Karya Sastra diIndonesia
Karya sastra terbagi menjadi 3 yaitu:
- Puisi
- Prosa
- Drama
Puisi
Puisi adalah karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Hal ini disebabkan oleh diksi, majas, rima, dan irama yang terkandung dalam puisi tersebut. Struktur puisi adalah
- Struktur batin yang terdiri dari
- i. Tema
- ii. Perasaan
- iii. Nada
- iv. Amanat
- Struktur lahir yang terdiri dari
- i. Diksi/pilihan kata
- ii. Gaya bahasa
- iii. Citraan/imaji
- iv. Tipografi
- v. Bunyi
- vi. Rima
- vii. Irama
- viii. Kiasan/lambang
Hal yang paling penting dalam puisi adalah cara membaca puisi. Tanda yang dipakai adalah
- Tanda titik [.] menyatakan larik sudah selesai dan harus dibaca dengan suara menurun.
- Tanda koma [,] menyatakan larik belum selesai dan harus dibaca dengan suara menaik atau mendatar kemudian diikuti jeda sejenak.
- Tanda satu garis miring [/] untuk jeda.
- Tanda dua garis miring [//] untuk hentian.
- Tanda tiga garis miring [///] untuk hentian akhir.
Membaca puisi bertujuan untuk menyampaikan isi, perasaan, pikiran, dan rasa estetika yang terkandung didalamnya. Kata-kata yang terdapat dalam puisi penuh arti baik secara tersirat maupun tersurat. Maka dari itu pembaca puisi harus cakap melakukan interpretasi dan presentasi. Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah:
- Memahami judul puisi
- Memahami bentuk ekspresinya
- Memahami tema puisi
- Mengenal penyair
- Memahami hal yang diluar puisi seperti misalnya apakah puisi merupakan kritik social, renungan, atau curahan perasaan.
Namun ketika membaca puisi kita juga harus memperhatikan hal-hal lainnya seperti:
- sikap yang wajar dan tenang
- gerak-gerik dan perubahaan raut muka
- volume suara
- kejelasan lafal
Deklamasi hampir sama dengan puisi, hanya saja dalam deklamasi puisi yidak diperbolehkan untuk membawa naskah. Langkah-langkah untuk berdeklamasi adalah:
- Menghayati puisi yang akan dideklamasikan
- Memperhatikan kata-kata yang terdapat dalam puisi tersebut
- Membuat jeda dan penggalan untuk memudahkan membaca
- Menyesuaikan gerak tubuh dengan puisinya
Langkah-langkah menulis puisi:
- Menentukan tema
- Memilih diksi/pilihan kata yang tepat
- Menjalin kata-kata
- Menentukan rima dan irama
- Banyak membaca karya orang lain sebagai referensi
- Menuangkan seluruh ide yang dimiliki agar tidak kehabisan ide saat membuat puisi.
Puisi terbagi atas beberapa periode yaitu:
- Puisi lama
- Puisi Baru
- Puisi Masa Kini/Kontemporer
Bentuk Puisi Lama
a] Mantera
Kata-kata yang mengandung hikmah dan kekuatan gaib.
b] Bidal
Kalimat-kalimat singkat yang mengandung suatu pengertian atau membayangkan suatu sindiran atau kiasan
- Pepatah
Kalimat-kalimat yang seolah-olah dipatah-patahkan yang mengiaskan keadaan tingkah laku seseorang
- Peribahasa
- Permupamaan
Kalimat-kalimat yang membandingkan keadaan sebenarnya dengan keadaan lain di masyarakat
- Ibarat
Sama dengan perumpamaan tetapi lebih jelas
- Tamsil
Kiasan yang bersampiran, bersanjak, dan berirama
- Pemeo
Kata-kata atau kalimat singkat baik mengandung ejekan atau semangat yang ditiru dari ucapan orang, kemudian sering dipakai di masyarakat.
c] Pantun
- Berasal dari kata Jawa kuno atau Kawi.
- Tun-> Tuntun->Atuntun->Mengatur
- Kesastraan asli Indonesia
- Berdasar bentuk dibagi menjadi 4
- i. Pantun biasa, 1 bait 4 baris, 1 baris 4 kata / 8-12 suku kata
- dibagi menjadi 2 yaitu: sampiran dan isi
- punya sajak silang
- isinya adalah curahan perasaan, sindiran, nasihat, atau peribahasa
- dapat selesai dalam 1 bait
- ii. Pantun kilat, 1 bait 2 baris, 1 baris 4 kata
- Sajak sama
- Isi sama dengan pantun biasa
- iii. Talibun
- Pantun yang terdiri lebih dari 4 baris dan selalu genap.
