Apa arti toleransi dalam keragaman?

Arti Toleransi Dalam Keberagaman

Rab, 26 Apr 2017 | 10:03Rab, 26 Apr 2017 | 22:21 0 Komentar

Faisal Sofyan Sifyan, koordinator Jaringan Lintas Kultural (JLK),
JATENGONLINE, SUKOHARJO Berbicara mengenai toleransi, sebagai masyarakat yang tinggal di negara besar seperti indonesia yang di dalamnya terdapat beraneka ragam suku, budaya, etnis bahkan agama tentu sikap toleransi sangat di butuhkan satu sama lain.

Dengan toleransi mampu menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Sikap toleran tidak berarti membenarkan pandangan yang dibiarkan, tetapi mengakui kebebasan serta hak-hak asasi para penganutnya.

Secara umum toleransi adalah sikap yang membebaskan atau membiarkan orang lain utuk berpendapat ataupun melakukan hal yang tidak satu ide bahkan sependapat dengan diri kita, tanpa kita melakukan intimidasi terhadap orang ataupun kelompok tersebut.

Toleransi masih dimaknai sebagai sikap ditengah pluratitas dan keberagaman di Indonesia. Sikap ini harus terus didengungkan dan jangan sampai lengah atau terlena dengan kondisi yang aman dan nyaman, papar Faisal Sofyan Sifyan, koordinator Jaringan Lintas Kultural (JLK), sebuah organisasi kemasyarakatan yang bergerak aktif mendengungkan sikap toleransi di wilayah Solo Raya.

Membumikan toleransi, tambah Faisal, bukan menjadi tugas aparat atau pegawai pemerintahan saja, namun harus dilakukan semua pihak, bahkan dikalangan masyarakat itu sendiri. Sebagai upaya saling mengingatkan dan saling mendukung kebhinekaan.

Faisal yang juga tokoh Nahdhatul Ulama (NU) Sukoharjo, menjelaskan bahwa JLK merupakan sebuah komunitas yang terdiri dari sejumlah tokoh lintas agama dan lintas budaya. Dimana didalamnya secara rutin menggelar kegiatan dialog bersama, baik secara insidental yakni menyikapi sebuah isu yang marak di Indonesia, juga menggelar kajian-kajian rutin sharing lintas agama dan budaya.

Kami saling terbuka dalam membicarakan isu apapun untuk menghindari kesalahpahaman. Dan sejauh ini cukup efektif, tandas Faisal, ketika dihubungi dikantornya. Rabu (26/4/2017).

Ditambahkan Faisal, JLK berencana menggelar acara bincang santai tentang toleransi lintas kultural, dengan menghadirkan sejumlah narasumber dari lintas agama. Yakni Ustad Syukur Wahyudin (Ketua FPI Solo), YF Soekasno (Anggota DPRD Surakarta), Muchus Budi Rahayu (Wartawan senior detik.com) dan Pdt. Amos Gunawan (Gembala GBIS).

Sedikitnya ada seratusan lebih orang yang menyatakan hadir dalam acara ini, tutup Faisal.

Acara digelar pada Kamis (27/4/2017) siang di RM Bakso Kadipolo Jalan Ronggowarsito Solo dengan mengundang sejumlah tokoh lintas dari Solo Raya. (ian)