Apa yang dimaksud dengan jenis mobilitas horizontal?

Ilustrasi contoh mobilitas horizontal. Foto: Freepik.

Mobilitas sosial adalah perpindahan atau gerak sosial yang dilakukan seseorang atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu lapisan ke lapisan lainnya. Biasanya, mobilitas sosial dilakukan dengan tujuan memperbaiki kualitas hidup seseorang atau kesejahteraan kelompok.

Mobilitas berasal dari bahasa latin mobils yang berarti mudah dipindahkan atau bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Sedangkan kata sosial mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.

Dalam buku Siswa IPS oleh Kemendikbud, mobilitas sosial diartikan sebagai seseorang yang mengalami perubahan kedudukan atau status sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain. Baik menjadi lebih tinggi maupun lebih rendah, ataupun hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan atau posisi yang berarti.

Dalam praktiknya, mobilitas sosial dibagi menjadi mobilitas horizontal dan vertikal. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang bentuk-bentuk mobilitas sosial, simak penjabaran berikut!

Bentuk Bentuk Mobilitas Sosial

Ilustrasi mobilitas Sosial, Foto: Dok, quizizz

Dikutip dari website ristekdikti.go.id, mobilitas horizontal mengacu pada perpindahan geografis atau tempat tinggal juga peralihan individu dari suatu kelompok sosial ke kelompok lainnya secara sejajar. Dalam mobilitas horizontal tidak terjadi perubahan kedudukan seseorang di dalam masyarakat.

Masih dari sumber yang sama, contoh mobilitas horizontal yang terjadi di masyarakat adalah sebagai berikut:

  • Kepala Sekolah SMP yang dipindah tugaskan menjadi kepala sekolah SMP lain.

  • Perpindahan masyarakat dari desa satu ke desa lainnya.

  • Mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di desa satu ke desa yang lainnya dalam geografis yang sama.

Ilustrasi Mobilitas Sosial. Sumber: Medicaldaily.com

Berbeda dengan mobilitas horizontal, mobilitas vertikal dipandang sebagai suatu perpindahan individu dari suatu posisi sosial ke posisi yang lain secara tidak sederajat. Bentuk mobilitas ini dibagi menjadi dua, yakni mobilitas sosial vertikal atas atau social climbing dan mobilitas vertikal turun atau social sinking. Adapun penjalasan bentuk-bentuk mobilitas vertikal adalah sebagai berikut:

Mobilitas Vertikal Atas (Social Climbing)

Dikutip dari buku Siswa IPS oleh Kemendikbud, mobilitas vertikal atas merupakan terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang, dari berstatus rendah ke status yang lebih tinggi.

Contoh mobilitas vertikal atas dalam kehidupan sehari-hari adalah seorang karyawan yang memiliki prestasi yang baik dipromosikan menjadi kepala bagian, manajer, bahkan direktur suatu perusahaan. Contoh lain dari bentuk mobilitas vertikal ini yaitu terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi dari lapisan sosial yang sudah ada.

Mobilitas Vertikal Turun (Social Sinking)

Masih dari sumber yang sama, mobilitas vertikal bawah adalah proses penurunan status kedudukan seseorang. Proses ini seringkali menimbulkan gangguan karena adanya perubahan pada hak dan kewajiban padanya.

Dalam bidang pekerjaan, mobilitas vertikal bawah dapat terjadi karena berhalangan melaksanakan tugas, memasuki masa pensiun, turun jabatan, atau dipecat. Contoh dari mobilitas vertikal bawah di dalam kehidupan masyarakat yakni seorang pegawai yang diturunkan dari pangkatnya karena melanggar aturan perusahaan sehingga menjadi pegawai biasa.

Apa yang dimaksud dengan jenis mobilitas horizontal?

Apa yang dimaksud dengan jenis mobilitas horizontal?
Lihat Foto

shutterstock.com

Mobilitas sosial horizontal dan vertikal

KOMPAS.com – Manusia merupakan makhluk sosial yang bersifat dinamis. Artinya, manusia selalu mengalami perubahan demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Demi memenuhi kebutuhan hidup, manusia selalu berupaya memperbaiki kehidupan dan meningkatkan status sosialnya.

Untuk meningkatkan status sosial, salah satu cara yang dilakukan manusia adalah dengan melakukan mobilitas sosial.

Secara singkat, definisi mobilitas sosial diartikan sebagai gerak perpindahan status sosial yang satu menuju status sosial yang lain.

Lebih jelas, dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar (2014) karya Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati, mobilitas sosial merupakan pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.

Baca juga: Jenis dan Dampak Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial tidak bisa dipisahkan dari status yang dimiliki oleh seseorang. Status sosial biasanya berhubungan dengan jabatan, keturunan, dan pendidikan.

Proses mobilitas sosial akan berdampak pada perubahan struktur sosial dan hubungan antar individu.

Mobilitas sosial tidak hanya mencakup perpindahan dari status rendah ke status tinggi (kenaikan status sosial). Tetapi mobilitas sosial juga mencakup perpindahan dari status tinggi ke status rendah (penurunan status sosial).

Jenis Mobilitas Sosial

Dalam buku Kajian-Kajian Ilmu Sosiologi (2019) karya Sri Muhammad Kusumantoro, dijelaskan bahwa ada tiga bentuk mobilitas sosial, sebagai berikut:

Merupakan perpindahan status sosial yang sifatnya tidak sederajat. Mobilitas vertikal dibagi menjadi dua, yaitu social climbing dan social sinking.

Baca juga: Sosiologi: Pengertian, Sejarah, dan Ciri-cirinya