Jakarta - Saat hamil, Bunda akan terbiasa dengan sedikit ketidaknyamanan di bagian kaki, payudara, dan punggung. Namun, jika Bunda mengalami kram perut dan rasa sakit, mungkin merasa sedikit khawatir.
Tenang, sebelumnya ketahui dulu apakah kram perut saat hamil itu normal atau enggak. Dilansir What to Expect, beberapa kram perut dan rasa nyeri selama kehamilan seringkali sangat normal. Hal itu terkait dengan segala sesucatu mulai dari sembelit atau peningkatan aliran darah ke rahim pada trimester pertama hingga kontraksi Braxton-Hicks atau nyeri ligamen pada trimester kedua dan ketiga.
"Penyebab ibu hamil mengalami kram perut normal adalah karena gas dan kembung, sembelit, dan berhubungan seksual," tulis American Pregnancy Association [APA] di laman resminya.
Untuk itu, simak tips menghilangkan kram perut saat hamil dari APA, Bun.
1. Cobalah duduk, berbaring, atau mengubah posisi.
2. Berendam dalam air hangat.
3. Cobalah melakukan latihan relaksasi.
4. Tempatkan botol berisi air panas yang dibungkus handuk di atas bagian yang kram.
5. Pastikan Bunda minum banyak air putih.
Namun, kadang-kadang kram perut dapat menjadi tanda infeksi saluran kemih, keguguran, preeklampsia atau kondisi lain yang memerlukan perhatian medis.
Nah, jika Bunda mengalami jenis kram berikut ini, Bunda harus segera menghubungi dokter.
1. Rasa sakit hebat yang tidak kunjung hilang.
2. Nyeri perut bagian bawah, disertai kontraksi.
3. Kram vagina, perdarahan, keputihan, gejala gastrointestinal, dan pusing.
4. Kram, disertai rasa sakit di bahu dan atau leher.
[Gambas:Video Haibunda]
[aci/aci]
Kram Perut Saat Hamil, Normalkah?
Kram perut saat hamil sangat sering terjadi. Hal ini merupakan hal yang wajar kok, Ma, sebagai tanda kehamilan Mama memang memberikan reaksi bagi tubuh. Tak perlu khawatir, kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasi kram perut lewat panduan dari Mama’s Choice berikut ini.
Bagaimana gejala perut kram?
Dilansir dari Web MD, am perut saat hamil dialami dalam berbagai macam usia kandungan. Umumnya, kram perut saat hamil terjadi dengan gejala:
- Nyeri pada perut bagian depan
- Nyeri dan kencang pada pinggang dan panggul
- Kembung seperti masuk angin
- Rasa pegal pada bagian pinggang atau perut
Saat trimester pertama dan kedua, banyak ibu hamil yang khawatir bahwa kram perut menandakan keguguran. Sementara para trimester terakhir, kram perut banyak diasumsikan sebagai kontraksi palsu [braxton hicks].
Namun jangan khawatir, gejala kram perut saat hamil wajar dialami selama masa kehamilan. Yang terpenting, Mama tetap menjaga asupan cairan di dalam tubuh agar tidak dehidrasi.
Apa saja penyebab kram perut saat hamil?
Beberapa penyebab kram perut saat hamil, antara lain adalah:
Rahim yang semakin membesar
Semakin bertambah usia kehamilan, semakin besar juga ukuran rahim seseorang. Saat rahim terus membesar, ligamen yang menghubungkan tulang panggul dan rahim akan menjadi lebih longgar sehingga membuat rahim terasa lebih kencang.
Posisi rahim yang bergeser
Janin yang sudah mulai aktif di dalam perut seringkali bergerak dan membuat posisi rahim miring ke kanan atau kiri. Akibatnya, ligamen yang tadinya longgar akan mengencang dan menyebabkan kram perut dan kontraksi.
Adanya darah yang dialirkan ke rahim untuk perkembangan janin juga memicu munculnya kram perut yang berkepanjangan.
Kondisi lambung dan perut
Saat hamil, saluran pencernaan akan bekerja lebih lambat mencerna makanan akibat meningkatnya hormon progesteron. Hal ini menyebabkan makanan akan berada lebih lama di usus besar, dan membuat produksi gas alami dalam tubuh menjadi lebih banyak.
Gas yang menumpuk di perut pada akhirnya bisa menjalar ke punggung atau dada, dan bisa berpotensi menyebabkan kram perut.
Berhubungan seksual
Berhubungan seks saat hamil juga bisa menjadi penyebab kram perut saat hamil. Biasanya, kram perut terjadi setelah orgasme dan diikuti dengan gejala sakit pinggang. Setelah vagina dan rahim berdenyut saat orgasme, otot-otot di sekitar vagina akan mengencang dan mengakibatkan kram perut.
Tekanan darah dan pengencangan otot
Ibu hamil yang mengalami dehidrasi akan banyak kehilangan cairan dan elektrolit seperti kalsium, potasium dan magnesium. Dilansir dari Mayo Clinic,dehidrasi dapat menyebabkan otot pada bagian perut menjadi lebih kencang dan tekanan darah tidak stabil.
Akibatnya, kram perut terjadi diikuti dengan rasa kelelahan, yang pada dasarnya disebabkan karena dehidrasi. Itulah sebabnya mengapa salah satu cara meringankan kram perut adalah dengan minum air putih dalam jumlah yang banyak.
Preeklampsia
Gejala preeklampsia ditandai dengan meningkatnya jumlah protein dalam urin dan tekanan darah tinggi. Gejala ini umumnya terjadi pada trimester kedua dan ketiga. Nyeri pada bagian atas perut juga menjadi salah satu gejalanya, diikuti dengan sesak, muntah, sakit kepala berat, serta bengkak pada wajah, tangan, dan kaki.
Baca juga: Mual saat hamil, apakah berbahaya?
Cara mengatasi perut kram selama kehamilan
Adapun 8 langkah efektif untuk meredakan kram perut saat hamil, antara lain:
- Kompres bagian perut yang kram dengan air hangat.
- Lakukan gerakan ringan secara rutin untuk mereganggakan otot-otot pada tubuh. Olahraga ringan seperti senam hamil, renang dan yoga bisa menjadi pilihan.
- Mandi atau berendam dengan air hangat. Lakukan selama 10-15 menit, jangan terlalu lama karena bisa menyebabkan dehidrasi.
- Hindari gerakan dan beban yang berat.
- Hindari konsumsi minuman bersoda.
- Berbaring untuk melancarkan peredaran darah dengan posisi yang berlawanan dari posisi rasa sakit. Misalnya ketika kram perut dirasakan pada bagian kiri, maka posisi tidur diarahkan ke sebelah kanan. Begitu juga sebaliknya.
- Istirahat yang cukup agar pikiran Mama lebih tenang dan rileks.
- Pijat punggung dengan lembut dengan menggunakan minyak pijat yang aman untuk ibu hamil, seperti Mama’s Choice Relaxing Massage Oil
Baru! Mama’s Choice Relaxing Massage Oil, minyak pijat dan aromaterapi lavender, 100% natural, aman untuk ibu hamil dan menyusui, dermatologist tested dan hypoallergenic!
Tya
Gemar menulis dan bercerita. Membagikan kisah, pengalaman dan inspirasi melalui kata-kata. Perempuan yang terlihat melodrama, tapi suka tertawa. Sedang bersiap-siap menanti kehadiran si kecil dalam hidupnya. Agar semakin menyenangkan, berceritalah ia. Di sini.