Apa itu manajemen lintas budaya dan fungsinya

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 15 are not shown in this preview.

KAJIAN LINTAS BUDAYA

( Kunci Manajemen Lintas Budaya )

Disusun oleh :

Yoga Rona Christian

( 115030801111008 )

Anita Wijayanti

( 115030800111025 )

Dilla Feni Olivia

( 115030800111035 )

Bisnis Pariwisata

Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya

2013Kata PengantarAssalammulaikum Wr. Wb, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan berkahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.Tugas makalah ketiga kami ini dibuat agar memenuhi syarat dalam penilaian mata kuliah Kajian Lintas Budaya dibawah bimbingan Bpk. Supriono selaku dosen mata kuliah ini. Makalah ini kami buat dengan penuh rintangan dan mengambil tema Kunci Sukses Dalam Manajemen Lintas Budaya.

Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Terutama kepada Bpk. Supriono. Kami berharap makalah kami ini dapat bermanfaat bagi pembaca guna memahami Manajemen Lintas Budaya.

Semoga makalah ini dapat berguna bagipembaca. Kurang lebihnya mohon maaf. Wassalamualaikum Wr. Wb

Malang, 3 Maret 2013

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen menurut Drucker adalah organ dari suatu intuisi, baik bisnis, maupun pelayanan public pada gilirannya adalah organ dari masyarakat yang diadakan untuk memberikan sumbangan khusus dan menjalankan fungsi-fungsi sosial tertentu.Semakin berkembang pesatnya kemajuan dunia, maka semakin tinggi pula tingkat globalisasi. Globalisasi adalah proses mendunia-nya berbagai macam informasi dan yang ada diseluruh belahan dunia. Salah satu dampak globalisasi adalah semakin tingginya tingkat intensitas interaksi manusia dari berbagai negara, bangsa, suku, dan bahasa. Anomali globalisasi adalah di satu sisi kita melihat betapa dunia tampak seperti semakin menjadi satu, atau yang biasa disebut-sebut sebagai suatu global village.Perbedaan budaya, karakteristik dan unsure budaya hanyalah sebagian kecil dari akibat globalisasi. Namun bagaimana cara berpikir dan watak yang lebih mendunia yaitu bagaimana proses manajemen diberbagai Negara.dalam makalah ini penulis akan menjelaskan apa itu manajemen dan lintas budaya, serta menjelaskan manajemen lintas budaya sendiri. Namun dalam makalah ini akan lebih menerangkan tentang kunci sukses dalam manajemen lintas budaya. Manajemen sangat penting bagi kemajuan teknologi dalam perusahaan atau organisasi. Berikut adalah beberapa alas an mengapa perlu mempelajari manajemen lintas budaya adalah karena Manajemen lintas budaya menyajikan topik bahasan tentang strategi dan kecakapan khusus tentang seluk beluk perbedaan-perbedaan budaya untuk menuju sinergi budaya, baik dalam kepentingan bisnis, ekonomi, politik, maupun kepentingan-kepentingan lainnya. 1.2 Rumusan Masalah1. Pemahaman manajemen lintas budaya

2. Pembahasan mengenai kunci sukses dalam manajemen lintas budaya

1.3 Tujuan Penulisan

Agar pembaca mengetahui kunci sukses dalam manajemen lintas budaya

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Lintas Budaya

Seiring dengan kemajuan ilmu dan pengetahuan yang diwujudkan dalam perkembangan dibidang teknologi, juga ledakan demokrasi di negara-negara yang semula hidup di bawah tekanan kolonialisme, feodalisme maupun berbagai bentuk kediktatoran, membuka kesempatan bagai beratus juta manusia di dunia untuk berpartisipasi secara bebas dalam hubungan internasional. Peningkatan intensitas secara drastis dalam hubungan internasional, baik hubungan politik, diplomasi, militer, hukum atau ekonomi membawa kosekuensi pada peningkatan intensitas hubungan lintas budaya. Dalam konteks ini, terutama dalam hubungan bisnis, fenomena tersebut memunculkan kebutuhan akan perlunya pemahaman atas manajemen lintas budaya. Manajemen lintas budaya sendiri adalah Manajemen Lintas Budaya adalah ilmu yang berusaha untuk memahami bagaimana budaya nasional mempengaruhi praktek manajemen, mengidentifikasi persamaan dan perbedaan lintas budaya dalam praktek manajemen dan berbagai konteks organisasi, serta meningkatkan efektivitas dalam manajemen global. Manajemen lintas budaya perlu dipahami agar masing masing perusahaan diberbagai Negara dapat memahami dan saling bertukar informasi tentang manajemen di perusahaan di negaranya tersebut. Cara pemahaman budaya memiliki 3 cara, yaitu :

mendidik budaya yang baru untuk mengikuti budaya yang lama

akulturasi ( peleburan 2 budaya menjadi 1 )

meninggalkan budaya yang lama untuk budaya yang baru.Setiap budaya memiliki perbedaan dan karakteristiknya masing masing, begitu pula budaya yang dimiliki oleh manajemen di berbagai Negara. Maka ada 6 langkah untuk menerima perbedaan yang ada, yaitu dengan cara :1. Mengkomunikasikan dengan rasa hormat

2. Tidak bersifat menghakimi budaya lain

3. Mempersonalisasikan pengetahuan dan persepsi-persepsi

4. Mempratekan fleksibilitas peran

5. Mendemonstrasikan perhatian timbale balik

6. Dan mentoleransikan kerancuan dalam budaya tersebut.Pemahaman macam macam model keberadaan budaya pada ilmu manajemen menurut para ahli : Model Farmer-Richman menyatakan bahwa budaya merupakan variable utama dalam menetukan efektivitas manajerial dan organisasional

Model Negandhi-Prasad yang menyatakan bahwa philosophy of management adalah merupakan suatu variabel yang bersifat independen dan cenderung tidak terpengaruh secara langsung oleh aspek budaya.

Sesungghunya pernyataan dari kedua para ahli diatas sangat bertolak belakang, Model Negandhi-Prasad tersebut pada dasarnya adalah merupakan kontra argumen terhadap model Farmer-Richman. Menurut Farmer-Richman. Pada dasarnya model-model dalam anasisis cross cultural bertujuan untuk mencari jawaban atas pengaruh (baik yang bersifat langsung atau tidak langsung) terhadap kemangkusan dan kesangkilan manajemen. Pada setiap model ditemukan bahwa bagaimanapun juga pada akhirnya pelaksanaan keseluruhan fungsi manajemen sangat ditentukan oleh pola pikir para pelaksana fungsi-fungsi tersebut, yang secara alamiah telah terbentuk oleh latar belakang budaya mereka. Adapun tujuh kunci dimensi manajemen lintas budaya menurut model CW adalah sebagai berikut :1. Hirarki/Egalitarisme

Adalah cara orang melihat otoritas dan kekuasaan, berapa banyak mereka tunduk kepada orang-orang disebuah otoritas dan apakah mereka merasa berhak untuk mengekspresikan diri, dan bagaimana diberdayakan mereka merasa membuat keputusan independen dan mengambil inisiatif.2. Focus kelompokApakah orang melihat prestasi dan tanggung jawab seperti yang dicapai melaluiindividual usaha atau upaya kolektif dan apakah mereka mengidentifikasi diri mereka sebagaiindividu atau sebagai anggota kelompok.3. Hubungan

Adalah pentingnya dan waktu yang dihabiskan untuk membangun hubungan dan mengembangkan kepercayaan dan apakah kepercayaan dan hubungan dipandang sebagai prasyarat untuk bekerja dengan seseorang.4. Gaya berkomunikasi

Adalah cara masyarakat berkomunikasi, termasuk penggunaan verbal dan nonverbalekspresi, jumlah orang informasi latar belakang butuhkan untuk memahami,dan bagaimana secara langsung (blak-blakan) atau tidak langsung orang berbicara. Hal ini juga mengacu pada apakah singkatnya atau detail yang dinilai dalam komunikasi.5. Orientasi waktu

Sejauh mana orang percaya bahwa mereka dapat mengontrol waktu dan mematuhijadwal atau apakah jadwal dipandang sebagai tenggat waktu atau perkiraan. Hal ini jugatermasuk apakah jadwal atau orang yang lebih penting.6. mengubah Toleransi

persepsi berapa banyak orang berpikir bahwa mereka memiliki kendali atas hidup mereka dan takdir serta kenyamanan mereka dengan perubahan, pengambilan risiko, dan inovasi.7. Motivasi / Work-Life BalanceApakah orang bekerja untuk hidup atau hidup untuk bekerja, apakah mereka dapat mencapai status dalam masyarakat dengan perdagangan waktu pribadi untuk kesempatan untuk maju.Berikut adalah penjelasan mengenai ke-tujuh kunci manajemen lintas budaya tersebut :a. Hirarki/Egalitarisme

Hirarki / egalitarianisme adalah cara individu melihat otoritas dan kekuasaan, bagaimanasatu penghormatan banyak memberi kepada orang-orang dalam otoritas, apakah orang berhakuntuk mengekspresikan diri, dan bagaimana mereka merasa diberdayakan untuk membuat independen. keputusan dan mengambil inisiatif. Hal ini juga hubungan seseorang dengan kekuasaan dan otoritas. Apakah orang dalam otoritas yang lebih baik atau mereka mendapatkan status itu oleh prestasi, dan terbuka kepada orang lain dengan tingkat yang sama usaha?Sedangkan Egalitarisme adalah kepercayaan bahwa setiap orang diciptakan sama yang mempunyai hak dan kesempatan yang sama. Perilaku Hirarki dan egitaliarisme adalah Sikap terhadap hierarki dan prinsip-prinsip egaliterisme mengerahkan mendalam berpengaruh dalam bisnis saat ini meskipun banyak orang yang enggan untuk mengakuinya. Mereka sikap mempengaruhi rasa pemberdayaan dan otonomi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan kerja sama tim. Pemberdayaan dan OtonomiPemikiran hirarkis atau egalitarisme masyarakat yang terjalinnya didalam lingkungan bisnis. Sebagai contoh anda dapat melihat status dalam desain kantor, ditutup dibandingkan pintu terbuka, dan dalam judul dan organisasi dress. Hirarki memiliki lapisan yang berbeda, dan semua orang mengharapkan untuk melihat riasan terlihat kekuasaan dan otoritas. Ditulis dan komunikasi verbal juga lebih formal. Hirarki /egilitarisme : kepercayaan dan tingkah lakuEgalitarianHirarki

Manusia percaya tentang prinsip egalitarianPendapat orang tentang adanya tingkatan

Orang yang teknologi tinggi, mereka siap dengan kenaikan statusIndividu percaya bahwa satu tempat tidak dapat dirubah

individu harus diperlakukan dengan hak yang sama, hak istimewa, dan hakOrang yang berada di tingkatan yang berbeda dalam h