Apa arti kata Nyiur pada lagu Rayuan Pulau Kelapa?

Salah Paham terhadap Lagu Rayuan Pulau Kelapa

24 Oktober 2014 08:03 |
Diperbarui: 17 Juni 2015 19:55

Apa arti kata Nyiur pada lagu Rayuan Pulau Kelapa?

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apa arti kata Nyiur pada lagu Rayuan Pulau Kelapa?
Apa arti kata Nyiur pada lagu Rayuan Pulau Kelapa?

Tanggal 7 Agustus-7 September 2014 saya mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kelurahan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu. Selama satu bulan beraktivitas di Pulau Kelapa, tentu saja saya berinteraksi dengan masyarakat setempat mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Nah, melalui interaksi tersebut saya mendapati bahwa ada lagu yang berjudul Rayuan Pulau Kelapa karya Ismail Marzuki. Sebenarnya itu adalah lagu lawas, tetapi saya baru tahu belakangan. Tentu saja, mereka (anak-anak Pulau Kelapa) dengan bangga menunjukkan kepada saya lagu tersebut karena kampung halaman mereka diceritakan ke dalam sebuah lagu yang diciptakan oleh tokoh sekaliber Ismail Marzuki. Tidaklah mungkin Ismail Marzuki meciptakan lagu berjudul Rayuan Pulau Kelapa kecuali ada sesuatu yang sangat istimewa dari Pulau Kelapa. Demikianlah gambaran yang ada dibenak anak-anak itu(juga saya dan mungkin temen-temen satu kelompok KKNketika ditunjukkan lagu tersebut).

Terus terang saja saya sempat heran, mengapa? Pulau Kelapa memang indah/bagus, tetapi jika dibandingkan dengan pulau-pulau lain di sekitarnya (Pulau Tidung, Pulau Bidadari, Pulau Perak, Pulau Mutiara, Pulau Harapan, dll.) maka keindahan Pulau Kelapa masih kalah oleh pulau-pulau tersebut. Pulau Kelapa bukan pulau wisata. Berbeda dari pulau di sebelahnya, yakni Pulau Harapan, yang memang menjadi destinasi wisata (antara Pulau Kelapa dan Pulau Harapan tidak terpisah oleh laut, keduanya dipisahkan oleh gapura sebagaimana perbatasan antar-kelurahan di darat). Mengapa Ismail Marzuki memilih Pulau Kelapa, bukan Pulau Harapan, Pulau Bidadari, Pulau Perak atau yang lainnya, yang memang menjadi tujuan wisata karena keindahannya?

Dalam rangka memuaskan rasa penasaran saya itu, saya mendownload beberapa video lagu Rayuan Pulau Kelapa. Lagunya satu, tetapi video klip-nya berbeda. Saya juga membaca dari internet tentang makna dari lagu tersebut. Apa hasilnya? Hasilnya sangat mengagetkan, terutama bagi saya (dan saya kira juga bagi temen-temen satu kelompok KKN). Ternyata, lagu tersebut sama sekali tidak bermaksud menceritakan tentang Pulau Kelapa! Tidak sama sekali!

Lagu Rayuan Pulau Kelapa bermaksud menggambarkan keindahan nusantara: kepulauan yang membentang dari Sabang-Merauke.Mari kita perhatikan lirik lagu tersebut,

Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa
Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala
Reff:
Melambai lambai
Nyiur di pantai
Berbisik bisik
Raja Kelana
Memuja pulau
Nan indah permai
Tanah Airku
Indonesia

Lirik lagu tersebut menggambarkan keindahan dan kemakmuran Tanah Air Indonesia, bukan dikhususkan untuk Pulau Kelapa sebagai sebuah kelurahan di wilayah administrasi Kepulauan Seribu Utara. Bahkan, Pulau Kelapa sebagai nama kelurahan, sama sekali tidak disinggung (secara eksplisit maupun implisit) di dalam lagu tersebut.

Mengapa Ismail Marzuki memilih judul Rayuan Pulau Kelapa? sampai di sini saya ingin berspekulasi bahwa Ismail Marzuki, melalui lagu tersebut, ingin menyampaikan bahwa negeri kita (Indonesia) yang tersusun atas ribuan pulau, adalah negeri yang sangat indah dan makmur. Barangkali, tidak salah jika dikatakan bahwa tidak akan ditemukan tempat yang lebih indah dan lebih subur ketimbang yang ada di Indonesia (sebagaimana dikatakan oleh Emha Ainun Najib/Cak Nun). Pohon kelapa menjadi simbol bagi suasana kepulauan, karena memang pada umumnya di daerah pantai ada banyak pohon kelapa.

Dengan demikian, pemakaian frasa Pulau Kelapa bukan mengacu kepada nama sebuah kelurahan di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, melainkan mengacu kepada kepulauan nusantara secara umum (dari Sabang-Merauke). Lagi pula, di kelurahan Pulau Kelapa sangat jarang atau bahkan tidak ada sama sekali pohon kelapa, sehingga tidak sesuai dengan lirik lagu Rayuan Pulau Kelapa yang berbunyi: melambai-lambai nyiur di pantai...[ ]




Video Pilihan