Apa arti tanda garis miring saat membaca puisi?
Karya Sastra diIndonesiaKarya sastra terbagi menjadi 3 yaitu:
Puisi Puisi adalah karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Hal ini disebabkan oleh diksi, majas, rima, dan irama yang terkandung dalam puisi tersebut. Struktur puisi adalah
Hal yang paling penting dalam puisi adalah cara membaca puisi. Tanda yang dipakai adalah
Membaca puisi bertujuan untuk menyampaikan isi, perasaan, pikiran, dan rasa estetika yang terkandung didalamnya. Kata-kata yang terdapat dalam puisi penuh arti baik secara tersirat maupun tersurat. Maka dari itu pembaca puisi harus cakap melakukan interpretasi dan presentasi. Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah:
Namun ketika membaca puisi kita juga harus memperhatikan hal-hal lainnya seperti:
Deklamasi hampir sama dengan puisi, hanya saja dalam deklamasi puisi yidak diperbolehkan untuk membawa naskah. Langkah-langkah untuk berdeklamasi adalah:
Langkah-langkah menulis puisi:
Puisi terbagi atas beberapa periode yaitu:
Bentuk Puisi Lama a) Mantera Kata-kata yang mengandung hikmah dan kekuatan gaib. b) Bidal Kalimat-kalimat singkat yang mengandung suatu pengertian atau membayangkan suatu sindiran atau kiasan
Kalimat-kalimat yang seolah-olah dipatah-patahkan yang mengiaskan keadaan tingkah laku seseorang
Kalimat-kalimat yang membandingkan keadaan sebenarnya dengan keadaan lain di masyarakat
Sama dengan perumpamaan tetapi lebih jelas
Kiasan yang bersampiran, bersanjak, dan berirama
Kata-kata atau kalimat singkat baik mengandung ejekan atau semangat yang ditiru dari ucapan orang, kemudian sering dipakai di masyarakat. c) Pantun
d) Syair
e) Gurindam
f) Seloka
g) Prosa liris
Masnawi, Rubai, Kithah, Nazal,Gazal berasal dari Arab Parsi h) Masnawi Puji kepada orang besar beserta perbuatan yang penting i) Rubai Nasihat dan puji bersifat mistik j) Kithah Mengenai ajaran hidup k) Nazam Tentang hamba sahaya yang setia l) Gazal Tentang asmara, cinta dan sebagainya Bentuk Puisi Baru a) Distichon : terdiri atas 2 baris b) Terzina : terdiri atas 3 baris c) Quatrain : terdiri atas 4 baris d) Quint : terdiri atas 5 baris e) Sextet (Double Terzina) : terdiri atas 6 baris f) Septime : terdiri atas 7 baris g) Stanza (Double Quatrain) : terdiri atas 8 baris h) Soneta
Penyebaran Soneta: Itali: Pada pertangahan abad ke 13, dipelopori oleh Dante dan Michel Angelo Inggris: Kurang lebih pada abad ke 16, pujangganya adalah William Shakespare Belanda: Pada abad ke 16 tapi mulai berkembang pada tahun 1880, tokohnya Jaques Perk Indonesia: Pada tahun 1922, tokohnya Moh. Yamin, Roeslan Effendi. Mereka dijuluki Bapak Soneta Indonesia Skema Soneta di Italia | | > 2 Quatrin, bersifat objektif (Sampiran) | | -> Volta > 2 Terzina, bersifat subjektif (Isi) *Penyempurnaan akhir disebut Cauda / Ekor Soneta i) Sanjak Bebas atau puisi bebas
Puisi Kontemporer
Puisi yang mengandung sifat-sifat mantra Yaitu:
Ciri-cirinya:
Puisi yang mementingkan bentuk grafis atau tata wajah yang disusun mirip dengan gambar. Bunyi puisi :
Sajak
PROSA Dalam pengertian kesastraan, prosa disebut fiksi, teks naratif, atau wacana naratif. Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan atau cerita khayalan. Berdasarkan Zaman, prosa dibagi menjadi 2 yaitu:
Prosa lama Bentuknya: a) Dongeng Dongeng berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi:
Mithe adalah cerita tentang dewa dewi atau pahlawan yang dikaitkan dengan kepercayaan kepada roh-roh halus/bekas-bekas kepercayaan animisme. Contohnya: Nyi Roro Kidul, Nyi Blorong Penggolongan mitos:
Berasal dari Jerman yang artinya berkata Merupakan dongeng yang mengandung sedikit unsure sejarah di dalamnya. Kesaktian dan keajaiban juga merupakan salah satu unsurnya. Contohnya : Cerita Damar Wulan
Dongeng yang berisi kiasan/ibarat yang di dalamnya mengandung arti ajaran hidup yang dapat dipetik oleh manusia. Contohnya : Mahabarata dan Ramayana
Dongeng yang mengandung kelucuan/perbuatan-perbuatan yang menggelikan sehingga dapat menyebabkan tertawa. b) Hikayat c) Epos Sebuah dongeng yang menceritakan tentang keberanian / kepahlawanan Contohnya : Mahabarata, Ramayana, Hang Tuah d) Sejarah Berasal dari bahasa Arab yang artinya pohon e) Tambo Cerita-cerita sejarah tetapi tidak mengandung 100% kebenarannya Contohnya : Sejarah Melayu yang mengisahkan tentang asal usul kerajaan Melayu f) Kitab Cerita yang berisi tentang ajaran hidup, adapt, hokum, hal mengenai pemerintah, cara mengatur Negara, serta mengenai kewajiban yang harus dilakukan menurut ajaran agama. Contoh : Tajussalatina karya Buchari al Jauhari, Bustanussalatina karya Nuruddin Al Raini Prosa baru Bentuknya: a) Biografi : riwayat hidup yang ditulis oleh orang lain b) Otobiografi : riwayat hidup yang ditulis diri sendiri c) Kisah perjalanan : menceritakan perjalanan pengarang ke negri lain d) Roman:
e) Novel f) Cerpen g) Kritik : Karangan yang berupa kecaman atau pandangan-pandangan penulis terhadap buku atau hasil karya penulis atau seniman lain. Bapak kritikus Indonesia adalah H.B Jasmin h) Esai : Karangan yang berisi kupasan atau pembahasan terhadap suatu pokok masalah mengenai kebudayaan, seni, ilmu pengetahuan atau yang lain-lain ditinjau dari beberapa sudut dan menurut pandangan penulis sendiri. Ciri-ciri esai :
Contoh : Chairil Anwar pelopor angkatan 45 : ciptaan H.B Yasmin, Drama karya Usmar Ismail. i) Studi : Gagasan mengenai suatu pokok masalah, ilmu pengetahuan yang ditinjau dari beberapa sudut secara objektif dan ilmiah DRAMA Drama harus memiliki unsur mimetik yaitu meniru Alur drama modern :
Epilog : bagian naskah terakhir yang berisi kesimpulan dan biasanya tersimpan amanat Teks samping : bagian naskah yang memberi penjelasan kepada pembaca/ awak pementasan tentang keadaan, suasana, perbuatan, peristiwa, dan sifat tokoh cerita Solilokui: bagian naskah yang merupakan ungkapan pikiran dan perasaan tokoh pada diri sendiri Aside : bagian naskah yang merupakan ucapan tokoh yang ditujukan langsung kepada penonton (dengan pengertian tokoh lain tidak mendengar) Dimensi drama : unsur intrinsik Dimensi fisiologis Psikologis Sosiologis
Teknik penceritaan Ditinjau dari pengisahan: 1. Metode diri orang pertama/akuan 2. Metode diri orang kedua/diaan Akuan: pengarang merupakan tokoh cerita yang berkisah tentang dirinya sendiri dengan kata ganti aku
Diaan: Pencerita berada di luar cerita, pencerita mengacu pada tokoh-tokoh dalam cerita
Rate this:May 14, 2010. Literature. Leave a comment. |