Apa saja kendala yang kamu alami saat belajar dari rumah

Saat ini dampak penyebaran virus korona kian pesat dengan terus bertambahnya kasus positif di masyarakat. Terhitung per hari Jumat (10/ 04/ 2020), terdapat total 3.512 kasus positif yang telah dikonfirmasi oleh pemerintah pusat. Hal itu sangat berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, salah satunya adalah berkurangnya kegitan di luar ruangan.

Saat ini pemerintah Republik Indonesia menginstruksikan untuk melakukan gerakan kerja dari rumah atau Work from Home (WFH) yang mengharuskan masyarakat untuk bekerja secara remote dari rumah mereka masing-masing dengan tujuan untuk memustus rantai penyebaran virus corona ini. Banyak masyarakat yang menanggapinya dengan baik, ada juga masyarakat yang tidak menanggapinya dengan baik.

Salah satu suara tersebut muncul dari kalangan mahasiswa yang ikut terdampak dan harus melakukan kegiatan belajar dari rumah. Instruksi langsung dari pemerintah juga wajib diikuti oleh para mahasiswa sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus korona. Akhirnya, berbagai alternatif metode pembelajaran seperti  pembelajaran secara daring atau online learning pun diterapkan.

Banyak gangguan

Pada awal penerapannya, banyak mahasiswa yang menanggapi kelas daring ini dengan baik, namun, setelah berjalannya proses perkuliahan secara daring tersebut, banyak mahasiswa justru mengalami kesulitan dalam belajar. Keadaan itu justru menurunkan mutu pembelajaran bagi para mahasiswa serta mutu pengajaran oleh para dosen.

Mengapa hal tersebut terjadi? Mengapa kebebasan yang diberikan pada mahasiswa dengan cara belajar dari rumah justru membuat berkurangnya efektifitas belajar tersebut? Bukankah seharusnya sebaliknya?

“Menurut saya justru lebih sulit belajar dari rumah, karena ada banyak gangguan yang sifatnya kurang kondusif. Pikiran jadi buyar dan susah fokus. Walaupun lebih santai, sih.” Menurut Kevin, mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara yang telah menjalankan kelas daring sejak bulan Maret akibat pandemik Covid-19.

“Jujur saya pribadi lebih pilih belajar di kampus, karena bisa lebih fokus. Tapi kalau situasinya begini juga mau gimana lagi,” jawab Kevin menanggapi pertanyaan mengenai pilihan metode belajar yang sesuai dengan dirinya.

Pendapat tersebut tentunya didasarkan pada pengalaman Kevin dalam mengikuti proses pembelajaran online learning.

“Karena belajar daring, bukan hanya tugas lebih menumpuk, tapi juga banyak distraction saat sedang belajar.  Kelas tatap muka punya feel yang beda, interaksi langsung itu cenderung mendukung proses pembelajaran,” ujar David, mahasiswa Universitas Indonesia soal hambatan belajar secara daring.

“Kalau saya pribadi biasanya tetap keep in touch dengan teman, jadi setidaknya tetap aktif dan ada interaksi. Setidaknya membantu memicu fokus sama pembelajaran,” kata David lagi mengenai cara membangun fokus saat kegiatan belajar di rumah.

Berdasarkan pengalaman kedua mahasiswa tersebut, pendapat mereka condong mengarah untuk memilih proses belajar di kampus. Hal tersebut tentu didasari kesulitan saat belajar dengan metode pembelajaran daring. Kebebasan yang diberikan justru membuat terdapat banyak pilihan yang mengganggu fokus dari para mahasiswa.

Fenomena ini pun coba dipahami dari segi psikologis oleh Fiona Damanik, seorang psikolog yang saat ini bekerja di Student Support Universitas Multimedia Nusantara.

“Menurut saya hal ini terjadi karena adanya perubahan kebiasaan yang terjadi pada mahasiswa. Awalnya mungkin disambut dengan baik karena menjadi sesuatu yang berbeda, namun setelah dijalankan justru membuat para mahasiswa kembali jenuh dengan rutinitas yang harus dilakukan setiap hari tersebut,” jawab Fiona saat ditanya mengenai sikap yang terbentuk saat berkegiatan dan belajar dari rumah yang dilakukan oleh para mahasiswa.

Distraction menjadi salah satu kunci mengapa fokus tersebut sulit dibangun. Salah satu faktor yang membangun fokus tergantung pada dorongan eksternal yang secara garis besar ada dua prinsip, yaitu prinsip kesenganan dan prinsip aturan. Prinsip kesenangan didasari pada dorongan melakukan sesuatu yang disukai dan tertarik dilakukan.

Hal itu dapat membangun fokus karena menyukai subjeknya. Yang kedua adalah prinsip aturan yang didasari pada dorongan melakukan sesuatu karena tuntutan aturan yang memliki akibat. Prinsip tersebut juga dapat mendorong kemauan seseorang untuk melakukan sesuatu dan mendorong fokus.

Fiona memberi beberapa saran untuk mengatasi gangguan tersebut. “Jika ingin membangun fokus, kita harus tahu prinsip apa yang mendominasi kita. Apakah pinsip kesenangan atau prinsip aturan? Jika salah satu lebih dominan, kita bisa mencoba untuk menyeimbangkannya,” ujar Fiona.

Ia mencontohkan, saya mau belajar sambil makan, tapi jadi suka enggak fokus. Kalau begitu jangan makan dulu, bisa makan setelah belajar. Atau sebelum kelas daring pagi misalnya, harus mandi dulu, sarapan dulu, sehingga fokus tersebut terbangun karena aturan yang kita berlakukan.

”Jika saya suka main gim tapi ada tuntutan yang lebih penting, saya bisa jadikan gim tersebut sebagai reward setelah mengerjakan hal penting yang perlu saya lakukan terlebih dahulu, misalnya mengikuti kelas daring,” lanjut  Fiona mengenai bagaimana cara membangun fokus pada mahasiswa.

Berdasar pada saran tersebut, sebagai seorang mahasiswa, sebaiknya kita mengentahui kita tergerak oleh prinsip yang mana saat belajar. Apakah prinsip kesenangan atau prinsip aturan. Jika sudah tahu, kita perlu berusaha untuk menyeimbangkan hal tersebut. Harapannya kita dapat membangun fokus terutama dalam kegiatan belajar dari rumah secara daring.

Penulis : Kompas Corner Universitas Multimedia Nusantara Tangerang /Hendy Layardi

Editor: Kompas Corner Universitas Multimedia Nusantara Tangerang /Adonia Bernike Anaya

Fotografer: Kompas Corner Universitas Multimedia Nusantara Tangerang / Bryan Kenneth

Belajar di masa pandemi memiliki tantangan tersendiri. Pembelajaran di masa pandemi memunculkan berbagai kendala baik yang dihadapi oleh siswa, guru, dan juga orang tua. Untuk mengatasi masalah belajar online, Guru Pintar harus mengidentifikasi apa saja kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa.

Masalah dalam proses belajar mengajar dan cara mengatasinya

Kendala yang kerap dialami siswa saat belajar online antara lain:

1. Jaringan internet

Apa saja kendala yang kamu alami saat belajar dari rumah

Foto olehAditya SinghdariPexels

Jaringan internet paling sering dikeluhkan saat jaringan sedang terganggu. Jika internet tidak lancar, maka pembelajaran yang mengharuskan siswa menggunakan aplikasi-aplikasi pembelajaran tertentu akan sangat terganggu. Sedangkan kebanyakan masalah gangguan pada jaringan internet tidak dapat diatasi sendiri baik oleh orang tua maupun guru. Masalah jaringan internet lainnya muncul pada siswa yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang berada jauh dari jangkauan internet. Tak jarang mereka harus bersusah payah pergi ke tempat-tempat lain yang jaraknya jauh untuk mendapatkan sinyal internet.

Cara mengatasi kesulitan belajar yang disebabkan oleh kendala jaringan adalah dengan segera melaporkan kepada provider penyedia layanan internet untuk segera melakukan perbaikan. Sedangkan untuk siswa yang mengalami kesulitan jaringan karena lokasi yang tidak mendukung sampainya sinyal internet, Guru Pintar harus mengubah pola pembelajaran. Misalnya mengadakan pembelajaran luring terbatas dengan membentuk kelompok kecil siswa yang tinggal dalam satu wilayah.

2. Mahalnya harga kuota

Apa saja kendala yang kamu alami saat belajar dari rumah

Foto olehKarolina GrabowskadariPexels

Pandemi yang melanda telah memporak-porandakan perekonomian warga. Hal ini tentu saja mempengaruhi kelancaran pembelajaran yang diadakan secara daring. Pembelajaran di masa pandemi yang banyak memanfaatkan alat dan aplikasi pembelajaran sangat membutuhkan jaringan internet. Bagi keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah, mahalnya harga kuota sangat membebani mereka. Jangankan untuk membeli kuota, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja membutuhkan kebutuhan yang sangat berat.

Kesulitan ini dapat Guru Pintar siasati dengan meminimalisir penggunaan alat atau aplikasi yang membutuhkan kuota internet yang sangat besar. Bagaimana caranya? Memilih penunjang pembelajaran yang ramah di kantong misalnya dengan tidak terlalu sering mengadakan pembelajaran sinkron yang menggunakan platform telekonferensi. Perbanyak proyek yang dapat dilakukan siswa secara mandiri. Jadi siswa lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca, memperdalam pengetahuan, bereksperimen, atau membuat proyeknya.

3. Pengoperasian teknologi

Apa saja kendala yang kamu alami saat belajar dari rumah

Foto oleh PixabaydariPexels

Meskipun pembelajaran daring sudah berjalan hampir dua tahun lamanya, masih banyak Kendala pengoperasian teknologi yang dialami guru dan siswa. Kemampuan mengoperasikan laptop, HP, dan aplikasi-aplikasi pendukung pembelajaran akan berpengaruh pada pembelajaran daring.

Guru Pintar yang merasa kesulitan menggunakan teknologi, jangan bosan-bosan untuk belajar. Banyak webinar, tutorial-tutorial yang dapat ditemukan untuk membantu meng-upgrade kemampuan digital Guru Pintar. Untuk siswa yang mengalami kesulitan dalam mengoperasikan teknologi dapat disiasati dengan memberikan tutorial kepada guru dan juga orang tua dan memberi waktu pada siswa untuk belajar dan beradaptasi dengan teknologi yang digunakan untuk mendukung pembelajaran daring.

4. Waktu belajar yang terbatas

Apa saja kendala yang kamu alami saat belajar dari rumah

Foto olehMariadariPexels

Masalah belajar online yang umum terjadi adalah terbatasnya waktu belajar secara sinkron dengan guru dan teman-teman. Masalah ini mempengaruhi target pembelajaran dan juga kurikulum yang digunakan. Tentu saja dalam kondisi sekarang ini target yang diberikan pada siswa tidak seperti saat belajar normal dan tatap muka. Menyesuaikan target pembelajaran bukan berarti menurunkan kualitas. Kualitas pembelajaran tetap harus menjadi pusat perhatian.

Untuk mengatasi kesulitan belajar dari rumah yang diakibatkan oleh keterbatasan waktu, Guru Pintar harus pintar-pintar memilih materi mana yang harus diajarkan secara sinkron, dan materi mana yang dapat dipelajari siswa secara mandiri.

5. Sulit fokus

Apa saja kendala yang kamu alami saat belajar dari rumah

Foto olehTony SchnagldariPexels

Kendala belajar online yang satu ini pasti sering dialami oleh siswa yang belajar di rumah. Sulit fokus karena adanya banyak distraksi dari lingkungan sekitar. Dan juga kurangnya engagement siswa pada proses pembelajaran. Hal ini sangat wajar terjadi karena lingkungan rumah dan lingkungan sekolah berbeda 180 derajat. Di sekolah, lingkungan memang sudah disiapkan sedemikian rupa untuk mendukung anak belajar.

Apa yang Guru Pintar dapat lakukan untuk mengatasi masalah belajar di rumah yang satu ini? Berkoordinasi dengan orang tua. Peran orang tua dalam menyiapkan pembelajaran dan menciptakan suasana belajar nyaman di rumah sangatlah besar. Dengan komunikasi yang baik, Guru Pintar dapat memberikan saran-saran atau arahan pada orang tuaa supaya lingkungan rumah disiapkan dengan baik untuk mendukung proses pembelajaran.

6. Kurang mandiri

Apa saja kendala yang kamu alami saat belajar dari rumah

Foto olehMikhail NilovdariPexels

Banyak orang tua mengeluhkan kemandirian anak saat belajar di rumah. Siswa terutama yang masih berada pada level-level bawah, sangat bergantung pada orang tua. Orang tua yang mengalami kepanikan dan ketakutan anaknya tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, tidak tanggung-tanggung dalam membantu sang anak. Hal ini menyebabkan tingkat ketergantungan anak semakin meningkat.

Guru Pintar tidak boleh bosan-bosan mengingatkan dan memotivasi siswa untuk tetap mandiri terutama saat mengerjakan tugas-tugas dari sekolah. Tanamkan kejujuran dan kepercayaan diri bahwa siswa dapat melakukan semua tanggung jawabnya dengan baik. Jangan lupa memberikan reward atau pujian supaya siswa lebih bersemangat belajar dan memiliki rasa kebanggaan pada dirinya sendiri.

Nah, Guru Pintar! Tidak usah risau menghadapi kesulitan yang muncul saat pembelajaran berlangsung dari rumah. Komunikasi dan kerjasama yang baik dengan orang tua akan membuat pembelajaran berlangsung dengan lancar. yang terpenting untuk diingat adalah jika ada kendala, fokuslah pada cara mengatasinya. Bukan fokus pada sebab dan mencari alasan-alasan saja.