Apa saja kelebihan perkembangbiakan dengan cara mencangkok?

Dalam proses mendapatkan buah yang berkualitas, perlu dilakukan beberapa usaha yang biasa kita kenal dengan mencangkok tanaman. Mencangkok tanaman merupakan cara perkembangbiakan tanaman secara vegetatif buatan. Cara perkembangbiakan tersebut bertujuan untuk mendapatkan hasil yang kurang lebih sama dengan induknya, atau bahkan lebih baik.

Pengertian Mencangkok Tanaman

Proses mencangkok tanaman merupakan proses perkembangbiakan yang cukup sederhana dan mudah. Proses mencangkok tanaman bahkan bisa dilakukan oleh orang yang belum terlalu mengerti soal perkebunan, tetapi dengan syarat orang tersebut memahami langkah-langkah dalam mencangkok.

Mencangkok merupakan salah satu solusi tercepat untuk menumbuhkan akar pada batang tanaman. Oleh karena itu, kebanyakan proses mencangkok menggunakan ranting yang tidak terlalu besar. Mencangkok memiliki tujuan utama untuk menghasilkan buah secara lebih cepat dengan pertumbuhan tanamannya tidak terlalu besar.

F. Rahardi dalam bukunya yang berjudul Agar Tanaman Cepat Berbuah mengungkapkan bahwa mencangkok ternyata hanya bisa diaplikasikan pada jenis tanaman biji berkeping dua atau dikotil. Supaya bisa mendapatkan hasil yang bermutu dan berkualitas, cabang atau ranting yang akan digunakan dalam mencangkok tidak boleh terlalu tua atau terlalu muda.

Langkah-Langkah Mencangkok Tanaman

Nah, sebelum melakukan proses mencangkok, ada beberapa hal yang dilakukan dan diperhatikan.

1. Memilih tanaman induk yang akan dicangkok.

Pemilihan ini merupakan langkah terpenting. Baik dan tidaknya hasil mencangkok ditentukan dari pemilihan tanaman induknya. Oleh karena itu, sebelum mencangkok diharapkan untuk memastikan tanaman induk yang akan digunakan dalam mencangkok memiliki mutu dan kualitas yang baik.

2. Memilih ranting atau batang tanaman yang berbentuk lurus.

Ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan sebelum memilih batang untuk mencangkok yakni batang tidak terlalu tua atau terlalu muda. Selain itu, batang tanaman yang dipilih harus berbentuk lurus dan mendapatkan sinar matahari yang cukup. Pemilihan batang tanaman di sini memiliki tujuan supaya proses fotosintesis pada tanaman dapat berjalan dengan baik dan bisa mempercepat pertumbuhan akar pada batang tanaman yang dicangkok.

3. Mengupas kulit pada batang tanaman

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam tahap ini adalah mengupas kulit kayu sepanjang 5 cm. Batang atau ranting atau cabang yang akan digunakan harus dikupas bagian kulitnya. Pastikan batang tanaman sudah bersih dari kulit kayu yang menempel.

Kambium yang ada pada batang atau ranting atau cabang tanaman harus dibersihkan sekelilingnya dengan pisau terlebih dahulu. Teknik termudah untuk membersihkan kandungan kambium pada batang tanaman adalah dengan meraba bagian batang tanaman. Jika batang tanaman sudah terasa kesat, maka dapat dipastikan batang tanaman sudah bersih dari kambium.

5. Membiarkan batang tanaman selama 1 hari.

Langkah ini perlu dilakukan agar batang tanaman yang sudah terkelupas bisa kering dan tahan terhadap penyakit dan jamur. Pada tahapan ini, hal yang perlu dipastikan adalah kandungan kambium pada batang tanaman, diharapkan batang tanaman sudah bersih dan tidak ada kambium yang menempel. Langkah ini akan bermanfaat supaya hasil cangkokan dapat tumbuh dengan baik dalam menghasilkan bibit yang bermutu dan berkualitas.

6. Menutup batang tanaman

Langkah selanjutnya yakni membungkus batang tanaman dengan plastik atau menggunakan sabut kelapa. Pembungkusan bisa dilakukan dengan menali terlebih dahulu bagian bawah batang tanaman yang sudah terkelupas. Setelah membuat tali pada bagian bawah batang tanaman, selanjutnya adalah mengisi batang tanaman dengan tanah. Penggunaan tanah diharapkan adalah tanah yang subur. Terakhir, bungkuslah bagian atas dengan plastik atau sabut kelapa hingga bentuknya menyerupai kapsul.

7. Menyirami tanaman secara rutin dan teratur.

Proses mencangkok tanaman memerlukan sikap sabar dan telaten. Hal yang bisa dilakukan supaya proses mencangkok bisa lebih cepat dan cangkokan bisa segera menghasilkan akar yakni melakukan penyiraman secara rutin dan teratur. Sangat tidak diperbolehkan membiarkan tanah yang ada didalamnya mengalami kekeringan karena kurang mendapatkan asupan air. Selain itu. hal yang bisa dilakukan agar tanah semakin subur adalah menambah dengan pupuk.

8. Menunggu hingga akar tumbuh.

Nah, tanda-tanda proses mencangkok telah berhasil adalah batang tanaman mengeluarkan akar tumbuh berwarna coklat dari pembungkusnya. Setelah keluar akar, dapat dipastikan batang tanaman hasil cangkokan sudah bisa dipotong untuk kemudian disemai.

Manfaat mencangkok tanaman

Seperti yang sudah disampaikan di atas bahwa proses mencangkok tanaman merupakan cara yang cepat untuk menghasilkan buah dan bunga yang cantik. Ditambah lagi, penggabungan dua tanaman menjadi satu akan semakin membuat tanaman kuat dan tahan dari berbagai penyakit dan jamur. Tetapi, dibalik keunggulan dari mencangkok tanaman, mencangkok juga memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan.

Berikut adalah beberapa keunggulan dan kekurangan dari proses mencangkok.

Keunggulan:

Tinggi proporsional

Tanaman hasil mencangkok bakal memiliki tumbuh dengan tinggi yang lebih rendah daripada induknya. Tanaman yang tinggi tetapi sudah bisa berbuah atau berbunga menjadikan tanaman lebih mudah untuk dirawat dan tidak berantakan.

Tanaman hasil mencangkok bakal lebih cepat untuk berbuah atau berbunga. Selain itu, karena proses mencangkok berasal dari induk yang bermutu dan berkualitas, maka buah atau bunga yang dihasilkan juga bakal lebih baik jika dibandingkan dengan induknya.

Kualitas seperti induk

Proses mencangkok tanaman tidak akan mengurangi kualitas induk, justru tanaman hasil mencangkok akan memiliki kualitas dan mutu yang serupa atau bahkan lebih baik dari induknya.

Kekurangan:

Induk rusak.

Proses mencangkok sebenarnya tidak akan mengurangi kualitas induk, namun hal yang perlu diperhatikan adalah kupasan pada batang tanaman induk yang berlebihan. Akibat dikupas lebih dari penggunaan, hal itu  dapat membuat induk rusak dan bahkan mati.

Rawan mati.

Setelah cangkokan mengeluarkan akar dan siap dipotong dan disemai. Hal yang perlu diperhatikan adalah perawatan. Tanaman hasil mencangkok harus diberikan perawatan khusus dan tidak bisa diabaikan. Tanaman hasil mencangkok yang baru disemai belum sekuat tanaman yang disemai dari biji, oleh karena itu, perlu dilakukan perawatan khusus dan telaten agar tanaman bisa tumbuh dengan optimal.

Nah, pengetahuan tentang keuntungan dan kekurangan mencangkok tanaman sangat diperlukan, mengingat banyak sekali hal yang perlu diperhatikan supaya tanaman bisa tumbuh dengan subur dan berkembang dengan baik. Layaknya merawat seorang anak, tanaman yang masih kecil dan baru tumbuh memerlukan perhatian khusus, hal itu tentu berbeda dengan tanaman yang sudah besar. Oleh karena itu, kunci keberhasilan mencangkok adalah ketelatenan dari pemiliknya.

Perbedaan layering dan grafting

Sebenarnya cara-cara mencangkok sangat banyak dan beragam. Penamaan dari mencangkok pun berbeda-beda, dari layering, grafting, hingga transplantasi.

Berikut adalah perbedaan dari cara-cara mencangkok tanaman.

1. Layering

Layering adalah cara mencangkok tanaman dengan menanam cabang tanaman yang masih terhubung dengan tanaman induk untuk dijadikan akar dan menumbuhkan tanaman baru. Setelah cangkokan mengeluarkan akar, batang tanaman tadi kemudian dipotong untuk disemai.

2. Grafting

Grafting adalah cara mencangkok yang menggabungkan dua jenis tanaman berbeda menjadi satu. Banyak orang melakukan Grafting untuk menghasilkan buah atau bunga yang lebih segar dan subur.

3. Transplantasi

Transplantasi adalah cara mencangkok dengan memindahkan tanaman dari satu tempat ke tempat lainnya. Dalam proses transplantasi, biasanya akan membutuhkan tanah dan pot baru.

Sekali lagi, ketelitian dalam melakukan metode langkah mencangkok dan merawat tanaman cangkok merupakan kunci keberhasilan mencangkok. Maka dari itu, pengetahuan yang benar tentang teknik-teknik dasar cara mencangkok adalah langkah terbaik sebelum memulai untuk mencangkok tanaman

Reproduksi Vegetatif Buatan

Reproduksi pada dasarnya memiliki arti membuat kembali. Dalam bidang tanaman, biasanya reproduksi dapat diartikan sebagai perkembangbiakan atau dengan kata lain melanjutkan keturunan, Perlu diketahui, reproduksi pada tumbuhan dapat berlangsung dengan dua cara yakni secara Seksual (Generatif) dan secara Aseksual (vegetatif).

