Apa arti ovulasi bagi wanita

Pernahkah pertanyaan ini terlintas dibenak Anda kapan masa subur wanita terjadi? Atau sudah mengikuti program kehamilan, sudah istirahat teratur dan mengikuti saran dokter, tapi kok belum hamil ya? Jangan takut, ada solusinya. Bagi wanita yang ingin segera memiliki buah hati, ada baiknya mengetahui masa subur Anda terlebih dahulu. Sebab, melakukan hubungan seksual di masa subur memiliki peluang besar untuk terjadinya kehamilan. Oleh sebab itu, simak ulasan mengenai masa subur wanita (fertility) di bawah ini.

Apa arti ovulasi bagi wanita

Progesteron mendorong lapisan rahim untuk menebal gunanya untuk mempersiapkan kehamilan.

Masa Subur Wanita

Masa subur wanita adalah siklus menstruasi pada wanita yang terjadi sebulan sekali. Waktu masa subur rata-rata berlangsung antara hari ke 8-19 setelah masa haid pertama berakhir.

Selama masa subur ini, wanita akan melepaskan sel telur matang dari ovarium ke rahim atau yang disebut masa ovulasi. Di masa tersebut, ketika Anda dan pasangan berhubungan seksual, maka kemungkinan untuk terjadinya pembuahan akan semakin besar.

3 Siklus Menstruasi

Sebelum mengetahui masa subur, Anda harus mengetahui terlebih dulu siklus menstruasi pada wanita. Berikut penjelasannya:

1. Siklus menstruasi

Siklus menstruasi pada wanita umumnya akan berlangsung selama seminggu. Pada masa ini, rahim akan mulai luruh dan wanita akan banyak kehilangan darah. Respon fisik yang nampak pada siklus ini biasanya dapat berupa kram pada panggul, kaki, dan area punggung. Munculnya respon fisik ini karena rahim sedang berkonstraksi untuk meluruhkan darah.

2. Fase Folikuler (pra-ovulasi)

Fase pra-ovulasi ini dimulai pada haid pertama. Pada fase ini ovarium akan menghasilkan sel telur. Jika sel telur tersebut sudah matang, maka ovarium akan siap melepaskan. Setiap fase ini, ada satu telur yang dilepaskan. Umumnya, wanita akan mengalami fase ini selama 16 hari.

3. Fase Luteal

Fase terakhir dari siklus menstruasi adalah fase luteal. Fase ini dimulai saat sel telur yang sudah matang dilepaskan dari folikel telur di ovarium. Fase luteal ini biasanya akan berlangsung selama 11-17 hari. Umumnya, wanita akan mengalami fase ini selama 14 hari.

Menghitung Masa Subur Wanita

Pernah terlintas dibenak Anda bagaimana mengetahui kapan masa subur wanita terjadi? Menghitung masa subur caranya mudah. Pertama, Anda harus mengetahui terlebih dahulu berapa lama siklus menstruasi terpendek dan terpanjang Anda. Misalnya, Anda mencatat bahwa siklus menstruasi terpendek Anda adalah 26 hari.

Selanjutnya Anda bisa menguranginya dengan angka 18. Begitu juga dengan siklus terpanjang Anda. Misalkan siklus terpanjang 30 hari, maka Anda bisa mengurangi dengan angka 11. Maka dapat dipastikan masa subur Anda akan jatuh pada hari ke 8 hingga ke 19 sejak hari pertama Anda haid. Jika Anda merasa kesulitan dengan cara perhitungan tersebut, alternatif lain yang dapat dilakukan untuk menghitung masa subur adalah menggunakan aplikasi online yang tersedia di internet.

Ciri-Ciri Wanita Subur

Selain menghitung masa subur (fertility), Anda juga perlu mengetahui ciri-ciri wanita subur. Berikut ini adalah ciri-cirinya:

1. Terdapat lendir pada mulut rahim

Keluarnya lendir pada mulut rahim bisa saja menjadi tanda bahwa Anda sedang berada di masa subur. Lendir yang keluar biasanya akan memiliki tekstur bening seperti putih telur. Cairan ini yang akan memperlancar dan melindungi proses pembuahan antara sperma dan sel telur.

2. Peningkatan suhu basal tubuh

Berdasarkan American Pregnancy Association, selama wanita berada dalam siklus ovulasi, maka suhu tubuhnya akan meningkat. Hal itu terjadi karena adanya pelepasan telur. Waktu terbaik untuk bisa mengetahui peningkatan suhu basal adalah ketika Anda bangun di pagi hari.

3. Peningkatan gairah

Ciri selanjutnya yang dapat dikenali adalah adanya peningkatan pada gairah wanita. Sebagian wanita pada masa suburnya akan memiliki dorongan seks yang tinggi, lebih bersemangat dan lebih mudah untuk bersosialisasi.

4. Mengalami nyeri pada perut atau punggung

Mengalami nyeri pada perut atau punggung bisa menjadi salah satu ciri bahwa Anda sedang di masa subur. Beberapa wanita pada masa ini akan mengalami nyeri yang sangat pada bagian perut atau punggungnya.

Apa arti ovulasi bagi wanita

Jika seorang wanita positif hamil, tubuh akan menghasilkan human chorionic gonadotropin (hcg).

Karakteristik Wanita tidak Subur

Ada beberapa tanda yang dapat dirasakan untuk mengetahui bahwa terdapat masalah dengan kesuburan. Berikut ini adalah beberapa tandanya:

1. Mengalami gangguan siklus menstruasi

Gangguan siklus menstruasi ini mulai dari tidak teraturnya jadwal menstruasi, warna darah menstruasi yang gelap dan mengalami sakit yang tidak tertahankan saat menstruasi.

2. Mengalami menopause dini

Tanda ini dapat dilihat dengan tidak teraturnya siklus menstruasi, gairah seks menurun, vagina kering dan sering mengalami gangguan tidur.

3. Perubahan berat badan secara tiba-tiba

Perubahan berat badan yang terjadi secara tiba-tiba bisa disebabkan oleh sindrom ovarium polikistik (PCOS). Pada kondisi ini, wanita memiliki kadar hormon insulin yang tinggi. Tingginya hormon ini akan menyebabkanketidakseimbangan dalam diri, sehingga berat badan bisa naik atau turun secara tiba-tiba.

4. Perubahan hormon

Perubahan hormon biasanya di tandai dengan jerawat yang berlebihan, kehilangan gairah seks, tangan dan kaki terasa dingin tanpa sebab, keluarnya cairan dari payudara dan mengalami kenaikan berat badan secara drastis.

Makanan untuk Kesuburan Wanita

Mengetahui masa subur saja tidak cukup. Anda juga perlu mengonsumsi makanan yang dapat menjaga masa subur Anda. Berikut adalah beberapa makanan yang dapat menjaga kesuburan:

  1. Makanan yang mengandung kalsium seperti susu, keju, yoghurt dan es krim
  2. Buah dan sayuran berwarna cerah. Makanan ini banyak mengandung nutrisi yang fungsinya untuk melindungi sel-sel Anda dan mencegah penuaan sel.
  3. Daging ayam. Makanan ini sangat tinggi dengan protein dan zat besi yang dapat meningkatkan kesuburan.
  4. Telur ayam. Makanan ini sangat kaya akan vitamin, nutrisi, protein dan kolin yang meningkatkan kesehatan produksi.
  5. Sayuran berdaun hijau. Tingginya kandungan zat besi pada sayur berdaun hijau akan membantu Anda untuk memiliki siklus menstruasi yang teratur.
  6. Kacang-kacangan dan biji-bijian. Makanan ini mengandung banyak asam lemak omega-3, asam lemak esensial yang dapat menjaga keseimbangan hormon pada tubuh.
  7. Minyak zaitun memiliki kandungan omega-3 yang cukup tinggi, sehingga makanan ini sangat direkomendasikan karena dapat meningkatkan kualitas sperma dan sel telur.

Kini, Anda sudah mengetahui kapan masa subur wanita (fertility) terjadi hingga cara menghitung masa subur. Bagi Anda yang berencana memiliki anak ada baiknya mengetahui masa subur pasangan. Jika masih terdapat kendala, segera konsultasi langsung dengan dokter kandungan untuk menangani gangguan tersebut.

Telah direview oleh dr. Sylvani Gani

Source

  • Tes Follicle-Stimulating Hormone (FSH)
  • Cara Melacak Suhu Basal Tubuh Anda untuk Kesuburan
  • Kesehatan Wanita

Artikel Terkait

  • Apa arti ovulasi bagi wanita

  • Apa arti ovulasi bagi wanita

  • Apa arti ovulasi bagi wanita

Apa beda nya masa subur dan ovulasi?

Perbedaan ovulasi dengan masa subur Sebenarnya, masa subur wanita berhubungan erat dengan ovulasi. Namun, yang membedakan adalah masa subur sudah terjadi 5 hingga 7 hari sebelum ovulasi dimulai. Sebagai contoh, jika siklus menstruasi Anda adalah 28 hari, biasanya masa subur terjadi pada hari ke 10 – 14.

Berhubungan intim saat masa ovulasi apakah bisa hamil?

Terkait dengan pertanyaan Anda, justru wanita akan hamil apabila ia sedang mengalami ovulasi. Sehingga, berhubungan seksual tanpa kontrasepsi di masa ovulasi merupakan waktu yang tepat untuk mencapai kehamilan.

Ovulasi terjadi pada jam berapa?

Saat sel telur sudah matang, ovarium akan melepaskan sel telur tersebut. Peristiwa inilah yang disebut dengan ovulasi. Nah, proses ovulasi tersebut terjadi sekitar 12–14 hari sebelum hari pertama menstruasi kamu berikutnya.

Bagaimana ciri ciri ovulasi?

Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi.
Berwarna merah mudah atau kecokelatan..
Volume darah yang keluar lebih sedikit..
Hanya berlangsung 1–2 hari..
Tidak disertai dengan kram perut..
Tidak terdapat gumpalan darah atau jaringan dalam darah yang keluar..