Perbedaan Antara Arus, Tegangan dan Daya Listrik
Pengertian Arus Listrik
Arus listrik ialah merupakan sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik yang mengalir dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu. Terjadinya Arus listrik disebabkan dengan adanya beda potensial atau tegangan pada media penghantar antara dua titik. Semakin besar nilai tegangan antara kedua titik tersebut, maka akan semakin besar pula nilai arus yang mengalir pada kedua titik tersebut.
Dengan berdasarkan arah pada alirannya, arus listrik dibagi menjadi 2 [dua] kategori, yakni :
- Searah Arus [Direct Current/DC], yang mana mengalirnya arus ini dari titik berpotensial tinggi menuju titik berpotensial rendah.
- Arus Bolak-Balik [Alternating Current/AC], yaitu dimana pada arus ini listrik mengalir secara berubah-ubah / tidak tetap dengan mengikuti garis waktu.
1. Satuan Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah suatu nilai atau perbedaan tegangan antara dua kutub dalam rangkaian listrik tertutup. Perbedaan inilah yang memicu munculnya tegangan listrik dan akhirnya bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Tegangan listrik memiliki satuan volt atau bisa disimpulkan sebagai V.
Suatu tegangan tidak akan muncul apabila tidak dibarengi dengan adanya arus listrik yang mengalir dan juga hambatan yang bisa muncul karena menggunakan media transfer dalam bentuk kabel.
Normalnya untuk menghitung tegangan bisa menggunakan rumus di bawah ini.
V : I x R
- Keterangan:
- V: Tegangan listrik dalam volt
- I : Arus Listrik dalam ampere
- R: Hambatan Listrik dalam ohm
Contoh:
Suatu rangkaian listrik tertutup memiliki arus sebesar 3 ampere. Dalam arus tersebut juga terdapat hambatan listrik yang besarnya sekitar 5 ohm.
Berapa kira-kira tegangan listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut?
Jawaban: V : I x R : 3 x 5 : 15 volt
Tegangan, Arus, Hambatan, Dan Daya Listrik
1. Satuan Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial antara dua titik muatan pada sebuah rangkaian listrik yang tertutup. Satuan tegangan listrik adalah voltase dan dituliskan dengan simbol huruf V.
Rumus menghitung tegangan listrik yaitu :
V = I x R
Keterangan :
V = Tegangan listrik [volt]
I = Arus listrik [ampere]
R = Hambatan listrik [ohm]
2. Satuan Arus Listrik
Arus listrik adalah aliran muatan listrik positif dari titik muatan listrik bertegangan tinggi ke titik muatan listrik bertegangan rendah. Satuan arus listrik adalah ampere dan diruliskan dengan simbol huruf A.
Rumus menghitung arus listrik yaitu :
I = V : R
Keterangan :
I = Arus listrik [ampere]
V = Tegangan listrik [volt]
R = Hambatan listrik [ohm]
3. Satuan Hambatan Listrik
Hambatan listrik adalah sesuatu yang menghambat/mengganggu gerakan aliran muatan listrik pada sebuah penghantar/rangkaian listrik. Satuan hambatan listrik adalah ohm dan dituliskan dengan simbol Ω.
Rumus menghitung hambatan listrik yaitu :
R = V : I
Keterangan :
R = Hambatan listrik [ohm]
V = Tegangan listrik [volt]
I = Arus listrik [ampere]
4. Satuan Daya Listrik
Daya listrik adalah energi listrik yang timbul pada penghantar pada hitungan waktu tertentu [detik]. Satuan daya listrik adalah watt dan dituliskan dengan simbo huruf w.
Rumus menghitung daya listrik yaitu :
P = V x I
P = I² x R
P = V² : R
Keterangan :
P = Power/Daya listrik [watt]
V = Tegangan listrik [volt]
I = Arus listrik [ampere]
R = Hambatan listrik [ohm]
Demikanlah pembahasan mengenai satuan tegangan, arus, hambatan, dan daya listrik beserta rumus untuk menghitun masing-masing. Namun, kita juga bisa mengukur secara langsung besaran dari masing-masing satuan listrik dengan menggunakan multitester. Semoga bermanfaat.