Apa yang anda pahami tentang transplantasi organ tubuh
Loading Preview Show Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above. Tak hanya donor darah, donor organ juga dapat dilakukan untuk menyelamatkan nyawa orang lain. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk menjadi pendonor, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal ini karena tidak semua orang bisa mendonorkan organnya. Donor organ merupakan proses pengambilan organ atau jaringan tubuh dari orang yang sehat untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan organ baru. Penerima organ bisa saja anggota keluarga, teman, atau orang lain yang tidak dikenal. Donor organ bisa menjadi salah satu cara untuk menyelamatkan dan memperbaiki hidup seseorang yang mengalami gagal fungsi pada salah satu atau beberapa organnya. Hal-Hal Seputar Donor OrganJika Anda memutuskan untuk mendonorkan organ, ada beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui terlebih dahulu, yaitu: 1. Organ yang bisa didonorkanPada dasarnya, hampir seluruh organ tubuh bisa didonorkan ke orang lain yang membutuhkan. Beberapa organ tubuh yang dimaksud meliputi:
Di beberapa negara, bagian tubuh tertentu, seperti tangan dan wajah, juga bisa didonorkan. Sayangnya, prosedur donor bagian tubuh belum bisa dilakukan di Indonesia. 2. Usia pendonorSemua orang yang sehat, baik anak-anak maupun orang dewasa, bisa menjadi pendonor organ. Namun, pendonor yang masih berusia di bawah 18 tahun membutuhkan surat izin tertulis dan persetujuan dari orang tua atau wali saat hendak mendonorkan organnya. 3. Kondisi dan riwayat kesehatan pendonorIdealnya, orang yang ingin mendonorkan organnya harus memiliki kondisi kesehatan yang baik dan tidak memiliki gangguan fungsi pada organ tertentu, khususnya organ yang hendak didonorkan. Selain itu, syarat lain untuk menjadi seorang pendonor organ adalah tidak ada unsur paksaan. Anda berhak menolak untuk mendonorkan organ apabila prosedur ini bertentangan dengan keinginan Anda, sekalipun yang meminta adalah orang tua, pasangan, atau atasan Anda. Seseorang dikatakan tidak layak menjadi pendonor organ apabila menderita kondisi atau penyakit tertentu, seperti:
Sebelum mendonorkan organ, seseorang akan menjalani pemeriksaan kesehatan lengkap terlebih dahulu. Setelah dinyatakan layak menjadi donor organ, orang tersebut baru bisa menyumbangkan organ atau jaringan tubuhnya. 4. Jenis donor organBerdasarkan kondisi pendonor, prosedur donor organ bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: Donor hidupDonor organ disebut donor hidup jika pemberi donor masih dalam keadaan hidup saat organnya diambil dan disumbangkan kepada orang lain yang membutuhkan. Organ yang bisa didonorkan saat kondisi seseorang masih hidup meliputi ginjal, hati, paru-paru, pankreas, usus, jantung, dan darah. Donor matiDisebut donor mati jika pemberi donor sudah meninggal ketika pengambilan dan pemberian organ dilakukan. Seseorang bisa menjadi donor mati apabila meninggal karena kondisi tertentu, seperti cedera kepala yang parah, aneurisma otak, mati otak, atau stroke. 5. Risiko menjadipendonorJika Anda mempertimbangkan untuk menjadi donor organ hidup, sebaiknya pikirkan baik-baik mengenai manfaat dan risikonya. Mengetahui bahwa Anda dapat menyelamatkan nyawa seseorang, mungkin menjadi salah satu motivasi atau alasan Anda untuk mendonorkan organ. Namun, prosedur donor organ memerlukan operasi besar. Tindakan ini berisiko menimbulkan sejumlah komplikasi, seperti pendarahan, nyeri, infeksi, pembekuan darah, atau kerusakan pada organ dan jaringan. Selain itu, Anda juga perlu membutuhkan waktu untuk bisa pulih total setelah menjalani operasi donor organ. Setelah pulih, kondisi kesehatan Anda pun mungkin bisa berubah dan tidak seperti kondisi sebelumnya. Misalnya, jika Anda mendonorkan salah satu ginjal, kini hanya akan ada satu ginjal yang bekerja dalam tubuh. Dengan demikian, Anda harus lebih cermat dalam mengonsumsi makanan dan menjaga kesehatan tubuh. Meski memiliki tujuan yang mulia, mendonorkan organ bukanlah keputusan yang mudah. Anda perlu dinyatakan sehat dan layak menjadi donor organ oleh dokter, serta menyadari risiko dan kemungkinan komplikasi yang bisa terjadi setelah Anda menyumbangkan organ tubuh Anda. Jika Anda hendak memutuskan untuk menjadi donor organ, coba konsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Tanyakan dengan jelas kepada dokter mengenai hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan risiko yang mungkin dialami. Transplantasi organ adalah operasi pemindahan organ yang sehat ke tubuh orang yang menderita kerusakan organ. Ada banyak organ yang bisa ditransplantasi, termasuk jantung, ginjal, hati, dan pankreas. 06 May 2020|Nina Hertiwi Putri Ditinjau olehdr. Reni Utari Transplantasi organ bisa menyelamatkan nyawa seseorang namun juga berisikoTranplantasi organ adalah proses memindahkan organ tubuh dari satu manusia ke manusia lain yang membutuhkan, melalui operasi. Organ didapatkan dari pendonor dan ditempatkan pada penerima (recipient).Transplantasi organ merupakan salah satu prosedur medis yang penting dilakukan apabila organ tubuh seseorang mengalami kerusakan berat, sehingga sudah tidak bisa berfungsi lagi. Ada banyak jenis organ yang bisa didonorkan dan ditransplantasi, seperti ginjal, hati, jantung, paru-paru, kornea, dan pankreas.Prosedur pemindahan organ ini bisa menyelamatkan nyawa penerimanya. Namun di sisi lain, tindakan tersebut juga berisiko tinggi karena “penolakan” dari tubuh rentan terjadi. Sebab, organ baru tersebut dianggap sebagai benda asing yang harus dilawan. Sehingga, tubuh justru akan memperlakukannya layaknya penyakit dan akibatnya, organ baru itu tidak bisa bekerja dengan baik. Mengenal manfaat dan risiko transplantasi organProsedur transplantasi organ umumnya dilakukan apabila kerusakan yang terjadi pada organ tersebut sudah parah, sehingga fungsinya tidak lagi bisa berjalan dengan normal, bahkan hampir berhenti sama sekali. Sehingga dengan mengganti organ yang rusak dengan organ yang masih sehat, pasien penerima donor bisa mendapatkan beberapa manfaat, seperti:
Proses transplantasi organProses transplantasi organ bisa dibilang cukup rumit karena ada banyak hal yang harus dipastikan sebelum seseorang bisa menerima organ yang cocok. Secara umum, ada tiga hal yang akan dilalui pasien yang akan menerima prosedur ini, yaitu menunggu organ yang cocok, panduan sebelum dan saat operasi, serta tatalaksana setelah operasi.Untuk bisa menjalani prosedur transplantasi organ, seseorang harus mendapatkan donor organ yang cocok. Organ bisa didapatkan dari orang yang baru meninggal dunia atau orang yang masih hidup dan bersedia menyumbangkan organnya.Biasanya, orang yang memerlukan donor harus menunggu antrean karena ketersediaan organ yang bisa didonorkan tidaklah sebanyak orang yang memerlukan. Waktu menunggu bisa bervariasi, mulai dari beberapa hari hingga bertahun-tahun.Lama atau tidaknya seseorang bisa mendapatkan organ yang cocok bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti:
Baca JugaPeriksa Kondisi Anda! Apa Saja Gejala Gagal Jantung?Segudang Manfaat Kapulaga, Bukan Hanya Bumbu Masakan BiasaJangan Tertukar, Ini Perbedaan Akut dan Kronis pada PenyakitSebelum melalui proses transplantasi organ, pastikan Anda sudah mengenal semua manfaat yang akan didapatkan dan risiko yang mungkin terjadi. Dokter akan membantu menjelaskan secara detail semua hal yang perlu Anda lewati, termasuk tingkat keberhasilan operasi transplantasi organ yang akan dijalani.donor ginjalproses donor ginjaltransplantasi ginjalpenyakit jantunggagal hatiUNOS Transplant Living. https://transplantliving.org/living-donation/about-the-operation/ Operasi bypass jantung bertujuan untuk menanggulangi kerusakan atau penyumbatan di pembuluh darah arteri jantung. Beberapa syarat perlu dipenuhi sebelum menjalani operasi ini. Meski tidak dapat menurunkan angka perokok secara efektif, kawasan tanpa asap rokok dapat menjadi salah satu alternatif cara untuk menghindari ancaman kesehatan akibat rokok. Sejauh mana “kekuatan” kawasan ini? 14 Mar 2020|Aditya Prasanda Mengonsumsi brutu ayam atau pantat ayam berpotensi menimbulkan sejumlah efek samping. Konsumsi makanan ini secara belebihan berpotensi menyebabkan kanker, obesitas, hingga penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah). Dijawab Oleh dr. Adhi Pasha Dwitama Dijawab Oleh Tim Dokter Sehatq |