Apa manfaat baca doa sebelum tidur?

Contents

  • 1 Berikut penjelasan bacaan doa sebelum tidur, arti, makna dan manfaatnya.
  • 2 Arti Doa Sebelum Tidur:
  • 3 Makna Doa Sebelum Tidur
  • 4 RelatedPosts
  • 5 Doa Setelah Adzan Sesuai Sunnah, Latin dan Terjemahan
  • 6 99 Asmaul Husna Arab, Latin, dan Artinya
  • 7 Kisah Kisah dalam Surat Al Kahfi dan Manfaat Membacanya
  • 8 اَللّٰہُ یَتَوَفَّی الۡاَنۡفُسَ حِیۡنَ مَوۡتِہَا وَ الَّتِیۡ لَمۡ تَمُتۡ فِیۡ مَنَامِہَا ۚ فَیُمۡسِکُ الَّتِیۡ قَضٰی عَلَیۡہَا الۡمَوۡتَ وَ یُرۡسِلُ الۡاُخۡرٰۤی اِلٰۤی اَجَلٍ مُّسَمًّی
  • 9 Manfaat Doa Sebelum Tidur

Katalogue.id- Salah satu manfaat membaca doa sebelum tidur akan menambah kualitas tidur Anda. Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza’iri dalam Kitab Minhajul Muslim menuliskan bahwa di dalam Islam, tidur adalah bagian dari karunia dan nikmat yang diberikan Allah SWT.

Dalam Islam diajarkan apabila melakukan sesuatu atau aktifitas hendaknya membaca doa terlebih dahulu. Wujud dari permohonan atau permintaan kepada Allah SWT adalah suatu doa.

Yang bertujuan agar apa yang hendak kita lakukan mendapatkan kelancaran dan kemudahan. Selain itu, popmama.com menuliskan bahwa doa juga merupakan suatu bentuk ibadah.

Berikut penjelasan bacaan doa sebelum tidur, arti, makna dan manfaatnya.

Dalam bacaan Arab

بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَ بِسْمِكَ اَمُوْتُ

Dalam bacaan latin

“Bismika Allahumma ahyaa wa bismika amuut”.

“Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup, dan dengan nama-Mu aku mati”. (HR.Bukhari dan Muslim).

Makna Doa Sebelum Tidur

a. Tidur itu sama dengan mati (tidur adalah saudaranya mati).

Rasulullah menjelaskan:

“Tidur itu temannya mati.” (HR. Baihaqi,Thabrani dan Bazzar).

Mengapa tidur dikatakan sebagai saudaranya mati?

Karena, saat tidur panca indra serta kesadaran manusia tidak berfungsi, alias sama dengan mati. Hanya denyut jantung, tarikan napas, dan aspek fisik lainnya saja yang masih hidup.

Apa manfaat baca doa sebelum tidur?
Manfaat Membaca Doa Sebelum Tidur. Foto Oleh: cikimm.com

Al Quran menggambarkan peristiwa tidur sebagai berikut:

اَللّٰہُ یَتَوَفَّی الۡاَنۡفُسَ حِیۡنَ مَوۡتِہَا وَ الَّتِیۡ لَمۡ تَمُتۡ فِیۡ مَنَامِہَا ۚ فَیُمۡسِکُ الَّتِیۡ قَضٰی عَلَیۡہَا الۡمَوۡتَ وَ یُرۡسِلُ الۡاُخۡرٰۤی اِلٰۤی اَجَلٍ مُّسَمًّی

Artinya:

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan…”, (QS. Az-Zumar ayat 42).

Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa mati itu ada dua jenisnya.

  1. Berbentuk tertahannya ruh atau jiwa seseorang sehingga tidak dapat lagi kembali kepada wadahnya (tubuh), dan yang demikian ini dinamakan mati.
  2. Allah melepaskan ruh seseorang dari genggaman-Nya sehingga memungkinkan ruh itu kembali lagi ke wadahnya (tubuh) semula. Dan yang demikian ini dinamakan tidur.