- Sajak silang
- iv. Pantun berkait
- Tidak cukup hanya dengan 1 bait
- Antara bait 1 dan 2 terdapat perkaitan, yaitu baris ke 2 dan 4 bait pertama diulang pada baris ke 1 dan 3 bait berikutnya
d] Syair
- Berasal dari Arab kurang lebih tahun 1300 asal kata syaara atau berkembang
- Tiap bait 4 baris, tiap baris 4 kata [8-12 suku kata]
- Semuanya adalah isi
- Berisi hikayat, nasehat, dan ilmu
e] Gurindam
- Berasal dari Tamil, India dan masuk di Indonesia bersamaan dengan agama Hindhu
- Hampir menyerupai peribahasa, pepatah, tetapi gurindam terasa lebih berirama Karena mementingkan sajak.
- Yang terkenal adalah karya Raja Ali Haji : Gurindam dua belas yang masing-masing ada 12 pasal [kurang lebih 64 gurindam]
- Tiap bait 2 baris
- Sajak sama
- Semua isi
- Baris 1 sebab, baris 2 akibat
- Tidak terikat suku kata
- Isi: Nasihat, sindiran atau suatu kebenaran
f] Seloka
- Sama dengan gurindam
- Lebih mengutamakan humor
g] Prosa liris
- Seperti prosa tetapi memiliki irama puisi
Masnawi, Rubai, Kithah, Nazal,Gazal berasal dari Arab Parsi
h] Masnawi
Puji kepada orang besar beserta perbuatan yang penting
i] Rubai
Nasihat dan puji bersifat mistik
j] Kithah
Mengenai ajaran hidup
k] Nazam
Tentang hamba sahaya yang setia
l] Gazal
Tentang asmara, cinta dan sebagainya
Bentuk Puisi Baru
a] Distichon : terdiri atas 2 baris
b] Terzina : terdiri atas 3 baris
c] Quatrain : terdiri atas 4 baris
d] Quint : terdiri atas 5 baris
e] Sextet [Double Terzina] : terdiri atas 6 baris
f] Septime : terdiri atas 7 baris
g] Stanza [Double Quatrain] : terdiri atas 8 baris
h] Soneta
- Soneta Dante kepada Vita Nusva
- Soneta Petrarca kepada Laura
- Soneta Michel Angelo kepada Victoria Colonna
- Soneta Jaques Perk kepada Mathilda
Penyebaran Soneta:
Itali: Pada pertangahan abad ke 13, dipelopori oleh Dante dan Michel Angelo
Inggris: Kurang lebih pada abad ke 16, pujangganya adalah William Shakespare
Belanda: Pada abad ke 16 tapi mulai berkembang pada tahun 1880, tokohnya Jaques Perk
Indonesia: Pada tahun 1922, tokohnya Moh. Yamin, Roeslan Effendi. Mereka dijuluki Bapak Soneta Indonesia
Skema Soneta di Italia
|
|
> 2 Quatrin, bersifat objektif [Sampiran]
|
|
-> Volta
-|
|
|
> 2 Terzina, bersifat subjektif [Isi]
|
|
-|
*Penyempurnaan akhir disebut Cauda / Ekor Soneta
i] Sanjak Bebas atau puisi bebas
- Lebih mementingkan isi
- angkatan sastra 1945, dengan pujangganya Chairil Anwar [Aku]
Puisi Kontemporer
- Angkatan tahun 1970 an
- Puisi mantra
- Terdiri dari 3 yaitu:
Puisi yang mengandung sifat-sifat mantra
Yaitu:
- Mantra bukanlah sesuatu yang untuk dipahami. Mantra adalah permainan bunyi dan bahasa belaka. Mantra harus dilihat dari sudut mantra itu sendiri, dari sudut dunianya sendiri
- Mantra adalah penghubung antara manusia dengan dunia misteri
- Puisi mbeling
Ciri-cirinya:
- Ciri utamanya adalah kelakar. Kata-kata dipermainkan, arti, bunyi, dan tipografi dimanfaatkan untuk mencapai efek kelakar. Sebagian besar puisi mbeling menunjukan bahwa maksud penyair sekadar mengajak berkelakar, tanpa maksud lain yang disembunyikan.
- Kritik social
- Kritik terhadap dominasi lama dalam perekonomian
- Ejekan terhadap sikap sungguh-sungguh penyair umumnya dalam menghadapi puisi
- Puisi konkret
Puisi yang mementingkan bentuk grafis atau tata wajah yang disusun mirip dengan gambar.
Bunyi puisi :
- Efoni : ceria, bahagia, senang, dsb
- Kokofoni : duka sedih kecewa, dsb
Sajak
- Sajak peluk/ berpaut : a b b a
- Sajak silang/ salib : a b a b
- Sajak rangkai/ sama : a a a a
- Sajak kembar : a a b b
- Sajak patah : a a b a a a b c
PROSA
Dalam pengertian kesastraan, prosa disebut fiksi, teks naratif, atau wacana naratif. Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan atau cerita khayalan.
Berdasarkan Zaman, prosa dibagi menjadi 2 yaitu:
- Prosa lama
- Prosa baru
Prosa lama
Bentuknya:
a] Dongeng
Dongeng berdasarkan isinya dapat dibedakan menjadi:
- Fabel
- Legenda
- Mithe/mitos
Mithe adalah cerita tentang dewa dewi atau pahlawan yang dikaitkan dengan kepercayaan kepada roh-roh halus/bekas-bekas kepercayaan animisme.
Contohnya: Nyi Roro Kidul, Nyi Blorong
Penggolongan mitos:
- Tentang terjadinya dunia : comogonis
- Tentang terjadinya manusia : anthropogonis
- Tentang terjadinya gunung, laut, gerhana, dll : cosmologis
- Sage
Berasal dari Jerman yang artinya berkata
Merupakan dongeng yang mengandung sedikit unsure sejarah di dalamnya. Kesaktian dan keajaiban juga merupakan salah satu unsurnya.
Contohnya : Cerita Damar Wulan
- Parabel
Dongeng yang berisi kiasan/ibarat yang di dalamnya mengandung arti ajaran hidup yang dapat dipetik oleh manusia.
Contohnya : Mahabarata dan Ramayana
- Penggeli hati
Dongeng yang mengandung kelucuan/perbuatan-perbuatan yang menggelikan sehingga dapat menyebabkan tertawa.
b] Hikayat
c] Epos
Sebuah dongeng yang menceritakan tentang keberanian / kepahlawanan
Contohnya : Mahabarata, Ramayana, Hang Tuah
d] Sejarah
Berasal dari bahasa Arab yang artinya pohon
e] Tambo
Cerita-cerita sejarah tetapi tidak mengandung 100% kebenarannya
Contohnya : Sejarah Melayu yang mengisahkan tentang asal usul kerajaan Melayu
f] Kitab
Cerita yang berisi tentang ajaran hidup, adapt, hokum, hal mengenai pemerintah, cara mengatur Negara, serta mengenai kewajiban yang harus dilakukan menurut ajaran agama.
Contoh : Tajussalatina karya Buchari al Jauhari, Bustanussalatina karya Nuruddin Al Raini
Prosa baru
Bentuknya:
a] Biografi : riwayat hidup yang ditulis oleh orang lain
b] Otobiografi : riwayat hidup yang ditulis diri sendiri
c] Kisah perjalanan : menceritakan perjalanan pengarang ke negri lain
d] Roman:
- Roman percintaan : kisah cinta sepasang manusia bersama suka dukanya. Contohnya Romeo dan Juliet, Pertemuan Jodoh karya Abdul Muis, Percobaan Setia karya Suman Hasibuan.
- Roman bartendens : kisah yang bertujuan untuk sesuatu yang baik. Contohnya Siti Nurbaya, Salah Asuhan.
- Roman simbolik : roman yang berisi kiasan bagi kehidupan manusia. Contohnya Dengarlah Keluhan Pohon Mangga, Tinjaulah Dunia Sana karya Maria Amin
- Roman sejarah : menceritakan orang-orang yang benar dalam sejarah. Contohnya Gajah Mada, Diponegoro karya Muhammad Yamin, Robert Anak Surapati, Surapati karya Abdul Muis
- Roman psikologis : Roman yang menggambarkan keadaan jiwa pelaku. Contohnya Atheis karya Achdiat Katamirhadja, Katak Hendak Jadi Lembu, Belenggu karya Arjmin Pane.
- Roman adat : roman yang mengisahkan pertentangan antara kaum tua dengan kaum muda, kawin paksa. Contohnya : Siti Nurbaya, Salah Asuhan
- Roman masyarakat : menggambarkan tentang kehidupan masyarakat
- Roman detektif : Roman tentang detektif, penculikan. Contohnya Mencari Pencuri Anak Perawan, Anjing Setan
- Roman perjuangan : menceritakan tentang perjuangan
- Roman kanak-kanak : menceritakan kehidupan anak-anak. Contohnya Si Doel Anak Betawi karya Aman Datuk Madjoindo.
- Roman wanita : Contohnya Kalau Tak Untung Selasih.
e] Novel
f] Cerpen
g] Kritik : Karangan yang berupa kecaman atau pandangan-pandangan penulis terhadap buku atau hasil karya penulis atau seniman lain.
Bapak kritikus Indonesia adalah H.B Jasmin
h] Esai : Karangan yang berisi kupasan atau pembahasan terhadap suatu pokok masalah mengenai kebudayaan, seni, ilmu pengetahuan atau yang lain-lain ditinjau dari beberapa sudut dan menurut pandangan penulis sendiri.
Ciri-ciri esai :
- Berbentuk prosa
- Tidak terlalu panjang [bercorak populer]
- Meskipun bersifat subyektif haruslah bersifat memberikan beberapa pandangan, penerangan, dan pengajaran [lebih mirip kritik objektif]
Contoh : Chairil Anwar pelopor angkatan 45 : ciptaan H.B Yasmin, Drama karya Usmar Ismail.
i] Studi : Gagasan mengenai suatu pokok masalah, ilmu pengetahuan yang ditinjau dari beberapa sudut secara objektif dan ilmiah
DRAMA
Drama harus memiliki unsur mimetik yaitu meniru
Alur drama modern :
- Pendahuluan
- Konflik/ masalah
- Klimaks/ puncak
- Penyelesaian
Epilog : bagian naskah terakhir yang berisi kesimpulan dan biasanya tersimpan amanat
Teks samping : bagian naskah yang memberi penjelasan kepada pembaca/ awak pementasan tentang keadaan, suasana, perbuatan, peristiwa, dan sifat tokoh cerita
Solilokui: bagian naskah yang merupakan ungkapan pikiran dan perasaan tokoh pada diri sendiri
Aside : bagian naskah yang merupakan ucapan tokoh yang ditujukan langsung kepada penonton [dengan pengertian tokoh lain tidak mendengar]
Dimensi drama : unsur intrinsik
Dimensi fisiologis
Psikologis
Sosiologis
- Tema
- Tokoh [nama] dan perwatakan
- Setting/ latar
- Alur
- Amanat/Pesan [tersirat dan tersurat]
- Sudut pandang/ point of view
Teknik penceritaan
Ditinjau dari pengisahan:
1. Metode diri orang pertama/akuan
2. Metode diri orang kedua/diaan
Akuan: pengarang merupakan tokoh cerita yang berkisah tentang dirinya sendiri dengan kata ganti aku
- akuan sertaan : Pencerita ikut berperan dalam cerita bahkan bias jadi tokoh utama
- akuan tak sertaan : Pencerita lebih berperan sebagai pendengar/ penonton dalam cerita
Diaan: Pencerita berada di luar cerita, pencerita mengacu pada tokoh-tokoh dalam cerita
- Diaan serba tau : Pencerita tahu segalanya tentang semua tokoh dan semua peristiwa yang terjadi dalam cerita. Pencerita mampu menjelaskan pikiran, perasaan, dan aspirasi tokoh-tokohnya. Pencerita memberi komentar dan penilaian tentang sifat, tindakan, kehendak tokoh, serta menyatakan pandangan sendiri tentang hidup ini.
- Diaan terbatas : Pencerita dalam bercerita membatasi dirinya dengan hanya memaparkan/ melukiskan laku dramatik yang diamatinya tanpa menggunakan kewenangan memasuki pikiran dan batin tokoh.
Rate this:
May 14, 2010. Literature. Leave a comment.