Apa bedanya sistem bahan bakar injeksi sama karburator?

Motor sport seperti Vixion rata-rata sudah pakai injeksi Foto: Khairul Imam Ghozali

Jakarta - Dari segi pengabutan bahan bakar, motor dibagi menjadi mesin berteknologi karburator dan mesin berteknologi injeksi. Jika karburator mengandalkan gerak naik-turun piston untuk menggerakan skep karbu, maka injeksi menggunakan sistem ECU [Electronic Control Unit] yang mengatur jumlah semprotan bensin melalui injektor.

Baik karburator maupun injeksi tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Apa saja?

Injektor dan karburator Foto: Luthfi Anshori

"Pertama kalau dari segi konsumsi bahan bakar, mesin injeksi itu pasti lebih irit dari karburator ya, karena bahan bakar yang disemprotkan lebih presisi," terang Marcell, dari Bike Corner kepada detikOto.Mesin injeksi lebih irit karena bahan bakar yang disemprotkan melalui lubang injektor mengeluarkan partikel lebih kecil, sehingga lebih mudah terbakar.

Motor Royal Enfield masih menggunakan karburator Foto: Rengga Sancaya

Beda dengan sistem karburator yang mengandalkan proses pengabutan partikel bahan bakar secara mekanis, hanya mengandalkan kevakuman udara di ruang bakar.

Meski dari segi konsumsi bahan bakar karburator lebih boros dari injeksi, menurut Marcell, karburator punya keunggulan lain, karena gampang dimodifikasi untuk meningkatkan performa motor."Karburator lebih gampang dikustom. Kalau ingin semprotan bensin lebih banyak tinggal modifikasi ukuran pilot jet atau main jet. Performa motor bisa langsung meningkat. Kalau di injeksi kan nggak bisa karena perangkatnya banyak," terang Marcell.Biarpun lebih sulit dimodifikasi, teknologi injeksi dipercaya tetap lebih bertahan lama dibanding karburator. "Injeksi tetap lebih tahan lama. Kalau karbu kan karet vakum, putaran gas, dan putaran anginnya sering rusak," pungkas Marcell.

[ddn/ddn]

Amrie Muchta 3/15/2018

Advertisement

Saat ini, hampir semua motor yang diproduksi telah menerapkan sistem injeksi bahan bakar. Dibandingkan versi sebelumnya, sistem injeksi ini ditengarai memiliki performa yang lebih bagus. Tapi, benarkah demikian ? apa bedanya karburator dan injeksi pada sepeda motor ? mari kita bedah seluk beluk sistem injeksi bahan bakar dibawah.

img by kabaroto.com

Sistem injeksi, adalah sebuah sistem bahan bakar untuk menyuplai bensin dari tanki kedalam intake manifold melalui sebuah injektor dengan serangkaian perhitungan. Perhitungan yang dimaksud, ditujukan agar bensin yang keluar dari injektor bisa ideal dengan RPM mesin saat itu. Untuk melakukan perhitungan ini, sistem injeksi menggunakan tiga komponen utama yakni ;
  • Sensor, sebagai pendeteksi kondisi disekitar mesin.
  • ECU, untuk mengolah data dari sensor.
  • Aktuator, sebagai pelaksana hasil perhitungan dalam hal ini injektor.
Dari uraian diatas, kita bisa menyimpulkan ternyata suplai bensin pada sistem injeksi sudah sangat modern karena sudah menggunakan komputerisasi. Namun, sistem ini juga memiliki kelemahan. Lantas, apa saja perbedaan antara sistem injeksi dan karburator ? simak ulasan berikut.


1. Campuran pada sistem injeksi selalu ideal, sementara karburator tidak selalu Perbedaan yang pertama terletak pada perbandingan udara dan bahan bakar, pada sistem karburator perbedaan ini sangat ditentukan oleh diameter pilot jet dan main jet. Kalau diameter kedua komponen itu besar maka campuran bisa kaya, namun kalau sebaliknya campuran bisa kurus. Pada sistem injeksi, hal tersebut tidak berlaku. Karena hanya ada satu komponen yakni injektor yang mengeluarkan bensin kedalam intake. Volume bensin yang keluar, tidak lagi ditentukan dengan diameter/besarnya ukuran injektor melainkan dari lamanya injektor membuka. Dan lamanya injektor membuka itu diatur oleh ECU yang sebelumnya sudah memperhitungkan semua indikator mesin dengan bantuan sensor. Sehingga, kalau RPM rendah maka injektor hanya membuka sebentar namun kalau di RPM tinggi baru injektor membuka lebih lama.

2. Sistem injeksi tidak bisa disetting, sementara sistem karburator mudah disetting

Untuk melakukan setting karburator, kita hanya perlu modal obeng [-]. Lalu kita putar sekrup pilot jet dan sekrup gas untuk mengatur RPM dan campuran bensin apakah akan dibuat lebih kaya atau lebih miskin. Namun, tidak halnya dengan sistem injeksi. Ini karena semua sudah diatur oleh ECU sehingga, kalau kita mau menyetting campuran bensin maka kita perlu memanipulasi salah satu data dari sensor atau dengan melakukan ECU remaping. Tentu, ini tidak bisa dilakukan oleh orang awam karena proses ini membutuhkan pengetahuan yang dalam mengenai sistem injeksi bahan bakar.

3. Konstruksi sistem injeksi lebih rumit, sementara karburator sederhana

Kalau dilihat secara kasat mata, sebenarnya sistem injeksi itu sangat simple. Komponennya Cuma selang yang keluar dari tanki lalu langsung dihubungkan  ke injektor. Namun, sistem injeksi itu bukan Cuma saluran bensin, karena ada rangkaian kontrol injektor. Rangkaian kontrol injektor inilah yang sangat rumit, anda akan menemukan banyak kabel-kabel didekat mesin yang saling terintergrasi satu sama lain. Hal ini berbeda dengan karburator, dimana selang bensin dari tanki masuk ke kran bensin dan masuk kekarburator. Itu saja tanpa rangkaian kelistrikan.

4. Lebih irit injeksi dibandingkan karburator [dengan kapasitas mesin sama]

Masih ada hubungannya dengan yang pertama, karena campuran bensin berlangsung ideal sepanjang kondisi maka konsumsi bensin pada motor injeksi bisa lebih terjaga. Tapi, bagaimana dengan sistem karburator yang semuanya serba konvensional ? Pada sistem karburator, semakin tinggi RPM mesin maka campuran bensin cenderung semakin kaya. Sehingga konsumsi bensin bisa lebih boros dibandingkan tipe injeksi.

5. Emisi injeksi lebih ramah, sementara karburator kurang ramah lingkungan

Emisi itu dipengaruhi dari pembakaran mesin, dan bagaimana pembakaran mesin terjadi itu dipengaruhi oleh kandungan bensin yang ada pada udara. Kalau campurannya kaya/lebih boros maka emisi yang dihasilkan akan benyak mengandung HC dan NOx. Sementara kalau perbandingannya selalu ideal seperti pada motor injeksi, maka emisi yang dihasilkan cenderung berbentuk CO dengan sedikit kandungan HC dan NOx.

6. Perawatan sistem injeksi lebih mahal, sementara karburator murah

Perawatan motor injeksi itu sebenarnya mudah, kita tinggal datang ke dealer untuk kemudian menyerahkan ke mekanik agar di service injeksinya dan kita tinggal duduk manis. Tapi, biayanya bisa lebih mahal karena untuk melakukan perawatan ini perlu beberapa alat khusus seperti injektor service tool yang bisa membersihkan injektor dari deposit. Sementara karburator, itu tidak dirawat pun tidak apa-apa asal bensin yang anda isi itu tidak banyak mengandung kotoran. Kalaupun harus dirawat, paling biayanya cukup murah karena simple dan tidak memerlukan keahlian khusus sebenarnya untuk melakukan perawatan karburator. Bagaimana dengan tenaganya ? Untuk tenaga, bisa dibilang relatif karena sistem injeksi tidak didesain untuk memenuhi kebutugan akan daya mesin yang besar, namun sistem ini dibuat untuk memenuhi efisiensi bahab bakar yang terbaik. Kalaupun motor karbu disetting balap, maka dayanya bisa melebihi motor injeksi dengan kapasitas mesin sama.

Demikian artikel mengenai perbedaan karburator dan sistem injeksi semoga bisa menambah wawasan kita semua.

VIVA.co.id – Pasar sepeda motor kini mulai disesaki kuda besi dengan sistem pembakaran injeksi. Motor dengan pembakaran demikian kini telah mengalahkan kepopuleran sistem pembakaran karburator.

Meski demikian, banyak pula yang tak tahu perbedaan mendasar keduanya. Apa saja? Berikut seperti dilansir BikeWale, Senin, 3 Mei 2016:

Motor dengan teknologi injeksi dikenal lebih irit bahan bakar dan ramah lingkungan. Penyebabnya, sistem injeksi lebih presisi mengatur bensin dibandingkan dengan karburator. Dengan begitu, lebih baik untuk efisiensi bahan bakar, dan menekan polusi gas buang kendaraan bermotor.

Sementara karburator, bensin disedot dengan pergerakan naik-turun piston. Jadi, berapa volume bensin yang dikeluarkan, tergantung dari pergerakan piston tersebut. Setidaknya karburator memiliki tiga penakar bensin yang disebut jet.

Jet memiliki ukuran lubang tempat bensin akan mengalir yang berbeda-beda. Semakin besar lubangnya, semakin banyak bensin yang dapat lewat.

Perbedaan mendasar karburator dan injeksi, tentu pada proses penghisapan bensin ke ruang bakar. Injeksi sudah menggunakan peranti elektronik seperti injektor yang tugasnya menyemprotkan bensin ke ruang bakar. Sementara itu, karburator masih mengandalkan hisapan yang diperoleh dari pergerakan piston pada silinder.

Sementara persamaan dari karburator dan injeksi ialah, sama-sama berfungsi mencampurkan bahan bakar dengan udara untuk kemudian disalurkan ke dalam ruang bakar, hingga terjadi pembakaran pada mesin.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề