Apa perbedaan antara media pembelajaran dengan bahan ajar?

APAKAH PERBEDAAN BAHAN AJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN?
MOHON BANTUANNYA YA!

INI JAWABAN TERBAIK 👇

Perbedaan antara bahan ajar dan media pembelajaran adalah

Materi pengajaran

Materi didaktis adalah suatu bentuk berbagai bentuk perangkat pembelajaran yang akan memuat berbagai bentuk pembelajaran, metode, hingga berbagai bentuk batasan yang bertujuan untuk melakukan evaluasi yang dapat dilakukan untuk membuat suatu rancangan yang dilakukan secara sistematis dan terarah. Anda juga akan dapat menarik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

media pembelajaran

Media pembelajaran adalah suatu bentuk alat untuk kegiatan belajar mengajar di suatu tempat. Dalam hal ini media pembelajaran adalah segala macam hal yang akan membantu dalam merangsang pikiran dan perasaan untuk mendorong kegiatan belajar dan mengajar.

Belajarlah lagi

1. Materi Pengertian Media Pembelajaran

——————————————————-

Detail tanggapan

Tingkat 1

Topik: agama

Bab: Bab 6 – Mari Belajar

Kode: 1.14.6

Kata kunci: media, pembelajaran, materi

B. PERBEDAAN MEDIA PENDIDIKAN DENGAN SUMBER BELAJAR Media pembelajaran adalah alat, sarana, perantara, dan penghubung untuk menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan [message] dan gagasan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perbuatan, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi pada diri siswa. Dalam media pembelajaran terdapat dua unsur yang terkandung , yaitu [a] pesan atau bahan pengajaran yang akan disampaikan atau perangkat lunak, dan [b] alat penampil atau perangkat keras. Sebagai contoh guru akan mengajarkan bagaimana urutan gerakan melakukan sholat. Kemudian guru tersebut menuangkan ide-idenya dalam bentuk gambar ke dalam selembar kertas, ia menggambarkan setiap gerakan sholat tersebut dalam kertas tersebut, saat di kelas ia menjelaskannya kepada siswa bagaimana gerakan sholat tersebut dengan cara memperlihatkan poster yang bergambarkan gerakan-gerakan yang telah ia buat sebelumnya. Kemudian siswapun melakukan gerakan sholati dengan apa yang terdapat dalam poster tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya poster ini termasuk ke dalam media sederhana. Sedangkan sumber belajar [learning resources] adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses pembelajaran. Sebagai guru profesional tentu sudah mengenal konsep-konsep yang menjadi judul diatas. Karena keempat-empatnya merupakan hal yang selalu digeluti dalam keseharian melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan keempat hal tersebut bisa membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. Alat Peraga misalnya, merupakan sesuatu yang 'meraga'kan sesuatu yang diajarkan. Alat Peraga yang paling nyata adalah benda itu sendiri. Misalnya menjelaskan tentang burung, maka burungnya itu sendiri yang dijadikan alat peraga memberikan pengalaman yang lebih nyata bagi para siswa. Media Pembelajaran atau Media Belajar adalah sesuatu yang menjadi medium atau perantara untuk menyampaikan pesan, atau mengkomunikasikan sesuatu. Media pembelajaran yang umum digunakan saat ini adalah melalui program MS PowerPoint. Sebenarnya terdapat beberapa media lainnya yang bisa dimanfaatkan. Ketika membicarakan atau mengajar menggunakan program MS Powerpoint, maka kita menjadikannya sebagai media pembelajaran. Tetapi jika kita menunjukan MS Powerpoint sebagai salahsatu jenis piranti lunak dalam pembelajaran pengenalan komputer, maka kita menjadikannya sebagai alat peraga. Meragakan jenis-jenis piranti lunak dalam pembelajaran. Bahan Ajar adalah segala sesuatu yang digunakan dalam penyusunan desain pembelajaran. Terdapat beberapa jenis bahan ajar seperti bahan ajar cetak, bahan ajar visual, bahan ajar audio visual, bahan ajar multimedia, dan benda riil. Paling sering didengar sebagai bagian dari bahan ajar adalah Modul. Modul adalah Bahan Ajar yang dipersiapkan untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Para dosen/guru jangan puas dengan modul buatan penerbit atau pasokan dari orang lain. Lebih baik menyusun modul sesuai dengan kemampuan dan situasu dan kondisi peserta didik sendiri. Sumber belajar adalah seseorang atau sesuatu yang menjadi penyebab terjadinya proses pembelajaran. Sekarang ini sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga konten di internet, buku, dan sebagainya. Saat ii sudah terjadi revolusi sumber belajar. Dosen/Guru dan Buku [Fisik] bukan lagi sebagai sumber belajar utama. Mereka merujuk mbah Google, dan menjadikannya kata kerja--- google-ing. Para guru dan dosen model lama harus mengenal ini, kalau tidak maka ia akan dipecundangi ratusan kali oleh para mahasiswa/siswanya. KArena ia akan begitu mudah menyusun makalah/tugas paper dengan budaya copy-paste. Sementara itu benteng bagi larangan plagiat belum memasyarakat PEMETAAN ANTARA SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA Berikut ini penulis mencoba mendiskusikan kembali pemikiran-pemikiran pokok mengenai ketiga konsep di atas baik antara sumber belajar, media pembelajaran maupun alat peraga. 1. Sumber Belajar Suatu pandangan yang keliru jika sumber belajar berarti di luar apa yang dimiliki guru, atau siswa. Guru merupakan sumber belajar yang utama, yaitu dengan segala kemampuan, wawasan keilmuan, keterampilan dan pengetahuan yang luas, maka segala informasi pembelajaran dapat diperoleh dari guru tersebut. Siswa, siswa memiliki sejumlah variasi aktivitas belajar, pengalaman belajar, pengetahuan dan keterampilan, maka dalam konteks tertentu apa yang terdapat pada diri siswa apat dijadikan sebagai sumber belajar dalam mempelajari suatu pengalaman-pengalaman belajar yang baru. Sumber belajar pada dasarnya banyak sekali baik yang terdapat di lingkungan kelas, sekolah, sekitar sekolah bahkan di masyarakat, keluarga, di pasar, kota,desa, hutan dan sebagainya. Yang perlu dipahami dalam hal ini adalah masalah pemanfaatannya yang akan tergantung kepada kreativitas dan budaya mengajar guru atau pendidika itu sendiri. Vernon S. Gerlach & Donald P. Ely [1971] menegaskan pada awalnya terdapat jenis sumber belajar yaitu manusia, bahan, lingkungan, alat dan perlengkapan, serta aktivitas. a. Manusia Manusia dapat dijadikan sebagai sumber belajar, peranannya sebagai sumber belajar dapat dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah manusia atau orang yang sudah dipersiapkan khusus sebagai sumber belajar melalui pendidikan yang khusus pula, seperti guru, konselor, administrator pendidikan, tutor dan sebagainya. Kelompok Kedua yaitu manusia atau orang yang tidak dipersiapkan secara khusus untuk menjadi seorang nara sumber akan tetapi memiliki keahlian yang mempunyai kaitan erat dengan program pembelajaran yang akan disampaikan, misalnya dokter, penyuluh kesehatan, petani, polisi dan sebagainya. Pembagian Manusia Sebagai sumber Belajar b. Bahan Bahan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang membawa pesan/ informasi untuk pembelajaran. Baik pesan itu dikemas dalam bentuk buku paket, video, film, bola dunia, grafik, CD interaktif dan sebagainya. Kelompok ini biasany disebut dengan media pembelajaran. Demikian halnya dengan bahan ini, bahwa dalam penggunaannya untuk suatu proses pembelajaran dapat dibedakan menjadi du akelompok yaitu bahan yang didesain khusus untuk pembelajaran, dan ada juga bahan/media yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan materi pembelajaran yang relevan. c. Lingkungan Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang mampu memberikan pengkondisian belajar. Lingkungan ini juga di bagi dua kelompok yaitu lingkungan yang didesain khusus untuk pembelajaran, seperti laboratorium, kelas dan sejenisnya. Sedangkan lingkungan yang dimanfaatkan untuk mendukung keberhasilan penyampaian materi pembelajaran, di antaranyai lingkungan museum, kebun binatang dan sejenisnya. d. Alat dan perlengkapan Sumber belajar dalam bentuk alat atau perlengkapan adalah alat dan perlengkapan yang dimanfaatkan untuk produksi atau menampilkan sumber-sumber belajar lainnya. Seperti TV untuk membuat program belajar jarak jauh, komputer untuk membuat pembelajaran berbasis komputer, tape recorder untuk membuat program pembelajaran audio dalam pelajaran bahasa Inggris, terutama untuk menyampaikan informasi pembelajaran mengenai listening [mendengarkan], dan sejenisnya. e. Aktivitas Biasanya aktivitas yang dapat diajdikan sumber belajar adalah aktivitas yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, di mana didalamnya terdapat perpaduan antara teknik penyajian dengan sumber belajar lainnya yang memudahkan siswa belajar. Seperti aktivitas dalam bentuk diskusi, mengamati, belajar tutorial, dan sejenisnya. 2. Media Pembelajaran Dalam media pembelajaran terdapat dua unsur yang terkandung , yaitu [a] pesan atau bahan pengajaran yang akan disampaikan atau perangkat lunak, dan [b] alat penampil atau perangkat keras. Sebagaii contoh guru akan mengajarkan bagaimana urutan gerakan melakukan sholat. Kemudian guru tersebut menuangkan ide-idenya dalam bentuk gambar ke dalam selembar kertas, ia menggambarkan setiap gerakan sholat tersebut dalam kertas tersebut, saat di kelas ia menjelaskannya kepada siswa bagaimana gerakan sholat tersebut dengan cara memperlihatkan poster yang bergambarkan gerakan-gerakan yang telah ia buat sebelumnya. Kemudian siswapun melakukan gerakan sholati dengan apa yang terdapat dalam poster tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya poster ini termasuk ke dalam media sederhana. Dalam perkembangannya dan pemanfaatannya media pembelajaran ini dapat dibagi berdasarkan jenisnya, daya liputnya, bahan pembuatannya, yaitu sebagai berikut : Pembagian Jenis Media Pembelajaran 3. Alat Peraga Kata kunci dalam memahami alat peraga dalam konteks pembelajaran adalah Nilai Manfaat , dalam arti segala sesuatu alat yang dapat menunjang keefektifan dan efesiensi penyampaian, pengembangan dan pemahaman informasi atau pesan pembelajaran. Ada istilah lain dari alat peraga ini, diantaranya sering disebut sebagai sarana belajar. Sebagai ilustrasi, misalnya Pak Budi akan mengajarkan bagaimana gambar dalam televisi bisa terlihat di layar, maka Pak Budi membawa televisi ke kelas, kemudian ia membukanya di depan kelas, kemudian menjelaskan satu-persatu fungsi dari masing-masing komponen televisi tersebut kepada siswa sehingga siswa memahami kenapa gambar terlihat pad alayar televisi. Dalam ilustrasi tersebut kedudukan televisi adalah sebagai alat peraga , bukan sebagai media. D. ESENSI DARI SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA. Pada dasarnya baik sumber belajar, media maupun alat peraga memiliki esensi penting jika ketiganya diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Di mana esensi pentingnya adalah informasi. Jadi informasi yang terkandung, yang melalui, yang diolah, atau yang disampaikan, semuanya akan mempengaruhi daya dukung keberhasilan ketiganya dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang dimaksud. Dengan kata lain ketiganya harus memperhatian karakteristik dari informasi itu sendiri, dalam hal ini Santoso S. Hamodjoyo [2001] menyatakannya, yaitu:  Dimensi Accessibility [ Daya Jangkau/Akses Informasi] Informasi yang terdapat, atau dimuat dalam sumber belajra, media dan alat mestinya memperhatikan daya jangkau. Hal ini menjadi masukan bagi pendidikan bagaimana mampu menggunakan dan memanfaatkan sumber belajara media dan alat peraga agar informasi pembelajaran dapat mencapai kualitas akses yang optimal.  Dimensi Speed [Kecepatan Informasi] Penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar, media dan alat pera setidaknya harus mampu menambah atau membantu atau menjembatani karakteristik informasi yang cepat, akan tetapi mampu didengan cepat pula difahami oleh peserta didik dengan cepat pula.  Dimensi Amount [Jumlah/ Kuantitas Informasi] Keluasan dan varisi informasi pembelajaran yang menyulitkan siswa untuk memahaminya, maka diperlukan pula sumber, media, dan alat peraga yang mampu menampungnya. Dengan demikian serumit apapun informasi pembelajran tertentu, maka dengan adanya penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar, media dan alat peraga yang mendukung, maka informasi tersebut akan bisa diterima peserta didik dengan sistematis.  Dimensi Cognitive Effectiveness [Keefektifan Memperoleh Pengetahuan] Informasi yang tepat, sesuai dengan objek yang dipelajari maka pencapaian pengetahuan yang dibutuhkan akan dengan efektif dicapai melalui pemanfaatan sumber belajar, media dan alat peraga. Kecenderungan informasi yang bersifat kognitif akan kongkrit dan lebih bermakna jika menggunakan sumber belajar, media atau alat peraga yang kongkrit.  Dimensi Relevance [Kesesuaian Informasi] Informasi pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa akan lebih bermakna dan akan lebih lama tersimpan dalam memori peserta didik. Hal ini terutama akan cepat terwujud jika informasi tersebut diperolehnya melalui pancaindera baik visual, pendengaran maupun perabaan. Dalam kaitannya dengan hal tersbeut, maka sumber belajar, media dan alat peraga yang digunakan perlu kiranya diperhatikan relevansinya.  Dimensi Motivating [motivasi ] Informasi yang terlahir dari proses berpikir manusia akan memiliki latar belakang kebutuhan untuk keseimbangan berpikir. Jenis dan bentuk informasi yang dikemas, atau yang terkandung dari sumber belajar, media, dan alat peraga akan mampu memberikan motivasi bagi peserta didik. E. PEMILIHAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA Agar sumber belajar, media dan alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat mendukung pencapaian kualitas pembelajaran, maka perlu diketahui beberapa patokan, acuan, kriteria atau prinsip masing-masing. Demikian juga dalam melakukan pemberdayaannya maka seorang guru harus memperhitungkan aspek-aspek yang mendukungnya. 1. Pemilihan Sumber Belajar, Meida dan Alat Peraga a. Pemilihan Sumber Belajar Dalam pemilihan sumber belajar tergantung kepada [1] motivasi; [2] kemampuan guru dalam penggunaannya. Selanjutnya akan ditentukan berdasarkan : 1. 1. Program Pengajaran 2. Kondisi Lingkungan 3. Karakteristik siswa 4. Karakteristik sumber belajar Kelima hal tersebut harus menjadi patokan dalam memilih sumber belajar yang akan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. b. Pemilihan Media Pembelajaran Dalam pemilihan media pembelajaran harus dikaitkan dengan : [1] kompetensi dasar; [2] strategi pembelajaran; [3] sistem evaluasi yang digunakan. Prinsip Pemilihan media: a] Tujuan Pemilihan; b]karakteristik media; 3]alternatif pemilihan. Faktor yang perlu diperhatikan : 1] objektivitas; 2] program pengajaran; 3] Sasaran program [siswa]; 4] situasi dan kondisi; 5] kualitas teknis; 6] keefektifan dan efesiensi penggunaan. Kriteria Pemilihan , mencakup: 1. Topik menarik minat siswa. 2. Materi dalam media penting bagi siswa. 3. Relevan dengan kurikulum yang berlaku. 4. Apakah materinya autentik dan aktual. 5. Apakah fakta atau konsepnya benar. 6. Format sistematis dan logis. 7. Objektif orientasi kebutuhan siswa. 8. Narasi, gambar, efek, warna dan sebagainya memenuhi syarat kualitas. 9. Bahasa, simbol dan ilustrasi cukup komunikatif. 10. Sudah teruji daya dukungnya. c. Pemilihan Alat Peraga Terdapat kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan alat peraga untuk pembelajaran masa kini terutama jika melihat karakteristik KBK, yaitu mencakup: 1. kesesuaian alat pengajaran yang dipilih dengan materi pengajaran atau jenis kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa; 2. kemudahan dalam memperoleh alatnya dan kemudian dalam perancangannya; 3. kemudahan dalam penggunaannya; 4. terjamin keamanan dalam penggunaannya; 5. kemampuan dana; 6. kemudahan dalam penyimpanan, pemeliharaan dan sebagainya. 2. Pemberdayaan Sumber Belajar, Media dan Alat Peraga Dengan ketersediaan ataupun hasil produksi, maka penggunaan sumber belajar, media dna alat peraga tidak hanya dilakukan begitu saja dari waktu ke waktu. Untuk itu perlu upaya pihak guru, sekolah, siswa, orang tua, komiter sekolah dan dewan sekolah untuk melakukan upaya-upaya pemberdayaan kearah yang lebih optimal. Hal ini sangat penting agar penggunaannya tidak monoton. Asep Herry [2002], mengemukakan beberapa contoh upaya pemberdayaan sumber belajar yang mudah, murah dan efektif terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, diantaranya : 1. Barang Bekas [Babe], seperti bekas, bungkus rokok, korek api, kertas, kotak bungkus, dan sebagainya dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran seperti dalam melakukan pembekalan keterampilan dalam menghias, menggunting, dan kerjasama. 2. Realitas [sekolah, rumah , pemukiman], misalnya akan efektif dalam memberikan pengalaman tentang perjalanan siswa dari rumah smapai ke sekolah. 3. Benda yang mempunyai nilai khusus, dapat digunakan untuk menyampaikan materi tentang perilaku, sikap dan moral peserta didik yang nilai-nilainya diambil dari perlakukan mereka terhadap benda-benda terebut. Pemberdayaan sumber belajar, media dan alat peraga dapat dilakukan pada tahapan : 1. diawal pembelajaran 2. selama proses pembelajaran 3. akhir proses pembelajaran 4. di luar waktu pembelajaran Dalam hubungannya dengan upaya memelihara sumber belajar, media dan alat peraga di sekolah, maka perlu dilakukan kerjasama antara , guru dengan Kepala Sekolah dan tenaga kependidikan lainnya, pengawas akademis, supervisor, orang tua, dewan sekolah, bahkan siswa itu sendiri. F. PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA Terdapat beberapa media sederhana yang dapat dikembangkan guru untuk kepentingan yang segera dipenuhi, misalnya membuat media-media sederhana seperti poster, ceritera bergambar dengan menggunakan foto, OHT, rekaman ceritera [pembelajaran melalui audio], papan planel dan sejenisnya. Berikut ini adalah contoh langkah-langkah yang harus ditempuh dalam memproduksi beberapa jenis media sederhana. 1. Langkah Produksi Poster dalam Pembelajaran Ilmu Sosial Dalam memproduksi sebuah poster, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: a]objek sasaran; b]tempat penyajian; c]lama penyajian; d]perhatikan kata kunci dan simbol yang sesuai; e]harus mampu dibaca dengan singkat. Langkah dalam membuat poster adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan rancangan isi : tema poster; tujuan khusus; pokok-pokok materi yang akan dituangkan dalam poster. 2. Merancang gambar sketsa. 3. Memperjelas/ memperbesar sketsa. 4. Pemberian warna. 5. Latering yang berisi pesan teks pada poster. 2. Langkah Produksi OHT Langkah yang ditempuh mulai dari : 1] membuat silabus pembelajran 2] membuat sketsa tranfaran pada kertas 3] membuat transfaransi dengan menuangkan kata-kata kunci dari materi pokok. 4] Pembuatan bingkai, dengan berbagai teknik penyajian: 5]  Disclosure, yaitu oht dengan penyajian penutupan bagian yang belum dijelaskan serta meperlihatkan bagian yang sedang dijelaskan.  Overlays , yaitu oht dengan penyajian bagian demi bagian yang saling melengkapi dengan sistem tumpuk, dimulai dari bagian pokok materi [gambar –proses] kemudian dilengkapi dengan bagian gambar selanjutnya dari oht berikutnya hingga terbentuk gambar-proses yang lengkap. Penyimpanan tranfaransi dalam album bernomor.

Pada dasarnya masih banyak sumber belajar, media dan alat peraga sederhana yang dapat diproduksi oleh kita. Dari uraian di atas kita dapat mencobanya secara lebih baik. G. PENUTUP Pada dasarnya uraian informasi pelatihan dalam makalah kecil ini semata-mata hanya merupakan rethinking [relaksasi pemikiran kembali] pada diri kita semua terhadap apa yang telah biasa dilakukan. Akan tetapi dari apa yang sudah didiskusikan akan mampu memberikan dorongan bagi kita semua untuk lebih mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di era KBK ini melalui penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar, media dan alat peraga secara lebih tepat dan optimal.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề