Apa yang anda ketahui mengenai teknik apyando
ABSTRAK gitar umur 12-19 tahun, karena jumlah populasi besar, peneliti memperkecil dengan mengambil sampel dari siswa gitar klasik sebanyak 10 siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, studi pustaka, dan angket. Setelah data-data terkumpul dari lokasi penelitian, kemudian peneliti melakukan analisis untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian yang terdapat pada pembatasan masalah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif yang dideskripsikan secara bertahap sesuai dengan topik permasalahan, kemudian data-data diklasifikasikan sesuai isi yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Setelah analisis dilakukan, ditemukan hasil bahwa petikan apoyando dalam chromatic scale (jarak nada setengah) merupakan teknik memetik senar dengan cara menyandarkan jari pada senar berikutnya dan petikan ini bersuara tebal atau memerlukan tekanan (aksen), dalam chromatic scale teknik apoyando digunakan untuk bermain cepat sehingga pada kecepatan tertentu dapat menghasilkan irama yang bunyinya seperti lebah yang sedang terbang (ritem cepat). Hasil belajar petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 12-19 tahun di Flow Musik Medan, siswa memainkan dengan sangat baik. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian hingga pada bentuk skripsi. Dalam kesempatan ini penulis memilih judul, “Teknik Petikan Apoyando Dalam Chromatic Scale Pada Gitar Klasik di Usia 12-19 Tahun di Flow Musik Medan”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berupaya semaksimal dan sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. 3. Ibu Dra. Tuty Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik FBS UNIMED Medan. 4. Bapak Panji Suroso, S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Seni Musik Jurusan Sendratasik FBS UNIMED. 5. Bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan koreksi dan kontribusi sejak awal penelitian hingga penyelesaian skripsi ini. 6. Bapak Mukhlis Hasbullah, S.Pd, M.Sn sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberi arahan yang menyangkut materi dan teknik penulisan ilmiah. 7. Bapak Adina Sastra Sembiring, M.Pd sebagai dosen Narasumber penulis yang telah banyak memberikan informasi menyangkut materi dan sejarah mengenai Flow Musik Medan. 8. Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNIMED yang telah banyak memberi sumbangan ilmunya selama masa perkuliahan. 9. Bapak Hendi Obed Sembiring, M.Mg yang telah memberikan izin kepada penulis melakukan penelitian di Flow Musik Medan. 10. Bapak Ronald Pasaribu sebagai narasumber yang telah telah banyak memberi masukan dan informasi tentang teknik permainan gitar klasik di Flow Musik Medan. 11. Kepada Mamak saya yang sangat saya kasihi R.Sinaga dan Bapak saya Alm.M.Munthe yang selalu memberikan kasih sayang yang tulus, semangat, dan doa sampai saya sedewasa ini, serta memberikan dukungan moral dan materi sampai kepada penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih. Walaupun Bapak telah tiada, tetaplah kiranya Tuhan memberikan Mamak kesehatan jasmani dan rohani serta umur yang panjang. 12. Kepada bang Ruth Ginting dan Eda Ruth, bang Tere dan kak Tere, bang Vidi dan kak Vidi, bang Arga dan Eda Arga, bang Princess dan Eda Princess, bang Zainal Munthe, adekku Edi Munthe dan Toni Munthe, serta keponakan- ii keponakan yang terkasih, terimakasih telah mau berbagi dan memberikan banyak nasihat maupun materi. Kiranya kasih Tuhan selalu berada di tengahtengah kita semua. 13. Buat Ribu, Bibik, dan semua Keluarga sahabat saya Ririn Tarigan, terimakasih atas kasih sayang dan bantuannya selama ini. Saya selalu bahagia bisa diterima ditengah-tengah keluarga ini. Terimakasih buat nasihat dan perhatian dari Ribu, Bibik dan Keluarga. Saya sayang Ribu, Bibik dan Keluarga semua. Semoga Tuhan melimpahkan kesehatan, berkat dan umur panjang kepada kita seKeluarga. 14. Buat sahabat-sahabat saya Ririn Tarigan, Eka Lianta Ginting, Anna Maria Hutagalung, Ratih Sukat Mini, Yanti Boreg, Ria Situmorang, Seyfa Siagian, Merina Nainggolan, Bintang Natalia Sibarani, terimakasih buat kebersamaan kita selama dibangku kuliah, kiranya kasih dalam persahabatan kita semua tidak pernah berakhir seperti berakhirnya studi kita di bangku kuliah dan juga teman-teman stambuk 2007 lainnya yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu terimakasih juga buat semangat dan motivasi yang lebih kepada penulis hingga skripsi ini selesai. 