Apa saja yang menjadi kebaikan dari sistem ekonomi liberal Sebutkan minimal 3?

tirto.id - Setiap negara menerapkan sistem tertentu dalam menjalankan perekonomian. Sistem ekonomi itu diterapkan untuk mengatasi masalah perekonomian di masing-masing negara dan mencapai target kesejahteraan masyarakatnya.

Mengutip modul terbitan Kemdikbud, secara istilah, pengertian sistem ekonomi adalah cara untuk mengatur atau mengorganisasikan seluruh aktivitas ekonomi. Aktivitas yang diatur tersebut ada kaitannya dengan ekonomi rumah tangga negara/pemerintah maupun rumah tangga masyarakat atau swasta.

Sistem ekonomi diciptakan dengan tujuan untuk membentuk kegiatan ekonomi masyarakat yang tertib dan tidak saling merugikan satu dengan lainnya.

Pengertian lainnya dari sistem ekonomi adalah perpaduan dari aturanaturan atau caracara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian.

Merujuk ulasan Bappenas, setiap negara memerlukan satu sistem ekonomi yang disepakati untuk dikembangkan. Tanpa kesepakatan tentang sistem ekonomi yang dianut maka akan lebih terbuka peluang lahirnya perselisihan terkait dengan kebijakan ekonomi yang sepatutnya ditempuh untuk mengatasi berbagai permasalahan ekonomi mendasar di suatu negara.

Baca juga: Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut para Ahli, Termasuk Adam Smith

Sistem ekonomi menjadi gabungan dari kesatuan berbagai institusi ekonomi yang berlaku di suatu wilayah perekonomian untuk mengatur bagaimana sumber daya didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Berbagai institusi ekonomi itu merumuskan dan menerapkan kebijakan menyangkut perekonomian dan pengelolaan sumber daya yang ada.

Di dunia, selama ini ada beragam jenis sistem ekonomi yang diberlakukan masing-masing negara. Namun, merujuk penjelasan dalam buku Perbandingan Sistem Ekonomi karya Nihayatul Masykuroh (2020:5), ada 2 sistem besar berlaku di dunia. Keduanya adalah sistem ekonomi yang berorentasi pasar (ekonomi liberal) dan sistem ekonomi terencana yang lebih dikenal sebagai sistem terpusat (sosialis).

Sementara apabila dilihat secara lebih detail, ada 4 jenis sistem ekonomi yang pernah atau sedang berlaku di dunia saat ini. Keempatnya: Sistem Ekonomi Tradisional, Sistem Ekonomi Pasar, Sistem Ekonomi Komando, dan Sistem Ekonomi Campuran.

Berikut adalah perbedaan mengenai keempat sistem ekonomi tersebut sebagaimana dikutip dari Modul Pembelajaran Ekonomi terbitan Kemdikbud dan sejumlah sumber lainnya.

Sistem Ekonomi Tradisional: Ciri, Kelebihan & Kekurangan

Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang menitikberatkan kepada kebiasaan serta adat istiadat dalam aktivitas perekonomiannya.

Dalam sistem tradisional, keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan pleh masyarakat guna memenuhi hidup dalam jangka pendek untuk dapat bertahan hidup.

Baca juga: Apa Itu Interaksi Antar Ruang, Bentuk, Perubahan dan Dampaknya

Karena itu, sistem ekonomi tradisional juga didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang diterapkan masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja.

Di bawah ini adalah detail mengenai ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi tradisional beserta contoh negara yang menerapkannya.

1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Ekonomi Tradisional:

  • Belum terdapat pembagian kerja/ spesialisasi dalam kegiatan ekonomi
  • Menerapkan sistem barter dalam kegiatan perdagangan
  • Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
  • Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan
  • Bertumpu pada sector agraris
  • Kegiatan ekonomi terikat pada adat istiadat
  • Alat/ teknologi produksi bersifat sederhana
  • Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
  • Kekayaan alam terutama tanha dan hutan menjadi sumber penghidupan utama.

2. Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional:

  • Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen
  • Tidak ada persaingan tak sehat, karena produksi bukan untuk mencari keuntungan
  • Masyarakat cenderung bertindak juju karena diberlakukannya sistem pertukaran barter
  • Mendorong hubungan kerjasama dan krukunan antar individu terjalin dengan erat
  • Perekonomian masyarakat cenderung stabil
  • Alam relatif terjaga karena masyarakat cenderung menjaga kelestarian alam.

3. Kelemahan Sistem Ekonomi Tradisional:

  • Kegiatan ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup jangka pendek (saat ini)
  • Sulit untuk mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan
  • Produktivitas rendah akibat teknologi yang digunakan masih sederhana
  • Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan
  • Kualitas barang hasil produksi masih rendah
  • Kegiatan ekonomi tidak ditujukan untuk mencari laba
  • Kegiatan ekonomi tidak untuk meningkatkan taraf hidup
  • Cenderung menolak perubahan sehingga masyarakat kurang berkembang
  • Alokasi sumber daya ekonomi dilakukan secara tidak efisien.

4. Contoh Negara Penganut Sistem Ekonomi Tradisional

Terdapat beberapa negara yang masih menggunakan sistem ekonomi tradisional. Hal ini dilihat dari beberapa karakteristik dari sistem ekonomi negara tersebut. Negara-negara itu adalah:

  • Afrika Tengah
  • Ethiopia
  • Malawi.

Sistem Ekonomi Pasar: Ciri, Kekurangan & Kelebihan

Disebut juga dengan sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi pasar adalah sistem yang berlaku jika negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi.

Pengertian lainnya dari sistem ekonomi pasar adalah sistem yang seluruh kegiatan ekonominya, mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.

Baca juga: Krisis Lingkungan & Pandemi Picu Kebangkitan Marxisme di Jepang?

Sistem Ekonomi Pasar tercipta berdasarkan teori yang dikemukakan Adam Smith (1723 1790) dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nations yang telah diterbitkan pada 1776. Inti dari teori itu adalah memberikan kebebasan pada individu di setiap sektor ekonomi.

Pada mulanya, sebagian negara di Benua Amerika dan Eropa yang memberlakukan sistem ekonomi pasar, dan kemudian diikuti oleh banyak negara lain di dunia.

Berikut ini ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi pasar beserta contoh negara yang menerapkannya.

1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar (Liberal):

  • Sumber daya ekonomi dimiliki serta diatur swasta secara bebas
  • Terdapat pembagian kelas atau status dalam masyarakat, yaitu kelas pekerja/ buruh dan pemilik modal
  • Adanya persaingan usaha yang ketat dalam kegiatan ekonomi
  • Pemerintah tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam pasar
  • Pemilik modal berhak memiliki sumber produksi.

2. Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)

  • Setiap individu bebas melakukan kegiatan ekonomi sesuai keahlian dan keterampilannya
  • Masyarakat dapat mengembangkan inisiatif dan kreativitas
  • Terdapat persaingan usaha dalam membuat produksi berkualitas
  • Terdapat efisiensi dan efektivitas karena kegiatan ekonomi berdasarkan prinsip ekonomi.

3. Kelemahan Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)

  • Terdapat persaingan tidak sehat karena timbulnya eksploitasi ekonomi oleh pemilik modal
  • Terdapat modal yang terpusat, sehingga menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat
  • Terdapat kesenjangan ekonomi karena distribusi pendapatan tidak merata
  • Kebebasan berekonomi mendorong ketidakstabilan perekonomian (rentan kritis)
  • Pemanfaatan SDA sering tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.

4. Contoh Negara Penganut Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)

Banyak negara menggunakan sistem ini dan berhasil meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Salah satu alasannya dalah sistem ekonomi ini memberikan keuntungan bagi negara dan paling sesuai bagi mereka karena sesuai dengan budaya serta latar belakang negara tersebut.