  • Seksual (Generatif) : Artinya tanaman baru yang tumbuh adalah hasil dari proses Fertilisasi. Fertilisasi sendiri dapat diartikan sebagai peleburan sel gamet jantan dan sel gamet betina. Secara sederhana, proses ini biasa terjadi dan biasa sebagai proses perkawinan.
  • Vegetatif artinya, tanaman baru yang dihasilkan tanpa melalui proses fertilisasi. Vegetatif sendiri secara proses kejadiannya dapat dibagi menjadi dua macam, yakni Vegetatif alami dan vegetatif buatan.

Vegetatif alami bisa dilakukan dengan cara atau alat khusus. Vegetatif alami biasanya banyak terjadi pada sel – sel jaringan meristem. Cara reproduksi vegetatif secara alami adalah dengan  : perakaran rhizoma, stolon, Umbi batang, Umbi lapis, Umbi akar, Tunas dan Tunas adventif.

Sedangkan Vegetatif Buatan merupakan proses perkembangbiakan yang berhasil dikarenakan mendapatkan bantuan dari pihak luar, atau manusia. Vegetatif buatan juga bisa terjadi dikarenakan hasil rekayasa manusia. Reproduksi vegetatif buatan memiliki tujuan tertentu, seperti untuk mendapatkan bibit unggul sesuai dengan yang diinginkan.

Menariknya, reproduksi vegetatif buatan tidak hanya mencangkok. Berikut adalah lima cara perkembangbiakan vegetatif buatan yaitu mencangkok, menempel (okulasi), menyambung, stek, dan merunduk.

Berikut ini adalah cara-cara perkembangbiakan secara vegetatif buatan:

1. Mencangkok

Seperti pembahasan di atas, mencangkok merupakan salah satu proses tercepat untuk memperbanyak tanaman dalam perkembangbiakan vegetatif buatan. Hasil akhir dari mencangkok adalah membuat batang atau cabang pohon mengeluarkan akar. Secara singkat, langkah mencangkok yakni mengelupas sedikit kulit pohon untuk kemudian dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik dan dibubuhi dengan tanah.

Tanaman yang dapat dicangkok adalah hanyalah tanaman dikotil atau biji berkeping dua. Tanaman yang paling sering dicangkok yaitu jeruk, jambu, mangga, rambutan, atau durian.

2. Stek

Stek merupakan salah satu perkembangbiakan vegetatif buatan. Langkah untuk menyetek tanaman bisa dilakukan dengan cara memotong pada salah satu bagian tanamannya. Selanjutnya, potongan tanaman tersebut dapat langsung ditanamkan pada batang tanaman yang sudah dibuka dengan pisau.

Stek adalah salah satu cara tercepat dan umum dilakukan untuk memperbanyak tanaman. Tanaman yang distek biasanya adalah tanaman hias dan tanaman buah, seperti anggur, markisa, apel atau lada.

3. Okulasi

Okulasi merupakan salah satu cara yang sering digunakan untuk memperbanyak bibit tanaman. Okulasi dapat dilakukan dengan cara menempelkan sepotong kulit pohon yang memiliki mata tunas dari batang atas pada suatu irisan dari kulit pohon lain. Biasanya, kulit pohon diambil dari batang bawah. Hal ini dimaksudkan agar tanaman bersatu dan menjadi tanaman yang baru.

Beberapa orang biasanya menggunakan okulasi sebagai salah satu teknik perbaikan kualitas tanaman secara vegetatif buatan. Sama seperti cara lainnya, perkembangbiakan secara vegetatif buatan dengan cara okulasi bertujuan untuk mendapatkan bibit tanaman yang berkualitas unggul.

4. Menyambung

Menyambung tanaman merupakan salah satu cara memperbanyak tumbuhan. Proses ini sendiri dapat dilakukan dengan menggabungkan batang atas dan batang bawah dua tanaman yang sejenis. Tujuan proses menyambung sendiri adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman. Hal itu diharapkan dapat memperoleh satu tanaman yang punya sifat-sifat unggul.

Teknik menyambung biasanya digunakan untuk tanaman sayur seperti tomat dengan terong. Selain itu juga banyak digunakan untuk tanaman buah seperti kopi, ketela pohon, atau mangga.

5. Merunduk

Merunduk juga merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. Proses merunduk menggunakan teknik dengan cara membengkokkan batang atau cabang ke dalam tanah untuk ditimbun dengan tanah. Namun, ujung tanaman tetap dikeluarkan ke permukaan tanah. Dalam proses perkembangbiakan ini, batang pohon yang digunakan harus berupa batang yang tua atau dewasa.

Proses reproduksi merunduk biasanya diterapkan pada tanaman-tanaman yang memiliki batang atau ranting panjang dan lentur. Tanaman yang biasa digunakan untuk cara perkembangbiakan merunduk yaitu sirih-sirihan. Cara merunduk membuat kambium pada batang tanaman tidak perlu dihilangkan, karena sudah dihilangkan oleh tanah secara alami.

Baca Juga:

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien