Apa penyebab bayi sering bangun di malam hari?

Ilustrasi balita terbangun di malam hari. Foto: Shutter Stock

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan anakbalita. Beberapa balita mungkin bisa tidur nyenyak tanpa gangguan sepanjang malam, tapi anak-anak lainnya bisa saja sering terbangun atau bahkan kesulitan untuk tidur.

Ya Moms, bukan hanya bayi, tapi balita juga bisa terbangun di tengah malam dan itu merupakan hal yang wajar. Namun, kebiasaan ini bisa membuat anak rewel dan sensitif, serta menimbulkan stres pada orang tua bila terjadi secara terus-menerus.

Mom Junction melansir, balita sebenarnya memiliki siklus tidur-bangun yang dapat diatur lebih baik daripada bayi. Tapi kondisi tertentu yang mengganggu kesehatannya seperti, pilek, batuk dan demam dapat menyebabkan gangguan tidur di malam hari. Ketidaknyamanan yang dirasakan si kecil membuatnya sulit untuk beristirahat dengan tenang.

Selain masalah kesehatan, masih ada beberapa alasan lain yang menyebabkan balita suka terbangun di malam hari seperti berikut ini.

7 Penyebab yang Bisa Bikin Balita Terbangun di Malam Hari

Anak haus. Foto: Shutterstock

Sama seperti bayi, balita cenderung bangun di malam hari karena lapar atau haus. Jadi, pastikan balita Anda sudah kenyang saat ia tidur ya, Moms.

2. Bagian dari tumbuh kembang

Usia balita merupakan masa perubahan fisik, mental dan sosial yang cepat. Misalnya, balita yang sudah bisa berjalan mandiri, berlari dan melempar benda ke arah tertentu. Seperti dikutip dari Mom Junction, perubahan besar ini dapat menyebabkan regresi tidur, yaitu kondisi di mana balita tiba-tiba menolak untuk tidur atau terbangun di tengah malam, sehingga kesulitan untuk kembali tidur.

Sedang memuat...

0 01 April 2020

Toilet training. Foto: Shutterstock

Ketika anak usia balita mengalami perubahan rutinitas, siklus tidur-bangunnya pun dapat ikut berubah. Toilet training, proses menyapih, pengasuh baru, atau kedatangan anggota keluarga baru [adik], hingga berpisah dari orang tua adalah beberapa hal yang dapat membawa perubahan dalam rutinitas balita, sehingga berpengaruh pada siklus tidurnya.

4. Terlalu lama tidur siang

American Academy of Pediatrics [AAP] mengatakan bahwa balita perlu tidur 11-14 jam sehari. Jika balita tidur siang lebih lama terutama menjelang malam, mereka mungkin tidak merasa mengantuk di malam hari dan sering terbangun. Menjaga tidur siang dalam batas tertentu dan memberikan sejumlah aktivitas fisik yang tepat, akan memastikan balita cukup lelah untuk tidur nyenyak sepanjang malam.

Ilustrasi ibu memeriksa gigi anak. Foto: Shutter Stock

Si kecil akan mengalami masa tumbuh gigi susu sejak usia enam bulan hingga tiga tahun. Tumbuh gigi menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada gusi, sehingga kerap membuat balita lebih rewel dan mudah marah. Ketidaknyamanan yang dirasakan si kecil membuatnya sulit untuk beristirahat dengan tenang. Balita mungkin akan terus terbangun saat tidur di siang ataupun malam hari.

Anak balita umumnya sudah mengembangkan kesadaran lebih besar tentang lingkungan di sekitarnya. Balita dapat mengembangkan rasa takut akan kegelapan, takut sendirian, atau takut pada orang asing. Ini normal dan sebagian besar tidak menimbulkan masalah. Namun, ketakutan ini dapat memicu tekanan dan kecemasan yang ekstrem, sehingga menyebabkan si kecil terbangun di malam hari.

Film horor dapat membuat anak susah tidur dan bermimpi buruk Foto: Shutterstock

Anak sudah bermimpi bahkan sejak masih bayi. Memasuki masa balita, mimpi mereka pun ikut berkembang semakin jelas. Beberapa mimpi mungkin tidak menyenangkan untuk si kecil, sehingga menyebabkan tidurnya terganggu. Si kecil mungkin akan terbangun dengan kaget atau ketakutan setelah mengalami mimpi buruk, Moms.

