Perbedaan Sensasi
Walaupun pusing dan sakit kepala sama-sama menyerang kepala, namun keduanya memiliki sensasi berbeda. Pusing akan menimbulkan sensasi seperti akan pingsan, disertai gangguan keseimbangan, kepala berat, penglihatan kabur dan badan terasa lemas. Kondisi ini bisa bertambah parah apabila gejala yang timbul menyebabkan Kamu merasa lingkungan di sekitar Kamu bergerak atau berputar, atau dikenal dengan vertigo.
Sedangkan gejala atau sensasi sakit kepala yang paling khas adalah adanya denyutan di area yang Kamu keluhkan terasa sakit. Kepala berdenyut ini disertai nyeri, seperti dipukul-pukul hingga kepala terasa diikat dengan sangat kencang.
Baca juga: Mengapa Bisa Pingsan?Penyebab Sakit Kepala
Sakit kepala dibagi menjadi dua jenis yaitu, primer dan sekunder. Sakit kepala utama [primer] biasanya disebabkan oleh aktivitas berlebihan, atau ada masalah pada struktur kepala menyebabkan sensitif terhadap nyeri, dan adanya perubahan aktivitas kimia pada otak. Sedangkan sakit kepala sekunder terjadi akibat adanya penyakit lain yang merangsang rasa sakit di kepala.
Berikut ini beberapa jenis sakit kepala primer, yaitu :
- Tension Headaches, dimana kepala terasa nyeri akibat ketegangan di saraf, rsanya seperti diikat tali ketat di sekitar kepala.
- Migrain, atau rasa sakit kepala di satu sisi kepala
- Cluster Headaches, yaitu sakit kepala dengan derajat yang sangat berat tanpa diketahui penyebabnya.
Sedangkan berikut ini adalah penyakit yang menimbulkan sakit kepala sekunder, yaitu:
- Glaukoma [kerusakan saraf mata]
- Keracunan karbon Monoksida [CO]
- Adanya penggumpalan darah
- Terkena tumor otak
- Dalam keadaan mabuk atau keracunan alkohol
- Dalam keadaan dehidrasi, stroke, terserang panik dan sakit flu
- Adanya perdarahan di sekitar otak
- Penggunaan obat sakit kepala yang berlebihan
- Kekurangan gizi
Kepala pusing hampir sama seperti sakit kepala sekunder, karena disebabkan oleh adanya kondisi lain yang mendasarinya. Pusing bisa dirasakan pada seluruh kepala, namun sakit kepala hanya bisa dirasakan di beberapa bagian saja. Berikut beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kepala pusing, yaitu:
- Adanya masalah pada telinga bagian dalam
- Infeksi pada saraf Vestibular [saraf yang berperan dalam proses mendengar dan keseimbangan tubuh]
- Sirkulasi udara yang buruk dan disertai dengan tekanan darah yang rendah
- Anemia [Kekurangan darah merah]
- Hipertemia [Suhu tubuh meningkat drastis dari suhu normal]
- Gula darah rendah dan adanya gangguan kecemasan.
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sakit kepala dan pusing terjadi secara bersamaan, yaitu migrain, cedera pada otak dan kadar gula darah rendah.
Pengobatan
Kamu perlu tahu perbedaan antara sakit kepala dan pusing agar tidak salah memilih pengobatan. Jangan salah menceritakan gejala dan sensasi yang Kamu alami saat memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, ini akan mempengaruhi hasil diagnosis dan pemberian obat untuk penyembuhan.
Biasanya sakit kepala primer yang ringan bisa hilang dengan sendirinya, tanpa menggunakan obat. Namun ada juga beberapa yang harus disembuhkan dengan memberikan obat pereda nyeri sakit kepala. Selain itu ada beberapa pengobatan alternatif selain meminum obat oral, seperti akupuntur, meditasi dan terapi perilaku kognitif.
Untuk sakit kepala sekunder, biasanya diperlukan beberapa tes kesehatan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya. Kamu bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, agar bisa direkomendasikan untuk pemeriksaan lanjutan. Ini juga berlaku ketika Kamu merasa pusing, maka pengobatan yang diberikan harus sesuai dengan penyebabnya. [AP/AY]
Selasa, 08 Jun 2021 10:18 WIB
Bagikan :
Jakarta, CNN Indonesia --
Apa beda sakit kepala dan pusing? Sekilas terasa sama, namun ternyata keduanya berbeda.
Apa bedanya?
Sakit Kepala
"Terdapat perbedaan yang jelas antara sakit kepala dan juga pusing yang mengarah ke vertigo. Beda kondisi atau diagnosis, tatalaksana pengobatannya juga beda," kata Dokter Spesialis Saraf, Alvin Rahmawati kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, sakit kepala, migrain, dan vertigo punya perbedaan spesifik yang harus dapat diidentifikasi.
Alvin menjelaskan, sakit kepala terbagi atas dua, yakni primer dan sekunder. Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala tanpa diketahui penyebab khusus atau penyebab yang belum dapat dipastikan. Sedangkan nyeri kepala sekunder adalah nyeri kepala karena kelainan lain di kepala atau leher seperti infeksi dan tumor.
Sakit kepala primer memiliki beberapa tipe yakni tegang, migrain, dan klaster. Setiap tipe memiliki perbedaan gejala, begitu juga dengan vertigo.
Pilihan Redaksi
- Cara Menghilangkan Sakit Kepala Tanpa Obat dan Efek Samping
- 10 Jenis Sakit Kepala Berdasarkan Penyebabnya
- 5 Sebab Perempuan Lebih Berisiko Migrain
- Daftar Makanan dan Minuman yang Bisa Memicu Migrain
- Waspada, Migrain Bisa Jadi Pertanda Stroke
Sakit kepala adalah kondisi medis paling umum yang dialami banyak orang.
Ahli penyakit dalam FKUI, dr Sukamto mengatakan bahwa sakit kepala bersifat sensasi subjektif. Artinya, setiap orang bakal merasakan sensasi yang saling berbeda saat sakit kepala.
"Penyebabnya bisa macam-macam tapi kita bagi menjadi dua yakni, organik dan non-organik," kata Sukamto saat dihubungiCNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
"Organik, artinya ada sesuatu di kepala yang sakit. Di dalam kepala terdapat otak, pembuluh darah, dan ke bawah terdapat sinus. Bisa jadi ada masalah di situ."
Sementara itu, penyebab non-organik diartikan sebagai tidak adanya masalah berarti pada kepala, tapi seseorang merasakan sakit kepala.
"Non-organik itu kalau dicek [kondisi tubuh] semua baik-baik saja, enggak ada yang bermasalah, juga tidak ada masalah di kepala, tapi merasakan sakit kepala," ujar Sukamto.
Menurut Sukamto, penyebab non-organik cenderung dipicu oleh faktor psikis. Ada yang disebut psikosomatis atau kondisi stres yang memicu gejala sakit fisik, masalah kesehatan mental seperti gangguan persepsi, kecemasan, gangguan penyesuaian, juga gangguan konversi.
Beda Sakit Kepala dan Pusing
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
Bagikan :