Apa fungsi pemberian tiang pada tanaman anggur

Anggur merupakan tanaman tahunan yang berasal dari sekitar laut Kaspia, kurang lebih sekitaran Armenia dan Iran bagian utara, berkembang sampai ke Eropa barat. di Indonesia anggur dibawa oleh Belanda, pada jaman dahulu. saya tidak akan menjelaskan asal usul anggur, itu hanya sebagai intro, hehehe . . . . .

                                                

tanaman anggur mulai berbuah.

Penjelasan disini adalah tentang dasar dalam budidaya anggur di daerah dataran rendah tropis.

Tanaman anggur sebenarnya tidak susah untuk ditumbuhkan atau dibudidayakan, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah, tanaman anggur tidak suka lahan tergenang jika hujan, tanaman anggur menyukai tanah yang porous, atau remah, dengan kata lain, gembur dan berpasir, ciri-ciri tanah yang baik untuk anggur adalah, jika habis hujan, tanah tidak melekat pada tangan jika diremas.

Anggur adalah tanaman yang suka matahari penuh, tanpa naungan, artinya anggur tidak suka untuk ditanam dibawah pohon besar, atau dipinggiran rumah. Jika tidak mendapat cahaya matahari langsung, anggur akan terhambat fotosintesis-nya, pada akhirnya tanaman akan lambat pertumbuhannya serta jika berbuah, buahnya akan masam atau kemanisannya berkurang.

Anggur merupakan tanaman merambat, artinya anggur membutuhkan rambatan untuk berproduksi baik. Jika tidak menggunakan rambatan, daun serta buahnya akan bersentuhan dengan tanah, dan akan busuk, serta menderita penyakit lainnya.

Ada dua tipe utama tipe rambatan anggur, tipe T trelis dan Pergola, tipe yang dibahas disini adalah T Trelis, karena penggunaan pergola atau para-para, kurang begitu cocok pada daerah yang curah hujannya tinggi, seperti di Maluku sini. Karena dibawah pertanaman anggur akan ternaungi, dan menjadi sumber penyakit. Tetapi di Malang dan Bali, digunakan tipe pergola pada umumnya, mungkin karena curah hujannya lebih rendah atau daerahnya lebih kering.

kebun percobaan Banjarsari milik Balitjestro, menggunakan sistim pergola. courtesy balitjestro.

Sistem pergola juga mempunyai kesulitan, yaitu pemangkasan serta pemanenan yang lebih rumit, karena sistem pemangkasannya yang tidak beraturan arah tumbuhnya, dan juga waktu panen serta pangkas, tangan kita harus diangkat ke atas, itu merupakan suatu pekerjaan yang melelahkan.

Sistem T trelis, mempunyai keunggulan, yaitu penetrasi cahaya matahari yang sampai ke dasar pertanaman, sehingga daerah di bawah pohon anggur lebih kering, dan penyakit dan hama menjadi berkurang, serta pemangkasan dan pemanenan yang sangat gampang.

Kekurangan sistem T Trelis adalah, hasil yang diproduksi oleh anggur nanti menjadi berkurang, karena total volume tanaman menjadi berkurang jauh, jika dibandingkan dengan pergola.

Sistim T Trelis yang digunakan disini adalah sistim 1 Tali atau Guyot Single Curtain, dan 2 Tali, atau Guyot Double Curtain.

Perbedaannya adalah pada sistem 1 Tali, tanaman menghasilkan lebih sedikit buah per pohon jika dibandingkan sistem 2 Tali, tetapi perawatannya lebih mudah, serta jikalau terjadi kerusakan pada tali, dapat diganti dengan mudah, tetapi jumlah tanaman pada sistem 1 tali lebih banyak dibandingkan 2 Tali.

Bahan yang digunakan untuk tiang, bisa merupakan besi, pipa galvanis, atau tanaman hidup, seperti Glirycidia sp. , yang terakhir merupakan bahan yang sangat masuk akal, untuk kondisi ekonomi orang Indonesia, karena menggunakan pipa dan besi, membutuhkan modal yang tidak sedikit, asal rajin dipangkas, tanaman hidup dapatmenjadi tiang yang baik, tanpa mengurangi penetrasi cahaya matahari pada tanaman anggur.

Tinggi tiang penumpu diatur, agar tali yang diikatkan nanti untuk perambatan, mempunyai tinggi kurang sedikit dari bahu, agar memudahkan panen dan pemangkasan.

                                              

Sistem 2 Tali - Guyot Double Curtain


Sistem 1 Tali - Guyot Single Curtain

Dikarenakan sistem 2 tali mempunyai luasan pertanaman yang lebih besar per pohonnya dibandingkan sistem 1 tali, maka jarak tanamnya-pun berbeda. Jarak tanam sistem 1 tali adalah 2-2,5 meter antara tanaman dalam baris dan 2,5-3 meter antara baris.

Sedangkan jarak tanam pada sistem 2 tali adalah 2-2,5 meter antara tanaman dalam baris dan 3-3,5 meter antara baris.

Baris pertanaman anggur sebaiknya dibuat lurus menhadap timur-barat, agar cahaya matahari dapat menyinari lorong2 pertanaman antara baris. Baris anggur sangat krusial, bukan hanya dari segi kesuburan, hama-penyakit, serta produksi, tetapi juga tentang keindahan. Bahasa Perancis-nya untuk tipe dan bentuk baris anggur adalah ‘terroir’, ingat anggur adalah tentang keindahan.

By Friedrich Petersdorff -Contoh Terroir di Jerman-courtesy wikipedia.

Perbanyakan tanaman anggur di Indonesia, biasanya menggunakan stek batang yang sudah berkayu. Bibit yang baik adalah bibit yang berasal dari tanaman sehat, bebas penyakit, serta memiliki minimal 3 mata tunas, dengan diameter minimal sebesar pensil.

Bibit yang ditumbuhkan di bedengan sebelum dipindahtanamkan ke lahan, atau bisa juga disemai di polybag, selama 2-3 bulan, sampai tunas mempunyai tinggi sekitar 50-70 cm.

Pembuatan lubang tanam, untuk anggur adalah dengan kedalaman 50 cm, luasannya disesuaikan saja. Lubang yang telah digali, diberikan kompos sekitar 1-5 kg, dan pupuk NPK sebanyak 100 gram, dicampur dengan tanah dibagian bawah lubang tanamnya, serta ditutup tanah tipis, sebelum bibit dimasukan, agar akar anggur tidak langsung mengenai campuran pupuk tersebut, untuk mengurangi resiko kematian tanaman anggur.

Tanaman anggur yang baru ditanam, diberi ajir sementara, serta diikat longgar.

Setelah ditanam, bibit anggur yang masih kecil, butuh disiram, jika tanahnya kering, dan diberi ajir atau turus sementara dan diikat longgar pada ajir tersebut, fungsinya, agar tumbuh tanaman anggur tersebut lurus ke atas, tidak bengkok.

Sisakan satu cabang utama, yang baik dan vigor baik, buang cabang lain yang tumbuh kurang baik. Tunas yang ada pada ketiak daun, dibuang, sisakan tunas utama saja, agar tanaman anggur tidak bercabang dan tumbuh lurus ke atas.

Setelah tanaman tumbuh tinggi dan mencapai tali perambatan, maka sisakan beberapa tunas pada ketiak daun, sebelum pucuk utama di atas. 4 mata tunas untuk sistem 1 tali, dan 8 mata tunas untuk sistem 2 tali.

Jika pucuk utama telah melewati batas tali perambatan, maka pucuk tersebut dibuang atau dipotong, agar cabang lateral tadi tumbuh ke samping, dan pilih 2 cabang terbaik untuk sistim 1 tali, dan 4 cabang terbaik untuk sistim 2 tali, untuk dirambatkan pada tali. Tunas yang tumbuh tadi merupakan cabang sekunder atau cordon, yang nantinya akan mengeluarkan tunas tersier yang akan menghasilkan buah.

                                                           

sistem pertanaman 2 tali, dan keterangan bagian tanaman dalam sistim pertanaman anggur - anggur setelah dipangkas

Tanaman anggur di Indonesia dan daerah tropis lainnya dapat berbuah, mulai dari 7 bulan sampai 1 tahun.

Tanaman anggur tidak dapat berbuah jika tidak dipangkas, karena pemangkasan berfungsi sebagai pengganti musim gugur pada iklim sedang.

Waktu yang baik untuk memangkas adalah awal musim kemarau. Jika telah sekitar 10 hari tidak hujan, tanah akan kering, dan anggur akan stress air, setelah itu dipangkas, dan disiram, agar tunas baru bermunculan, dan diikuti dengan keluarnya bunga, yang nanti akan menjadi buah kelak.

Tunas setelah dipangkas, mekarnya bunga anggur.

Pemupukan pada tanaman anggur dilakukan sebulan sekali, dengan dosis 100 gram NPK, dibenamkan 30-50 cm dari pangkal batang.

Pemberian lainnya sekitar 250 gram NPK, pada 3 hari sebelum dipangkas, dibenamkan seperti diatas, tetapi tidak disiram, nanti disiram sekalian waktu sehabis memangkas.

Pupuk NPK yang digunakan, bisa menggunakan NPK apa saja, asalkan sebaiknya mengandung sulfur atau belerang, karena tanaman anggur membutuhkan belerang, melebihi tanaman lain pada umumnya, terutama pada lahan yang berkapur.

Tips :

- Anggur merupakan tanaman umur panjang, di Amerika, dilaporkan bahwa umur produktivitas amnggur pada umumnya mencapai 35 tahun, jadi anggur merupakan tanaman yang baik untuk investasi.

- Anggur di Indonesia dapat dibuahkan 2 kali pertahun, karena tidak adanya musim dingin, bahkan di India dan Thailand, dapat dibuahkan 3 kali pertahun, pada daerah yang mempunyai iklim tropis kering.

- Menurut para ahli di negara-negara penghasil wine atau minuman anggur beralkohol, anggur yang baik, berasal dari tanaman yang tumbuh pada tanah yang marginal, atau tidak terlalu subur, bahkan agak miskin hara.

- Anggur merupakan tanaman yang mempunyai sistim perakaran yang dalam, jadi jika tanaman anggur telah dewasa, penyiraman hanya dibutuhkan pada, pemancingan pembuahan waktu pemangkasan dan pada waktu pemasakan buah.


Tunas muda beserta bunga yang belum mekar.

 

anggur yang siap dipetik.


                                                            

hasil panen pertama...

Sumber dari penulisan ini adalah pengalaman pribadi, karena saya adalah petani yang sedang merintis usaha pertanaman anggur, dan dari sumber lainnya serta hasil-hasil penelitian yang saya pernah baca, dan diterapkan di lahan saya...

Tolong di-share, dan jangan lupa like-nya....

Page 2

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề