Apa yang dimaksud dengan bahasa tingkat tinggi dalam pemrograman mikrokontroler jelaskan?

  • Level tinggi
  • Tingkat Menengah
  • Level rendah
  • Bahasa mesin

Komputer awal diprogram dengan mengatur serangkaian sakelar dan menekan tombol yang setara dengan "Enter". Setiap entri terdiri dari satu instruksi ke komputer, yang menyebabkan pemrograman menjadi proses yang memakan waktu. Bahasa pemrograman dikembangkan untuk mempercepat proses ini dan memungkinkan lebih banyak orang menjadi programmer. Sekarang ada banyak bahasa yang dapat dipilih oleh seorang programmer, dan beragam dalam kompleksitas dan kemudahan penggunaan dari bahasa tingkat rendah, yang lebih dekat ke bahasa mesin, ke bahasa tingkat tinggi, yang lebih mirip dengan bahasa manusia.

Level tinggi

Bahasa pemrograman tingkat tinggi mendekati bahasa manusia dalam sintaksis dan, oleh karena itu, lebih mudah digunakan oleh manusia. Jarak dari bahasa mesin ini membuat program bahasa tingkat tinggi lebih mudah untuk ditulis, dan ada sedikit persyaratan keterampilan teknis untuk pemrogram semacam itu. BASIC, bahasa permulaan yang populer, adalah salah satu contoh bahasa tingkat tinggi. Nama sebenarnya adalah akronim yang merupakan singkatan dari "Kode Instruksi Simbolik Serbaguna Pemula". COBOL adalah bahasa tingkat tinggi yang digunakan di dunia korporat, dan kedekatannya dengan bahasa Inggris memungkinkan personel yang kurang terampil secara teknis untuk menulis program COBOL. Ini menghasilkan penghematan biaya yang sangat besar bagi perusahaan yang menggunakan COBOL. Kerugian dari bahasa-bahasa ini adalah bahwa mereka biasanya hanya menyediakan grafik teks biasa, karena mereka tidak dapat menghasilkan grafik bahasa tingkat yang lebih rendah.

Tingkat Menengah

Bahasa tingkat menengah telah dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir untuk mengisi kesenjangan antara bahasa tingkat tinggi dan rendah. Banyak dari bahasa ini termasuk dalam kategori "berorientasi objek", dan daftarnya menyertakan bahasa seperti C #, C ++ dan Java. Bahasa-bahasa ini berguna dalam mengembangkan antarmuka pengguna grafis yang berjalan di komputer pribadi, menyediakan "ujung depan" untuk aplikasi mainframe lawas yang mereka sambungkan. Ini membantu programmer untuk "menampilkan wajah cantik" pada aplikasi "layar hijau" sebelumnya, yang dapat menjadi keunggulan kompetitif untuk produk perangkat lunak. Pemrogram bahasa tingkat menengah cenderung lebih terampil secara teknis daripada pemrogram tingkat tinggi dan biasanya dibayar lebih tinggi.

Level rendah

Bahasa tingkat rendah jauh dari bahasa manusia dan tidak mudah dibaca sekilas. Bahasa, seperti Assembler, membutuhkan orang-orang teknis yang sangat terampil, yang mengakibatkan biaya yang lebih tinggi bagi pemberi kerja. Sifat samar dari sintaks juga dapat menyebabkan waktu pemecahan masalah yang lebih lama, tergantung pada tingkat keahlian teknisi. Program bahasa assembly komputer pribadi dapat menghasilkan grafik yang menakjubkan, tetapi program bahasa assembly mainframe biasanya digunakan sebagai utilitas, jarang menghasilkan output sama sekali.

Bahasa mesin

Bahasa mesin adalah bahasa tingkat terendah, terdiri dari 1 dan 0 yang disusun dalam kelompok delapan untuk membentuk berbagai karakter. Setiap 1 atau 0 adalah "bit", dan 8 bit membentuk "byte". Kesulitan dalam memprogram komputer awal menggunakan bahasa mesin yang memerlukan pengembangan bahasa pemrograman. Program yang ditulis dalam bahasa yang termasuk dalam kategori yang disebutkan di atas biasanya "dikompilasi" ke dalam bahasa mesin sehingga komputer dapat membacanya. Pemrogram yang bisa membaca dan memahami bahasa mesin sangat terampil, dan mendapat gaji tinggi.

Pengenalan Assembly


Bahasa Assembly atau yang biasa disebut bahasa rakitan merupakan bahasa pemrograman tingkat rendah yang dapat digunakan untuk memprogram mikroprosessor, komputer, mikrokontroler, dll dan setingkat diatas bahasa mesin. Bahasa Assembly berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya karena Assembly merupakan dasar dari pemrograman itu semua. Karena itu kemampuan Assembly masih lebih baik dari bahasa pemrograman tingkat tinggi, contohnya C, C++, Basic, Pascal dan Java. Selain itu assembly juga mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki oleh bahasa tingkat apapun contohnya dalam hal kecepatan akses, mudahnya memanipulasi sistem komputer dan file-nya berukuran kecil. Untuk mempelajari bahasa Assembly harus memiliki pengetahuan khusus tentang pemrograman dan cenderung mengalami kesulitan untuk memahaminya. Tapi disisi lain Assembly ini juga memiliki kelebihan yaitu dapat digunakan untuk memprogram suatu hardware yang tidak dapat diprogram menggunakan bahasa tingkat tinggi.

Dalam penulisan bahasa Assembly diperlukan suatu software khusus bahasa Assembly yang biasa disebut assembler. Assembler ini berfungsi untuk menerjemahkan kode dalam bahasa Assembly ke dalam bahasa mesin untuk hardware yang akan diprogram [kompilasi]. Assembler ini berbeda dengan compiler yang terdapat pada pemrograman tingkat tinggi yang memiliki fungsi menerjemahkan perintah menjadi instruksi pada kode mesin.

Pemrograman tingkat rendah contohnya Asslemby ini lebih berorientasi ke hardware [mesin] dimana pemrograman ini lebih mengutamakan pernyataan yang dapat dijalankan oleh mesin. Sedangkan pemrograman tingkat tinggi lebih berorientasi kepada manusia agar manusia bisa mudah menulis dan mengerti pernyataan yang terdapat pada program.

Perbandingan Assembly dengan Bahasa Lain

Pemrograman Assembly merupakan bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan suatu bahasa mesin. Dengan menggunakan bahasa Assembly seorang programmer akan lebih mudah memahami instruksi jika dibandingkan dengan menggunakan kode mesin. Bahasa mesin biasanya menggunakan alamat memori  berupa kode heksadesimal yang sulit dipahami. Untuk mempermudahnya maka diciptakan bahasa Assembly yang menggunakan fasilitas label yang terdapat pada Assembly itu sendiri.

Jika Assembly dibandingkan dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi lainnya, maka Assembly akan sangat sulit dipahami jika dibandingkan dengan bahasa C. Ini yang membuat Assembly mulai ditinggalkan karena kerumitan-nya. Saat ini para programmer cenderung lebih suka menggunakan bahasa C atau C++ untuk melakukan pemograman pada hardware. Namun pemrograman bahasa tingkat tinggi memiliki keterbatasan terhadap pemanfaatan hardware. Karena pemrograman tingkat tinggi biasanya menerjemahkan sebuah instruksi menjadi kode mesin. Berbeda halnya dengan Assembly yang secara langsung menerjemahkan instruksi menjadi instruksi mesin.

Dalam penulisannya, bahasa tingkat tinggi biasanya menggunakan IDE [Integrated Development Environment] yang sudah dikemas dalam bentuk software jadi. Namun untuk bahasa Assembly cukup menggunakan teks editor seperti notepad, notepad++, wordpad, dll.

Penulisan Bahasa Assembly

Pada penulisan program dalam bahasa Assembly harus berekstensi .ASM, setelah itu program dikompilasi menjadi file object dengan ekstensi .OBJ, langkah selanjutnya dilink menjadi executable file dengan berekstensi .EXE/.COM, executable file ini yang bisa dijalankan. Untuk melakukan kompilasi program dapat digunakan software Turbo Assembler [TASM].

Perlu diketahui bahwa setiap prosessor pada komputer memiliki kontruksi hardware yang berbeda sehinggaa bahasa Assembly yang digunakan tiap prosessor juga berbeda. Hanya pola dasar dan cara penulisannya saja yang sama.

Terdapat 2 bagian pada program dalam bahasa Assembly

  1. Assembly Directive merupakan bagian pada kode berfungsi sebagai pengarah bagi assembler/compiler untuk menata program.
  2. Instruction merupakan bagian kode yang harus dieksekusi oleh CPU dengan melakukan operasi yang telah di perintahkan pada program.

Kelebihan Menggunakan Bahasa Assembly

  1. Cepat pada saat melakukan running program
  2. Efisien dalam penggunaan memori
  3. Memiliki ukuran file yang kecil saat di-compile

Kelemahan Menggunakan Bahasa Assembly

  1. Lebih sulit dipahami pada penulisan kode yang panjang
  2. Baris program lebih panjang dari pada bahasa tingkat tinggi
  3. Kesulitan dalam melakukan operasi yang kompleks

source: //www.geyosoft.com/2012/bahasa-assembly

Page 2

Sistem minimum mikrokontroler hanya  sekumpulan komponen-komponen elektronika yang belum dapat dioperasikan. Agar dapat dioperasikan, haruslah terlebih dahulu dimasukkan program ke dalam IC mikrokontroler. Progam yang akan dimasukkan haruslah sesuai dengan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Program tersebut akan disimpan ke dalam mikrokontroler pada bagian penyimpanan [memory]. Ketika sistem dijalankan, maka baris per baris pada memory akan dibaca dan dijalankan instruksinya oleh keseluruhan sistem. Dengan demikian, barulah sistem tersebut dapat bekerja dengan baik.

Agar komputer memahami kehendak si perancang, maka program yang dimasukkan harus dipahami oleh sistem mikrokontroler. Oleh karena itu, diperlukan sebuah bahasa yang dipahami oleh si perancang dan juga mikrokontroler, yang disebut dengan Bahasa Pemrograman.

Bahasa Pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer, adalah teknik komando/instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer.

Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.

Menurut tingkat kedekatannya dengan mesin komputer, bahasa pemrograman terdiri dari:

  1. Bahasa Mesin, yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode bahasa biner, contohnya 01100101100110. Terkadang, untuk memudahkan penulisan, bahasa biner ini dituliskan dalam bilangan heksadesimal, seperti: 2A, F5 dan BC. File yang dihasilkan dari penulisan Bahasa Mesin berekstensi *.hex.
  2. Bahasa Tingkat Rendah, atau dikenal dengan istilah bahasa rakitan [bah.Inggris Assembly], yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode-kode singkat [kode mnemonic], contohnya MOV, SUB, CMP, JMP, JGE, JL, LOOP, dsb. File yang dihasilkan dari penulisan bahasa ini berekstensi *.asm.
  3. Bahasa Tingkat Menengah, yaitu bahasa komputer yang memakai campuran instruksi dalam kata-kata bahasa manusia [lihat contoh Bahasa Tingkat Tinggi di bawah] dan instruksi yang bersifat simbolik, contohnya {, }, ?, <<, >>, &&, ||, dsb.
  4. Bahasa Tingkat Tinggi, yaitu bahasa komputer yang memakai instruksi berasal dari unsur kata-kata bahasa manusia, contohnya begin, end, if, for, while, and, or, dsb. Sebagian besar bahasa pemrograman digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Tinggi, hanya bahasa C yang digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Menengah dan Assembly yang merupakan Bahasa Tingkat Rendah.

Semua bahasa pemrograman, pada akhirnya, harus diubah ke dalam Bahasa Mesin [*.hex]. Karena, hanya Bahasa Mesin yang dapat dikirimkan ke dalam IC Mikrokontroler. Jadi, ayo belajar bahasa pemrograman, agar bisa memprogram sistem mikrokontroler.

Pos ini dipublikasikan di Mikroprosesor. Tandai permalink.

Video yang berhubungan