Apa bedanya gerd dan maag

GridHEALTH.id - GERD (gastroesophageal reflux disease) dan maag sering dianggap sebagai kondisi medis yang sama.

Dimana GERD sering disebut sebagai maag maupun sebaliknya.

Terlebih kedua masalah tersebut sama-sama disebabkan oleh asam lambung.

Lantas apa beda GERD dan maag? 

Berikut penjelasan dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, kepada GridHEALTH.id (28/10/2021).

Menurut dr. Kaka, GERD itu suatu akibat sensasi tidak nyaman yang diakibatkan asam lambung naik atau refluk ke tenggorokan dan ditandai dengan heartburn (sensasi panas di dada).

Kemudian asam lambung adalah zat yang dihasilkan oleh sel parietal di lambung yang fungsinya untuk menghancurkan makanan.

Sedagkan maag atau gastritis itu berasal dari kata belanda yang artinya rasa tidak nyaman di perut bagian atas.

Baca Juga: Penyuntikan Vaksin Covid-19 Untuk Penderita Asam Lambung, Begini Baiknya

Kondisi ini tidak hanya disebabkan oleh asam lambung namun bisa disebabkan oleh hal lain seperti misalnya hepatitis, pankreatitis, batu ampedu dan lain-lain.

Meski demikian memang kasus maag itu sendiri 90 % kebanyakan disebabkan oleh karena asam lambung.

Lantas apa yang membedakan dari kedua kondisi tersebut?

dr. Kaka menjelaskan bahwa GERD itu adalah refluk atau gejalanya dari asam lambung yang naik ke atas.

Apa bedanya gerd dan maag

dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RS Pondok Indah - Bintaro Jaya.

Sedangkan maag selain akibat peradangan asam lambung, bisa juga disebabkan penyakit lain atau dispepsia.

Itulah dua hal, menurut dr. Kaka, yang membedakan GERD dan maag.

Baca Juga: Inilah 7 Cara Mengatasi GERD Secara Alami, Tanpa Menggunakan Obat

Meskipun berbeda, baik maag maupun GERD dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup yang sehat, diantarnya seperti:

- Hindari mengonsumsi zat-zat yang dapat mengiritasi perut

- Makan dengan tertib, jangan makan dalam porsi besar dengan terburu-buru

- Jangan berbaring setelah makan

- Hindari merokok

- Menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan

- Menghindari stres (*)

Baca Juga: Minum Air Rebusan Daun Kemangi, Redakan Asam Lambung, Cegah GERD Kambuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Pilihan

Apa bedanya gerd dan maag
Ilustrasi Sakit Perut. ©iStockphoto

Merdeka.com - Refluks asam adalah kondisi ketika isi dari perut Anda naik kembali ke kerongkongan. Aktivitas ini juga disebut regurgitasi asam atau refluks gastroesofageal.

Jika Anda memiliki gejala refluks asam lebih dari dua kali seminggu, Anda mungkin memiliki kondisi yang dikenal sebagai penyakit refluks gastroesofageal atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Jika tidak diobati, kondisi ini terkadang dapat menyebabkan komplikasi serius.

Maag, atau dikenal juga dengan istilah gastritis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan pelindung lambung. Kondisi gastritis akut melibatkan peradangan yang muncul secara mendadak dan parah. Sedangkan gastritis kronis melibatkan peradangan jangka panjang yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun jika tidak diobati.

Meski keduanya merupakan masalah yang terjadi pada perut Anda, namun terdapat perbedaan GERD dan maag yang jarang diketahui. Ya, sebagian orang masih menganggap GERD dan maag adalah kondisi yang sama dan tidak ada perbedaan GERD dan maag.

Dilansir dari Healthline, kami akan menjelaskan lebih lanjut bagaimana perbedaan GERD dan maag yang perlu Anda tahu.

2 dari 4 halaman

Perbedaan GERD dan Maag

Perbedaan GERD dan maag dapat kita lihat dari gambaran kondisinya. Gastroesophageal reflux disease atau GERD terjadi ketika asam lambung yang sering mengalir kembali ke tabung yang menghubungkan mulut dan perut (kerongkongan). Kondisi ini (refluks asam) dapat mengiritasi lapisan kerongkongan.

Refluks asam termasuk kondisi yang umum dialami. GERD adalah refluks asam ringan yang terjadi setidaknya dua kali seminggu, atau refluks asam sedang hingga berat yang terjadi setidaknya sekali seminggu.

Kebanyakan orang dapat mengatasi rasa tidak nyaman dari GERD dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan yang dijual bebas. Tetapi dalam kasus beberapa orang, pengobatan GERD mereka mungkin memerlukan obat atau operasi untuk meredakan gejala.

Sedangkan maag, atau gastritis, adalah istilah umum untuk sekelompok kondisi di mana terjadi peradangan pada lapisan lambung. Peradangan gastritis biasanya terjadi akibat infeksi bakteri yang sama yang menyebabkan sebagian besar ulkus atau penggunaan obat pereda nyeri tertentu secara teratur. Minum terlalu banyak alkohol juga dapat menyebabkan gastritis.

Maag dapat terjadi secara tiba-tiba (gastritis akut) atau muncul perlahan seiring waktu (gastritis kronis). Dalam beberapa kasus, maag dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker perut. Namun bagi kebanyakan orang, gastritis bukanlah kondisi serius dan dapat membaik dengan cepat dengan pengobatan.

3 dari 4 halaman

Gejala GERD dan Maag

Gejala GERD

Perbedaan GERD dan maag berikutnya ada pada gejala yang muncul. Gejala utama GERD adalah refluks asam. Refluks asam dapat menyebabkan rasa terbakar yang tidak nyaman di dada, yang dapat naik ke leher dan tenggorokan Anda. Perasaan ini sering juga disebut dengan mulas.