15. Kepada kak Christina Silitonga (FLOW), Tlg Aldi, Tlg Nwel, Memet, Andi Zoebel, Bang Icang, Bang Dye, Itok Nando dan teman-teman semua yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu, terimakasih buat kalian karena sudah memberikan waktu, informasi, bersedia disibukkan oleh penulis baik dalam perdebatan, terbang kesana-kemari dan meminjamkan kendaraannya kepada penulis selama penyelesaian skripsi ini. 16. Kepada Alex P.Silaen terimakasih buat kebersamaannya. 17. Serta semua pihak yang terkait yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satupersatu. Penulis merasa bahwa masih terdapat beberapa kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran, kritik dan koreksi guna perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam perkembangan pendidikan seni budaya khususnya dalam perkembangan musik di Medan. Medan, Februari 2013 Penulis, Megawati Munthe iii DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 2.1 Classical Position……………………………………….…. 11 Gambar 2.2 Casual Position……………………….……………………… 12 Gambar 2.3 Penamaan Jari kiri ………………………………………… 13 Gambar 2.4 Penamaan Jari Kanan ………………..…………………… 13 Gambar 2.5 Teknik Petikan Apoyando ………………….…………...... 15 Gambar 2.6 Chromatic Scale Dengan Menggunakan Jari ..……………. 16 Gambar 2.7 Gitar Klasik……………………………….…….………... 18 Gambar 2.8 Penamaan Senar Pada Gitar…………………………...….. Gambar 2.9 Posisi Jari Teknik Apoyando Pada Senar Gitar……………. 20 43 Gambar 2.10 Chromatic Scale Dengan Menggunakan Teknik Petikan Apoyando………………………………………………….. 44 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu hidup dengan baik dalam masyarakatnya, mampu meningkatkan dan mengembangkan kualitas hidupnya sendiri baik dalam etika, moral, seni dan budaya. Persaingan yang semakin kuat, bukan hanya dalam bidang teknologi akan tetapi disetiap aspek kehidupan dituntut pengembangan diri yang benar-benar baik agar siap menghadapi persaingan dalam negeri maupun di dunia internasional, yang menuntut sumber daya manusia yang handal untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta sosial budaya. Pendidikan yang telah diuraikan diatas merupakan suatu proses berkesinambungan. Pendidikan tidak terhenti ketika peserta didik menjadi dewasa, tetapi akan terus menerus berkembang selama terdapat interaksi antara manusia dengan lingkungan, sesama manusia serta dengan lingkungan alamnya. Pendidikan pada umumnya dapat diperoleh secara formal, informal dan non formal. Bentuk formal biasanya kita kenal sebagai pendidikan yang berstruktur dan berprogram, dari pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi. Bentuk pendidikan informal ialah pendidikan yang terjadi dalam lingkungan keluarga yang berlangsung alamiah dan wajar. Sedangkan pendidikan 1 2 pendidikan non formal biasanya singkat waktu dan tujuannya untuk memperoleh bentuk-bentuk pengetahuan atau keterampilan tertentu yang langsung dapat dimanfaatkan oleh pemiliknya. Indonesia memiliki beberapa lembaga, salah satunya adalah lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan ada dua, yaitu lembaga pendidikan formal dan lembaga pendidikan non formal. Lembaga pendidikan non formal lebih sering dijumpai di Indonesia, salah satu lembaga pendidikan non formal di Indonesia khususnya di kota Medan adalah Flow Musik Medan. Flow ialah singkatan dari Fervent (sungguh-sungguh), Life Style (gaya hidup), Of Worship (Menyembah). Flow Musik didirikan oleh Yayasan Internasional Surya Kebenaran. Flow memiliki beberapa kursus musik, salah satunya gitar klasik. Proses pembelajaran gitar klasik di Flow Musik Medan harus mengawali pelajaran dengan mengenalkan bagian-bagian dari badan gitar, lalu membedakan fungsi antara jari-jari tangan kiri dan jari-jari tangan kanan. Empat jari tangan kanan digunakan untuk menekan senar pada papan nada (fretboard) dengan symbol jari telunjuk = 1 (satu), jari tengah = 2 (dua), jari manis = 3 (tiga), jari kelingking = 4 (empat), dan ibu jari digunakan untuk menahan leher gitar bagian belakang. Sementara jari-jari tangan kanan memiliki fungsi berbeda yaitu digunakan untuk memetik senar 1, 2, 3, dan 4, dan ibu jari digunakan untuk memetik bass yaitu senar 5 dan 6. Pada permainan gitar klasik juga terdapat dua teknik petikan, antara lain: 3 Teknik petikan yang pertama adalah teknik petikan tirando (free stroke) yaitu memetik senar dengan tidak menyandar senar lainnya setelah jari memetik senar yang dimaksud. Cara ini sering disebut juga sebagai petik hindar yaitu jari memetik senar tanpa mengenai senar lain karena jari-jari disini tidak boleh bersandar. Jenis petikan ini adalah petikan yang digunakan untuk memainkan not ganda atau akord. Teknik petikan kedua adalah teknik petikan apoyando yaitu memetik senar dengan menyandarkan jari pada senar lainnya. Untuk mendapatkan kemampuan teknik memetik yang baik maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan teknik petikan apoyando pada senar 1 dengan menggunakan jari telunjuk (I) dan jari tengah (M) secara bergantian. Kemudian untuk langkah selanjutnya dilakukan petikkan dengan cara yang sama pada senar 2, senar 3, dan seterusnya sampai lancar. Teknik petikan ini adalah teknik petikan yang paling dasar dan paling berguna dalam permainan gitar terutama dalam memainkan nada tunggal, misalnya pada nada beraksen (keras), bagian melodi, tangga nada atau chromatic scale (jarak nada setengah). Dalam tulisan ini, peneliti lebih memfokuskan permasalahan pada teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik dimana teknik petikan apoyando adalah satu teknik petikan yang paling penting dalam bermain solo, sementara chromatic scale adalah jarak nada setengah yang dimainkan dengan jari-jari tangan kanan yang harus sering dilatih karena dapat membuat jari lentur sehingga dapat bermain gitar dengan cepat dan penjariannya terlihat teratur. 4 Dalam bermain gitar klasik siswa harus mempertimbangkan sikap atau tata cara bermain agar lagu-lagu yang dibawakan dapat berhasil dengan baik. Oleh karena itu dalam bermain gitar usahakan dengan sebaik-baiknya posisi tangan kiri dan tangan kanan agar dapat bergerak sebebas mungkin. Biasanya siswa yang baru belajar gitar klasik akan merasa kesakitan pada jari-jari tangan kiri, karena dalam menekan senar gitar klasik dibutuhkan penekanan jari yang tepat. Siswa juga cenderung kurang memperhatikan cara memetik senar dengan baik. Bermain gitar klasik juga harus memperhatikan penulisan yang ada dalam partitur atau notasi gitar. Dibutuhkan konsentrasi dalam belajar memainkan gitar klasik tidak hanya keseimbangan pikiran tetapi juga penyesuaian antara jari kiri dan jari kanan. Berdasarkan uraian diatas, timbul ide penulis untuk membuat suatu penelitian dengan mengambil judul “Teknik Petikan Apoyando Dalam Chromatic Scale Pada Gitar Klasik di Usia 12-19 Tahun di Flow Musik Medan”. B. Identifikasi Masalah Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang diketahui tidak terlalu luas. Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian dapat di identifikasikan sebagai berikut : 1. Bagaimana teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 12-19 tahun di Flow Musik Medan? 5 2. Apakah fungsi dari teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 9-12 tahun di Flow Musik Medan? 3. Kendala-kendala apa saja yang dialami siswa saat belajar teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 9-12 tahun di Flow Musik Medan? 4. Bagaimana cara guru mengatasi kendala-kendala yang dialami siswa saat belajar teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 9-12 tahun di Flow Musik Medan? 5. Bagaimana hasil yang dicapai dalam mempelajari teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 9-12 tahun di Flow Musik Medan? C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini permasalahan yang dibahas akan dibatasi agar tidak menyimpang dari maksud penelitian. Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 12-19 tahun di Flow Musik Medan? 2. Apakah fungsi dalam mempelajari teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 12-19 tahun di Flow Musik Medan? 6 3. Kendala-kendala apa saja yang dialami siswa saat belajar teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 9-12 tahun di Flow Musik Medan? 4. Bagaimana cara guru mengatasi kendala-kendala yang dialami siswa saat belajar teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 9-12 tahun di Flow Musik Medan? D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah adalah: 1. Bagaimana teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 12-19 tahun di Flow Musik Medan? 2. Apakah fungsi dari teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 9-12 tahun di Flow Musik Medan? 3. Kendala-kendala apa saja yang dialami siswa saat belajar teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 9-12 tahun di Flow Musik Medan? 4. Bagaimana cara guru mengatasi kendala-kendala yang dialami siswa saat belajar teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 9-12 tahun di Flow Musik Medan? 7 E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana teknik petikan apoyando dalam bermain chromatic scale pada anak usia 12-19 tahun di Flow Musik Medan. 2. Mengetahui fungsi teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 12-19 tahun di Flow Musik Medan. 3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dialami siswa saat belajar teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 9-12 tahun di Flow Musik Medan. 4. Untuk mengetahui cara guru mengatasi kendala-kendala yang dialami siswa saat belajar teknik petikan apoyando dalam chromatic scale pada gitar klasik di usia 9-12 tahun di Flow Musik Medan. F. Manfaat Penelitian Dengan pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai informasi kepada masyarakat tentang kursus musik yang ada di kota Medan. 2. Sebagai dasar bimbingan kepada siswa yang nantinya akan mengambil jenjang pendidikan seni yang lebih tinggi. 8 3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi penelitian berikutnya yang relevan di kemudian hari. 4. Sebagai motivasi bagi setiap pembaca dalam meningkatkan rasa keingintahuan serta teknik pembelajaran gitar klasik. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitianyang telah dilakukan di Lembaga Pendidikan Flow Musik Medan yang berada dijalan Taman Kirana No.14 Medan, penulis membuat beberapa kesimpulan diantaranya adalah : 1. Metode yang dipakai dalam pengajaran gitar klasik di Flow Musik Medan adalah metode ceramah, metode demonstrasi, metode latihan dan metode pemberian tugas. 2. Metode yang diberikan kepada pengajaran gitar klasik di Flow Musik Medan adalah teknik petikan, pencarian, membaca not, tangga nada dan ketepatan nada. Bahan ajar yang diberikan adalah latihan bertahap yaitu etude, chromatic scale dan lagu. 3. Berdasarkan hasil penelitian tanggal 07 November 2012, dapat dikatakan kemampuan bermain gitar klasik oleh siswa Flow Musik Medan dikatakan memuaskan. 4. Sarana dan prasarana di Flow Musik Medan sangat mendukung dalam semua jurusan. A. Saran Berdasarkan dari beberapa kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis mengajukan beberapa saran diantaranya : 1. Bagi siswa perlu diperbanyak latihan dirumah guna memperlancar teknikteknik dalam bermain gitar. 2. Menyelenggarakan sebuah pertunjukkan atau festival-festival gitar klasik setidaknya 6 bulan sekali, ini bertujuan untuk meningkatkan mental siswa dalam bermain gitar klasik didepan penonton dan dapat memotivasi siswa untuk lebih giat lagi dalam bermain gitar klasik 3. Menambahkan lagu pop yang popular sekarang yang dimainkan secara teknik klasik guna menambah perbendaharaan lagu bagi siswa. 51 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Bina Aksara. Bungin, Burhan.2007, Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada Gultom, Hendro.(2009).“Penerapan Metode Kooperatif Dalam Pembelajaran Seni Musik Siswa Kelas VII SMP Swasta Teladan SUMUT T.A 2008/2009”. Medan: Skripsi Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Hutagalung, Anna Maria.(2012).“Keberadaan Nyanyian Urdo-Urdo Pada Masyarakat Simalungun Di Desa Raya Kabupaten Simalungun”. Medan: Skripsi Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Manurung, Chris Luis.(2006).“Metode Pengajaran Gitar Klasik di Taman Budaya Sumatera Utara N0. 33 Medan”. Medan: Skripsi Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Nainggolan, Ricky Juniardi.(2012).“Pengaruh Footstool pada teknik Permainan Gitar Klasik di SMK Negeri 11 Medan”. Medan: Skripsi Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Sukardi.2003, Metodologi Penelitian Kependidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Suwanto, Hendi.2010.“Kemampuan Bermain Gitar Klasik Oleh Siswa Purwa Caraka Musik Studio Medan ”.Medan: Skripsi Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Sumber Internet: http://banjirembun.blogspot.com/2012/04/pengertian-proses-pembelajaran.html http://kamusbahasaindonesia.org/teknik#ixzz2B28NgMT0 http://www.scribd.com/doc/99824013/Skripsi-ollie http://id.wikipedia.org/wiki/Gitar http://generation-indonesia.niceboard.com/t383-gitar http://www.jinkurakura.blogspot.com/2009/03/teori-scale-dan-chord-dasar.html 50 51 http://www.scribd.com/doc/24558054/PENGERTIAN-METODE Nara Sumber: Bapak Adina Sastra Sembiring, M.Pd (Sebagai Kepala Sekolah di Flow Musik Medan) Bapak Ronald Pasaribu (Sebagai Guru di Flow Musik Medan) Gumpal Panjaitan (Sebagai Guru di Flow Musik Medan) 50 |