Bisa diibaratkan jika seorang yang tidur itu seperti layang-layang yang terbang jauh ke angkasa, tapi talinya tetap dipegang oleh pemain. Sedangkan mati adalah layang-layang yang telah putus talinya sehinggaia terbang tidak kembali.

b. Ketika hendak tidur, kita diajak untuk menghayati arti kehidupan dan kematian.

Sebab, sebelum tidur kita adalah orang yang hidup alias hidup panca indranya. Dan, saat tidur kita sedang dimatikan oleh Allah untuk sementara waktu. Untuk itu dianjurkan untuk membaca doa hendak tidur.

Maka, tidur adalah contoh kematian yang Allah ajarkan kepada manusia di dunia ini supaya menjadi pelajaran berharga di akhirat kelak.

c. Pasrah kepada sang pemilik kehidupan dan kematian

Doa ini mengandung pesan kepasrahan kepada sang pemilik kehidupan dan kematian. Sungguh, manusia terlalu lemah, sebagaimana tergambar sewaktu kita tidur.

Saat tidur, kita tidak mampu menguasai diri kita sendiri. Kita tak berkuasa lagi untuk mengendalikan tubuh ini. Bahkan, kita pun tidak sanggup menentukan judul mimpi kita.

Seperti dikutip wisatanabawi.com, berdasarkan ketiga pesan ini, mestinya jika dipahami betul, semua sifat-sifat sombong, iri, dengki, takabur, dan sebagainya yang ada pada diri manusia akan luruh dan sirna dengan sendirinya.

Karena, semuanya bermuara pada kesadaran hakiki bahwa kita hanya hamba lemah yang sewaktu-waktu dapat dihidupkan dan dimatikan kapanpun oleh Allah.

Selain membaca doa, terdapat juga beberapa sunnah sesuai ajaran Rasulullah SAW yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum tidur, di antaranya:

  • berwudhu sebelum tidur,
  • membaca ayat kursi,
  • membersihkan tempat tidur, 
  • meniup telapak tangan dan mengusapkannya ke anggota tubuh, dan
  • memosisikan tubuh ke bagian kanan saat tidur.

Manfaat Doa Sebelum Tidur

Ketika tidur, manusia membutuhkan pertolongan dan pengamanan dari Allah SWT agar terhindar dari mimpi buruk dan tetap bisa bangun keesokan harinya. Maka, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita berbagai doa dan dzikir sebelum tidur untuk mendapatkan keamanan sepanjang terlelap. 

Selain itu, membaca doa sebelum tidur dapat menjadi benteng bagi manusia untuk terhindar dari perbuatan buruk sebelum tidur.

Hal ini diterangkan dalam hadist yang berasal dari Jabir bin Abdullah, “Apabila manusia berbaring di pembaringannya (akan tidur), malaikat dan syetan segera menghampirinya. Malaikat membisikkan, ‘Akhiri (malam-mu) dengan kebaikan,’ sedangkan syetan membisikan, ‘Akhiri (malam-mu) dengan keburukan.’ Apabila dia berdzikir menyebut nama Allah kemudian tidur, maka malaikat melindungi dia di malam itu.” 

Apa gunanya kita membaca doa sebelum tidur?

Membaca doa sebelum dan sesudah bangun tidur merupakan amalan ibadah yang sudah seharusnya dilakukan oleh setiap umat Islam. Dengan selalu membaca doa ketika akan tidur sampai nanti kembali bangun, hal ini termasuk salah satu bentuk bersyukur kepada Allah karena tidur adalah bagian dari nikmat-Nya.

Berdoa apa saja sebelum tidur?

Bacaan Doa Sebelum Tidur Dengan Nama-Mu, aku hidup dan dengan nama-Mu pula aku mati." Bismika rabbî wadha'tu janbî wabismika arfa'uhu faghfirlî dzanbî. Allahuma qinî 'adzâbaka yauma tab'atsu 'ibâdaka. Allâhumma bismika ahyâ wa amût, Allâhumma innî a'udzubika min-syarri kulli dzî syarrin.