Apa itu Post dalam permainan bola basket?

Pernah dalam beberapa acara Perbasi, saya hadir dan mendapat kesulitan karena mendengar istilah-istilah yang terdengar asing di telinga, namun mau tak mau harus dipelajari. Berikut ini tulisan yang dikutip dari: //basketmipa.blogspot.com, sebuah blog bermutu yang banyak mengulas tentang bola basket. Semoga bermanfaat.

Seperti disiplin olah raga lainnya, bola basket mempunyai bahasanya sendiri. Halaman ini akan menjadi kamus bola basket, mencoba mendefinisikan istilah-istilah dalam bola basket. Jika seseorang mempunyai satu istilah baru yang ingin ditambahkan dalam daftar ini, silakan kirim email.

Pertama, perhatikan diagram half-court di bawah ini untuk mendefinisikan area pada lapangan basket. Area paint adalah area yang dibatasi oleh jalur free-throw, garis, baseline, dan garis free throw. Jika kaki seorang pemain offensive berada di area tersebut selama 3 detik atau lebih, maka dia akan dikenai pelanggaran 3-second. Sementara itu, tidak ada batasan waktu untuk pemain defensive berada dalam area paint.

Gambar 1 Diagram half-court

Area free throw [dikenal juga dengan charity stripe] adalah garis di mana seorang pemain harus berdiri di belakangnya ketika melakukan shooting free-throw.

Area low post adalah area didekat block pada kedua area paint.

Area high post adalah area sepanjang garis free-throw dan kedua elbow.

Area point berada di depan, dan wing berada di kedua sisinya. Area top of the key berada di atas lingkaran free-throw. Area short corner berada di antara corner lapangan dan ring basket.

Istilah ball-side berhubungan dengan sisi dari lapangan di mana terdapat bola yang sedang dimainkan. Sebaliknya, weak side adalah sisi yang berlawanan dari bola tersebut. Pemain yang melakukan gerakan cut dari weak-side ke arah ring basket disebut dengan back-door.

Garis 10 second atau garis half-court adalah garis yang berada di tengah-tengah lapangan. Garis tersebut membagi full-court [keseluruhan area permainan] menjadi dua half-court. Istilah fore-court adalah half court dengan ring basket kita, sedangkan back-court adalah half-court dengan ring basket lawan. Sekali sebuah tim mendapatkan penguasan bola, tim tersebut mempunyai waktu 10 detik untuk membuat bola melewati garis half-court menuju ke fore-court. Sekali melewati garis ini [bola dan kedua kaki], tim tersebut tidak boleh melakukan passing, dribbling bola, atau melangkah kembali melintasi garis tersebut [ketika mengusai bola]. Jika hal itu terjadi maka akan dikenai pelanggaran over and back. Tetapi pemain offensive dapat memperoleh bola tanpa hukuman jika bola dipantulkan oleh pemain defensive.

Penomoran pemain dan istilah-istilah offensive

Pada sistem lama, nomor tidak digunakan. Biasanya pelatih mempunyai dua guard yang bermain di daerah perimeter. Pemain center biasanya bermain di sekitar area high post, dan dua forward bermain di area short corner sampai corner, yang juga kadang diperluas sampai area wing.

Sekarang, kebanyakan pelatih memakai sistem penomoran, sebagaimana sistem lama tidak sering diterapkan lagi, dengan pemain-pemain memainkan berbagai formasi offensive. Menggunakan sistem penomoran memudahkan pelatih dan pemain memahami strategi dan mengetahui peran mereka. Setiap pelatih mempunyai sistem penomoran mereka masing-masing. Di bawah ini adalah contoh sistem penomoran yang sering digunakan, yang sangat mudah dipelajari oleh para pemain muda. Diagram di bawah menunjukkan set formasi 3-2.

Gambar 2 Formasi 3-2

Pemain point guard adalah O1. Pemain wing kanan adalah O2, dan pemain wing kiri adalah O3. Pemain low post kanan adalah O4, dan pemain low post kiri adalah O5. Pemain O2 biasanya adalah shooting guard, O3 adalah small forward, O4 adalah power forward, dan O5 adalah center. Sistem ini sangat mudah dipelajari oleh pemain muda jika mereka diberitahu bahwa angka genap [2 dan 4] berada pada sisi kanan, dan angka ganjil [3 dan 5] berada pada sisi kiri.

Dalam set 1-3-1, salah satu pemain low post akan berada pada daerah high post. Dalam set 1-4 kedua low post akan berada pada elbow, set ini disebut juga dengan stack offense, atau dapat juga kedua wing berada pada area corner [dikenal dengan low stack]. Set 4-out, 1-in dapat diterapkan dengan menggunakan empat pemain perimeter dan satu pemain post.

Pick and roll adalah situasi di mana seorang pemain offensive melakukan screen [atau pick] pada pemain defensive temannya, setelah itu, pemain yang melakukan screen bergerak, atau disebut dengan roll, menuju ke arah ring basket atau ruang yang tidak terjaga untuk menerima passing.

Give and go adalah situasi dasar di mana setelah seorang pemain melakukan passing ke temannya, akan dilanjutkan dengan gerakan cut menuju ke arah ring basket dan menerima kembali passing dari temannya untuk melakukan lay-up.

Reverse the ball berarti secara cepat memindahkan bola, dengan passing, dari sisi yang berlawanan pada fore-court, baik dengan menggunakan passing yang cepat atau dengan skip pass [passing secara langsung melintasi lapangan, yang berarti skipping satu atau lebih pemain offensive]. Reverse the ball secara cepat dapat digunakan untuk melakukan over-shift suatu zone defense. Dengan memindahkan beberapa pemain offensive ke salah satu sisi lapangan [jika lawan menggunakan zone defense], maka kita sedang melakukan over-load pada zone defense tersebut.

Post up adalah gerakan offensive di mana seorang pemain low post memposisikan dirinya, dan melakukan seal pada pemain defensive-nya sehingga pemain tersebut dapat menerima passing di area block, dan melakukan post move untuk mencetak poin, atau melakukan passing cepat kembali ke pemain offensive lainnya yang tidak terjaga [dikenal dengan inside-out].

Out-of-bound play adalah istilah yang digunakan untuk menciptakan peluang menciptakan poin ketika bola dalam situasi in-bound [baik dari bawah ring basket atau di sepanjang sideline].

Istilah-istilah defensive

Man-to-man defense adalah cara melakukan defense di mana masing-masing pemain defensive ditugaskan untuk menjaga pemain lawan tertentu. Seorang pemain defensive dapat melakukan switch pemain yang dijaganya dengan temannya jika pemain tersebut sedang dalam situasi screen. Pemain defensive man-to-man harus memahami arti on-ball [menjaga pemain yang sedang menguasai bola], deny [mencegah pemain yang sedang dijaga memperoleh bola], dan help-side [melonggarkan penjagaan untuk membantu teman dalam mencegah penetration ke dalam oleh lawan]. Istilah close-out adalah sebuah metode di mana seorang pemain defensive secara cepat melakukan slide mengarah ke pemain offensive yang sedang menguasai bola atau akan menerima bola.

Terdapat istilah on the line dan up the line. Dua istilah tersebut menunjukkan posisi pemain defensive di lapangan yang relatif terhadap pemain yang sedang menguasai bola dan pemain yang sedang dijaga. On the line berarti posisi pemain bertahan yang sedemikian rupa sehingga pemain tersebut dapat melihat pemain yang sedang mengusai bola dan pemain yang dijaga. Dalam situasi full denial posisi badan pemain defensive menghadap pemain yang dijaga dan kepala melihat ke arah bola dengan tangan berada pada jalur passing. Up the line berarti posisi di mana pemain defensive yang berada di belakang jalur passing sehingga dapat malihat pemain yang sedang menguasai bola dan pemain yang dijaga secara bersamaan. Posisi ini dapat mencegah back-cut. Semakin jauh jarak pemain yang menguasi bola dan pemain yang sedang dijaga maka pemain defensive dapat berada lebih di belakang jalur pasing, tetapi masih dalam posisi yang dapat memungkinkan untuk mencegah passing.

Trap adalah situasi di mana dua pemain defensive melakukan double-team pada pemain yang menguasai bola, mencoba untuk memaksa situasi turn-over atau jump-ball.

Front the low post merupakan gerakan yang harus dilakukan untuk menjaga pemain low post lawan. Pemain bertahan dapat berada di antara pemain low post dan ring basket, atau berada di antara pemain low post dan pemain yang akan melakukan passing, sehingga dapat melakukan deny terhadap passing.

Box-out adalah gerakan yang setiap pemain harus lakukan ketika seorang pemain offensive melakukan shooting. Gerakan ini dilakukan dengan menahan pemain yang sedang dijaga jauh dari ring basket dan mencegah pemain offensive mendapatkan inside position untuk melakukan rebound.

Zone defense merupakan strategi defensive yang menugaskan para pemain defensive menjaga area atau zona tertentu. Beberapa pelatih mengatakan a good zone looks like a man-to-man, and a good man-to-man looks like a zone. Set zone defense yang sering digunakan antara lain 2-3, 3-2, 1-3-1, 1-2-2, dll. Sementara itu, istilah zone offense menunjukkan strategi offensive tim yang digunakan untuk mengalahkan zone defense.

Transition adalah proses perubahan dari defense ke offense, atau sebaliknya. Strategi transition offense dapat diterapkan dengan fast break atau secondary break di mana tim yang melakukan offensive secara cepat memindahkan bola ke area half-court lawan untuk memperoleh peluang melakukan lay-up dengan mudah. Transition defense dilakukan dengan kembali ke area half-court kita secepat mungkin atau menerapkan full-court press yang dapat dilakukan dengan man-to-man, atau zone press. Untuk melawan strategi defense full-court press, tim offense sering kali menerapkan strategi press-breaker.

Share this:

  • WhatsApp
  • Facebook
  • Email

Like this:

Like Loading...

Related

Author: coachmoses444

Coaching as an artist for the love & passion to basketball Working as with all the love and passion. View all posts by coachmoses444

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề