Apa perbedaan antara membuat peta secara manual dan menggunakan SIG


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by a1m on Sun, 03 Jul 2022 16:26:10 +0700 with category Geografi and was viewed by 345 other users

Perbedaan antara pembuatan peta secara manual dan menggunakan SIG adalah  

1.Pembuatan peta secara manual membutuhkan ruang yang cenderung banyak sedangkan menggunakan SIG membutuhkan ruang yang sedikit.

2.Pembuatan peta secara manual membutuhkan waktu pengerjaan lebih banyak sedangkan menggunakan SIG membutuhkan waktu pengerjaan lebih singkat.

3.Pembuatan peta secara manual menggunakan data yang sulit untuk diolah sedangkan menggunakan SIG menggunakan data cenderung lebih mudah diolah.

Untuk penjelasan lebih lanjutnya lagi tentang SIG, bisa lihat yang ada di pembahasan

Pembahasan

Hallo teman-teman BrainlyLovers

Mari kita akan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran Sekolah Menengah Atas Geografi tentang peta dan SIG semoga dapat membantu adik adik dalam belajar.

Proses dari penggunaan SIG adalah dari menginput data dilanjut manipulasi data dan analisis data terakhir penyajian pada data.

Manfaat dari penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG), yaitu sebagai berikut:

1.Inventarisasi Sumber Daya dan Pembangunan, yaitu untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, mengetahui persebaran kawasan lahan pada daerah bencana alam, acuan dalam menyusun rencana tata ruang.

2.Manfaat SIG di Bidang Sosial, yaitu mengetahui potensi dan persebaran penduduk, pendataan dan pengembangan jaringan transportasi, pusat pertumbuhan dan pembangunan, industri, sekolah dan rumah sakit.

Mungkin sedikit yang dapat saya jelaskan untuk Adik adik semua, semoga dapat membantu yaa

Pelajari Lebih Lanjut:

Adik-adik semua masih kepingin belajar materi geografi kan? Yuk adik-adik cek link di bawah ini yaa!!! Semoga dapat membantu adik-adik dalam belajar dan semoga membantu ya  

1.Kajian tentang pendekatan,cek link berikut ini ya #Link#

2.Kajian tentang pulau kecil dengan Malaysia,cek link berikut ini ya #Link#

3.Kajian tentang karakteristik wilayah,cek link berikut ini ya #Link#

Detail Jawaban

Kelas: 10

Mapel: Geografi

Bab : Bab 2 - Penelitian Geografi

Kode : 10.8.2002

Kata Kunci: manfaat SIG, pembuatan peta SIG, pembuatan peta secara manual

Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat!​


en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..#


Dijawab oleh ### Pada Sun, 03 Jul 2022 16:26:14 +0700 dengan Kategori Geografi dan Sudah Dilihat ### kali

Jawaban:

Perbedaan membuat peta secara manual dan menggunakan SIG

SIG

- Penyebaran data yang terdistribusi pada berbagai macam institusi, kadang-kadang menimbulkan permasalahan tersendiri berupa : sulitnya memperoleh data yang dibutuhkan (proses perijinan), konsistensi data yang tidak terjaga antara satu institusi dengan institusi lainnya, ketidaksesuaian definisi dari setiap data yang digunakan antara institusi penyedia atau pembuat data dengan pengguna data.

- Data yang dibutuhkan untuk membangun basis data dalam dalam suatu SIG biasanya tidak bersumber hanya pada satu institusi pembuat data dan biasanya tersebar pada berbagai macam institusi baik yang berupa data yang masih mentah maupun data yang sudah diolah dalam bentuk informasi.

Manual

-komplabilitas data sulit

-Output hard copy dalam skala peta mahal

semoga membantu:)

Baca Juga: Sebutkan nama alat yg berfungsi untuk memindai suatu dokumen atau teks dan gambar,foto dan lain lain


st.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Pada suatu desa X berpenduduk 750 jiwa. Selama tahun 2021, di desa tersebut terjadi 25 kelahiran bayi selamat dan ada 12 orang penduduk yang meningga … l. Angka kematian di desa X adalah …​

Quiz!!!!Apa itu Simoom?A.Angin yang sarat debu atau badai pasirB.Hutan AfrikaC.Tenda ArabD.Gurun pasir berdebu​

Penyebab kekeringan air adalah.. NO NGASAL NGASAL GW REPORT

hal yang ada di seluruh Indonesia namun tidak ada di Aceh, selain bioskop​

Terdapat suatu kota. Didalamnya terdapat 3 sampai 4 SMA, dengan tingkat kemajuan yang cukup sama. Maka mudah atau sulitkah bagi para siswa untuk menen … tukan pilihan masuk ke sekolah² tsb?​

bulat tapi datar, apakah itu? ​

1)arus air deras 2)lembahnya curam (berbentuk v) 3)terbentuk delta sungai 4)tidak terjadi pengendapan (sadimentasi) 5)terjadi erosi horisontal karakte … ristik sungai bagian hulu ditunjukkan oleh nomor

38.erosi yang banyak terjadi pada sungai daerah datar adalah .... a.erosi angin b.erosi muara c.erosi delta d.erosi vertikal e.erosi lateral

44.daerah yang memiliki bentuk seperti kerucut (gunung) akan memiliki pola aliran sungai berbentuk …. a.rectangular b.radial sentrifugal c.radial sent … ripetal d.annular e.dendritik

45.pola aliran sungai pada daerah yang memiliki struktur patahan berbentuk …. a.rectangular b.radial sentrifugal c.radial sentripetal d.annular e.dend … ritik

 Oleh: Dr. Lili Somantri, S.Pd., M.Si  [Ketua Program Studi Sains Informasi Geografi]Hari Ketiga, [31/7] merupakan hari terakhir dari rangkaian kegiatan Pelatihan SIG dan Penginderaan Jauh bagi Staf Keminfo. Jika dua hari sebelumnya fokus pada pengenalan terhadap SIG dan praktiknya, maka hari terakhir mempelajari tentang Penginderaan Jauh, dimulai dari konsep dasar penginderaan Jauh, seperti pengertian penginderaan jauh, komponen penginderaan jauh, macam-macam spektrum elektromagnetik, konsep resolusi, dan jenis-jenis citra satelit.

Saya menekankan persamaan dan perbedaan antara penginderaan jauh, SIG, dan kartografi yang orang terkadang sering terbalik pemahamannya. Persamaannya yaitu sama-sama menangani data kewilayahan [spasial] yang menjadi inti dari kajian geografi. Perbedaannya, jika penginderaan jauh lebih menekankan cara memperoleh data kewilayahan yang menggunakan satelit atau wahana yang jauh dari permukaan bumi, SIG lebih menekankan pada rangkaian mengubah data dari berbagai sumber menjadi informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Dalam hal ini penginderaan jauh merupakan salah satu sumber data yang digunakan SIG. sedangkan kartografi adalah seni atau teknis bagaimana sebuah peta ditampilkan menarik, enak dibaca, dan akurat informasinya. Jadi, produk analisis penginderaan jauh dan SIG harus menggunakan kaidah kartografi agar peta yang dihasilkan sesuai dengan aturan.

Setelah mengetahui mengenai dasar penginderaan jauh, selanjutnya mempelajari mengenai interpretasi citra penginderaan jauh. Interpretasi citra adalah sebuah kegiatan menganalisis foto yang dihasilkan dari suatu alat dengan tujuan untuk mengidentifikasi suatu objek dan peran dari objek tersebut. Hal ini biasanya mengacu kepada penggunaan di dalam penginderaan jauh [remote sensing]. Prinsip utama dalam interpretasi citra yaitu lokasi, ukuran, bentuk, bayangan, warna, tekstur, pola, ketinggian, dan situasi. Semua elemen tersebut digunakan oleh pakar interpretasi citra yang dapat memperkirakan dengan cepat dan akurat.

Citra yang digunakan untuk praktek interpretasi adalah citra quickbird. Citra ini merupakan salah satu citra resolusi tinggi [0,6 meter] sehingga dapat diinterpretasi visual secara langsung karena bentuk objek yang terekam pada citra sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Selain itu, citra quickbird memiliki resolusi spektral yang sesuai dengan kepekaan mata manusia sehingga warna objek yang terekam pada citra, tampak seperti aslinya. Misalnya objek pohon tampak pada citra berwarna hijau, objek atap genteng berwarna cokelat, dan objek jalan aspal berwarna hitam. Proses interpretasi ini berguna untuk mengetahui jenis penggunaan lahan sehingga dapat memperoleh informasi persebaran permukiman, perkantoran, dan perdagangan. Informasi ini dapat digunakan sebagai salah satu parameter dalam penentuan lokasi pendirian kantor pos.

Proses interpretasi citra quickbird, dilakukan melalui proses digitasi on-screen. Artinya, kenampakan batas penggunaan lahan pada citra didigitasi secara langsung pada layer monitor dengan menggunakan tool editor, type file polygon, dan cut polygon. Menggunakan tool ini mirip seperti menjiplak peta secara manual melalui plastik transparan atau kertas kalkir.

Materi selanjutnya pemetaan yang bersumber dari penginderaan jauh, yaitu membuat peta tematik yang bersumber dari Citra Landsat 8. Citra Landsat merupakan  citra yang dihasilkan dari satelit Landsat milik NASA Amerika Serikat. Satelit ini diluncurkan pada 11 Februari 2013. Citra Landsat 8 merupakan generasi lanjutan dari Landsat 7. Perbedaannya citra Landsat 8 memiliki resolusi spektral 10 band sehingga lebih bervariasi dalam analisis citra digital.

Analisis citra digital diawali dengan proses pemotongan citra dengan fasilitas Arc Tool Box, Spatial Analysis Tool dan extract by mask. Tujuannya untuk mengurangi luasan wilayah yang dikaji dan file tidak terlalu besar, karena dalam satu file kapasitasnya sangatlah besar. File yang digunakan untuk memotong citra adalah file dalam format shp yaitu wilayah Banyuwangi. Tujuannya agar tampilan batas wilayah citra sama seperti batas wilayah administrasi Kabupaten Banyuwangi.

Proses selanjutnya setelah citra di potong, adalah melakukan komposit band 562 untuk tampilan bentuk muka bumi [geomorfologi]. Tujuannya untuk dapat melihat bentukan pegunungan, daerah landai dan dataran yang tampil pada citra. Band 56 merupakan band merah dan inframerah sangat cocok untuk kajian geomorfologi, band 2 tone color untuk melihat warna asli sesuai dengan kepekaan mata manusia. Proses yang dilakukan dengan melakukan dissolve file administrasi Banyuwangi sebagai peta dasar topografi.

Kemudian dilakukan dengan proses pemotongan polygon sesuai kenampakan yang ada pada citra membedakan wilayah pegunungan, daerah landai dan dataran. Selanjutnya, dilakukan input dan atributnya dengan menambah kolom atribut melalui tool add file. Setelah input data atribut, data atribut disesuaikan melalui fasilitas tool symbology sehingga dapat dibedakan masing-masing warna dari bentuk lahan. Hasilnya divisualisasikan dalam bentuk peta dan dilayout. Hasil ini tujuannya untuk melihat bentuk lahan yang sesuai untuk lokasi pendirian BTS, yaitu wilayah pegunungan atau perbukitan.

Pemetaan yang bersumber dari penginderaan jauh, merupakan materi penutup dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini. Para peserta sangat antusias, mengikuti setiap materi yang diberikan, bahkan peserta sudah siap sebelum pelaksanaan dimulai dan pelatihan sangat terbantu dengan adanya modul pembelajaran, sehingga peserta bisa mengulanginya di rumah.

Kesimpulan yang bisa diambil dari pelatihan selama tiga hari ini, bahwa sangatlah kurang SDM-SDM yang mampu ataupun mahir terhadap Sistem Informasi Geografi dan Penginderaan Jauh dibidang Komunikasi dan Informatika. Padahal keduanya sangatlah penting dan minimal dasarnya haruslah diketahui karena SIG dan PJ dapat berguna bagi segala aspek dan bidang. Oleh sebab itu, hadirnya Prodi SaIG dan dilakukannya pelatihan ini diharapkan dapat memotivasi Instansi-instansi lainnya untuk mulai mempelajari  SIG dan PJ untuk Indonesia yang lebih maju.

Video yang berhubungan