Contoh negara yang menerapkan sistem ekonomi pasar adalah:

  • Amerika Serikat
  • Jerman
  • Inggris.
Apa saja yang menjadi kebaikan dari sistem ekonomi liberal Sebutkan minimal 3?

Sistem Ekonomi Komando: Ciri, Kekurangan & Kelebihan

Sistem ekonomi komando atau terpusat merupakan sistem yang diberlakukan dengan pemerintah menentukan seluruh kebijakan perekonomian. Dalam sistem komando, aktivitas perekonomian di level masyarakat hanya sekadar mengikuti peraturan negara.

Karena itu, sistem ekonomi komando juga didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang ditandai oleh peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengontrol perekonomian.

Encyclopedia Britannica (2007) mendefinisikan Command Economy (ekonomi komando) sebagai sistem ekonomi yang dikelola oleh negara atau pemerintah.

Kata ekonomi komando ini berasal dari bahasa Jerman "Befehlswirtschaft." Istilah lain yang sering dipakai untuk menyebut sistem ekonomi komando adalah ekonomi terencana (planned economy) atau ekonomi terencana secara terpusat (centrally planned economy).

Baca juga: Miliarder Kuasai 82% Kekayaan Dunia, Oxfam: Gagalnya Sistem Ekonomi

Merujuk artikel yang berjudul "Aspek Insentif, Mekanisme Pengambilan Keputusan dan Koordinasi (Analisis Komparasi Sistem-Sistem Ekonomi)" karya Nafis Irkhami dalam Jurnal Muqtasid (Vol. 6, No. 2, 2015), pemerintah atau negara, yang menerapkan sistem ekonomi komando, mengontrol semua aktivitas ekonomi dan distribusi pendapatan ke masyarakat.

Dalam sistem komando, pemerintah memutuskan segala yang akan diproduksi sekaligus menunjuk perusahaan atau produsen yang akan memproduksi barang dan jasa untuk masyarakat.

Karakter sistem komando tersebut jelas berkebalikan dengan sistem ekonomi pasar yang menaruh kewenangan atas produksi, distribusi dan penentuan harga barang/jasa kepada pemilik modal atau alat produksi (pasar).

Sistem ekonomi komando kerap diterapkan negara sosialis atau komunis. Oleh karena itu, sistem ini sering dikaitkan dengan teori yang dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang berjudul Das Kapital (1867). Das Kapital merupakan salah satu ulasan komprehensif paling awal berisikan kritik menyeluruh terhadap sistem ekonomi kapitalisme atau sistem ekonomi pasar.

Berikut ini ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi komando, beserta contoh negara yang menerapkannya.

1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Komando:

  • Sumber daya ekonomi dikuasai dan dimiliki negara, sehingga hak milik pribadi hampir tidak ada (tidak diakui)
  • Tingkat harga dan tingkat bunga ditentukan oleh pemerintah
  • Kebebasan dalam berekonomi bagi masyarakat sangat terbatas
  • Regulasi ekonomi diatur dan ditetapkan oleh pemerintah
  • Jenis pekerjaan serta pembagian kerja ditetapkan serta diatur oleh pemerintah
  • Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi

2. Kelebihan Sistem Ekonomi Komando:

  • Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan, sehingga pasar dalam negeri berjalan dengan lancar (tanpa persaingan).
  • Negara relatif lebih mudah untuk melakukan distribusi pendapatan ke masyarakat.
  • Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran, dan kelangkaan barang. Hal ini karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
  • Pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan ekonomi.
  • Program pemerintah cepat terwujud (karena seluruh aktivitas ekonomi dikendalikan negara).
  • Pengendalian serta pengawasan ke semua aktivitas ekonomi lebih mudah dijalankan.

3. Kelemahan Sistem Ekonomi Komando:

  • Tidak ada kebebasan untuk berusaha bagi individu
  • Hak milik perorangan tidak diakui
  • Potensi, kreativitas, serta inisiatif masyarakat tidak berkembang. Hal ini dikarenakan segala kegiatan ekonomi direncanakandan dikendalikan oleh pemerintah.
  • Sering terjadi praktik monopoli yang merugikan masyarakat.
  • Aktivitas ekonomi sangat bergantung pada pemerintah.
  • Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk memiliki alat produksi serta sumber daya.
  • Negara yang menerapkan sistem ekonomi dan mengontrolnya secara penuh.

4. Contoh Negara Penganut Sistem Ekonomi Komando:

Setelah keruntuhan Uni Sovyet pada era 1980-an, tidak banyak negara yang menerapkan sistem ekonomi komando. Korea Utara adalah contoh negara yang hingga kini masih menerapkan sistem ekonomi komando.

Sistem Ekonomi Campuran: Ciri, Kelebihan, Kekurangan

Sistem ekonomi campuran merupakan gabungan dari sistem pasar dan komando. Pengertian dari sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang menitikberatkan kepada interaksi antara pemerintah dan swasta dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi.

Jadi, dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah serta swasta berinteraksi untuk memecahkan masalah ekonomi. Dengan begitu, peran pemerintah dan swasta dalam sistem ekonomi campuran diusahakan menjadi seimbang.

Dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah mempunyai peran pengawasan dan pengendalian kegiatan perekonomian. Sedangkan swasta diberi kebebasan menentukan kegiatan perekonomian yang diinginkan.

Baca juga:
  • Pengertian BUMN dan BUMD Serta Perannya dalam Perekonomian
  • Apa Saja Pengaruh APBN dan APBD Terhadap Perekonomian?

Meski begitu, sistem campuran mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber daya vital oleh kelompok tertentu, baik negara maupun swasta.

Ekonomi campuran (mixed economy) juga kerap dikaitkan dengan konsep negara kesejahteraan (welfare state), yang mengombinasikan inisiatif dan kepemilikan swasta dengan tanggung jawab negara untuk mewujudkan kemakmuran sosial.

Berikut detail mengenai ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi campuran serta contoh negara yang menerapkannya.

1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran:

  • Tatanan ekonomi merupakan perpaduan antara sistem ekonomi pasar dan terpusat
  • Barang modal serta sumber daya vital dikuasai oleh pemerintah
  • Terdapat peran berimbang antara pemerintah dan swasta dalam perekonomian
  • Campur tangan pemerintah dilakukan dengan kebijakan ekonomi sehingga terjadi persaingan yang sehat.

2. Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran:

  • Pertumbuhan ekonomi terjaga kestabilannya
  • Inisiatif dan kreativitas bisa berkembang
  • Campur tangan pemerintah dapat meminimalkan monopoli usaha oleh pihak swasta
  • Pemerintah lebih fokus dalam memberdayakan sector usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

3. Kelemahan Sistem Ekonomi Campuran:

  • Campur tangan pemerintah yang lemah memungkinkan berlakunya sistem ekonomi pasar
  • Campur tangan pemerintah yang terlalu kuat dapat mendekati sistem ekonomi komando
  • Terdapat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam
  • Dapat timbul korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) jika pengawasan pemerintah kurang.

4. Contoh Negara Penganut Sistem Ekonomi Campuran:

Banyak negara yang saat ini menganut sistem ekonomi campuran. Sebagian adalah negara bekas anggota non blok, seperti Indonesia, India, Malaysia, mesir, dan lain sebagainya.

Baca juga artikel terkait SISTEM EKONOMI atau tulisan menarik lainnya Endah Murniaseh
(tirto.id - end/add)


Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Endah Murniaseh

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Di dunia, ada beragam jenis sistem ekonomi yang diberlakukanoleh masing-masing negara.