Apa penyebab keringat di malam hari

Keringat itu layaknya termostat tubuh, membantu mengatur suhu tubuh saat terlalu tinggi. Inilah cara tubuh mendinginkan diri pada hari yang panas, saat berolahraga, atau aktivitas apa pun yang menyebabkan lonjakan suhu tubuh.

Berkeringat saat tidur umum terjadi ketika ruangan tidur terlalu hangat atau selimut terlalu tebal atau berat. Namun, jika berkeringat berlebihan sampai membuat pakaian atau seprai basah, ini merupakan gejala keringat pada malam hari dan kemungkinan masalah kesehatan yang mendasarinya. Keringat berlebihan saat tidur juga terkait dengan gejala lain seperti demam, penurunan badan, nyeri, batuk, dan diare, menurut Mayo Clinic.

Banyak kondisi medis yang dapat memicu keringat saat tidur. Pada pria, inilah beberapa kemungkinan penyebab berkeringat pada malam hari.

1. Tingkat testosteron yang rendah

Pria dapat mengalami keringat malam karena kadar testosteron rendah, yang juga disebut hipogonadisme pria. Menurut studi dalam International Journal of Clinical Practice tahun 2016, sekitar 38 persen pria berusia 34 tahun ke atas memiliki kadar testosteron rendah karena berbagai alasan, dan bahkan pria sehat sekalipun punya kemungkinan 20 persen memiliki kadar testosteron rendah jika usianya di atas 60 tahun.

Penyebab hipogonadisme pria bervariasi secara dramatis tetapi dapat dikategorikan menjadi primer, yang mengacu pada masalah dengan testis; dan sekunder, yang mengacu pada masalah dengan bagian otak yang mengontrol produksi hormon.

Gejala lain dari kadar testosteron rendah meliputi:

  • Libido rendah dan disfungsi ereksi.
  • Hilangnya rambut tubuh dan wajah.
  • Kelemahan dan kelelahan.
  • Penurunan massa otot dan peningkatan lemak tubuh.

Keringat malam yang disebabkan oleh kadar testosteron yang rendah dapat diobati dengan terapi penggantian testosteron atau dengan mengobati penyebab yang mendasari kadar hormon yang rendah.

2. Stres dan kecemasan

Apa penyebab keringat di malam hari
Image by 8photo on Freepik" target="_blank">ilustrasi penyebab pria berkeringat pada malam hari (freepik.com/8photo)

Kecemasan membuat kelenjar keringat lebih responsif, sehingga orang dengan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi lebih mungkin mengalami keringat pada malam hari. Efek ini berlaku untuk kecemasan jangka pendek dan kronis, dengan beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahkan stres saat mencoba memecahkan masalah matematika dapat memengaruhi respons kelenjar keringat.

Dilansir SleepFoundation.org, sementara perempuan hampir dua kali lebih mungkin untuk didiagnosis gangguan kecemasan, tetapi laki-laki secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk melaporkan atau mencari bantuan untuk gejala kesehatan mental.

Gejala stres juga dapat berbeda antara laki-laki dan perempuan. Perempuan lebih banyak mengalami respons emosional, seperti kesedihan, sementara laki-laki lebih banyak mengalami gejala fisik, seperti perubahan tekanan darah diastolik. Namun, ada lebih banyak kesamaan daripada perbedaan antara respons perempuan dan laki-laki terhadap stres.

3. Sleep apnea

Sleep apnea obstruktif adalah gangguan tidur yang menyebabkan seseorang mengalami henti napas berkali-kali selama beberapa waktu selama tidur. Jeda ini (apnea), sering diikuti suara terengah-engah atau tersedak, dan dengkuran parah.

Menurut laporan dalam jurnal BMJ Open tahun 2013, hampir sepertiga pria dengan sleep apnea obstruktif melaporkan mengalami keringat malam, tingkat yang tiga kali lebih tinggi daripada populasi umum.

Keberhasiilan pengobatan sleep apnea tampaknya membantu mengatasi gejala keringat malam yang terkait kondisi ini.

4. Infeksi

Apa penyebab keringat di malam hari
ilustrasi penyebab keringat malam pada pria (pexels.com/cottonbro)

Infeksi dapat menyebabkan keringat malam (dan keringat siang) yang tidak biasa. Saat melawan infeksi, tubuh melepaskan mediator inflamasi yang untuk sementara meningkatkan zona termonetral. Proses ini dimulai dengan menggigil yang meningkatkan suhu inti tubuh, dan diikuti keringat berlebih untuk menurunkan suhu begitu zona termonetral kembali normal. Siklus ini dapat terjadi berkali-kali sepanjang perjalanan infeksi.

Sementara banyak infeksi ringan dapat menyebabkan keringat malam, tetapi ini juga merupakan gejala dari infeksi serius seperti human immunodeficiency virus (HIV), tuberkulosis, endokarditis, dan brucellosis.

5. Hiperhidrosis

Dalam kondisi ini, kelenjar keringat yang terlalu aktif menyebabkan keringat berlebih. Hiperhidrosis dapat terjadi kapan saja, bahkan saat tidur. Jenisnya ada dua, yakni:

  • Hiperhidrosis idiopatik fokal atau primer: Jenis yang paling umum dan biasanya menyebabkan keringat berlebih pada ketiak, tangan, kaki, dan kepala. Kondisi ini diturunkan melalui gen. Stres, panas, dan beberapa makanan dan bau seperti asam sitrat, kopi, cokelat, dan selai kacang dapat memicu keringat.
  • Hiperhidrosis umum atau sekunder: Jenis ini terjadi bersamaan dengan kondisi medis lain dan memengaruhi bagian tubuh mana pun. Diabetes, penyakit Parkinson, dan penyakit lain dapat menyebabkan lebih banyak keringat daripada biasanya.

Keringat malam hanya terjadi pada hiperhidrosis umum, bukan tipe fokal, seperti dilansir SingleCare.

Baca Juga: 7 Perawatan untuk Mengatasi Hiperhidrosis atau Keringat Berlebih

6. Kanker

Apa penyebab keringat di malam hari
ilustrasi pria berkeringat (unsplash.com/Nathan Dumlao)

Dilansir Healthline, berkeringat pada malam hari bisa menjadi tanda kanker, tetapi ini tergolong sangat jarang. Perlu diingat bahwa kanker biasanya melibatkan gejala lain, seperti demam terus-menerus dan penurunan berat badan. Gejala-gejala ini dapat bervariasi dan dapat terjadi lebih awal atau lebih lambat, tergantung jenis dan tingkat keparahan kanker yang dialami.

Leukemia dan limfoma (baik Hodgkin atau non-Hodgkin) adalah dua jenis kanker utama yang dapat menyebabkan keringat malam sebagai gejala. Ini bisa disertai gejala lain, termasuk:

  • Kelelahan atau kelemahan yang ekstrem.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Menggigil dan demam.
  • Pembesaran kelenjar getah bening.
  • Sakit di tulang.
  • Rasa sakit di dada atau perut

Terkadang, tanda-tanda awal kanker bisa terlewatkan karena tampaknya berhubungan dengan masalah lain. Jika sering berkeringat pada malam hari, merasa sangat lelah dan lelah, atau memiliki gejala seperti flu yang tampaknya tidak membaik, mungkin yang terbaik adalah menemui dokter.

Selain itu, pengobatan kanker, seperti terapi radiasi dan kemoterapi, juga dapat menyebabkan pasien berkeringat pada malam hari. Pria dengan kanker prostat yang menjalani operasi pengangkatan salah satu atau kedua testikel juga mungkin mengalami keringat malam. Terapi hormon untuk mengobati kanker prostat juga merupakan pemicu keringat malam.

7. Kondisi neurologis

Kondisi neurologis adalah masalah apa pun yang melibatkan sistem saraf, dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf di seluruh tubuh. Gangguan neurologis jumlahnya ratusan, meskipun beberapa lebih umum daripada yang lain.

Beberapa masalah neurologis mungkin, dalam kasus yang jarang terjadi, memiliki gejala keringat malam. Ini termasuk stroke, siringomielia, disrefleksia otonom, dan neuropati otonom.

Gejala masalah neurologis bisa sangat bervariasi. Selain keringat malam, orang dengan gangguan neurologis juga dapat mengalami:

  • Mati rasa, kesemutan, atau kelemahan pada tangan, kaki, dan anggota badan.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Rasa sakit dan kekakuan di seluruh tubuh.
  • Pusing atau pingsan.

8. GERD

Apa penyebab keringat di malam hari
ilustrasi keringat pada malam hari saat tidur (pexels.com/Emma Filer)

Gastroesophageal reflux disease (GERD), atau refluks asam kronis, adalah kondisi umum ketika asam lambung secara teratur mengalir kembali ke kerongkongan. Saat makanan sampai di perut, katup di ujung kerongkongan mengalami kesulitan menutup dengan baik dan memungkinkan aliran balik asam mengalir kembali melalui tenggorokan dan mulut.

Keringat pada malam hari adalah salah satu gejala GERD. Gejala lainnya dapat meliputi:

  • Heartburn.
  • Makanan yang ditelan kembali ke mulut (regurgitasi).
  • Sensasi seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan.
  • Batuk.
  • Sakit dada.
  • Sulit menelan.
  • Muntah.
  • Sakit tenggorokan dan suara serak.

9. Obat-obatan tertentu

Keringat pada malam hari juga bisa terjadi karena efek dari beberapa obat-obatan, contohnya:

  • Antidepresan, seperti SSRI.
  • Steroid.
  • Opioid.
  • Obat-obatan untuk diabetes.
  • Aspirin atau asetaminofen.

10. Gangguan hormon

Apa penyebab keringat di malam hari
ilustrasi penyebab keringat malam pada pria (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Sistem endokrin mengontrol kadar hormon tubuh, dan perubahannya dapat menyebabkan keringat malam. Berikut adalah beberapa kondisi medis yang terkait dengan ketidakseimbangan hormon:

  • Hipertiroidisme, yaitu ketika kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif.
  • Diabetes melitus, atau peningkatan kadar gula darah. Keringat berlebihan juga dapat terjadi dengan gula darah rendah (hipoglikemia) ketika mengonsumsi terlalu banyak insulin atau obat diabetes lainnya.
  • Disfungsi hipotalamus melibatkan sistem endokrin dan area otak yang mengontrol suhu tubuh (disebut hipotalamus).
  • Pheochromocytoma atau tumor kelenjar adrenal.
  • Sindrom karsinoid, yang disebabkan oleh jenis tumor yang menghasilkan hormon.

11. Olahraga

Ada beberapa bukti bahwa olahraga teratur dapat menurunkan zona termonetral, menyebabkan seseorang mulai berkeringat pada suhu yang lebih rendah dari biasanya.

Misalnya, 8 hingga 14 hari yang dihabiskan untuk berolahraga di lingkungan yang panas dapat menyebabkan perubahan di zona termonetral, yang dapat menyebabkan keringat malam, seperti mengutip SleepFoundation.org.

Meskipun olahraga itu sehat, keringat malam juga dianggap sebagai gejala olahraga yang berlebihan, dan penting untuk mendiskusikan gejala baru atau yang berkaitan dengan dokter.

Itulah sejumlah kemungkinan penyebab keringat malam pada pria. Keringat berlebihan pada malam hari merupakan kondisi yang cukup umum. Kamu bisa mencoba mengatasinya dengan menurunkan suhu di kamar tidur, tidur dengan selimut yang lebih tipis, dan menghindari minuman panas dan makanan yang sangat pedas sebelum tidur.

Jika perubahan tersebut tidak membantu dan keringat malam terus terjadi, sebaiknya temui dokter, terutama jika:

  • Memiliki episode keringat malam lebih dari sekali dalam beberapa saat.
  • Mengalami demam yang tak kunjung hilang.
  • Baru-baru ini berat badan menurut padahal tidak berusaha menurunkannya.
  • Merasa lelah atau tidak sehat.
  • Kurang tidur karena keringat malam.

Baca Juga: 7 Kondisi Medis Penyebab Keringat Dingin, Ada yang Serius!

Berkeringat di malam hari tanda penyakit apa?

Infeksi virus, bakteri, jamur Segala jenis infeksi bakteri, virus, dan jamur bisa menyebabkan gejala keringat berlebihan di malam hari. Di antaranya tuberkulosis (TBC), flu, tipes, radang katup jantung, peradangan tulang, abses, sampai HIV/AIDS.

Apakah Keringat malam Berbahaya?

Dikatakan, keringat yang sering muncul di malam hari ini bisa menjadi salah satu tanda atau gejala suatu penyakit. Mulai dari gejala terserang infeksi, hipoglikemia, gangguan hormon, hingga penyakit kanker. Selain itu, penyebab di malam hari juga bisa menjadi tanda bahwa Anda memasuki masa menopause.

Kenapa selalu keluar keringat saat tidur?

Selain itu, selama fase tidur tertentu, sistem saraf otonom (yang mengontrol suhu tubuh, detak jantung, tekanan darah, dan faktor lainnya) dapat meningkat dan menyebabkan beberapa keringat. Mimpi buruk dan kecemasan umum dapat memicu serangan panik saat tidur, yang dapat menyebabkan berkeringat.

Penyakit apa yang menyebabkan keringat berlebihan?

Hiperhidrosis yang menyebabkan keringat muncul berlebih terdiri atas dua macam, yakni primer dan sekunder. Hiperhidrosis primer tak diketahui pasti apa penyebabnya. Tapi biasanya bersifat keturunan atau genetis. Sedangkan hiperhidrosis sekunder berkaitan dengan masalah kesehatan seperti penyakit jantung.