabir

Ilustrasi mengapa Allah itu Al-Khabir sebutkan bukti-buktinya, sumber gambar oleh Syauqi Fillah dari Pixabay

Kita mulai dari pembahasan kali ini dari asmaul husna, memahami dan menerapkan asmaul husna dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran seperti dikutip dari buku (Manfaat Dahsyat Dzikir Asmaul Husna) (Syaifurrahman El-Fati) (2016:2) bahwa Allah SWT berfirman melalui surat Al-A’raf ayat 180.

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ

wa lillāhil-asmā`ul-ḥusnā fad'ụhu bihā wa żarullażīna yul-ḥidụna fī asmā`ih, sayujzauna mā kānụ ya'malụn

Artinya: "Dan Allah memiliki Asmaul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalah artikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."

Sedangkan pengertian dari Al-Khabir sendiri adalah maha teliti, dimana Al-Khabir dijelaskan dalam surat Al-Hujarat ayat 13.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Allah SWT disebut dengan Al-Khabir karena salah satu sifat Allah SWT adalah maha teliti atau maha mengetahui semua perkara tersembunyi atau maha waspada. Allah SWT teliti sehingga mengetahui semua perkara termasuk yang tersembunyi, ghaib atau rahasia.

Bukti dari sifat Al-Khabir adalah Allah bisa mengetahui isi hati seorang manusia, apakah ia jahat, riya’, dengki dan semacamnya. Semua perkara tersembunyi yang disimpan rapat-rapat manusia dalam hatinya diketahui oleh Allah, baik itu yang buruk maupun yang baik.

Jadi itu adalah jawaban dari pertanyaan mengapa Allah Al-Khabir beserta dengan bukti-buktinya dalam ajaran Islam. (WWN)