Apa tujuan membuat poster pelestarian kebudayaan brainly

Laporan Direksi

David Hidayat

Direktur Utama

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk [Perseroan] dapat melalui tahun 2020 yang sangat berat bagi kita semua. Namun dengan dukungan kerja keras seluruh karyawan Perseroan dan entitas anak, Perseroan dapat membukukan pendapatan dan laba bersih sesuai target serta memperkukuh posisi sebagai pemimpin pasar di industri jamu dan obat herbal nasional. Mewakili Direksi, perkenankanlah saya melaporkan ringkasan kinerja Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020.

Dunia Dilanda Pandemi Covid-19

Sejak awal tahun 2020, dunia dihadapkan pada pandemi Covid-19 yang hingga akhir tahun telah menyebabkan 1,8 juta orang meninggal dunia. Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 seperti karantina wilayah [lockdown] dan pembatasan perjalanan di sejumlah negara menyebabkan permintaan barang dan jasa turun drastis, rantai pasokan global terganggu, dan volatilitas pasar keuangan meningkat. Ekonomi global terdampak parah akibat berbagai kebijakan pembatasan yang diberlakukan untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

Sebagaimana yang dialami negara lainnya, pandemi Covid-19 juga berdampak besar terhadap ekonomi Indonesia. Turunnya permintaan global dan pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar [PSBB] pada triwulan pertama 2020 menyebabkan aktivitas bisnis terhenti, jutaan pekerja harus dirumahkan bahkan diputus hubungan kerja, dan sektor informal tidak bisa menjalankan usahanya. Akibatnya, pendapatan masyarakat berkurang dan daya beli turun signifikan. Pertumbuhan ekonomi domestik turun tajam sejak triwulan I 2020 dan untuk pertama kalinya sejak krisis ekonomi 1997/1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi [pertumbuhan negatif] sebesar negatif 5,32% pada triwulan II 2020. Indonesia berada di tepi lembah resesi.

Di triwulan III, perekonomian Indonesia mulai berangsur pulih. Kontraksi berkurang menjadi negatif 3,49% [yoy] yang menunjukkan adanya proses pembalikan arah [turning point] aktivitas-aktivitas ekonomi nasional menuju zona positif. Pertumbuhan ekonomi membaik sejalan meningkatnya realisasi stimulus fiskal dan mobilitas masyarakat, serta mulai pulihnya permintaan global. Pelonggaran PSBB mendorong perbaikan permintaan domestik secara bertahap. Sedangkan peningkatan permintaan global terutama dari Amerika Serikat [AS] dan China mendorong perbaikan kinerja ekspor.

Perbaikan ekonomi domestik berlanjut di triwulan IV 2020 tercermin pada perkembangan positif sejumlah indikator seperti mobilitas masyarakat, penjualan eceran nonmakanan dan online, Purchasing Managers Index [PMI] Manufaktur, serta pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2020 masih terkontraksi sebesar negatif 2,19% tetapi telah menunjukkan siklus pembalikan ekonomi. Dengan demikian, secara tahunan, realisasi pertumbuhan ekonomi 2020 adalah negatif 2,07%, jauh lebih rendah dari target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pada awal tahun yaitu sebesar 5,3%.

Industri Jamu dan Obat Herbal Masih Mampu Tumbuh

Pandemi Covid-19 memukul hampir semua sektor industri, termasuk industri farmasi. Menurut laporan Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia [GP Farmasi], pelaku industri farmasi telah mengalami penurunan permintaan obat-obatan rumah sakit secara signifikan. Hal ini berkaitan dengan turunnya kunjungan masyarakat ke fasilitas kesehatan karena takut terinfeksi Covid-19. Akibatnya, permintaan produk etikal/resep turun signifikan yang berdampak pada menurunnya kapasitas dan utilitas produksi.

Situasi mulai membaik pada triwulan III 2020. Pelonggaran kebijakan PSBB mendorong pemulihan aktivitas ekonomi sehingga terjadi perbaikan kinerja. Industri kimia, farmasi, dan obat tradisional menjadi salah satu sektor yang mampu tumbuh positif. Data Badan Pusat Statistik [BPS] menunjukkan bahwa sektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional pada triwulan III 2020 tumbuh 5,69% dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara tahunan, industri kimia, farmasi dan obat tradisional tumbuh paling tinggi hingga 14,96% pada triwulan III 2020 dibandingkan triwulan III 2019.

Pertumbuhan sektor kimia, farmasi, dan obat tradisional didorong oleh kenaikan permintaan produk-produk yang diyakini masyarakat dapat menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara menunggu tersedianya vaksin Covid-19, kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi obat dan suplemen herbal terutama yang berasal dari bahan-bahan alami semakin meningkat.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh sebuah perusahaan konsultan pemasaran pada 112 responden di seluruh Indonesia, selama pandemi terdapat perubahan perilaku pembelian produk farmasi di mana tiga produk paling sering dibeli adalah vitamin [68,8%], multi-vitamin [57,1%] dan madu [56,3%]. Survei juga menunjukkan 92% responden memiliki ketertarikan yang tinggi dalam membeli produk herbal. Alasan responden adalah karena terbuat dari bahan-bahan alami [84,1%] dan tidak memiliki efek samping [69,6%]. Frekuensi penggunaannya pun cukup sering dimana 39,3% responden mengkonsumsi produk kesehatan dua sampai tiga hari sekali dan 27,7% mengonsumsinya setiap hari.

Industri jamu menjadi salah satu sektor yang menjadi perhatian Pemerintah untuk terus dikembangkan karena sektor ini memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Keunggulan yang dimiliki industri jamu, antara lain tersedianya bahan baku tanaman obat yang melimpah. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman hayati yang dapat diolah menjadi jamu dan obat herbal seperti jahe, lempuyang, pala dan nilam. Bahan baku tersebut merupakan modal utama dalam upaya membangun kemandirian dalam memproduksi obat.

Peluang pasar produk jamu dan obat herbal masih terbuka lebar, terutama di wilayah Asia. Tetapi industri jamu dan obat herbal harus meningkatkan kualitas dan daya saing produk, serta menerapkan strategi pemasaran yang tepat.

Strategi dan Inisiatif

Dampak Covid-19 yang begitu luas tentu berimbas pada kegiatan usaha Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama di masa awal pandemi. Namun Perseroan bergerak cepat untuk menyesuaikan diri terhadap situasi yang menantang ini dengan menyusun ulang strategi bisnis dan menetapkan inisiatif-inisiatif baru untuk meraih hasil terbaik.

Perseroan mencoba mengubah sudut pandang dan mencari peluang yang ada di tengah pandemi. Perseroan mengambil peluang dari tren back to nature dan gaya hidup sehat yang terus berkembang dengan mendiversifikasi produk-produk kesehatan Sido Muncul yang difokuskan pada produk minuman kesehatan, produk jamu herbal, serta meluncurkan produk baru. Dalam paruh pertama 2020, Perseroan meluncurkan 16 produk baru, termasuk produk herbal, suplemen, dan vitamin yang mendapat sambutan pasar sangat baik.

Setelah pembangunan kapasitas produksi Cairan Obat Dalam [COD] II selesai, Perseroan memiliki kapasitas produksi untuk produk segmen Herbal & Suplemen yang cukup besar untuk memenuhi kenaikan permintaan di dalam negeri, menjaga ketersediaan stok, serta untuk membuka pasar ekspor baru. Kapasitas produksi segmen Makanan & Minuman juga masih cukup besar untuk memperluas pasar produk minuman kesehatan seperti Vitamin C1000 dan produk-produk minuman berbahan dasar jahe yang sangat diminati konsumen.

Lini baru produksi soft capsule dan hard capsule sudah mulai produksi pada November 2020. Perseroan meluncurkan 7 produk softcapsule, yaitu Tolak Angin, Tolak Linu, Sari Kunyit, Vit E100, Vit E300, VCO dan Vit D 400iu, serta Kapsul JSH. Penjualan produk tersebut dikhususkan ke channel apotik, toko obat, dan rumah sakit [medical channel] sehingga dilakukan oleh distributor Pedagang Besar Farmasi.

Di bidang teknologi informasi, Perseroan melakukan transformasi digital di beberapa lini bisnis. Divisi Sales telah mengimplementasikan Sales Force Automation [SFA] untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas salesman seluruh distributor di Indonesia. Divisi Purchasing telah mengimplementasikan sistem e-procurement untuk efisiensi dan transparansi proses pengadaan. Sedangkan di bidang infrastruktur teknologi informasi, Perseroan telah membangun Disaster Recovery System sebagai upaya mengamankan data perusahaan.

Pandemi telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam berbelanja, terutama perubahan pola pembelian barang dari offline ke online. Oleh karena itu, Perseroan mengembangkan sistem penjualan melalui platform digital eCommerce atau market place di samping memperbaiki situs web penjualan Sido Muncul. Inisiatif ini berhasil meningkatkan omset penjualan e-Commerce hingga 11 kali dibandingkan tahun 2019.

Tetapi pandemi menekan pasar ekspor karena negara tujuan menutup perbatasannya. Walaupun suatu negara terbuka untuk ekspor, tetapi kota-kota utamanya masih lockdown sehingga menyulitkan distribusi dan mengurangi penjualan. Tantangan di pasar ekspor memacu Perseroan untuk mencari lebih banyak peluang. Pada Agustus 2020, Perseroan melakukan pengiriman perdana satu kontainer produk Tolak Angin senilai hampir USD100 ribu ke Arab Saudi untuk mendorong kinerja ekspor.

Perseroan tetap melanjutkan program efisiensi di semua lini. Perubahan proses produksi dari menggunakan mesin single line menjadi multi line [produk vitamin C1000 dan permen] dapat meningkatkan kecepatan produksi sekaligus mengurangi jumlah operator sehingga menghasilkan efektivitas tenaga kerja. Investasi mesin kapsul otomatis produk JSH dan lainnya juga menghasilkan efisiensi dari sisi kecepatan produksi dan efektivitas tenaga kerja. Dengan efisiensi biaya yang ketat, memangkas belanja modal serta membatasi belanja pemasaran dan promosi menjadi 10% dari penjualan, Perseroan berhasil menjaga bahkan meningkatkan marjin laba bersih.

Dari sisi keamanan produksi dan kesehatan karyawan, Perseroan menerapkan protokol kesehatan ketat bagi setiap karyawan dan semua orang yang masuk ke dalam area pabrik dan kantor, serta mematuhi imbauan pemerintah untuk melakukan 3M; memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Semua inisiatif tersebut dilakukan untuk menjawab tantangan yang dihadapi di sepanjang 2020.

Di awal tahun, Perseroan menetapkan target pertumbuhan 2020 sebesar 10% baik penjualan maupun laba bersih. Tetapi menyikapi kondisi yang ada, di akhir triwulan pertama Perseroan merevisi target pertumbuhan menjadi penjualan single digit dan laba bersih double digit. Hingga akhir tahun 2020, Perseroan berhasil mencapai target pertumbuhan dengan pencapaian penjualan yang meningkat 8,7% dan laba bersih meningkat 15,6%.

Tangguh di Tengah Masa Sulit

Di tengah masa yang sulit, Perseroan berhasil menjaga kinerja penjualan yang stabil dengan membukukan penjualan bersih sebesar Rp3,34 triliun, tumbuh 8,7% dari Rp3,07 triliun pada 2019.

Kontributor utama penjualan bersih Perseroan masih berasal dari segmen Herbal & Suplemen dengan kontribusi sebesar 67% atas total penjualan bersih. Segmen Herbal & Suplemen tumbuh 7,6%, didorong oleh meningkatnya permintaan akan produk Herbal & Suplemen Perseroan di pasar domestik. Segmen Makanan & Minuman yang menyumbang 30% dari total penjualan bersih Perseroan, dengan penjualan yang meningkat 13,5%. Sedangkan penjualan segmen Farmasi turun 7,5% dengan kontribusi sebesar 3% atas total penjualan bersih Perseroan.

Strategi efisiensi di semua lini berhasil menjaga pertumbuhan beban pokok penjualan yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan penjualan. Beban pokok penjualan naik 7,9% dari Rp1,39 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp1,50 triliun. Tetapi beban penjualan dan pemasaran sedikit mengalami kenaikan sebesar 4,5% menjadi Rp492,33 miliar dari Rp471,33 miliar pada tahun sebelumnya dan beban umum dan administrasi juga mengalami sedikit kenaikan sebesar 4,7% menjadi Rp200,66 miliar. Sehingga total OPEX naik 4,5% menjadi Rp692,99 miliar.

Perseroan mencatatkan pertumbuhan laba kotor sejalan dengan pertumbuhan penjualan. Laba kotor meningkat 9,4% dari Rp1,68 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp1,84 triliun. Marjin laba kotor naik dari 54,8% menjadi 55,1%. Peningkatan marjin laba kotor ini terutama berasal dari segmen Herbal & Suplemen dan Segmen Makanan & Minuman yang masing-masing tumbuh 8,9% dan 12,4% dibandingkan tahun sebelumnya.

Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp934,02 miliar, tumbuh 15,6% dari Rp807,69 miliar pada tahun 2019. Perolehan laba bersih berhasil memenuhi target pertumbuhan laba bersih double digit.

Marjin laba bersih juga mengalami kenaikan menjadi 28,0% di tahun 2020 dari sebelumnya sebesar 26,3% sehingga rasio profitabilitas Perseroan juga meningkat. Rasio laba bersih terhadap aset [ROA] dan rasio laba bersih terhadap ekuitas [ROE] masing-masing sebesar 24,3% dan 29,0%, naik dari tahun sebelumnya yang masing-masing sebesar 22,9% dan 26,4%.

Secara keseluruhan, Perseroan telah membuktikan ketangguhannya dalam menghadapi badai. Perseroan masih dapat mencatatkan pertumbuhan yang sangat baik di tengah resesi dan pandemi. Semua strategi dan inisiatif yang dilakukan fokus untuk mencapai hasil yang terbaik.

Pemecahan Nilai Nominal Saham

Rapat Umum Pemegang Saham [RUPS] Luar Biasa tanggal 27 Agustus 2020 menyetujui pemecahan nilai nominal saham [stock split] dengan rasio 1:2, dimana setiap 1 saham Perseroan dengan nilai nominal Rp100 akan menjadi 2 saham dengan nilai nominal Rp50. Stock split dilaksanakan pada 14 September 2020 sehingga jumlah saham Perseroan menjadi 30 juta lembar yang terdiri dari 29.768.721.800 lembar saham beredar dan 231.278.200 saham treasuri.

Pembagian Dividen

RUPS Tahunan tanggal 8 April 2020, pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp729.333.684.100 atau setara dengan Rp49 per lembar saham dengan rasio pembayaran sebesar 90% dari perolehan laba bersih Perseroan setelah pajak pada tahun buku 2019. Seluruh dividen telah dibayarkan kepada pemegang saham pada tanggal 5 Mei 2020.

Melangkah ke Depan

Pandemi Covid-19 masih akan mewarnai tahun 2021, tetapi upaya bersama dunia untuk mengatasinya telah menunjukkan kabar baik. Di akhir tahun, hasil uji klinis fase akhir beberapa calon vaksin Covid-19 mulai terlihat. Sejumlah negara juga telah memulai vaksinasi Covid-19. Proses pengendalian Covid-19 sangat bergantung pada distribusi vaksin hingga mencapai herd immunity.

Perkembangan vaksinasi diharapkan akan diikuti oleh pengurangan kebijakan pembatasan fisik dan sosial sehingga dapat mendorong pemulihan ekonomi global. Keberhasilan pengendalian Covid-19 serta kebijakan penanganannya akan menjadi faktor kunci bagi pemulihan ekonomi 2021. Vaksinasi nasional telah dimulai pada 13 Januari 2021. Pemerintah Indonesia telah memastikan untuk memberikan vaksinasi gratis bagi seluruh masyarakat.

Pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh. Kebiasaan baru ini akan terus bertahan untuk jangka waktu yang panjang karena orang semakin menyadari bahwa kesehatan merupakan harta yang paling berharga. Oleh karena itu, Perseroan meyakini prospek produk Jamu Herbal dan Minuman Kesehatan ke depan masih akan tumbuh, seiring dengan tingginya permintaan terhadap produk-produk untuk membantu menjaga daya tahan tubuh.

Di tahun 2021, Perseroan akan terus berupaya menjaga pertumbuhan kinerja dengan beberapa inisiatif dan strategi yang telah dicanangkan. Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih masing-masing 10%. Untuk mencapai target tersebut, hal utama yang harus dilakukan adalah perencanaan yang matang dan eksekusi yang tepat dan cepat. Setiap eksekusi harus berdasarkan analisis risiko yang terukur. Selain itu, sinergi dari seluruh karyawan Perseroan tetap menjadi kunci untuk keberhasilan setiap implementasi rencana bisnis ke depan.

Salah satu rencana bisnis 2020 yang tertunda karena pandemi adalah melebarkan pasar ekspor. Pada tahun 2021 Perseroan akan mematangkan rencana ekspansi ke pasar baru seperti Myanmar, Kamboja, Vietnam, dan beberapa kawasan di luar Asia Tenggara seperti negaranegara Arab di kawasan teluk Persia yang tergabung di dalam Gulf Cooperation Council [GCC].

Memperkuat Tata Kelola

Sistem tata kelola perusahaan yang baik [Good Corporate Governance/GCG] di Sido Muncul adalah implementasi dari nilai-nilai tradisi yang telah dibangun dan dianut secara turun-temurun. Nilai-nilai budaya yang disebut nilai-nilai Sido Muncul tersebut kemudian menjadi panduan dalam setiap proses bisnis dan dasar evaluasi bagi pencapaian perusahaan. Nilai-nilai Sido Muncul menjunjung tinggi integritas, keberagaman, berkomitmen untuk bekerja di atas standar, serta menempatkan kepentingan pemangku kepentingan, masyarakat dan lingkungan sekitar sebagai prioritas utama.

Seluruh insan Perseroan telah berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG di dalam pengelolaan perusahaan sesuai peraturan perundang-undangan dan best practice. Kualitas penerapan GCG dievaluasi secara berkala dan ditingkatkan melalui penyempurnaan perangkat dan kebijakan GCG dan prosedur operasi standar [SOP] untuk memastikan penerapan GCG berjalan semakin baik.

Implementasi GCG di tahun 2020 sudah semakin dipertegas antara lain dengan memasukan kriteria anti fraud ke dalam penilaian kinerja secara kolektif. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian semua lini untuk menekan potensi kejadian fraud di Perseroan.

Untuk meneguhkan kembali komitmen seluruh insan Perseroan dalam mematuhi Kode Etik Perusahaan [Code of Conduct], menanamkan nilai-nilai Sido Muncul dan meningkatkan integritas dalam bekerja, pada tahun 2020 Perseroan mengkampanyekan tagline AYO KERJA BERSIH untuk menyosialisasikan Kode etik Perusahaan dan Sistem Pelaporan Pelanggaran [Whistleblowing System/WBS] sebagai sarana bagi siapapun untuk melaporkan setiap dugaan terjadinya perilaku tidak legal, tidak bermoral atau praktik lain yang tidak sah di dalam Perseroan.

Mengembangkan Talenta yang Inovatif

Pandemi global Covid-19 menjadi tantangan besar bagi Perseroan untuk lebih adaptif dan inovatif dalam mengelola sumber daya manusia [SDM]. Masa pandemi menjadi momentum untuk melakukan optimalisasi pemberdayaan SDM. Perseroan harus melakukan transformasi budaya kerja dan mobilitas karyawan karena kebijakan work from home [WFH] atau bekerja di rumah selama pembatasan sosial berskala besar yang diberlakukan di beberapa wilayah.

Sepanjang tahun 2020 Perseroan melakukan berbagai penyesuaian di bidang pengelolaan SDM. Penerapan protokol kesehatan untuk mencegah dampak Covid-19 wajib dilaksanakan oleh seluruh karyawan agar proses produksi dan operasional tetap dapat berjalan tanpa mengabaikan aspek kesehatan dan keselamatan karyawan. Upaya-upaya preventif yang dilakukan antara lain:

  • Menyiapkan infrastruktur fisik di lingkungan kerja untuk menjaga agar karyawan tetap berjarak dalam melakukan aktivitasnya [tempat kerja, mushala, toilet, kantin, tempat absensi].
  • Meningkatkan daya tahan tubuh karyawan dengan pemberian vitamin dan suplemen produk Sido Muncul secara rutin [Vit C, TAC dan kapsul JSH].
  • Sosialisasi protokol kesehatan melalui poster, majalah web internal Guyub Rukun, dan pada sesi-sesi pelatihan baik online maupun offline.
  • Monitoring kondisi kesehatan karyawan, baik melalui poliklinik perusahaan maupun cek secara online [pengisian Google form, timestamp].

Keterbatasan untuk melaksanakan program-program pengembangan kompetensi tidak menghalangi penyelenggaraan program pembelajaran secara online dengan mentor internal. Format pelatihan terutama dalam bentuk sharing session di mana karyawan didorong untuk lebih aktif berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada karyawan lain, studi kasus, bedah buku dan sebagainya. Jumlah jam pelatihan pada 2020 justru meningkat menjadi 26.044 jam orang pelatihan dengan 262 program, dibandingkan 24.795 jam orang pelatihan dengan 203 program pada tahun 2019.

Pada tahun 2020 Perseroan menyelenggarakan program Marketing Young Talent Development Program. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi pembaharu di bidang pemasaran sebagai talenta masa depan yang siap menghadapi tantangan kompetisi bisnis. Para talenta muda didorong untuk mampu berinovasi mengembangkan gagasan pengembangan produk-produk baru.

Sebanyak 16 peserta level supervisor yang terpilih mendapat pembekalan yang komprehensif selama 7 bulan mencakup mentoring framework, marketing fundamental, mentoring data insight, skill development, dan brand development. Di akhir program, peserta diharapkan dapat memberikan ide segar tentang pengembangan produk dan mampu membuat perencanaan matang, purwarupa, hingga akhirnya menjadi sebuah produk yang siap diluncurkan ke pasar.

Di bidang operasi, Perseroan menyelenggarakan program Sido Group Activity [SGA] untuk meningkatkan keterlibatan karyawan untuk melakukan perbaikan di unit kerjanya. Perseroan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mempresentasikan gagasan perbaikan yang inovatif yang dapat menghasilkan efisiensi dan efektivitas aspek biaya, proses produksi dan sumber daya, meningkatkan kualitas produk, hingga meningkatkan keamanan dan keselamatan kerja. Dari 38 grup yang mendaftar, terpilih 8 finalis dalam konvensi pertama SGA yang dilaksanakan pada bulan November 2020.

Berada di Depan untuk Membantu Masyarakat Terdampak Covid-19

Sido Muncul memiliki interaksi yang erat dengan berbagai lapisan masyarakat. Setiap tahun, Perseroan melaksanakanprogram-program tanggung jawab sosial perusahaan [CSR] yang sudah berjalan berkelanjutan dan dinantikan masyarakat seperti Mudik Gratis, Operasi Katarak Gratis, Operasi Bibir Sumbing Gratis, Bantuan bagi Lansia, Santunan Anak Yatim dan Dhuafa, Bantuan untuk Rumah Singgah Penderita Kanker, dan program pemberdayaan masyarakat melalui program Desa Rempah dan Desa Wisata Buah.

Selain program berkelanjutan, Perseroan juga menyalurkan bantuan yang bersifat insidental untuk masyarakat prasejahtera yang sangat membutuhkan uluran tangan, atau yang bersifat darurat seperti bantuan untuk masyarakat terdampak bencana alam atau bencana kemanusiaan.

Bantuan Perseroan untuk masyarakat prasejahtera tidak terbatas hanya di wilayah Ring-1 dan Ring-2, tetapi telah mencapai berbagai wilayah Indonesia.

Sehubungan dengan pandemi Covid-19, Perseroan mengambil posisi di barisan depan memberikan kontribusi dan membantu meringankan beban masyarakat prasejahtera yang paling terdampak pandemi. Perseroan telah menyalurkan bantuan dengan nilai total Rp15 miliar melalui berbagai lembaga dan rumah sakit di Indonesia. Bentuk bantuan yang diberikan antara lain berupa produk Sido Muncul untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan daya tahan tubuh seperti: Tolak Angin, Vitamin C-1000, Tolak Linu, KBE Vit C, Jahe Wangi, Susu Jahe, Madu Sido Muncul, dan Kapsul Sari Daun Pepaya, uang tunai, Alat Pelindung Diri [APD] lengkap, hand sanitizier, masker, sarung tangan, disinfektan, dan paket sembako.

Penghargaan Tahun 2020

Berbagai penghargaan penting telah kami terima di sepanjang tahun 2020. Penghargaan tersebut kami maknai sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Di antara penghargaan tersebut adalah:

  1. Iconomics CSR Brand Equity Award 2020 dari The Iconomics
  2. Indonesia Original Brand 2020 dari Majalah SWA
  3. Indonesia Living Legend Brands 2020 dari Majalah SWA
  4. Indonesia Best Brand Award 2020 [Platinum] dari Majalah SWA dan MARS
  5. Indonesia Best Public Companies 2020 dari Majalah SWA
  6. Indonesia Outstanding Performers in Pandemic Era 2020 dari Majalah SWA
  7. Best Under A Billion Award dari Forbes Asia
  8. PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
  9. Best of The Best Awards [The Top 50 Companies For 2020] dari Forbes Indonesia
Perubahan Komposisi Direksi

Pada tahun 2020 tidak ada perubahan komposisi Direksi Perseroan.

Apresiasi

Mewakili Direksi, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan dukungan, arahan dan nasihat penting sepanjang tahun 2020, serta kepada Pemegang Saham atas kepercayaan yang telah diberikan. Penghargaan setinggi-tingginya saya sampaikan kepada seluruh karyawan Perseroan dan entitas anak yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi dan integritas menghadapi berbagai tantangan yang ada. Semoga Perseroan dapat terus memberikan manfaat yang optimal bagi pemegang saham, karyawan, dan masyarakat luas.

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề