Apa faktor-faktor yang MEMPENGARUHI tinggi rendahnya intensitas AKDP

Metrik

  • visibility 626 kali dilihat
  • get_app 317 downloads

Pengoperasian Bus Trans Sarbagita merupakan salah satu upaya menerapkan tata kelola transportasi modern dengan tujuan menyediakan dan menyelenggarakan sarana transportasi massal menuju masa depan transportasi Bali yang lebih baik, nyaman dan manusiawi.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh secara simultan maupun parsial dari pendapatan, biaya transport dan aksesibilitas halte terhadap intensitas penggunaan jasa transportasi umum Trans Sarbagita.Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa reguler Universitas Udayana yang menggunakan bus Trans Sarbagita, yaitu sebanyak 80 orang dengan metode Accidental Sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah Binary Logistic Regresssion Model. Hasil analisis data menunjukkan, bahwa pendapatan, biaya transport dan aksesibilitas halte berpengaruh signifikan secara simultan terhadap penggunaan jasa transportasi umum Trans Sarbagita. Biaya transport secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap intensitas penggunaan jasa transportasi umum Trans Sarbagita, sedangkan variabel pendapatan dan aksesibilitas halte secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap intensitas penggunaan jasa transportasi umum Trans Sarbagita. Pengelola bus Trans Sarbagita sebaiknya menambah armada angkutan pengumpan sehingga dapat mencapai lokasi-lokasi wilayah tempat tinggal untuk mengurangi penggunaan transportasi pribadi.

Non Ekonomi jurusan Semarang – Solo

Berdasarkan hasil output data pada lampiran 4 , maka hasil analisis dengan menggunakan model analisis regresi berganda adalah sebagai berikut :

Tabel 5.4 Hasil Regresi Variabel Koefisien β [Parameter] t-ratio Sig Konstanta TL I W P -1,437 1,145 1,033 0,760 0,748 -1,031 6,566 3,283 1,886 3,343 0,305 0,000 0,001 0,062 0,001 Sumber : hasil output SPSS, lampiran 4

Tabel 5.4. dapat dibaca sebagai berikut :

Dari hasil regresi pada tabel 5.4 dapat dilihat bahwa koefisien β variabel tarif moda transpor lainnya [TL] sebesar 1,145 dan nilai t-ratio variabel tarif moda transpor lainnya [TL] sebesar 6,566 dengan signifikansi uji t < 5% [0,05] yaitu sebesar 0,000. Hal ini berarti variabel TL berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen intensitas penggunaan jasa transportasi angkutan umum penumpang bus AKDP non ekonomi jurusan Semarang – Solo.

Koefisien β variabel Penghasilan [I] sebesar 1,033 dan nilai t-ratio variabel Penghasilan [I] sebesar 3,283 dengan signifikansi uji t < 5% [0,05] yaitu sebesar 0,001. Hal ini menandakan bahwa variabel I berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen intensitas penggunaan jasa

transportasi angkutan umum penumpang bus AKDP non ekonomi jurusan Semarang – Solo.

Koefisien β variabel Pelayanan [P] sebesar 0,748 dan nilai t-ratio variabel Pelayanan [P] sebesar 3,343 dengan signifikansi uji t < 5% [0,05] yaitu sebesar 0,001. Hal ini menandakan bahwa variabel P berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen intensitas penggunaan jasa transportasi angkutan umum penumpang bus AKDP non ekonomi jurusan Semarang – Solo.

Sedangkan Koefisien β variabel waktu perjalanan [W] sebesar 0,760 dan nilai t-ratio waktu perjalanan [W] sebesar 1,886 dengan signifikansi uji t > 5% [0,05] yaitu sebesar 0,062. Hal ini menandakan bahwa variabel waktu perjalanan [W] tidak berpengaruhi secara signifikan variabel dependen intensitas penggunaan jasa transportasi angkutan umum penumpang bus AKDP non ekonomi jurusan Semarang – Solo.

Model ini mencerminkan perubahan variabel dependen intensitas penggunaan jasa transportasi angkutan umum penumpang bus AKDP non ekonomi jurusan Semarang – Solo apabila terjadi perubahan persepsi pengguna terhadap tarif moda transpor lainnya [tarif kereta api,bus ekonomi jurusan Semarang – Solo dan lainnya] dan kualitas maupun kuantitas pelayanan yang diberikan oleh jasa transportasi angkutan umum penumpang bus AKDP non ekonomi jurusan Semarang – Solo serta penghasilan yang diperoleh pengguna .

Perubahan persepsi pengguna ini bisa terjadi karena adanya perubahan pada kemampuan untuk membayar tarif jasa angkutan penumpang umum [ability to pay] sebagai akibat dari besarnya penghasilan yang diterima oleh pengguna. Sedangkan perubahan persepsi pengguna pada kesediaan untuk membayar atas jasa yang diterima pengguna [willingness to pay] dikarenakan perubahan persepsi pengguna terhadap kuantitas dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh operator pada saat menggunakan jasa transportasi angkutan umum penumpang bus AKDP non ekonomi jurusan Semarang – Solo .

6.1.Simpulan

Simpulan yang dapat dapat ditarik dari penelitian Analisis Intensitas Penggunaan Angkutan Penumpang Umum dengan studi kasus Angkutan Penumpang Umum Bus AKDP Non Ekonomi Jurusan Semarang – Solo ini adalah :

6.1.1. Secara umum dapat digambarkan bahwa responden pengguna jasa transportasi angkutan umum penumpang bus AKDP non ekonomi jurusan Semarang – Solo adalah wanita yang berusia 31 – 40 tahun dengan pendidikan terakhir SLTA dan mempunyai pekerjaan sebagai karyawan swasta atau wiraswasta .

6.1.2. Sebagian besar responden mengunakan jasa transportasi angkutan umum penumpang bus AKDP non ekonomi jurusan Semarang – Solo untuk bekerja/sekolah.

6.1.3. Dan moda transportasi lain yang dipilih oleh responden selain bus AKDP non ekonomi adalah bus AKDP ekonomi jurusan Semarang – Solo. Hal ini dikarenakan selain lebih murah, tetapi juga karena merupakan angkutan umum penumpang dengan aksesbilitas yang lebih tinggi dibanding angkutan umum penumpang lainnya.

6.1.4. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel independen [tarif moda transpor lainnya, penghasilan dan pelayanan] secara individual

akan mempengaruhi secara positif dan signifikan variabel dependen intensitas penggunaan jasa transportasi angkutan umum penumpang bus AKDP non ekonomi jurusan Semarang – Solo

6.1.5. Sedangkan variabel waktu perjalanan secara individual tidak akan mempengaruhi variabel dependen intensitas penggunaan jasa transportasi angkutan umum penumpang bus AKDP non ekonomi jurusan Semarang – Solo.

6.1.6. Secara bersama – sama [simultan] keempat variabel independen [tarif moda transpor lainnya, waktu perjalanan , penghasilan dan pelayanan] akan mempengaruhi variabel intensitas penggunaan jasa transportasi angkutan umum penumpang bus AKDP non ekonomi jurusan Semarang – Solo .

6.2.Limitasi

Penelitian ini mempunyai keterbatasan pada variabel yang digunakan dalam menganalisis intensitas penggunaan jasa transportasi angkutan umum penumpang.

6.3.Saran

Saran – saran yang dapat dikemukakan adalah :

6.3.1. Bagi operator jasa transportasi angkutan umum penumpang bus AKDP non ekonomi jurusan Semarang – Solo , dengan tingkat persaingan yang tinggi baik dengan sesama operator bus AKDP non ekonomi maupun dengan jasa angkutan umum penumpang lainnya, maka sebaiknya :

6.3.1.1. Mengurangi biaya operasional angkutan umum penumpang, sehingga tarif dapat menjadi lebih murah dibandingkan jasa angkutan umum penumpang lainnya.

6.3.1.2. Meningkatkan kualitas pelayanan , sehingga willingness to pay pengguna jasa transportasi angkutan umum penumpang bus AKDP non ekonomi jurusan Semarang – Solo lebih meningkat. 6.3.2. Pemerintah hendaknya memperbaiki prasarana transportasi terutama

pada fasilitas pelayanan bagi calon penumpang angkutan umum penumpang di terminal penumpang , termasuk di dalamnya peningkatan faktor keamanan dan keselamatan serta kemudahan jangkauan terminal dari tempat tinggal calon penumpang. Sehingga calon penumpang angkutan umum penumpang lebih memilih tempat menunggu jasa transportasi angkutan umum penumpang bus AKDP non ekonomi jurusan Semarang – Solo di terminal daripada di agen / di luar terminal . 6.3.3. Untuk penelitian berikutnya, sebaiknya meneliti jasa transportasi

angkutan umum penumpang bus AKDP non ekonomi jurusan Semarang – Solo dari sisi penawaran .

Agung Pramono,2004, Analisis Finansial dan Kualitas Pelayanan Pengoperasian Angkutan Kereta Api Pandanwangi Lintas Semarang – Solo ,[Tesis S2 Transportasi Universitas Diponegoro ,tidak dipublikasikan ] .

Damodar Gujarati , 1995, Ekonometrika Dasar.Jakarta : Penerbit Erlangga .Alih

Bahasa Ak. Sumarno Zain.

Doddy Hendra Wijaya,2004, Analisis Ekonomi tentang Pengembangan Sarana Angkutan Penumpang di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, [Skripsi S1 Fakultas Ekonomi UNDIP ,tidak dipublikasikan ].

Edward K. Morlok,1995, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi.Ed.4,Jakarta : Penerbit Erlangga .

H.A. Abbas Salim ,1997, Manajemen Transportasi, Jakarta : Penerbit PT. Raja Grafindo Persada .

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar,1995, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta : Penerbit PT. Bumi Aksara .

Imam Ghozali, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Menggunakan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. J. Supranto ,2004, Ekonometri. Buku Kedua , Edisi Revisi, Jakarta : Penerbit

Ghalia Indonesia .

M. Nur Nasution,2004, Manajemen Transportasi, Jakarta : Penerbit Ghalia

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề