Apa tujuan dan tugas manusia di dunia?

Tugas Utama Manusia

Sabtu, 3 Juni 2017 | 07:17 WIB
Oleh : AB
Fajar Shofari Nugraha.

Oleh: Fajar Shofari Nugraha

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku [Qs Al-Dzariyat [51]: 56]

Sebagai hamba Allah di muka bumi ini, manusia sudah sepatutnya mengingat tugas utamanya, yakni beribadah kepada Allah SWT. Beribadah tidak saja terpaku pada ritual salat dan zakat. Akan tetapi, segala sesuatu yang awalnya dilandaskan karena Allah, ia bisa menjadi ibadah.

Tukang parkir, dalam kesehariannya bekerja, jika diniatkan untuk ibadah dan mencari rezeki yang halal, maka aktivitasnya dinilai ibadah. Islam tidak pernah memandang rendah seseorang karena status pekerjaannya, melainkan ketakwaannya. Saat Alquran menjelaskan makna ibadah pada ayat tersebut, ia bermakna luas, maka pengertiannya jangan dipersempit, karena ibadah pun pada hakikatnya tidak hanya hal-hal yang telah ditetapkan tata caranya oleh Allah dan Rasul-Nya, namun juga segala kebaikan yang diikhtiarkan untuk mengharap rida-Nya.

Status hamba Allah itu dilengkapi dengan penyerahan tugas oleh Allah berupa menjadi khalifah di muka bumi ini, dan itu penuh dengan konsekuensi. Manusia memiliki tanggung jawab, baik pribadinya maupun orang disekelilingnya. Dalam ruang lingkup kecil contohnya, yaitu dalam kehidupan berumah tangga, seorang laki-laki diperintahkan untuk menjaga keluarganya dari api neraka dengan cara mengindahkan apa yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya sesuai yang termaktub dalam surat At-Tahrim ayat 6.

Puasa Ramadan, di mana masyarakat menjadikannya sebagai bulan muhasabah dan introspeksi diri, sejatinya sebagai alarm untuk mengingat kembali tugas utama kita di muka bumi. Di muka bumi ini, bukan sekadar hura-hura dan bermain-main, melainkan menanam amal kebajikan sebanyak mungkin guna mendapat diraih di akhirat kelak.

Dalam menjalankan puasa Ramadan, penting pula rasanya jika bulan nan suci ini menjadi alarm. Terkadang kita lebih asyik bernostalgia dengan Allah SWT hanya pada bulan puasa Ramadan, namun saat Ramadan pergi, kita kembali didominasi aktivitas duniawi. Sekalipun aktivitas dunia bisa bermakna ibadah, namun lebih baik jika keseimbangan mampu kita ciptakan sejak dini. Karena perkara yang sangat dicintai oleh-Nya adalah tengah-tengah dan seimbang, seimbang antara dunia dan akhirat. Wallahu alam bisshowab.

Penulis adalah koordinator Cordofa Institute.



Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini

tausiah Pelangi Ramadan pelangi ramadan 2017 Puasa Ramadan

BAGIKAN

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề