Apa makna dari puisi sajak putih?
Ngày đăng:
01/02/2022
Trả lời:
0
Lượt xem:
89
SAJAK PUTIH Bersandar pada tari warna pelangi Kau depanku bertudung sutra senja Di hitam atamu kembang mawar dan melati Harum rambutmu mengalun bergelut senda Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba Meriak muka air kolam jiwa Dan dalam dadaku memerdu lagu Menarik menari seluruh aku Hidup dari hidupku, pintu terbuka Selama matamy bagiku menengadah Sekama kau darah mengalir dari luka Anatara kita Mati datang tidak membelah... Karya: Chairil Anwar A) Unsur Intrinsik Struktur Fisik Puisi
Diksi merupakan makna kiasan yang harus dipahami secara seksama dan menyeluruh, sepert: Sajak merupakan kiasan suara hati si penyair, suara hati si aku. Putih mengiaskan ketulusan, kejujuran, dan keikhlasan. jadi, sajak putih berarti suara hati di aku yang sangat tulus dan jujur. Pada Bait I
Pada Bait II
Pada Bait III
Citraan dalam karya sastra berperan untuk menimbulkan pembayangan imajinatif bagi pembaca melalui ungkapan tidak langsung.
Pada puisi ini ditemukan diksi yangberupa kata-kata konkret yang dapat membangkitkan citraan seperti penglihatan, penciuman, pendengaran. Kata-kata konkret tersebut sangat jelas menunjukan sikap tindakan baikpenyair maupun dari pembaca. Kata-kata konkret tersebut bertujuan untuk menggambarkan unsur-unsur ouisi secara tepat agar pembaca dapat merasakan keadaan yang dirasakan penyair.
Dalam puisi "Sajak Putih" gaya bahasa (majas) yang muncul yaitu;
Puisi "Sajak Putih" secara keseluruhan didominasi dengan vokal /a/, /i/, dan /u/. Asonansi vokal /a/ terdapat pada baris puisi yaitu: 2, 4, 5, 6, 9, 10, 11, dan 12. Misalnya: Asonansi Vokal /a/ "Kau depanku bertudung sutra senja" (baris 2 bait 1) "Harum rambutmu mengalun bergelut senja" (baris 4 bait 1) Asonansi Vokal /i/ "Bersandar pada tali warna pelangi" (baris 1 bait 1) "Dihitam matamu kembang mawar dan melati" ( baris 3 bait 1) Dari Asonansi Vokal diatas dapat disimpulkan bahwa puisi ini mempunyai irama yang tepat dan beraturan yakni vokal i-i-a-a. Struktur Batin Puisi
Tema dalam puisi Sajak Putih adalah Percintaan. Dalam puisi Sajak Putih menceritakan seorang gadis yang sangat cantik yang mempunyai cinta yang sangat tulus dan memikat terhadap seorang pria yang membuat pria tersebut merasa terharu dan tertarik terhadapnya. Tetapi kedua insan tersebut belum ada kesiapan untuk saling menyatakan perasaannya masing-masing, mereka hanya diam tanpa ada sepatah kata yang diucapakn, mereka hanya berbicara didalam hatinya masingmasing, tetapi si pria tersebut mempunyai banyak harapan bahwa gadis tersebut mencintainya. Kedua insan tersebut berjanji bahwa sampai kapanpun mereka tak akan terpisahkan.
Perasaan yang ditekankan pada puisi ini adalah rasa bahagia karena kedua insan yang tadinya tidak mempunyai keberanian untuk saling menyatakan perasannya, tetapi pada akhirnya mereka mempunyai keberanian untuk saling menyatakaan perasaannya. Karena cinta yang dimiliki oleh kedua insan tersebut sangat tulus dan suci.
Nada yang ditunjukan dalam puisi Sajak Putih ini adalah kegembiraan dan kebahagiaan. Nada gembira dan bahagia ini muncul karena, rasa gembira seorang pria yang memiliki seorang gadis yang mempunyai cinta yang sangat tulus dan suci terhadapnya yang terlihat pada kata tali warna pelangi, sutra senja, menarik menari. Maka munculah benih-benih cinta diantara mereka. Unsur nada dalam puisi ini adalah optimis, dan kesetiaan. Unsur nada optimis Hidup dari hidupku, pintu terbuka Selama matamu bagiku menengadah Unsur nada kesetiaan Selama kau darah mengalir dari luka Antara kita Mati datang tidak membelah
Dalam puisi ini amanat yang disampaikan oleh penyair adalah bahwa jika kita mencintai seseorang harus berani untuk menyatakaan perasaan kita masing-masing, menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan kita, dan berusahalah untuk selalu mencintai dan ada disisinya sampai hembusan nafas terakhir B) Unsur Ekstrinsik Sajak putih adalah sebuah puisi karya Chairil Anwar yang sarat akan nilai-nilai romantika. Ketulusan, kejujuran dan keikhlasan seorang pujangga dalam romantika cinta tersirat jelas di sini. Puisi ini menggambarkan ungkapan tulus perasaan penulis kepada kekasih yang sangat dipujanya pada pandangan pertama. Seperti puisi-puisinya yang lain, dalam sajak putih Chairil Anwar ini penulis memilih bersembunyi di balik metafora dan kiasan-kiasan. Dalam puisi ini, Chairil anwar menggambarkan gelora hati Aku terhadap seorang gadis yang mencuri hatinya dengan keindahan sore yang berpelangi. Begitu indah, menyenangkan namun juga mencemaskan karena akan berakhir senja yang sepi dan gelap. Perasaan cinta dalam sajak putih Chairil Anwar ini juga disembunyikan dalam kiasan indah. Bagaimana Chairil mengilustrasikan keindahan cinta dengan kembang mawar yang diharapkan bertemu dengan ketulusan hati si gadis yang diilustrasikan dengan melati, sangat indah dan menarik mencari dan menafsirkan teka-teki romantika cinta di balik puisi sajak putih Chairil Anwar ini. Chairil Anwar selalu menyimpan semangat dan optimisme dalam puisinya, termasuk dalam sajak putih ini. Meski di bagian tengah puisi digambarkan bahwa romantika cinta antara Aku dan si gadis hanya sebatas kekaguman saat melihat satu sama lain, tidak ada pembicaraan cinta dan rayuan yang terucap, tidak ada janji bertemu di berikan, hanya tatapan mata yang menyiratkan kekaguman yang menjadi pegangan. Namun Aku tetap optimis bahwa ada masa yang akan mempersatukan mereka dalam kisah cinta yang suci. C) Makna Puisi Sajak Putih Dalam puisi sajak putih digambarkan gadis si aku pada suatu senja hari yang indah ia duduk dihadapan si aku. Ia besandar yang pada saat itu ada warna pelangi yaitu langit senja yang indah penuh dengan macam-macam warna. Gadis itu bertudung sutra diwaktu haru sudah senja. Sedangkan rambut gadis itu yang harum ditiup angin tampak seperti sedang bersenda gurau, dan dalam mata gadis yang hitam kelihatan bunga mawar dan melati yang mekar. Mawar dan melati yang mekar menggambarkan sesuatu yang indah dan menarik . Suasana pada saat itu sangat menyenangkan, menarik dan penuh keindahan yang membuat si aku haru dengan semua itu. Dalam pertemuan kedua insan itu sepi menyanyi, malam dalam doa tiba yang menggambarkan tidak ada percakapan dari keduanya. Mereka hanya diam tanpa ada sepatah kata yang diucapkan seperti hanya ketika waktu berdoa. Hanya kata hati yang berkata dan tidak keluar suara. Kesepian itu mengakibatkan jiwa si aku bergerak seperti hanya permukaan kolam yang terisa air yang beriak tertiup angin. Dalam keadaan diam tanpa kata itu, didalam dada si aku terdengar lagu yang merdu yang menggambarkan kegembiraan. Rasa kegembiraan itu digambarkan dengan menari seluruh aku. Hidup dari hidupku, pintu terbuka menggambarkan bahwa si aku merasa hidupnya penuh dengan kemungkinan dan ada jalan keluar serta masih ada harapan yang pasti bisa diwujudkan selama gadis kekasihnya masih menengadahkan mukanya ke si aku. Ini merupakan kiasan bahwa si gadis masih mencintai si aku, mau memandang kemuka si aku. Begitu juga hidup si aku penuh harapan selama si gadis masih hidup wajar, dikiaskan dengan darahnya yang masih mengalir dan luka, sampai kematian tiba pun keduanya masih mencintai, dan tidak akan terpisahkan. Sajak merupakan kiasan suara hati si penyair, suara hati si aku. Putih mengiaskan ketulusan kejujuran, dsan keihklasan. Jadi sajak putih berarti suara hati si aku yang sangat tulus dan jujur. |