Penulis: Hutri Dirga Harmonis

5 Metode menidurkan bayi agar orangtua dapat tidur dengan nyenyak.
Apa pun cara yang dipilih jangan abaikan kebutuhan rasa aman pada bayi.
Kualitas tidur bayi tidak hanya berpengaruh pada perkembangan fisik, tapi juga sikapnya keesokan hari. Bayi yang tidur cukup tanpa sering terbangun akan lebih bugar dan tidak gampang rewel. Manfaatnya juga bisa dirasakan ibu dan ayah. Kualitas tidur orangtua bisa lebih baik jika bayi bisa tidur pulas sepanjang malam. Aktivitas dari pagi hingga sore hari pun bisa dijalani dengan lancar.
Masalahnya, bayi sering terbangun di malam hari bukan lantaran lapar atau gangguan lain, tetapi seperti diungkapkan Siobhan Stirling dalam bukunya Sleep, sebagian besar bayi terbangun di tengah malam karena perubahan fase tidur, dari tidur lelap ke tidur ringan.
Tidur ringan atau tidur REM [rapid eye movement] merupakan kondisi tidur dengan ciri-ciri antara lain, napas tidak teratur, tubuh cenderung tegang, dan bola mata bergerak-gerak di bawah kelopak mata. Dalam kondisi ini, bayi mudah terbangun dari tidurnya. Tidur jenis ini dialami bayi sejak berusia 6-7 bulan dalam kandungan. Sebagian besar bayi normal tidur dalam keadaan REM.
Sebaliknya, tidur nyenyak atau non-REM ditandai dengan keadaan sangat santai, relaks, berbaring tenang dengan detak jantung dan tarikan napas yang teratur, dan hampir tidak ber-mimpi. Sulit membangunkan bayi dalam fase tidur ini.
Bayi akan mengalami perubahan fase tidur dari REM ke non-REM. Bayi yang baru lahir, misalnya, begitu tertidur akan memasuki fase REM, tapi 20 me-nit berikutnya mengalami fase tidur non-REM. Terbangun saat perpindahan fase adalah hal biasa. Saat terbangun, mungkin bayi akan menangis dan mencari sang ibu. Tak jarang, ibu lantas menyusui atau menggendong bayi berkali-kali yang tentu saja mengganggu kualitas tidurnya. Tiap beberapa jam, ibu atau ayah harus terbangun dan menenang-kan sang bayi.

PILIH CARA YANG PALING SESUAI
Jika si bayi sering terbangun di tengah malam dan orangtua merasa kualitas tidurnya menurun, ada baiknya untuk mengajari bayi tidur. Sebenarnya ia bisa menenangkan diri sendiri dan kembali tertidur pulas setelah terjaga sejenak. Pilihlah metode yang paling sesuai dengan Anda dan si kecil seperti ditawarkan Stirling berikut ini:

1. BERSIKAP DINGIN
Metode ini merupakan metode “paling kejam”. Tetapi seperti janji Stirling, metode inilah yang paling jitu. Orangtua bisa mera-sakan efeknya dalam waktu tiga hari. Caranya dengan meletakkan bayi di tempat tidur. Setelah mengucapkan selamat tidur padanya, tinggal saja sampai ia tertidur dengan sendirinya.
Sebagian besar bayi akan menangis begitu orangtua menghilang dari pandangannya. Tapi lama-lama, karena tidak mendapat respons, bayi akan menyerah dan akhirnya tertidur. Mungkin saja bayi akan menangis lama. Terus terang, metode ini sangat keras dan menjadi pilihan yang sangat sulit bagi orangtua.
* Tip agar berhasil:
– Sebelum memulai metode ini, bayi harus aman dan nyaman. Perhatikan keadaan tempat tidurnya, pakaian, popok, dan perlengkapan lain.
– Kemauan, kesabaran, dan keteguhan adalah resep sukses metode ini.
– Kalau perlu, jelaskan pada tetangga mengapa si kecil sering menangis selama beberapa malam.
– Kuatkan tekad. Jika orangtua menyerah, bayi akan menjadikan tangisan sebagai senjata untuk memaksakan kehendak.
* Komentar pakar:
Tri Novida, Psi. menjelaskan, metode ini cukup berisiko. Bayi bisa saja menangis berjam-jam karena merasa tidak aman. Gangguan seperti gumoh, muntah, kolik, dan tersedak bisa membuatnya semakin tak nyaman bahkan menyakitkan. Selain itu, pada bayi-bayi tertentu, tindakan ini dirasakan sebagai pengabaian dan ia sulit mendapatkan rasa aman. Sangat mungkin anak kelak akan tumbuh menjadi pribadi yang “tegaan”, selain membuatnya menjadi sosok penakut. Metode ini juga mengharuskan bayi memiliki kamar sendiri.

2. KENDALIKAN TANGISAN
Metode ini banyak digunakan orangtua di banyak negara dan cukup efektif menenangkan bayi setelah beberapa malam. Prinsipnya hampir sama dengan metode kesatu, yaitu biarkan bayi menangis. Bayi pun akan menyerah dan akhirnya tertidur. Bedanya, metode ini memberikan waktu jeda yang diperpanjang secara berangsur-angsur. Sebelum memulainya, orangtua bisa memutuskan berapa lama anak akan dibiarkan menangis, minimal satu menit. Setelah meletakkannya di tempat tidur, ucapkan selamat malam dan tinggalkan si kecil. Jika bayi tetap terjaga, kembalilah dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, misalnya 5 menit. Setelah bayi ditenangkan, tinggalkan lagi dan kembali dalam waktu yang lebih lama, begitu seterusnya hingga orangtua bisa meninggalkan bayi paling lama 20 menit.
Lakukan hal itu pada malam berikutnya. Secara perlahan tingkatkan jeda waktu sebelum memeriksa keadaan bayi. Misalnya, jangan kembali menengok si kecil sebelum 10 menit berakhir, lalu perpanjang waktunya hingga maksimal 25 menit. Pada malam ketiga, setelah 15 menit ibu baru bisa menengok bayi di boksnya, kemudian jeda diperpanjang menjadi 30 menit, dan seterusnya.
* Tip agar berhasil
– Lakukan 4 rutinitas pendukung agar bayi tenang [lihat boks].
– Gunakan jam atau stopwatch untuk memantau waktu jeda sebelum memeriksa kamar bayi dengan akurat.
– Agar Anda sendiri tidak gelisah, coba lakukan aktivitas menyenangkan saat menunggu waktu jeda.
– Jangan kembali jika bayi sudah terlihat tenang. Kedatangan orangtua hanya memancing bayi menangis kembali.
* Komentar pakar:
Meski lebih lembut dari metode pertama, cara ini mungkin tidak efektif, terutama bagi bayi-bayi berkarakter keras. Bayi juga bisa merasa dipermainkan perasaannya. Untuk si kecil dengan karakter yang lebih kooperatif, cara ini bisa dicoba. Kelebihannya, anak bisa belajar berpisah dari orangtua terutama ibunya tanpa kehilangan kedekatan emosi.

3. MEMBUJUK BERULANG
Ini metode terbaik bagi orangtua yang tidak bisa atau tidak tega membiarkan bayinya menangis. Yakinkan si kecil, bahwa Anda selalu berada di dekatnya dan mintalah dia untuk tidur. Penerapannya sebagai berikut: ucapkan kata-kata khusus pengantar tidur, lalu berjalanlah menjauh [bisa ke luar kamar]. Bayi mungkin akan menangis. Jika itu terjadi kembalilah dan ucapkan kata pengantar tidur, lalu tinggalkan. Ulangi langkah-langkah itu sampai bayi tertidur.
* Tip agar berhasil:
– Lakukan 4 rutinitas pendukung agar bayi tenang [lihat boks]
– Jangan melakukan kontak mata atau mengubah suara menjadi lebih membujuk.
Metode ini, memerlukan waktu lama pada dua malam pertama. Tetapi orangtua harus tenang dan jangan terpengaruh. Selain itu, metode ini membutuhkan stamina yang tinggi dari orangtua, karena harus bolak-balik menenangkan.
* Komentar pakar:
“Metode ini lebih lembut dan manusiawi,” ungkap Tri. Ibu bisa mengontrol bayinya dengan lebih mudah. Rasa aman bayi juga terjaga karena masih bisa melihat ibu, meski agak berjauhan. Tempat tidur orangtua dan boks bayi bisa berada di dalam satu kamar.

4. BERI CIUMAN
Setelah meletakkan bayi di tempat tidur, ucapkan kata pengantar tidur dan berikan ciuman. Berjanjilah untuk kembali lagi dan memberinya ciuman. Mundurlah beberapa langkah sebelum memberikan ciuman kedua. Jika bayi bergerak-gerak minta digendong atau menangis, jangan menegurnya, tetapi baringkan kembali dan berikan ciuman perpisahan. Setelah beberapa hari, kita akan tahu jumlah ciuman dan waktu yang dibutuhkan.
* Tip agar berhasil:
– Jangan beri hadiah selain ciuman, seperti pelukan, percakapan, dan susu.
– Tegaskan, si bayi akan mendapat ciuman jika tetap berbaring.
– Jangan beri ciuman jika bayi sudah tertidur, karena bisa membangunkannya.
* Komentar pakar:
Cara ini juga bisa dicoba. Anak merasa diperhatikan dan dicintai. Ketika rasa amannya sudah tumbuh, kebutuhan diciumi supaya bisa tidur akan berkurang. Ia bisa menenangkan diri sendiri jika terbangun.

5. MUNDUR PERLAHAN
Baringkan si kecil, kemudian duduklah di sampingnya sampai ia tertidur. Di minggu-minggu berikut, perlahan-lahan berpindahlah sedikit lebih jauh dari tempat tidurnya, sampai akhirnya Anda tidak mesti berada di dalam kamar saat bayi tertidur. Ia mungkin akan menolak setiap kali orangtua bergeser dari sisi tempat tidur. Jika ibu tetap tenang dan tegas, penolakan tersebut akan berakhir hanya dalam waktu satu atau dua malam.
* Tip agar berhasil:
– Jangan lakukan kontak mata atau kegiatan apa pun dengan bayi. Bacalah buku agar dia sulit menarik perhatian Anda.
– Anda hanya bisa menjauh jika bayi telah terbiasa dengan posisi sebelumnya.
– Sesuaikan kecepatan berpindah dengan kemampuan bayi mengatasinya. Jika ia begitu cemas melihat “perpindahan” Anda, maka bergeserlah sedikit saja. Sebaliknya, jika ia tidak terganggu, Anda bisa mempercepat penarikan diri.
* Komentar pakar:
Metode ini bisa memakan waktu lama dan menguras stamina. Cocok bagi ibu yang tidak lelah. Kedekatan emosi, rasa aman, dan perasaan dicintai masih bisa dirasakan bayi.
Lima metode di atas bisa diterapkan sedini mungkin, meski ada orangtua yang baru menerapkannya setelah bayi berumur 3 bulan ke atas. Jadi, orangtualah yang paling tahu kapan harus memulainya. Satu hal yang pasti, apa pun metode yang diterapkan jangan pernah menyerah.

5 HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Tri mengungkapkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum bayi tertidur, di antaranya:

1. BERI MAKANAN/MINUMAN YANG CUKUP
Banyak bayi sulit tidur atau sering terbangun dari tidurnya karena merasa belum kenyang. Karena itu, penuhi kebutuhan makan dan minum bayi sebelum tidur. Jika kebutuhan fisiknya dipenuhi, si kecil tidak lagi sering terbangun di tengah malam. Yang perlu diperhatikan, ditinjau dari kesehatan gigi, kebiasaan memberikan susu di malam hari sebaiknya dihentikan setelah gigi bayi muncul [sekitar usia 6 bulan setelah masa ASI eksklusif]. Sebagai gantinya, berikan air putih jika ia memang haus atau tenangkan bayi agar tidur kembali.

2. PEMILIHAN BAJU YANG TEPAT
Pilihlah baju untuk tidur yang nyaman. Sesuaikan ukurannya dengan tubuh bayi. Jangan terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil yang dapat membuatnya sesak. Pilih yang bahannya lembut. Baju tidur yang nyaman membantu bayi terlelap semalaman.

3. BERSIHKAN BADAN
Tubuh lengket karena keringat dan kotor sehabis makan dan bermain gampang membuat kulit bayi gatal-gatal yang mengganggu tidurnya. Sebaiknya, seka tubuh bayi dengan waslap basah sebelum tidur. Kalau perlu sapukan bedak ke lipatan kulitnya dan oleskan minyak telon di perut dan punggungnya. Cara itu bisa membuat bayi nyaman dan cepat tertidur.

4. ATUR KAMAR DAN RUANGAN
Atur suasana kamar sehingga nyaman untuk tidur. Ini meliputi tata cahaya, ventilasi, tata warna, suhu, dan juga keadaan boksnya. Anda bisa meletakkan boks di dalam kamar tidur, di samping ranjang orangtua atau di kamar tersendiri. Masing-masing pilihan ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Jika bayi sering gelisah dan terbangun dari tidur, ganjal sisi tubuhnya dengan bantal kecil atau buntalan selimut [bisa juga handuk lembut] sehingga bayi merasa ada yang menjaganya. Hindarkan juga suara bising yang membuatnya mudah terjaga.
Jangan gunakan pewangi ruangan dan obat pengusir nyamuk yang bisa membuatnya sesak. Nyamuk memang sering membuat bayi tidak nyenyak tidur. Pakailah kelambu yang bisa melindungi bayi dari serangan nyamuk.

5. BUANG AIR SEBELUM TIDUR
Celana basah dan kotor bisa mengganggu tidur bayi. Karena itu, usahakan agar bayi buang air besar [BAB] atau buang air kecil [BAK] sebelum tidur. Memang, ini tidak menjamin bayi tidak BAB dan BAK di waktu malam, karena sering tidaknya bayi buang air dipengaruhi asupan minuman dan makanan, juga beragam faktor lain. Tapi setidaknya, bayi terbiasa mengatur jam biologisnya, termasuk untuk BAB dan BAK. Nah, agar bayi bisa tetap “kering” jangan biasakan memberinya susu jika ia bangun malam atau gunakan pospak. Kebutuhan nutrisi bayi 6 bulan ke atas sebaiknya dipenuhi pada pagi hingga 1-2 jam sebelum tidur malam saja.

RUTINITAS PENDUKUNG
Agar bayi dapat tidur teratur dan lelap, Tri yang berpraktik di Aditya Medical Center Jakarta menganjurkan para orantua untuk melakukan beberapa rutinitas. Pilihlah cara yang paling cocok dengan bayi Anda.

1. MENDONGENG
Dongeng dapat membuat bayi cepat terlelap. Pilihlah buku dongeng yang lucu, menarik, dan singkat. Bacakan secara lembut dan berulang-ulang. Tapi asal tahu saja, tidak semua bayi bisa menikmati cerita. Efektivitas cara ini juga sangat bergantung pada kemampuan orangtua mendongeng. Jika bayi kelihatan tidak tertarik jangan dipaksakan. Ganti dengan buku yang gambarnya lebih menarik, tidak terlalu banyak detail, atau cari cara lain yang lebih efektif.

2. BERNYANYILAH DAN BISIKKAN KATA-KATA MESRA
Lengkapi dongeng dengan nyanyian Nina Bobo atau lagu lain sejenis yang mampu menenangkan bayi. Begitu juga kata-kata penuh rasa sayang yang diucapkan sayup-sayup dan lembut. Semua itu bisa membuat bayi tenang. Ulangi kata-kata tersebut setiap kali meletakkan bayi di tempat tidur. Ketenangan merupakan kunci bayi tidur pulas.

3. CIPTAKAN POLA HIDUP TERATUR DAN HINDARI STRES
Rutinitas yang dilakukan bayi sejak bangun tidur hingga menjelang tidur kembali [mandi, makan, main, buang air, membersihkan gigi dan mulut, mendengarkan dongeng, dan sebagainya] membantunya menemukan ritme kehidupan. Ritme teratur membuat bayi mampu melakukan antisipasi terhadap situasi sehingga dengan begitu ia dapat memperoleh kestabilan emosi. Kestabilan ini sangat memengaruhi kualitas tidur bayi.
Kondisi psikis ibu juga sangat memengaruhi emosi bayi. Ibu yang stres akan memancarkan energi negatif pada bayinya sehingga ia ikut-ikutan cemas. Kecemasan jelas berpengaruh pada kualitas tidur bayi. Karena itu, agar bayi bisa tenang ibu juga mesti menjaga kondisi mentalnya supaya tetap stabil.

Apa yang membuat bayi sering bangun di malam hari?

Ketika Si Kecil tumbuh gigi, hal ini membuat bayi sering terbangun saat tidur malam. Tumbuh gigi yang akan membuat bayi lebih banyak bangun pada tengah malam biasanya dimulai sekitar umur 6 bulan. Saat itu, biasanya bayi rewel bukan hanya siang, tapi juga malam hari.

Bagaimana cara agar bayi tidur nyenyak di malam hari?

Trik agar Bayi Tidur Nyenyak Sepanjang Malam.
Ciptakan kebiasaan tidur yang membuat bayi nyaman. ... .
2. Iringi tidurnya dengan suara yang stabil. ... .
3. Ajak bayi lebih aktif di siang hari. ... .
4. Gendong bayimu sebelum tidur. ... .
Tenangkan bayi ketika menangis..

Bayi bangun malam sampai umur berapa?

Umumnya bayi baru lahir tidur sekitar 8-9 jam di malam hari dan sekitar 8 jam di siang hari. Kebanyakan bayi baru lahir tidak bisa tidur sepanjang malam tanpa bangun, sampai mereka usia sekitar 3 bulan. Kebanyakan bayi akan mulai bisa tidur sepanjang malam secara teratur pada usia 6 bulan.

Apa penyebab bayi sering bangun?

"Jika bayi Anda telah tidur secara konsisten, dan tiba-tiba lebih sering terbangun, mungkin ada masalah. Atau bayi Anda mungkin mengalami growth spurt dan perlu menyusu lebih sering," jelas Marlyn. Bisa juga, dia mengalami gangguan tidur karena adanya perubahan perkembangan atau adanya stimulasi yang berlebihan.

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề