Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang

Merdeka.com - Sebagian orang, atau mungkin Anda sendiri, pasti pernah bertanya-tanya, apa tujuan Allah SWT menciptakan manusia. Bukankah Allah sudah menciptakan makhluk yang sempurna dalam wujud malaikat, yang selalu patuh dan tidak pernah sekalipun menentang perintah Allah SWT? Apakah Allah menciptakan manusia begitu saja lalu membiarkan mereka?

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Q.S Al Mu’minun: 115).

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (Q.S Al Qiyamah: 36).

Lalu apa tujuan Allah menciptakan manusia, yang bahkan tidak semuanya mau beriman kepada-Nya?

Malaikat memang makhluk yang selalu beriman kepada Allah SWT dan selalu patuh terhadap perintah-Nya. Namun malaikat bukanlah ciptaan terbaik dari Allah SWT. Masih ada makhluk ciptaan Allah SWT lainnya yang lebih sempurna dari malaikat, yaitu kita, manusia.

Manusia disebut sebagai makhluk yang sempurna karena Allah SWT memberi manusia kemampuan untuk berpikir dan berkehendak sendiri. Dengan kemampuan berpikir dan kehendak sendiri inilah manusia bisa menjadi lebih baik dari malaikat, atau mungkin sebaliknya.

Jika manusia mau menuruti perintah Allah SWT, maka dia menjadi makhluk yang lebih baik dari malaikat. Namun, jika manusia menentang perintah Allah SWT, maka dia lebih rendah dibandingkan malaikat.

2 dari 4 halaman

Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang

©2019 Merdeka.com/Arie Basuki

Sebelum menjelaskan apa tujuan Allah menciptakan manusia, perlu diingat bahwa semua ciptaan Allah SWT memiliki manfaat dan hikmah di dalamnya. Bahkan makhluk sekecil semut atau pun nyamuk memiliki hikmah di dalamnya.

“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,” (Q.S Al Baqarah: 26).

Jika makhluk yang kecil saja memiliki manfaat, apalagi kita sebagai manusia. Sebagai ciptaan Allah SWT yang sempurna, manusia tentu memiliki manfaat yang lebih besar. Bahkan Allah SWT juga telah menyiapkan banyak fasilitas agar bisa dimanfaatkan oleh manusia dalam menjalankan perintahNya di bumi.

“Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kalian tempat menetap dan langit sebagai atap, lalu membentuk kalian, membaguskan rupa kalian serta memberi kalian rizki dari sebagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Rabbmu, Maha Agung Allah, Rabb semesta alam.” (Q.S Al Mu’minun: 64).

“Dialah yang telah menjadikan bumi terhampar buat kalian dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki untuk kalian, karena itu janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kalian mengetahuinya.” (Q.S Al Baqarah: 22).

Sebenarnya Allah SWT sudah menjelaskan apa tujuan Allah menciptakan manusia dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Untuk lebih rincinya mengenai tujuan penciptaan manusia, berikut kami lansir dari rumaysho.com dan dalamislam.com, penjelasan tujuan Allah menciptakan manusia beserta dalilnya.

3 dari 4 halaman

Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang
©2020 Merdeka.com

Tujuan Allah menciptakan manusia yang pertama adalah bahwa Allah SWT ingin manusia berperan sebagai khalifah untuk mengurus dan mengelola bumi. Hal ini tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 30, yang artinya,

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Untuk Beribadah Kepada Allah SWT

Tujuan Allah menciptakan manusia juga untuk beribadah kepada Allah SWT.

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (Q.S Adz Dzariyat: 56).

Namun, perlu diketahui juga bahwa ketika Allah memerintahkan manusia untuk beribadah kepadaNya, bukan berarti Allah membutuhkan kita. Allah tidak menghendaki sedikit pun rezeki dari makhlukNya dan Dia pula tidak menghendaki agar hamba memberi makan padaNya. Justru kita sebagai manusialah yang membutuhkan Allah SWT. Kitalah yang butuh melakukan ibadah kepada Allah SWT.

“Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari makhluk dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan pada-Ku. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (Q.S Adz Dzariyat: 57-58).

4 dari 4 halaman

Tujuan Allah menciptakan manusia yang selanjutnya untuk menunjukkan besarnya Allah dengan kuasa-kuasanya hingga terbentuklah bumi dan segala isinya.

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha-Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (Q.S At Thalaq: 12).

Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang
©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Untuk Mengejar Pahala Akhirat

Ingatlah bahwa setiap yang kita lakukan di dunia, akan diberi balasan di akhirat. Itulah mengapa Allah SWT menyuruh kita untuk berlomba mengerjakan kebaikan di bumi, agar mendapat balasan berupa kehidupan yang lebih baik di surga nanti.

“Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu” (Q.S Al Baqarah : 148).

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (Q.S An Nahl : 97).

Merdeka.com - Pada dasarnya Islam memandang manusia dan kemanusiaan secara positif. Menurut Islam manusia berasal dari satu asal yaitu dari Adam dan Hawa.

Manusia merupakan makhluk Allah SWT dalam sebaik-baik bentuk. Di samping itu manusia dibekali dengan ilmu dan akal serta kemauan, dengan demikian dia punya kapasitas sebagai khalifah Allah di muka bumi. Maka dari itu semua ciptaan Allah di langit dan bumi adalah untuk manusia.

Setelah Allah menciptakan manusia pertama dari tanah selanjutnya Dia menciptakan manusia setelah Adam dari saripati tanah, lalu berubah menjadi air mani yang disimpan di rahim, lalu air mani berubah menjadi segumpal daging, terus menjadi tulang-belulang, lalu tulang belulang itu dibungkus dengan daging, akhirnya Allah menjadikannya sebagai makhluk.

Dalam ayat 37-39 surat al-Qiyamah Allah menegaskan bahwa Dia menciptakan manusia dari tanah dan dari air mani yang hina, kemudian meniupkan roh ke dalam tubuh manusia, lantas menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati.

Tujuan penciptaan manusia tentu bukan sebuah kesia-siaan. Sebagai makhluk yang diciptakan paling sempurna dibanding makhluk lain, sudah semestinya manusia mengetahui tujuan penciptaan manusia yang diharapkan membuat manusia jadi jauh lebih bisa bersyukur.

Berikut ini informasi mengenai tujuan manusia diciptakan menurut Islam, lengkap dengan penjelasannya telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan jurnal.ar-raniry.ac.id.

2 dari 5 halaman

Tujuan manusia diciptakan menurut Islam yang pertama adalah sebagai pengurus bumi dan seisinya. Khalifah adalah hamba Allah yang ditugaskan untuk menjaga ke- maslahatan dan kesejahteraan dunia. Hal ini tertuang dalam ayat Al Qur'an yang berbunyi:

” Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguh- nya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan men- sucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Ayat 30 dari surat al-Baqarah adalah informasi bagi para malaikat bahwa Allah menciptakan khalifah (Adam dan keturunannya) di muka bumi. Manusia diberi derajat tinggi untuk mengatur, mengelola dan mengolah semua potensi yang ada dimuka bumi.
Tujuan penciptaan manusia sebagai khalifah juga tertuang dalam QS. al-An’am ayat 165 yang berbunyi:

”Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

3 dari 5 halaman

Tujuan manusia diciptakan menurut Islam berikutnya adalah agar manusia senantiasa mengetahui maha kuasanya Allah SWT. Ini meliputi pemahaman bahwa seluruh alam semesta, termasuk bumi, tata surya dan seisisnya terbentuk atas kuasa Allah SWT.

Hal tersebut telah dijelaskan dalam QS at-Thalaq: 12 yang berbunyi:

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha-Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu."

4 dari 5 halaman

Tujuan manusia diciptakan menurut Islam juga untuk mengemban amanah. Tujuan ini berupa kesanggupan manusia memikul beban taklif yang diberikan oleh Allah SWT. Tujuan penciptaan manusia ini mendidik orang-orang beriman supaya selalu memelihara amanah dan mematuhi perintah tersebut.

Hal ini sesuai dengan QS al-Ahzab ayat 72 yang berbunyi: ”Sesungguhnya kami Telah menge- mukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikulah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”

Amanah yang sudah ditetapkan tersebut agar tidak dikhianati, baik amanah dari Allah SWT dan RasulNya maupun amanah antara sesama manusia.

5 dari 5 halaman

Tujuan manusia diciptakan menurut Islam yang paling utama adalah untuk beribadah dan bertakwa pada Allah. Manusia pada umumnya diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan ayat QS.Adz Dzariyat: 56 yang berbunyi:

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Al-Dzariyat: 56)

Telah dijelaskan dalam QS.Adz Dzariyat: 56, Allah berfirman Dia menciptakan manusia dan jin semata-mata agar mereka beribadah kepada-Nya. Allah menciptakan manusia bukan hanya untuk sekedar tidur, bekerja, makan maupun minum melainkan untuk melengkapi bumi ini dan beribadah kepada-Nya.

Menurut tafsir Ibnu Qoyyim Al Jauziyah: "bahwa tujuan Allah menciptakan kita manusia serta jin dan makhluk lainnya di bumi ini adalah untuk beribadah kepada-Nya. Allah tidak mungkin menciptakan makhluk begitu saja tanpa pelarangan atau perintah" .

Tujuan ini mendidik manusia untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. (mdk/nof)

Baca juga:
Bacaan Doa Akhir & Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443, Lengkap dengan Lafalnya
Tujuan Organisasi Muhammadiyah Beserta Sejarah Berdirinya, Menarik Diketahui
Bahas Soal Saudara yang Tidak Akur, Ini Penjelasan Ustaz Subki di Tasbih Indosiar
Potret Masjid Tertua di China, Dibangun pada Abad 8 Masehi
Mengenal Jemaah An Nadzir, dari Rambut Pirang sampai Baju Serba Hitam
Najiahu Kampung Keturunan Rasulullah di China, Cucu Nabi Jadi Gubernur Pertama