Apa saja ciri-ciri laporan?

Laporan itu harus mengandung imaginasi. Pengertian imaginasi di sini meliputi ma- salah, seperti pelapor harus tahu secara tepat siapa yang akan menerima laporan itu. Laporan yang dibuat harus sempurna dan komplit, yang berarti tidak boleh ada hal- hal yang diabaikan bila hal-hal itu diperlukan untuk memperkuat simpulan dalam laporan itu. Laporan yang baik juga tidak boleh memasukkan hal-hal yang menyim- pang, yang mengandung prasangka atau memihak. Laporan juga harus disajikan secara menarik. Seperti halnya seseorang yang ingin memiliki suatu barang, bukan karena barang itu yang menariknya tetapi hasil yang akan diperoleh dari barang yang diinginkannya itu. Penulis laporan juga bukan se- kedar menyampaikan sebuah laporan, tetapi ia juga menginginkan hasil dari lapor- annya itu. Untuk itu ia harus mengusahakan agar laporannya itu menarik, yaitu me- narik perhatian penerima laporan yang biasanya ditimbun kesibukan hariannya. La- poran itu menarik bukan karena penerima laporan memerlukan laporan itu, tetapi karena nilainya bagi orang itu.

2.2.3 Syarat dan Ciri-ciri Laporan

Laporan merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang harus memenuhi syarat, se- perti: objektif, lengkap, tepat waktu, dan menggunakan bahasa resmi atau baku Iskak, 2008: 124. Laporan yang merupakan karya tulis ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Menarik Laporan dapat dikatakan menarik bila dapat memengaruhi atau membangkitkan has- rat penerima laporan untuk memperhatikan atau mengindahkan laporan tersebut. 2. Objektif Laporan diungkapkan secara jujur, tidak dimuati emosi, dan realistis. Hal ini di- perkuat dengan teori bahwa laporan tidak semata-mata mengikuti selera atau per- sepsi pribadi si pembuat laporan yang hanya untuk memudahkan pelapor dan me- nyenangkan penerima laporan Nurjamal dkk., 2011: 192. Pembuat laporan harus netral dan berpihak pada kebenaran dengan memakai normatif, dapat diterima umum, dalam menilai sesuatu pembuat laporan tidak boleh memihak, selain kepada ke- benaran, dan kemanfaatan untuk kepentingan yang lebih besar. 3. Sistematis Laporan disusun secara berurutan dari satu unsur ke unsur lainnya. Hal ini didukung dengan teori bahwa penyajian laporan harus sistematis, tertib agar mudah diikuti oleh penerima laporan atau orang-orang yang membacanya. Untuk itu, laporan ha- rus diorganisasikan dengan sebaik-baiknya, laporan tersistematis sedemikian rupa dengan sistem pengodean dan pengorganisasian yang teratur; pendahuluan-isi-inti- penutup laporan itu menjadi suatu paparan-wacana yang terstruktur benar-akurat- tertib-lengkap Nurjamal dkk., 2011: 192. 3. Argumentatif Laporan bersifat argumentatif artinya berisikan pendapat yang disertai alasan, bukti dan fakta-fakta, sehingga laporan tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini di- perkuat dengan teori bahwa dalam komunikasi antara anggota masyarakat, argu- mentasi merupakan suatu cara yang sangat berguna, baik bagi perorangan maupun bagi anggota-anggota masyarakat secara keseluruhan, sebagai alat pertukaran infor- masi yang tidak dipengaruhi oleh pandangan-pandangan yang subjektif. Dengan menyodorkan fakta-fakta sebagai evidensi, maka mereka yang menerima informasi merasa yakin bahwa apa yang disampaikan patut diterima sebagai kebenaran. 4. Lugas Bahasa yang digunakan tidak menimbulkan tafsir ganda. Bentuk dan pilihan kata serta susunan kalimatnya hanya memungkinkan satu pilihan tafsiran, yaitu tafsiran yang sesuai dengan maksud penulis. Selain itu, laporan yang baik juga mempunyai ciri-ciri antara lain, sebagai berikut. 1. Ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas, serta tidak menimbulkan salah penger- tian bagi pembacanya. 2. Disertai fakta yang akurat dan meyakinkan. 3. Informasi yang disajikan harus lengkap. 4. Menarik dan enak dibaca.

2.2.4 Tahap-tahap Penyusunan Laporan