Apa itu jenis paragraf?

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini pengertian paragraf, beserta jenis dan contohnya.

Sebuah buku atau teks pasti memiliki paragraf di dalamnya.

Dalam teknik menulis, paragraf adalah bentuk struktur kalimat yang memiliki gagasan pokok dan gagasan pendukung.

Dalam sebuah tulisan, paragraf menjadi komponen utama untuk menyampaikan maksud penulis kepada pembaca.

Lantas, apa yang dimaksud dengan paragraf?

Menurut KBBI, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan [biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru]; alinea.

Baca juga: Pengertian Globalisasi Beserta Dampak Positif dan Negatif di Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya

Baca juga: Ekosistem: Pengertian, Komponen, dan Faktor Ketidakseimbangan Ekosistem

Dikutip dari Wikipedia, paragraf adalah suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat yang saling berkaitan satu sama lain.

Paragraf dibagi menjadi beberapa jenis.

Setiap jenis paragraf memiliki ciri-ciri tersendiri.

Berikut ini jenis-jenis paragraf beserta contohnya.

Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Utama

1. Paragraf Deduktif

Dikutip dari Gramedia, paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang gagasan utamanya berada di awal.

Jenis paragraf ini bersifat deduksi yang gagasannya berkembang dari umum ke khusus.

Kalimat utama paragraf deduktif berada di awal paragraf, sedangkan kalimat penjelas berada tepat setelah kalimat utamanya.

Jenis paragraf deduktif memiliki ciri yang ditemukan yakni gagasan utama atau ide pokok berupa pernyataan umum.

Contoh Jenis Paragraf Deduktif:

Jika berbicara soal perpustakaan, elemen-elemen utama dalam hal ini adalah pustakawan. Pustakawan atau orang yang bekerja dalam bidang perpustakaan memiliki peran penting karena pustakawan adalah elemen utama yang berurusan langsung dengan pemustaka. Ruang lingkup perpustakaan telah mengalami perkembangan contohnya perubahan dari pemustaka digital immigrants ke digital native, dari layanan berbasis koleksi ke layanan berbasis pemustaka, dari kebutuhan informasi cetak ke kebutuhan informasi digital, dan sebagainya. Maka sudah tidak asing lagi saat ini istilah-istilah yang berhubungan dengan perkembangan teknologi internet, seperti perpustakaan intelligent, pertumbuhan data yang masif, disruptif, big data, mobilitas pengetahuan dan sebagainya.

2. Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah jenis paragraf yang berkebalikan dari paragraf deduktif, yakni gagasan utama paragraf induktif berada di akhir kalimat dalam paragraf.

Jenis paragraf induktif pasti akan diawali dengan penyebutan peristiwa khusus atau penjelasan yang berfungsi untuk mendukung gagasan utama.

Jenis paragraf ini memiliki ciri-ciri menggunakan konjungsi seperti jadi, akhirnya, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu, berdasarkan uraian di atas, dengan demikian, untuk menghubungkan kalimat pendukung dengan kalimat gagasan utama.

Contoh Jenis Paragraf Induktif:

Nalar ala Socrates juga dapat menempatkan pola pikir untuk menjadi kritis dan skeptis. Berpikir dengan metode Socrates menuntut masyarakat berpikir kritis dan akhirnya juga bersikap kritis. Strategi ini juga menekankan dialog-dialog pemikiran sebagai usaha mengungkapkan sesuatu objek pembahasan menuju pada hakikat terdalamnya. Jadi, Metode ala Socrates ini disebut juga dengan istilah metode kritis atau metode dialektika. Hal inilah yang mengantarkan literasi tidak sesederhana membaca dan menulis saja. Tetapi, literasi menjadi budaya lengkap disertai dengan proses memahami, meliputi, menggunakan, menganalisis, dan mentransformasikan. Akibatnya orang akan bersikap luwes, kaya pengetahuan, dan memiliki rasa empati tinggi pada suatu diluar dirinya maka dia telah berhasil memaknai literasi.

Baca juga: Seni Rupa Terapan: Pengertian, Jenis-jenis, dan Fungsinya

Baca juga: Pengertian Teks Cerita Sejarah, Beserta Struktur, Ciri-ciri dan Fungsinya

3. Paragraf Ineratif

Paragraf ineratif adalah jenis paragraf yang menampilkan gagasan pokoknya di tengah paragraf.

Jenis paragraf ini memiliki pola khusus-umum-khusus atau kalimat penjelas-kalimat utama-kalimat penjelas.

Kalimat penjelas di awal paragraf ini memiliki fungsi sebagai pengantar atau pembuka.

Sementara kalimat utama berada ditengah sebagai gagasan utama dalam paragraf ini.

Selanjutnya masih ada kalimat penjelas di akhir paragraf yang berfungsi sebagai penegasan atau kesimpulan.

Contoh Jenis Paragraf Ineratif:

Pergeseran yang menghadirkan beragam masalah dan tantangan baru bagi kebudayaan nasional ini memerlukan pilihan-pilihan strategi kebudayaan yang cerdas dan aktual. Masalah substansi yang dihadapi kebudayaan Indonesia saat ini masih berproses pada masalah dan tantangan-tantangan lama. Seperti masalah ketahanan budaya nasional kita yang masih lemah saat berhadapan atau bersaing dengan budaya global. Sebenarnya masalah tersebut adalah tantangan pada kesanggupan kita untuk beradaptasi dengan zaman baru, bahkan ikut mewarnai dan membentuk bangsa yang berkarakter.

[Tribunnews.com/Yurika]

Materi Sekolah lainnya

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan, KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề