Apa saja permainan Sunda?

Jakarta -

Pendidikan usia dini menentukan terbentuknya kepribadian anak, Bunda. Dalam hal ini, diperlukan berbagai rangsangan untuk membentuknya, salah satunya melalui permainan tradisional.

Ya, permainan tradisionalsarat dengan nilai etika moral dan budaya masyarakat pendukungnya. Selain itu, ini juga mengutamakan nilai kreasi yang juga sebagai media pembelajaran.

Mengutip dari buku yang berjudul Permainan Tradisional Indonesia (1998), permainan tradisional memiliki makna yang berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun temurun dan dapat memberikan rasa puas untuk memainkannya.

Dalam permainan tradisional menanamkan sikap pentingnya nilai kerjasama, kebersamaan, kedisiplinan, kejujuran, dan musyawarah. Sebab, terdapat aturan yang harus dipenuhi oleh para pemainnya.

Sehingga, ini merupakan hasil budaya yang besar nilainya bagi anak-anak dalam rangka berkreasi, berolahraga, dan sekaligus sebagai sarana berlatih untuk hidup bermasyarakat serta melatih ketangkasan mereka.

Permainan tradisional sunda

Permainan tradisional sering disebut juga permainan rakyat, merupakan permainan yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat, salah satunya yang berasal dari Jawa Barat, Bunda.

Dirangkum dari berbagai sumber, terdapat beberapa permainan khas sunda yang bisa dijadikan referensi anak untuk dimainkan, diantaranya:

1. Jajangkungan

Jajangkungan atau egrangmerupakan permainan yang cukup dikenal, namun eksistensinya kini semakin terbatas.

Cara memainkannya cukup sederhana, Bunda, pemain diharuskan bisa berjalan dengan menaiki bambu atau kayu yang digunakan sebagai pengganti pijakan kaki. Bambu atau kayu tersebut dipotong membujur panjang sekitar dua atau tiga meter yang disesuaikan dengan ukuran panjang badan pemain.

Sebaiknya, gunakan bambu atau kayu yang agak besar dan mudah untuk digenggam. Di bagian tengahnya, dibuat suatu lubang untuk diberi papan yang fungsinya untuk pijakan kaki.

Biasanya jajangkungan dibuat mirip dengan perlombaan lari. Pemain yang menang adalah yang lebih dulu sampai ke garis finish yang sudah ditentukan tanpa pernah jatuh.

2. Ucing sumput

Ucing sumput atau petak umpet merupakan salah satu permainan yang sangat populer bagi anak. Merupakan permainan rakyat tradisional sejak dahulu kala.

Biasanya peserta permainan ini antara lima sampai sepuluh orang. Sebelum dimulai, peserta akan melakukan hompimpa guna menentukan siapa yang bersembunyi dan siapa yang mencari.

Pemain yang kebagian giliran mencari temannya, diharuskan menutup mata atau menempel pada salah satu media seperti tembok ataupun pohon, sambil berhitung.

Bersamaan dengan itu, semua peserta yang kebagian bersembunyi harus berlari mencari persembunyiannya, setelah hitungan ke sepuluh maka si pencari mulai mencari teman yang bersembunyi sampai menemukan mereka semua.

Permainan ini banyak menyimpan pembelajaran, seperti mengajarkan sikap mandiri, waspada, dan tanggung jawab.

3. Congklak

Congklak adalah permainan yang dimainkan oleh dua orang. Alat yang digunakan terbuat dari kayu berbentuk mirip dengan perahu, yang pada kedua ujungnya terdapat lubang yang disebut induk.

Pada setiap deret berjumlah 7 buah lubang. Setiap lubang kecil tersebut dapat diisi dengan kerang atau biji-bijian. Cara bermainnya adalah dengan mengambil biji-bijian yang ada di lubang, kemudian mengisinya satu persatu ke lubang yang dilalui termasuk kecuali lubang induk milik lawan.

Jika biji terakhir jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain maka bijian tersebut dapat diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang selanjutnya. Begitu seterusnya sampai biji terakhir jatuh ke lubang yang kosong.

Jika biji terakhir jatuh pada lubang yang kosong maka pemain lawan yang melakukan gilirannya. Pemenang dalam permainan ini adalah yang paling banyak mengumpulkan biji-bijian ke lubang induk miliknya, Bunda.

4. Beklen

Beklen merupakan salah satu jenis permainan bola kecilsebagai medianya. Bola yang digunakan terbuat dari karet yang dapat memantul jika dilemparkan. Permainan ini juga dilengkapi dengan beberapa biji buah tertentu sebagai alat permainan sebanyak dua belas atau biasanya dalam jumlah kelipatan enam.

Beklen dimainkan di atas lantai yang cukup datar dengan jumlah pemain dua orang atau lebih dan dapat dilakukan sendiri atau berkelompok. Untuk memainkannya, diperlukan keahlian dan kelincahan saat menangkap bola setelah dipantulkan.

Permainan ini juga memerlukan pengaturan waktu dan strategi yang tepat. Pembelajaran yang didapatkan dari permainan beklen yaitu menimbulkan sikap lebih cekatan kepada anak, Bunda.

5. Dam-daman

Dam-daman adalah salah satu permainan tradisional yang dapat meningkatkan konsentrasi dan strategi bagi para pemainnya. Ini mirip catur atau sejenisnya. Peralatan yang dibutuhkan cukup berupa tiga buah batu kerikil atau batu kecil, yang diperlukan setidaknya enam buah.

Permainan ini hanya dapat dimainkan oleh dua orang. Kemudian media yang digunakan dalam bentuk gambar garis persegi empat sama sisi yang yang di dalamnya dibagi menjadi 8 bentuk segitiga. Di dua sisi pojok dan tengah saling bertemu satu sama lainnya.

Gambar tersebut merupakan sebagai sarana bermain dam-daman. Di dalamnya terdapat kunci-kunci strategi yang harus dijalankan. Setiap pemain harus meletakkan batu kecil secara bergantian, agar dapat terbentuk garis lurus.

Antar pemain diperbolehkan untuk menjegal langkah, sehingga permainan ini membutuhkan strategi bagi setiap pemainnya supaya pergerakannya tanpa diketahui oleh lawannya. Pemain yang dapat menyusun tiga batu menjadi sejajar, sesuai dengan titik-titik pada gambar, maka dialah pemenangnya.

(haf/som)

Simak Video di Bawah Ini, Bun: