Apa yang anda harus lakukan, bila anak didik anda terlihat merasa bosan atau kurang perhatian ketika anda menyampaikan pembelajaran melalui bercerita? … Menurut anda mengapa anak didik merasa bosan atau kurang perhatian ketika guru menyampaikan pembelajaran melalui bercerita. Jelaskan jawaban anda Apa … P-l-e-a-m-t-f di susun menjadi kata apa saja Bagaimana agar energi dalam pembuatan pulp tetap stabil sebutkan syarat eritrosit disebut hipokrom dan polikromasi serta bagaimana nilai absolut eritrosit masing- masing? maaf mau nanya kita menusia d lahir kan kedunia ini apa sih yg di ingin kan makna dilahir kan Komoditi impor cacao butter indonesia tahun 2020? tolong dijawab kak. Literasi informasi merupakan kemampuan yang sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan seseorang. Dalam Memenuhi kebutuhan tersebut terdapat beberapa … Jika: a) Hutang jangka panjang dan saham biasa tidak mengalami perubahan pada tahun 2021. b) Laba bersih sebesar 6% dari nilai penjualan. c) Rasio pem …
Yuk simak penjelasannya biar gak gagal paham
Bandar Lampung, IDN Times - Kewirausahaan (entrepreneurship) proses menciptakan sesuatu agar bisa bernilai tambah dalam ekonomi. Proses ini ternyata bisa dari beragam ide dan kian berkembang. Bahkan, kekinian, ada istilah terkenal mengadopsi perkembangan teknologi informasi yakni technopreneurship. Bagi kamu masih bingung terkait entrepreneurship dan technopreneurship, berikut IDN Times rangkum ulasannya bersama akademisi Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) Bandar Lampung, Almira Devita Putri, MBA. Baca Juga: Konsumsi LPG Diprediksi Naik Periode Nataru? Ini Kata Pertamina Almira menjelaskan, definisi entrepreneurship diartikan sebagai kewirausahaan. Kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis dari penerapan kreativitas dan inovasi memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar. Mengutip penjelasan pakar Schumpter, inti dari fungsi wirausaha adalah mengenalkan produk atau kualitas baru dari suatu barang yang belum dikenal oleh konsumen. Fungsi lainnya yakni, melakukan metode produksi dari penemuan ilmiah dan cara-cara baru untuk membuat suatu produk lebih mendatangkan keuntungan “Selain itu membuka suatu pasar baru dan membuka suatu sumber dasar baru. Bahkan bisa juga pelaksanaan organisasi baru,” paparnya, Selasa (23/11/2021). Almira mengatakan, kewirausahaan memiliki sebuah esensi yaitu berupa menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses kombinasi sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. Mengutip dari Zimmerer, nilai tambah tersebut diciptakan dengan cara pengembangan teknologi baru, penemuan pengetahuan baru, perbaikan produk dan jasa yang sudah ada. Nilai tambah bisa juga melalui penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit. Bagaimana dengan technopreneurship? Almira mengatakan, merujuk definisi Professor Balachandran dari Northwestern University, menyatakan technopreneurship adalah seseorang yang memulai sesuatu sekadar mengandalkan sebuah ide. Orang itu menciptakan produk atau solusi yang menggunakan kemampuan teknologi untuk mengubah cara melakukan sesuatu yang sebelumnya dilakukan secara tradisional. “Sehingga, technopreneurship adalah proses menggabungkan antara kemampuan teknologi serta keterampilan kewirausahaan. Secara tidak langsung, untuk memiliki kemampuan di dalam bidang techopreneurship, kita harus terlebih dahulu memahami kemampuan dalam bidang kewirausahaan,” paparnya. Contoh technopreneur dunia yang nama dan bisnisnya sudah dikenal di seluruh penjuru dunia yaitu, Steve Jobs pendiri Apple dan Elon Musk pendiri Tesla dan Space X. Sedangkan, para technopreneur yang berasal dan mendirikan bisnisnya di Indonesia adalah Nadiem Makarim pendiri Gojek, William Tanuwijaya pendiri Tokopedia, dan Ferry Unardi pendiri dari Traveloka. “Apabila kita melihat dari seluruh jenis bisnis dari contoh-contoh yang saya paparkan, mereka adalah para pengusaha yang menggunakan teknologi pada produk atau jasa bisnisnya,” ujar Almira. Almira menyatakan, antara entrepreneurship dan technopreneurship memiliki kesamaan dalam hal manfaat. Secara makro, mereka berperan dalam ekonomi nasional sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian suatu bangsa. “Para entrepreneur dan technopreneur berfungsi menciptakan investasi baru, pembentuk modal baru, menghasilkan lapangan kerja baru. Mereka juga menciptakan produktivitas, meningkatkan ekspor, mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan sosial, dan meningkatkan kesejahteraan,” paparnya. Sedangkan secara mikro, fungsi entrepreneur dan technopreneur dalam perusahaan adalah menanggung resiko dan ketidakpastian, mengkombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda, menciptakan nilai tambah, menciptakan usaha-usaha baru, dan pencipta peluang-peluang baru. Baca Juga: Enam Kiat PTPN VII Restrukturisasi Utang ke Perbankan
