Apa itu surplus dan defisit

Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti mengalami hal yang memiliki istilah dengan surplus dan defisit. Istilah ini terjadi dalam kehidupan rumah tangga, perusahaan ataupun negara tergantung dari besarnya penerimaan dan pengeluarannya.

Apa itu surplus dan defisit?

Pengertian Surplus dan Defisit

Secara umum, surplus adalah suatu kondisi dimana besarnya pemasukan melebihi besarnya pengeluaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) surplus berarti jumlah yang melebihi hasil biasanya atau berkelebihan.

Sementara defisit memiliki arti yang berlainan dari surplus. Defisit adalah suatu kondisi dimana pengeluaran melebihi besarnya pemasukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) defisit artinya kekurangan (dalam anggaran belanja).

Penyebab Surplus dan Defisit

Menurut situs belajarekonomi.com, surplus anggaran terjadi setiap kali seseorang atau bisnis membelanjakan lebih sedikit uang daripada penghasilannya, atau pengeluaran lebih kecil dibandingkan pendapatan.

Surplus ekonomi terjadi ketika penawaran dan permintaan untuk suatu produk berada di luar ekuilibrium (keadaan tanpa perubahaan).

Di pasar yang ideal, permintaan konsumen akan sama persis dengan tingkat produksi, dan harga akan menyesuaikan dengan tingkat penawaran dan permintaan ini.

Pada kenyataannya, pasar tidak beroperasi dengan efisiensi yang sempurna, yang mengarah pada tingkat ketidakseimbangan yang kecil atau signifikan dalam penawaran dan permintaan.

Misalnya, karena harga suatu produk, seperti komputer, meningkat, maka perusahaan ingin memproduksi lebih banyak komputer untuk dijual karena setiap perangkat menawarkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi.

Pada saat yang sama, kenaikan harga umumnya mengurangi permintaan konsumen karena lebih sedikit orang yang bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk sebuah komputer. Produsen akan membuat lebih banyak komputer daripada yang siap dibeli orang, menciptakan surplus.

Disequilibrium sering kali dibuat atau diperburuk oleh faktor-faktor luar yang mempengaruhi penawaran, permintaan, dan harga barang, seperti kekurangan bahan baku, yang terjadi pada jenis produk, pajak, dan tarif tertentu.

Contoh Surplus Berdasarkan Tempatnya

Seperti yang pernah disebtukan sebelumnya, surplus dapat terjadi dalam kehidupan rumah tangga, perusahaan, ataupun negara. Berikut adalah contoh surplus berdasarkan tempatnya :

– Rumah Tangga

Di dalam rumah tangga, surplus merupakan kondisi ketika gaji, profit, laba dan sewa yang didapatkan oleh seluruh anggota keluarga lebih besar daripada pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidup seluruh anggota keluarga tersebut. Kebutuhan ini berupa belanja rumah tangga, tagihan listrik, pembayaran cicilan, dan lainnya. Sedangkan defisit adalah kebalikannya.

– Perusahaan

Pada perusahaan, perusahaan dapat dikatakan surplus bila perusahaan tersebut dapat menjual barang dan jasa dan menghasilkan penghasilan yang lebih besar daripada pengeluaran untuk membayar upay karyawan, bahan baku, sewa gedung, dan lainnya.

Defisit adalah kebalikannya, dimana perusahaan memiliki pendapatan yang lebih rendah daripada pengeluarannya.

– Pemerintahan

Dalam pemerintahan, surplus terjadi apabila pendapatan negara dari pajak, retribusi, dan keuntungan dari badan usaha milik negara (BUMN) melebihi pengeluarannya untuk membayar gaji apartur negara, biaya pembangunan, dan kebutuhan lainnya.

Sedangkan pemerintahan dapat dikatakan defisit apabila pemasukan ternyata lebih kecil daripada pengeluarannya tersebut.

Dampak Surplus dan Defisit

Ada beberapa dampak yang ditimbulkan bila kas dalam posisi surplus atau defisit. Dampak tersebut adalah sebagai berikut :

– Dampak Surplus

  • Kepercayaan investor dalam berinvestasi pada perusahaan.
  • Kondisi perekonomian cenderung membaik
  • Meningkatkan devisa negara
  • Memberikan perusahaan banyak pilihan untuk berinvestasi

– Dampak Defisit

  • Hilangnya kepercayaan investor dalam berinvestasi
  • Kenaikan suku bunga
  • Inflasi
  • Kesulitan untuk membayar gaji karyawan, hutang, dan bahan baku
  • Perekonomian cenderung memburuk

Segala macam jenis ekonomi membutuhkan sistem akuntansi yang baik. Laporan keuangan juga merupakan hal yang sangat penting untuk membuat ekonomi tetap berjalan dengan baik. Dengan adanya sistem akuntansi dan laporan keuangan yang baik diharapkan segala bisnis dalam ekonomi tersebut tetap sehat dan terus berguna bagi kepentingan banyak orang.

Membuat laporan keuangan merupakan hal yang sulit bagi kebanyakan orang. Kesalahan dalam membuat dan membaca laporan keuangan dapat berakibat fatal bagi bisnis yang sedang dijalani. Karena itu Finata hadir untuk mempermudah kita dalam membuat dan membaca laporan keuangan tersebut.

Dengan fitur diagnosis bisnis yang dimiliki oleh Finata, pemilik usaha akan mendapatkan notifikasi mengenai kesehatan usaha. Notifikasi inilah yang akan menjadi patokan yang akan membantu pemilik usaha dalam pengambilan keputusan untuk usahanya.

Jangan lupa follow instagram dan subscribe youtube kita untuk mendapatkan berbagai info menarik mengenai akuntansi, keuangan, bisnis, dan lainnya.

Apa itu surplus dan defisit

Apa itu surplus dan defisit

Apa itu surplus dan defisit

Dapatkan Konten Premium Finata Gratis!

Subscribe blog Finata untuk mendapatkan konten seputar keuangan bisnis, akuntansi, hingga pajak yang dirangkum untuk Anda.

Apa yang dimaksud dengan defisit?

Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), defisit adalah kekurangan dalam anggaran belanja.

Apa yang dimaksud dari surplus?

Surplus terjadi bila jumlah pendapatan lebih besar daripada jumlah belanja.

Apa itu surplus anggaran?

Apa itu: Surplus anggaran (budget surplus) adalah ketika pemerintah merencanakan untuk mengeluarkan lebih sedikit daripada yang diperolehnya. Dengan kata lain, pendapatan pemerintah yang dianggarkan lebih besar daripada pengeluaran pemerintah.

Apa itu saldo defisit?

Pembiayaan yang dimaksud dalam APBN adalah pembiayaan defisit anggaran, yang adalah semua jenis pembiayaan yang digunakan untuk menutup defisit anggaran negara dalam APBN.