Apa yang dimaksud dengan metagenesis pada tumbuhan lumut

Pengertian metagenesis atau pergiliran keturunan adalah daur hidup atau cara perkembangbiakan makhluk hidup antara kawin (seksual) dan tidak kawin (aseksual). Metagenesis melibatkan dua individu yang berbeda karena identitas genetiknya tidak sama antara individu pada satu fase dengan fase yang lain. Peristiwa metagenesis dapat terjadi pada hewan dan tumbuhan. Contoh hewan yang mengalami metagenesis misalnya terjadi pada ubur-ubur (obelia sp.). Sedangkan, metagenesis pada tumbuhan misalnya terjadi pada lumut, paku-pakuan dan ganggang. 

Jadi, metagenesis adalah pergiliran keturunan pada makhluk hidup secara seksual maupun aseksual.

Metagenesis adalah salah satu siklus hidup pada tumbuhan dan hewan. Bagaimana metagenesis tumbuhan lumut terjadi?

Sebab, banyak orang yang penasaran bagaimana sih siklus dari tanaman ini.

Untuk lebih lengkapnya, baca ulasan berikut ini!

Baca Juga: 17 Tanaman Philodendron yang Populer di Kalangan Pencinta Tanaman Hias

Metagenesis Tumbuhan Lumut dari Hidup sampai Mati

Apa yang dimaksud dengan metagenesis pada tumbuhan lumut

Foto: metagenesis tumbuhan lumut

Foto Metagenesis Tumbuhan Lumut (Orami Photo Stock)

Istilah metagenesis tersebut digunakan untuk menjelaskan pergiliran keturunan yang terjadi pada makhluk hidup.

Contoh hewan yang mengalami metagenesis adalah ubur-ubur.

Sedangkan tumbuhan salah satunya adalah lumut.

Maka dari itu, perlu tahu tentang metagenesis tumbuhan lumut.

Pertama-tama yang perlu diketahui, apa yang dimaksud dengan lumut itu?

Tumbuhan ini termasuk dalam golongan Bryophyta, yakni tumbuhan yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil.

Ukuran yang terbesarnya adalah kurang dari 50 cm.

Lumut hidup di darat, baik itu di batu, kayu gelondongan, tanah, atau pepohonan.

Tumbuhan lumut ini pun tersebar di hampir seluruh dunia, terkecuali di dalam laut.

Di tempat yang miskin zat organik pun, ia dapat hidup asalkan tempat tersebut memiliki tingkat kelembapan yang cukup.

Karena sifat toleransi yang tinggi seperti itu, lumut disebut tumbuhan kosmopolit, yaitu tumbuhan yang penyebarannya ada dimana-mana.

Lumut hidup secara berkoloni dan berhabitat di tempat yang lembap, terlindungi dari cahaya matahari.

Baca Juga: Cari Tahu Manfaat Daun Jelatang, Tumbuhan Herbal yang Berkhasiat

Ciri-Ciri dari Tumbuhan Lumut

Perlu juga tahu beberapa ciri dari tumbuhan lumut, yaitu:

  • Sel-sel penyusun tubuhnya mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa.
  • Air masuk dalam tubuh lumut secara imbibisi, sementara hasil fotosintesis didistribusikan secara difusi, daya kapilaritas, dan dengan aliran sitoplasma.
  • Dinding sel tumbuhan lumut terdiri atas selulosa.
  • Mengalami metagenesis.
  • Merupakan peralihan antara Cormophyta dan Thallophyta
  • Permukaan luar tubuhnya dilapisi dengan lapisan berlilin. Lapisan tersebut berguna menahan masuknya air dan mengurangi penguapan.
  • Akar tumbuhan lumut berupa akar semu (rizoid) yang terdiri dari beberapa lapis sel parenkim dan berbentuk seperti rambut/benang-benang.
  • Zigot berkembang menjadi embrio dan akan tetap tinggal di dalam gametangium betina.
  • Sperma diproduksi oleh anteridium dan ovum diproduksi oleh arkegonium.

Baca Juga: Bye-Bye Lumut! Ini Cara Membersihkan Toren Air di Rumah

Urutan Metagenesis Tumbuhan Lumut

Apa yang dimaksud dengan metagenesis pada tumbuhan lumut

Foto: lumut

FotomTumbuhan Lumut (Orami Photo Stock)

Siklus hidup tumbuhan lumut bersifat metagenesis, yaitu jenis siklus kehidupan tumbuhan yang melibatkan dua fase, yakni fase seksual dan fase aseksual.

Yang terjadi pada tumbuhan lumut adalah fase gametofit dan fase sporofil.

Berikut urutan metagenesis tumbuhan lumut:

  1. Spora lumut jatuh di daerah atau tempat yang cocok, umumnya di daerah yang lembap.
  2. Kemudian bergerminasi, yaitu tumbuh dan berkembang dengan cara memperbesar diri melalui pembelahan sel mitosis sehingga membentuk protonema atau bisa disebut gametofit muda.
  3. Protonema ada yang tidak berhasil tumbuh, dan ada yang berhasil tumbuh besar.
  4. Protonema yang berhasil tumbuh menjadi tumbuhan lumut dewasa atau gametofit dewasa. Dalam fase ini, terbentuk organ seksual yang berupa arkegonium dan anteridium.
  5. Arkegonium atau alat kelamin betina membentuk ovum atau sel telur. Sementara anteridium atau alat kelamin jantan akan membentuk spermatozoid.
  6. Tumbuhan lumut disebut Generasi Gametofit dalam fase ini, karena telah menghasilkan gamet (sel kelamin).
  7. Selanjutnya, spermatozoid bergerak menuju sel telur dan membuahi sehingga terbentuk zigot.
  8. Zigot akan membentuk embrio yang berkembang menjadi sporofit.
  9. Sporofit akan menghasilkan spora dengan sporangium yang dimilikinya. Pada fase ini, tumbuhan lumut disebut sebagai Generasi Sporofit karena telah menghasilkan spora
  10. Lalu, spora akan berkembang kembali menjadi protonema yang baru, dan seterusnya.

Baca Juga: Kenali Siklus Hidup Nyamuk dan Cara Membasminya

Perbedaan Metagenesis Tumbuhan Lumut dan Paku

Apa yang dimaksud dengan metagenesis pada tumbuhan lumut

Foto: tanaman paku

Foto Tanaman Paku (Orami Photo Stock)

Sama seperti tumbuhan lumut, tumbuhan paku juga mengalami metagenesis, lho!

Namun metagenesis tumbuhan lumut dan tumbuhan paku memang hampir mirip.

Akan tetapi, ada beberapa perbedaan yang bisa diidentifikasi berdasarkan metagenesis mereka.

Berikut perbedaan antara metagenesis tumbuhan lumut dan paku:

  1. Pada tumbuhan lumut, proses gametofit lebih lama dan dominan dibandingkan dengan sporofit. Gametofit yang akan mendukung kehidupan sporofit.
  2. Pada tumbuhan paku, proses sporofit lebih dominan daripada gametofit. Jadi, gametofit hanya ada untuk mendukung kehidupan awal bagi sporofit.
  3. Tumbuhan paku merupakan hasil pertemuan dua sel kelamin dari tumbuhan itu sendiri. Sedangkan pada tumbuhan lumut merupakan hasil perkembangan spora secara pembelahan meiosis.
  4. Tumbuhan paku menghasilkan spora dalam bentuk dan ukuran yang berbeda, yaitu mikrospora dan makrospora. Mikrospora adalah spora berkelamin jantan dan berukuran kecil. Sedangkan mikrospora adalah spora berjenis kelamin betina dan berukuran besar,
  5. Tumbuhan lumut tidak menghasilkan spora yang berbeda.
  6. Spora dari tumbuhan paku akan bergerak hogroskopik hingga kotak spora pecah dan menyebar dengan bantuan angin.
  7. Spora lumut akan berkembang secara aseksual dengan membentuk tunas dan fragmen talus.
  8. Pada tumbuhan lumut, yang berperan sebagai generasi gametofit adalah lumut itu sendiri. Sedangkan pada tumbuhan paku, protalium adalah yang berperan sebagai generasi gametofit.
  9. Pada tumbuhan lumut, yang berperan sebagai sporofit adalah sporangium. Sedangkan pada tumbuhan paku yang berperan sebagai generasi sporofit adalah tumbuhan paku itu sendiri.

Baca Juga: Tanaman Pakis Haji, Tanaman Purba Mewah yang Mudah Dirawat

Nah, itulah metagenesis tumbuhan lumut, serta perbedaannya dengan paku.

Banyak orang yang salah membedakan dua tanaman ini, sebab memang mirip.

Dengan membaca artikel ini, bisa jadi menambah pengetahuan baru, ya!

Sumber

  • https://www.amongguru.com/pengertian-metagenesis-contoh-dan-tahapannya-dilengkapi-gambar/
  • https://www.zenius.net/blog/metagenesis-tumbuhan-paku-dan-lumut
  • https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/perbedaan-metagenesis-tumbuhan-paku-dan-lumut-11052/#