Baca Artikel Selengkapnya perbedaan entrepreneurship dan technopreneurship Apa perbedaan Technopreneurship dengan Enterpreneurship?Technopreneurship merupakan gabungan dari dua kata, yakni technology dan enterpreneurship, sedangkan entrepreneurship berasal dari kata Entrepreneur. Entrepreneur adalah seorang innovator yang menggabungkan teknologi yang berbeda dan konsep-konsep bisnis untuk menghasilkan barang atau jasa baru yang mampu mengenali setiap kesempatan yang menguntungkan, menyusun strategi dan yang berhasil menerapkan ide-idenya. Entrepreneur bukanlah sekedar pedagang, namun bermakna jauh lebih dalam, yaitu berkenaan dengan mental manusia, rasa percaya diri, efisiensi, kreativitas, ketabahan, keuletan, kesungguhan dan moralitas dalam menjalankan usaha mandiri.Ada sedikit perbedaan antara entrepreneur dengan teknopreneur, meskipun esensinya sama. Seseorang bisa disebut Entrepreneur Sukses apabila secara ekonomi ia mampu memberikan nilai tambah ekonomis bagi komoditas yang dijual sehingga mampu menciptakan kesejahteraan bagi dirinya.Dengan demikian, mereka yang digolongkan sebagai entrepreneur sukses adalah yang termasuk pensuplay produk bagi kebutuhan pasar pemerintah (supplier pemerintah), pensuplay kebutuhan pasar masyarakat (pedagang), ataupun pengusaha yang bergerak di sektor jasa dengan sifat persaingan pasar yang cenderung monopolistik hingga ke persaingan bebas (komoditi).Berbeda dengan entrepreneur diatas, teknopreneur dibangun berdasarkan keahlian yang berbasis pada pendidikan dan pelatihan yang didapatkannya di bangku perkuliahan ataupun dari percobaan. Mereka menggunakan teknologi sebagai unsur utama pengembangan produk suksesnya, bukan sekedar jaringan, lobi dan pemilihan pasar secara demografis. Mereka yang disebut teknopreneur adalah seorang Entrepreneur Modern yang berbasis teknologi. Inovasi dan kreativitas sangat mendominasi mereka untuk menghasilkan produk yang unggulan sebagai dasar pembangunan ekonomi bangsa berbasis pengetahuan. Berikut merupakan gambaran singkat dari perbedaan Technopreneur dengan Entrepreneur.Usaha KecilEntrepreneur TradisionalTeknopreneur MotivasiSumber hidupMotivasi mendominasiPola pikir revolusioner Tingkat keamananIde dan konsepKompetisi dan resiko Bekerja sendiriEksploitasi kesempatanSukses dengan teknologi baru Ide khususAkumulasi kekayaanFinansial, nama harum Personaliti pemilik KepemilikanPendiri/rekan bisnisSahan pengendaliPenguasaan pasar Maksimalisasi keuntunganSaham kecil dari kue besar Nilai perusahaan terus bertambah Gaya ManajerialTrial dan errorMengikuti pengalamanPengalaman terbatas Lebih personalProfesionalismeFleksibel Orientasi localResiko pada menejemanTarget strategi global Menghindari resikoInovasi produk berkelanjutan Arus kas stabil KepemimpinanJalan hidupOtoritas tinggiPerjuangan kolektif Hubungan baikKekuatan lobiSukses masa depan visioner Dengan contohImbalan untuk kontribusiMembagi kemajuan bisnis KolaborasiManajemen baruMenghargai kontribusi dan pencapaian Kemenangan kecil R&D dan inovasiMempertahankan bisnisBukan prioritas utama, kesulitas mendapatkan penelitianMemimpin dalan riset dan inovasi, it, biotek global Pemilik bertanggung jawabMengandalkan franchise, lisensiAkses ke sumber teknologi Siklus waktu yang lamaBakat sangat tinggi Akumulasi teknologi sangat kecilKecepatan peluncuran produk ke pasar Outsourcing dan jaringan kerjaSederhanaPenting tapi sulit mendapatkan tenaga ahliPengembangan bersama tim outsourcing Lobi bisnis langsungKemampuan umumBanyak penawaran Tidak selalu tersedia pada tingkat globalScience and technology park Potensial pertumbuhanSiklus ekonomiPenetrasi nasional cepat, global lambatPasar berubah dengan teknologi baru StabilPemimpin pasar dalam waktu singkat dengan proteksi, monopoli, ologopoliAkuisi teknologi baru Aliansi global untuk mempertahankan pertumbuhan Target pasarLokalPenguasaan pasar nasionalPasar global sejak awal Kompetisi dengan produk di pasarPenetrasi pasar mamakan waktu lamaJaringan science and tech.park Penekanan biayaProduk baru untuk pelanggan baruPenekanan time to market, presale dan postsale. Mendidik konsumen teknologi baru Page 2Embed Size (px) 344 x 292429 x 357514 x 422599 x 487
Page 3Please donate to us. Your money will make a difference - improve the quality of our file sharing community to help more people. |