Jika Anda mengalami refluks asam, Anda mungkin mengalami rasa asam atau pahit di bagian belakang mulut. Mungkin juga menyebabkan regurgitasi makanan atau cairan dari perut ke dalam mulut.

Beberapa gejala GERD lainnya meliputi:

  • mual
  • sakit dada
  • nyeri saat menelan
  • kesulitan menelan
  • batuk kronis
  • suara serak
  • bau mulut

Gejala Maag

Kemudian untuk gejala maag, justru tidak semua orang memiliki gejala yang terlihat. Gejala yang paling umum adalah:

  • mual
  • muntah
  • perasaan penuh di perut bagian atas, terutama setelah makan
  • gangguan pencernaan

Jika Anda menderita gastritis erosif, Anda mungkin mengalami gejala yang berbeda, seperti:

  • feses hitam dan lembek
  • muntah darah atau bahan yang terlihat seperti bubuk kopi

4 dari 4 halaman

Penyebab GERD dan Maag

Penyebab GERD

Perbedaan GERD dan maag berikutnya dilihat dari penyebabnya. Dalam kasus GERD, meski tidak ada penyebab tunggal, ada mekanisme di tubuh Anda yang ketika tidak berfungsi dengan baik dapat meningkatkan risiko terjadinya GERD.

Sfingter esofagus bagian bawah (LES) adalah pita otot melingkar di ujung kerongkongan Anda. Saat bekerja dengan normal, bagian ini akan rileks dan terbuka saat Anda menelan. Kemudian mengencang dan menutup kembali setelahnya.

Refluks asam terjadi ketika LES Anda tidak mengencang atau menutup dengan benar. Hal ini memungkinkan cairan pencernaan dan isi lain dari perut naik ke kerongkongan Anda.

Kemungkinan penyebab lainnya termasuk:

  • Hernia hiatus. Ini adalah saat bagian perut bergerak di atas diafragma menuju area dada. Jika diafragma terganggu, ini dapat meningkatkan kemungkinan LES tidak dapat melakukan tugasnya dengan benar.
  • Sering makan dalam porsi besar. Hal ini dapat menyebabkan distensi bagian atas perut. Distensi ini terkadang berarti tidak ada cukup tekanan pada LES, sehingga bagian ini tidak menutup dengan benar.
  • Berbaring terlalu cepat setelah makan besar. Ini juga dapat menciptakan lebih sedikit tekanan daripada yang dibutuhkan LES untuk berfungsi dengan baik.

Penyebab Maag

Kelemahan pada lapisan perut Anda memungkinkan cairan pencernaan merusak dan membuatnya radang, sehingga menyebabkan maag. Memiliki lapisan perut yang tipis atau rusak meningkatkan risiko maag.

Infeksi bakteri saluran cerna juga dapat menyebabkan maag. Infeksi bakteri paling umum yang menyebabkannya adalah H. pylori, bakteri yang menginfeksi lapisan lambung. Infeksi biasanya ditularkan dari orang ke orang, tetapi juga dapat ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi.

Kondisi dan aktivitas tertentu dapat meningkatkan risiko Anda terkena gastritis. Faktor risiko lainnya termasuk:

  • konsumsi alkohol yang ekstrem
  • penggunaan rutin NSAID seperti ibuprofen dan aspirin
  • penggunaan kokain
  • usia, karena lapisan perut menipis secara alami seiring bertambahnya usia
  • penggunaan tembakau

Faktor risiko lain yang jarang terjadi termasuk:

  • stres
  • gangguan autoimun
  • gangguan pencernaan seperti penyakit Crohn
  • infeksi virus

[ank]

Baca juga:
Jangan Sampai Tertukar, Ketahui Perbedaan antara Penyakit Maag dan GERD
Resep Masakan Sehari-hari untuk Penderita Maag, Enak dan Sehat
Bukan Penyakit Seumur Hidup, GERD dan Maag yang Dialami Seseorang Bisa Disembuhkan
Mengenal Gejala Maag Akut, Berikut Cara Mengatasinya
Penyebab Tukak Lambung Beserta Gejala dan Cara Mengatasinya, Wajib Tahu

GERD dengan maag apakah sama?

Maag dengan istilah medis gastritis, adalah peradangan pada dinding asam lambung yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori. GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah salah satu kondisi penderita maag dimana asam lambung naik hingga kerongkongan. Setidaknya terjadi dalam 1-2 kali seminggu.

Apa saja yang dirasakan penderita GERD?

Tanda dan gejala umum GERD meliputi:.
Sensasi terbakar di dada (mulas), biasanya setelah makan, yang mungkin lebih buruk di malam hari Sakit dada..
Kesulitan menelan..
Regurgitasi makanan atau cairan asam..
Sensasi ada benjolan di tenggorokan..

Apakah penyakit GERD itu berbahaya?

GERD sendiri bukanlah kondisi yang mengancam jiwa, tetapi GERD dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih berbahaya jika tidak diobati dengan baik. Mengutip Healthline, penderita GERD bisa mengalami asam lambung naik lebih dari 2 kali dalam seminggu.

Apakah asam lambung lebih parah dari maag?

GERD lebih parah dari penyakit maag. Keduanya memang sama-sama disebabkan asam lambung tinggi, namun pada GERD, asam lambung bisa naik hingga ke kerongkongan dan menimbulkan berbagai gejala. Gejala GERD umum terjadi seperti dada terasa terbakar, mulut pahit, nyeri pada perut, dan mual.