Apa syarat sahnya shalat jamaah?

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Ilustrasi tata cara shalat berjamah bagi perempuan. Foto: Pexel.

Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan secara bersama-sama minimal dua orang. Pahala shalat berjamaah pun lebih besar daripada shalat sendirian.

ADVERTISEMENT

Shalat berjamaah tidak melulu harus dilakukan dengan imam seorang laki-laki tapi juga perempuan. Tata cara shalat berjamaah bagi perempuan pun tidak jauh berbeda dengan shalat berjamaah laki-laki. Namun, ada syarat dan ketentuan khusus yang harus dipahami kaum hawa saat melakukan sholat berjamaah.

Dikutip dari buku Fikih Wanita Praktis oleh Dr. Darwis Abu Ubaidah, MA, dalil shalat berjamaah terdapat dalam surat An-Nisa ayat 106 yang berbunyi,

وَاِذَا كُنْتَ فِيْهِمْ فَاَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلٰوةَ فَلْتَقُمْ طَاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ مَّعَكَ

Artinya: Apabila engkau [Muhammad] berada di tengah-tengah mereka [sahabatmu] lalu engkau hendak melaksanakan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri [shalat] bersamamu.

Dikutip dari buku Shalat Berjamaah oleh Wawan Shofwan, diperbolehkan bagi seorang perempuan untuk mengimami perempuan-perempuan lain dan hendaknya berdiri di tengah mereka. Pendapat tersebut disampaikan oleh kalangan Tabi'in seperti Ibnu Juraij, Atha, Mujahid, Sufyan Ats Tsauri dan beberapa lainnya.

ADVERTISEMENT

Lalu, bagaimana syarat sah shalat berjamaah bagi perempuan?

Syarat Sah Shalat Berjamaah Bagi Perempuan

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Ilustrasi tata cara shalat berjamah bagi perempuan. Foto: Shutterstock.

Dikutip dari buku Panduan Shalat Lengkap Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW oleh Ali Abdullah ada empat syarat sah sholat berjamaah, yakni:

1. Niat untuk berjamaah

2. Makmum mengetahui gerakan imam

3. Makmum tidak boleh mendahului gerakan imam dan posisi makmum tidak lebih maju dari imam.

4. Jarak antara imam dan makmum tidak lebih dari 300 hasta jika sholat bukan di masjid.

Lalu bagaimana tata cara shalat berjamaah bagi perempuan?

Tata Cara Shalat Berjamaah Bagi Perempuan

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Ilustrasi tata cara shalat berjamah bagi perempuan. Foto: Antara

Dikutip dari buku Buku Pintar Shalat Bagi Wanita oleh DR. Abu Abdullah Adil bin SaÕad, tata cara shalat berjamaah bagi perempuan adalah sebagai berikut.

ADVERTISEMENT

1. Niat

Menurut Imam Ahmad, SyafiI, dan Abu Hanifah, jika seorang imam harus berniat sebagai imam, dan seorang makmum harus berniat sebagai makmum. Sedangkan menurut Imam Malik, dalam sholat berjamaah seseorang boleh bermakmum kepada orang yang tidak beniat sebagai imam.

Hal ini berdasarkan hadist Bukhari dan Muslim, Aisyah ra mengatakan Rasulullah pernah shalan di bulan Ramadhan, lalu datang sekelompok sahabat dan mereka mengikuti shalat beliau, secara zhahir Beliau tidak mengetahui kedatanagn mereka.

Sebagaimana keterangan imam Syafii di dalam kitab Al umm, bagi perempuan boleh menjadi imam bagi perempuan lainnya dalam sholat fardhu dan dianjurkan untuk berada di tengah saf.

2. Takbir

Wajib baginya mengucapkan Allahu Akbar, selain ucapan takbir ini tidak diperkenankan. Saat melakukan takbir posisi sejajar dengan lambung. Posisi telapak tangan harus sejajar dengan bahu.

ADVERTISEMENT

3. Membaca doa Iftitah

Doa iftitah merupakan bacaan yang dibaca saat sholat, baik bagi makmum maupun bagi imam. Doa iftitah yang dapat dibaca pun bermacam-macam salah satunya, yakni.

اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.

ADVERTISEMENT

4. Al fatihah

Al Fatihah adalah rukun shalat yang wajib dibaca oleh imam, makmum maupun munfarid. Bagi imam perempuan, boleh mengeraskan suara saat bacaan alfatihah boleh tidak.

5. Membaca Surat

Masih dari sumber yang sama, setelah membaca Al Fatihah selanjutnya dapat membaca surat-surat panjang atau pendek.

6. Rukuk

Ketika perpindahan rukun dari satu dengan yang lain, imam perempuan boleh mengeraskan suaranya, agar makmum tahu kapan perpindahan rukun. Saat rukuk seorang wanita sebaiknya bersikap sebagai berikut.

  • Tidak memanjangkan punggungnya dan tidak pula melengkungkannya.

  • Menjadikan kepalanya sepadan dengan punggungnya.

  • Meratakan punggungnya

  • Meletakkan dua tangan diatas kedua lutut, sembari merenggangkan jari jemarinya.

7. Itidal

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Ilustrasi tata cara shalat berjamah bagi perempuan. Foto: Pexel.

Sama seperti cara diatas imam perempuan boleh mengeraskan suara saat perpindahan rukuk ke I'tidal. Kemudian membaca sami Allahu liman hamidah rabbanaa lakal hamdu mil-us samaawaati wa mil-ul ardhi wa mil-umaa syita min syaiin badu.

ADVERTISEMENT

8. Sujud

Pada saat sujud posisi perut menempel pada paha, dan kedua siku dirpaatkan pada kedua lambung. Kemudian membaca Subhaana robbiyal alaa wabihamdih, tiga kali.

9. Duduk diantara dua sujud

Pada gerakan ini membaca bacaan robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii dengan tumaninah.

10. Tahiyat awal

Pada gerakan ini membaca tasyahud awal dengan tumaninah baik imam maupun makmum. Bacaan tahiyat awal adalah sebagai berikut,

Attahiyyâtul mubârakâtush shalawâtut thoyyibâtu liLlâh, assalâmu 'alaika ayyuhan nabiyyu warahmatuLlâhi wabarakâtuh, assalâmu 'alainâ wa 'alâ 'ibâdillâhish shâlihîn, asyhadu al-lâ ilâha illa-Llah, wa asyhadu anna muhammadar rasûlullah

11. Tahiyat akhir dengan tumakninah.

Sama seperti sholat berjamaah pada umumnya, pada gerakan ini membaca tasyahud awal dengan tumaninah.

ADVERTISEMENT

Attahiyyaatul Mubaarakaatush Shalawaatuth Thoyyibaatulillaah. AssalaamuAlaika Ayyuhan Nabiyyu Wa Rahmatullaahi Wabarakaatuh, AssalaamuAlaina WaAlaa Ibaadillaahishaalihiin.

Asyhaduallaa Ilaaha Illallaah, Wa Asyhadu Anna Muhammad Rasuulullaah. Allaahumma ShalliAlaa Muhammad, WaAlaa Aali Muhammad. Kamaa Shallaita Alaa Ibraahiim Wa Alaa Aali Ibraahiim WabaarikAlaa Muhammad Wa Alaa Aali Muhammad. Kamaa Baarakta Alaa Ibraahiim Wa Alaa Aali Ibraahiim, FilAalamiina Innaka Hamiidum Majiid.

12. Salam

Saat gerakan ini baik imam maupun makmu bisa membaca kalimat Assalaamu alaikum wa rahmatullah.

Masih dari sumber yang sama, shalat berjamaah merupakan jenis ketaatan yang sangat ditekankan dan ibadah yang paling luhur. Tak seorang pun ulama yang menyatakan bahwa sholat jamaah tidak disyariatkan.

Serta, tidak ada yang menyatakan bahwa shalat berjamaah sama nilainya dengan shalat sendirian. Artinya, shalat berjamaah tetap lebih utama dari pada shalat munfarid.

ADVERTISEMENT

[IPT]

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề