Apa tujuan tune up pada motor bakar 4 tak

Asuransi Mobil Traveloka

Lindungi mobil Anda sepenuhnya dengan perluasan asuransi mobil

Sebagai mobil pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan tulisan tune up mobil di setiap bengkel yang kamu kunjungi. Tune up pada mobil juga bagian dari servis mobil yang harus kamu lakukan secara rutin. Tapi, apakah kamu sudah memahami sebenarnya apa arti tune up mobil? Nah, bagi kamu yang masih terlalu dalam mengenal tune up kendaraan, dalam artikel ini akan membahas lengkap mulai dari pengertian tune up mobil, tujuan tune up mobil, jenis tune up mobil, harga tune up mobil dan informasi lainnya.

Apa yang dimaksud dengan tune up? Tune up berasal dari kata tune dan up, artinya menyeting kembali. Jadi, tune up mobil adalah sebuah pekerjaan untuk menstandarisasi semua komponen dan sistem pada kendaraan seperti semula baik dengan cara penyetelan, atau pembersihan.

Manfaat tune up mobil adalah untuk memaksimalkan performa mesin agar tetap optimal layaknya mobil baru dan memperpanjang usia pakai mobil kamu. Selain itu, fungsi tune up mobil lainnya adalah menghindari resiko kerusakan yang lebih parah jika mobil mengalami gangguan mesin. Tune up sering disebut dengan istilah servis ringan yang dilakukan pada mesin mobil kamu agar performanya tetap dalam kondisi baik. Hal ini mengingat mobil digunakan setiap hari sehingga kondisinya akan mengalami penurunan.

Setelah memahami pengertian dan fungsi tune up mobil mesin, sekarang waktunya kamu untuk mengetahui urutan tune up mobil secara lengkap. Dengan mengetahui macam-macam tune up mobil, akan membantu kamu mengecek apakah bengkel yang kamu datangi telah melakukan tune up mobil yang benar. Berikut adalah langkah-langkah tune up mobil atau cara tune up mobil yang perlu kamu pahami:

1. Memeriksa/mengganti air pendingin dan tutup radiator.

Jenis tune up mobil injeksi yang pertama harus dilakukan yaitu tune up mobil radiator. Caranya, periksa air pendingin pada tangki reservoir dan radiator tambahkan air jika kurang, tetapi bila air sangat keruh atau kotor sebaiknya air dikuras dan diganti. Periksa tutup radiator, periksa karet atau katup pada tutup radiator dan kekuatan pegasnya/kerjanya. Bila karet sudah keras dan retak-retak serta pegasnya terlalu keras atau terlalu lemah, ganti tutup radiator.

2. Memeriksa/mengganti/menyetel tali kipas.

Periksa tali kipas dari kemungkinan aus dan retak. Hal ini dapat menyebabkan tali kipas putus dan mesin panas atau naik temperaturnya. Periksa kekerasan tapi kipas. Bila terlalu kendor atau terlalu kencang harus disetel kembali. Kekerasan tali kipas = bila ditekan dengan kuat (10 kg) kelengkungan tali kipas 7-11 mm.

3. Periksa oli mesin dengan cara mencabut stick-nya.

Bila oli sudah hitam dan encer, oli harus diganti. Ganti oli dilakukan setiap 3.000 km atau jenis oli tertentu mencapai 5.000 km, tetapi jika oli sering kurang atau habis harus segera dilakukan perbaikan pada sistem pelumasan oli agar proses tune up mesin mobil dapat berjalan lancar.

4. Memeriksa/membersihkan/mengganti saringan bensin dan saringan udara.

Langkah selanjutnya adalah tune up mobil bensin. Periksa saringan bensin. Bila saringan bensin kotor dapat menyebabkan suplai bensin terlambat hingga mesin tersendat-sendat. Bersihkan saringan bensin dengan menghembuskan udara bertekan dari arah luar (out) ke arah masuk (in).

Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor dapat menghambat aliran udara yang masuk ke karburator,sehingga putaran mesin tidak stabil. Bersihkan saringan udara dengan menghembuskan udara bertekanan dari arah dalam ke luar. Jika sudah terlalu kotor dan rusak, saringan harus diganti.

5. Memeriksa baterai (accu).

Periksa terminal dan klem pengikatnya. Bila kotor dan longgar, menyebabkan suplai arus kurang, harus dibersihkan dengan cara mengamplas dan mengeraskan klem pengikatnya. Periksa jumlah air accu. Tambahkan air accu (bukan accu sur) jika kurang. Periksa berat jenis air accu dengan menggunakan alat Hidrometer, sedot air accu hingga masuk ke dalam hidrometer dan baca hasil pengukurannya. Berat jenis air accu yang baik = 1,26 - 1,28. Jika kurang dari ketentuan menyebabkan saat stater kurang kuat, baterai harus disetrum (charger).

6. Memeriksa/mengganti kabel busi.

Ukuran kabel busi dengan menggunakan AVO meter. Tahanan kabel busi diukur pada bagian ujung-ujungnya. Ketentuan tahanannya = 25 kilo Ohm/meter. Bila kabel busi sudah keras atau retak-retak serta tahanannya tidak sesuai ketentuan menyebabkan kebocoran arus dan tarikan mesin kurang, kabel busi harus diganti.

7. Memeriksa/membersihkan tutup distributor dan Rotor distributor.

Periksa terminal pada tutup distributor dan rotor distributor. Bila kotor dapat menyebabkan aliran arus atau tegangan listrik tidak maksimum sehingga mesin grejet atau tidak stabil, harus dibersihkan dengan mengamplas (amplas halus).

8. Memeriksa/membersihkan/mengganti/menyetel busi.

Periksa busi dari kemungkinan kotor, celah busi yang terlalu renggang atau terlalu sempit dan kondisi busi yang setengah mati bisa menyebabkan api busi kecil dan pembakaran tidak sempurna sehingga mesin sulit hidup atau hidup tapi tidak normal. Busi yang setengah mati harus diganti, sedangkan busi yang kotor dibersihkan dengan mengamplas menggunakan amplas halus dan setel celah busi, celah busi diukur dengan menggunakan feeler gauge. Celah busi yang baik = 0,70 mm - 0,80 mm. Busi yang baik memercikkan api besar kebiru-biruan dan arahnya tegak lurus, sebaliknya busi yang jelek percikan apinya kecil, berwarna merah, dan arah loncatan apinya ke berbagai arah.

9. Memeriksa/membersihkan/mengganti/menyetel platina.

Periksa platina, apakah kotor, tipis (habis), rusak (bentol), dan celahnya terlalu besar atau terlalu sempit. Bila ini terjadi, akan menyebabkan aliran arus dan tegangan pengapian tidak baik/tidak maksimum sehingga menghasilkan percikan api busi yang kecil. Akibatnya, mesin sulit hidup walaupun hidup tapi tidak normal. Untuk itu, periksa platina bila masih tebal. Amplas platina dengan amplas halus sampai bersih dan rata, kemudian setel celah platina, 0,45 mm, diukur dengan feeler gauge. Bila platina tipis atau habis ganti sekaligus dengan kondensornya kemudian lakukan penyetelah celah platina = 0,45 mm, celah platina diukur dengan feeler gauge.

10. Memeriksa centrifugal advancer dan vacum advancer.

Periksa centrifugal advancer dengan cara menggerakkan rotor distributor ke arah kiri. Bila memegas dan kembali, berarti centrifugal advancer bagus. Akan tetapi, bila tidak bergerak berarti jelek. Lakukan perbaikan dengan melakukan overhaul distributor. Periksa vacum advancer dengan cara menyedot selang vakum pada advancer. Bila plunger advancer bergerak, berarti bagus dan bila tidak bergerak berarti jelek, harus diganti vacum advancer-nya. Kerusakan advancer tarikan gasnya tidak lambat dan sentakan tarikannya kurang, juga akan menghasilkan suara ledakan pada knalpot pada saat pedal gas dilepaskan setelah digas.

11. Memeriksa/menyetel celah katup.

Periksa celah katup dari kemungkinan terlalu renggang/sempit, bila celah katup terlalu renggang mesin panas dan tenaga kurang. Sebaliknya bila terlalu sempit bahan bakar (bensin) boros dan mengeluarkan asap hitam. Untuk itu, bila celah katup tidak benar harus disetel lagi, dengan cara:

a) Topkan silinder nomor satu pada posisi kompresi, periksa celah katup pada katup-katup yang bebas. Bila celahnya tidak sesuai dengan ketentuan harus disetel.

b) Putar puli 360 derajat, kemudian celah katup yang bebas (yang tadi belum diperiksa). Bila celah katupnya tidak sesuai dengan ketentuan, harus disetel.

Catatan: Setiap jenis/merek kendaraan memiliki ketentuan ukuran celah katup sendiri-sendiri, dapat dilihat pada buku petunjuk perawatan mobil. Contoh Toyota Kijang, katup masuk = 0,20 mm, katup buang = 0,30 mm. Daihatsu, katup masuk dan katup buang sama = 0,20 mm.

12. Memeriksa tekanan kompresi.

Periksa tekanan kompresi dengan menggunakan alat ukur compression tester. Pasangkan alat ukur tersebut pada lubang busi dan tekan kuat-kuat, buka handle atau pedal gas penuh, serta lakukan penyetaraan sampai didapat 4-5 kali kompresi dan jarum pengukur tidak bergerak lagi. Baca hasil pengukuran dan cocokkan dengan ketentuan atau standar. Lakukan pengukuran pada seluruh silinder (standar tekanan kompresi untuk kendaran menengah = 12 kg/cm2). Bila hasil pengukuran tidak sesuai standar atau hasil pengukuran kompresi antara silinder yang satu dengan yang lainnya tidak sama, dengan perbedaan lebih dari 1-2 kg/cm2, mesin tidak mungkin di-tune-up sebab mesin akan bergetar/pincang dan mesin harus dibongkar (overhaul).

13. Memeriksa/menyetel ketepatan saat pengapian.

Pemeriksaan ketepatan saat pengapian dilakukan setelah seluruh komponen terpasang dalam kondisi yang baik. Sebelum saat pengapian diukur dengan alat terlebih dulu diposisikan sebagai berikut, posisikan ketepatan tanda-tanda saat pengapian (pada puli atau flywheel). Dekatkan kabel koil yang menuju ke distributor ke masa kurang lebih 1 cm. On-kan kunci kontak dan geserkan distributor ke kanan atau ke kiri sampai didapat percikan api, lalu keraskan distributor. Selanjutnya hidupkan mesin dan pasangkan alat ukur timing light.

Periksa ketepatan pengapian dengan menggeserkan distributor secara perlahan sampai tanda timing pas. Jika timing terlalu cepat/maju, mesin di staternya berat bisa menimbulkan detonasi. Sebaliknya bila terlalu lambat saat distater lama hidupnya dan sentakan/akselerasinya kurang baik, juga tenaga mesin lemah. Oleh karena itu, saat pengapian harus tepat sesuai ketentuannya. Standar saat pengapian antara 5-10 derajat sebelum TMA.

14. Memeriksa/menyetel putaran idle (langsam).

Pemasangan tachometer pada mesin yang sudah hidup dan baca hasil ukurannya, atur/setel idle adjusting screw untuk mengatur campuran bensin dengan udara sampai pada putaran tertinggi, lalu atur/setel sekrup pengatur katup gas/katup throttle sampai didapatkan putaran yang halus/baik. Jumlah putarannya sesuaikan dengan standarnya, untuk mesin 4 silinder, 700 sampai 750 rpm, AC dimatikan, dan 1.000 rpm, bila AC dihidupkan. Atau putaran disesuaikan dengan buku petunjuknya.

Berapa ongkos tune up mobil? Biasanya untuk sekali melakukan tune up di bengkel umum, kira-kira kamu harus menyiapkan uang Rp 350.000 hingga Rp 500.000 untuk biayanya. Itu belum termasuk biaya penggantian sparepart atau komponen yang memang dianggap sudah tidak layak pakai yang bisa menjadi penyebab mobil mogok. Biaya ini sama juga untuk tune up mobil matic maupun manual.

Tune up mobil merupakan kegiatan yang wajib dilakukan sebagai salah satu rangkaian kegiatan rutin dalam merawat mobil tersebut. Untuk melakukan tune up, tidak boleh sembarangan karena sudah ada jadwal tune up mobil. Lalu kapan waktu tune up mobil dapat dilakukan? waktu yang paling tepat untuk melakukan tune up mobil adalah saat mobil sudah mencapai kilometer batas maksimal sekali service, seperti minimal mencapai lima ribu kilometer pasca melakukan perawatan atau service berkala. Pada umumnya, jangka waktu tune up mobil dilakukan setahun sekali dengan berbagai rangkaian perawatan dan juga pencegahan.

Tune up mobil berapa lama? Untuk berapa lama pengerjaan tune up mobil, estimasi kurang lebih 1 jam. Proses ini sudah termasuk tune up mesin bensin dan proses-proses diatas ya!

Nah, itulah semua informasi terkait tune up otomotif yang harus kamu ketahui. Pastikan kamu selalu rutin melakukan servis mobil, termasuk melakukan tune up mobil sebelum mudik. Selain itu, pilihlah bengkel yang dapat melakukan tune up mobil yang bagus. Jika memilih bengkel asal, bukan hanya dapat membahayakan saat berkendara, pengeluaran juga akan semakin membengkak. Oleh karena itu, penting untuk kamu merawat mobil kamu dengan baik sehingga tidak mengalami kerugian finansial di kemudian hari. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaminnya yaitu dengan mengasuransikan mobil kamu dengan asuransi mobil yang terpercaya seperti asuransi mobil Traveloka.

Asuransi Mobil Traveloka

Lindungi mobil Anda sepenuhnya dengan perluasan asuransi mobil

Kenapa asuransi mobil Traveloka? Karena asuransi mobil Traveloka bekerjasama dengan ADIRA INSURANCE (Autocillin). Melalui kerjasama ini, asuransi mobil Traveloka berupaya memberikan layanan terbaik dan kemudahan dalam berasuransi melalui Aplikasi Traveloka atau via Online. Dengan asuransi mobil Traveloka, kamu tidak perlu khawatir mencari bengkel tune up mobil terdekat karena saat ini kami memiliki lebih dari 300 mitra bengkel rekanan Asuransi Mobil Adira Autocillin di seluruh wilayah Indonesia. Tunggu apalagi? Segera asuransikan mobil kesayangan kamu!