Apa yang dimaksud dengan pendekatan sosial dan bagaimana praktiknya dalam proses pembelajaran

Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dilakukan beberapa macam pendekatan pembelajaran kepada siswa di sekolah. Setiap jenis pendekatan dalam pembelajaran tersebut memiliki karakteristik masing-masing. Pendekatan pembelajaran dilakukan dengan melihat apa yang menjadi kebutuhan siswa sehingga mereka lebih mudah menerima dan menyerap pelajaran.

Seorang tokoh bernama Gulo melalui buku berjudul Strategi Belajar Mengajar mengatakan bahwa yang disebut sebagai pendekatan pembelajaran adalah suatu sudut pandang tertentu dalam melihat permasalahan yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran itu sendiri. Pendekatan pembelajaran dilakukan supaya siswa dapat belajar sesuai dengan tujuan tertentu.

Macam-macam Pendekatan dalam Kegiatan Pembelajaran

Melihat semakin beratnya tantangan yang harus dihadapi pada masa depan membuat guru harus memiliki wawasan luas bukan hanya sebatas menguasai bahan ajar atau materi pembelajaran saja. Guru juga harus bisa memahami apa yang menjadi kebutuhan anak didik sehingga tahu pendekatan apa yang paling tepat untuk dilakukan. Garis besarnya jenis pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dibagi menjadi :

1. Pendekatan Kontekstual 

Pada pendekatan ini guru akan memberikan gambaran tentang materi pelajarannya dengan mencontohkan kejadian di dunia nyata. Tujuannya adalah untuk mendorong siswa agar bisa menemukan suatu hubungan antara pengetahuan dalam materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini memerlukan daya pikir yang kritis dari siswa sehingga secara tidak langsung dapat membantu menemukan potensi diri mereka.

2. Pendekatan Konstruktivisme

Guru tidak mengajarkan kepada siswanya bagaimana cara untuk menyelesaikan soal atau menemukan jawaban benar atau salah. Guru hanya bertugas untuk mendorong siswa agar mau berpikir kritis sehingga dapat menentukan mana opsi jawaban yang benar menurut hasil pemikiran mereka.

3. Pendekatan Pemecahan Masalah

Pendekatan dalam pembelajaran selanjutnya adalah pemecahan masalah (problem solving). Pada pendekatan ini guru menekankan kepada siswa untuk mempergunakan seluruh pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan suatu permasalahan. Biasanya dalam pendekatan ini siswa harus bisa menggunakan logikanya untuk menemukan sebab akibat dari suatu masalah, menganalisisnya, membuat hipotesa hingga mendapatkan kesimpulan.

4. Pendekatan Induktif

Melalui pendekatan induktif, siswa akan diajak untuk melakukan pengamatan lebih dulu lalu untuk menemukan hal-hal khusus lalu mengambil kesimpulan dari semua fakta yang ditemukan. Semakin banyak fakta konkrit yang dapat ditemukan maka akan semakin bagus juga kesimpulan yang diperoleh. 

5. Pendekatan Deduktif

Pengertian dari pendekatan deduktif adalah mengumpulkan hal-hal yang sifatnya umum lalu disimpulkan menjadi suatu kesimpulan yang lebih khusus. Disini guru akan menjelaskan tentang konsep dasar, teori dan juga istilah lainnya di bagian awal kegiatan pembelajaran lalu dilengkapi dengan bagaimana contoh penerapannya.

6. Pendekatan Open-Ended

Pendekatan open-ended adalah konsep yang mengutamakan kepada bagaimana proses untuk menemukan jawaban suatu persoalan bukan tentang benar tidaknya jawaban tersebut.  Biasanya pertanyaan yang diberikan sifatnya terbuka sehingga tidak ada jawaban benar atau salah secara mutlak. Dengan pendekatan ini diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam berpikir dan menemukan jawaban.

7. Pendekatan Saintifik

Konsep pendekatan ini mengacu pada kurikulum pembelajaran yang berlaku di sekolah. Pendekatan saintifik yang disebutkan dalam kurikulum 2013 lalu menggunakan lima langkah yaitu mengamati, bertanya, mengumpulkan data, melakukan asosiasi dan mengkomunikasikannya.

8. Pendekatan Proses

Terakhir adalah pendekatan proses dimana guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengamati penemuan ataupun penyusunan konsep tertentu. Siswa akan melakukan percobaan atau ilustrasi kemudian menyusun hipotesa.

Dengan menggunakan pendekatan dalam pembelajaran yang tepat diharapkan siswa dapat menemukan dan melatih potensi yang dimilikinya secara optimal. Tujuannya agar siswa bisa meraih prestasi terbaiknya.

Salah satu langkah awal untuk  mewujudkan prestasi siswa adalah dengan bersekolah di SMA Dwiwarna (Boarding School). Adanya fasilitas pendidikan dan guru pengajar yang kompeten dan berkualitas, membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif sehingga siswa bisa lebih optimal dalam meraih prestasi mereka.

Jenis-Jenis Pendekatan dalam Pembelajaran

1.Pendekatan Individual Pendekatan individual merupakan pendekatan langsung dilakukan guru terhadap anak didiknya untuk memecahkan kasus anak didiknya tersebut. Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan pengajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini. Pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan kegunaan pendekatan individual, sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya selalu saja melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di kelas. Persoalan kesulitan belajar anak lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan pendekatan individual, walaupun suatu saat pendekatan kelompok diperlukan. Pembelajaran individual merupakan salah satu cara guru untuk membantu siswa membelajarkan siswa, membantu merencanakan kegiatan belajar siswa sesuai dengan kemampuan dan daya dukung yang dimiliki siswa. Pendekatan individual akan melibatkan hubungan yang terbuka antara guru dan siswa, yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa dalam belajar. Untuk mencapai hal itu, guru harus melakukan hal berikut ini: a.Mendengarkan secara simpati dan menanggapi secara positif pikiran anak didik dan membuat hubungan saling percaya. b.Membantu anak didik dengan pendekatn verbal dan non-verbal. c.Membantu anak didik tanpa harus mendominasi atau mengambil alih tugas. d.Menerima perasaan anak didik sebagaimana adanya atau menerima perbedaannya dengan penuh perhatian. e.Menanggani anak didik dengan memberi rasa aman, penuh pengertian, bantuan, dan mungkin memberi beberapa alternatif pemecahan. Ciri-ciri pendekatan individual : a.Guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada setiap siswa di kelas dan memberikan kesempatan kepada anak didik sebagai individu untuk akatif, kreatif, dan mandiri dalam belajar. b.Guru harus peka melihat perbedaan sifat-sifat dari semua anak didik secara individual. c.Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing di kelas. Para peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai, bagaimana dan apa yang mereka pelajari. d.Guru harus mampu mennyajikan pelajaran yang menarik di depan kelas. Menarik dalam pengertian mengasyikkan, mudah ditangkap dan dipahami serta tidak membosankan siswa. Pengajaran individual dilakukan untuk membantu siswa dalam menuntaskan belajar mereka. Oleh karena itu, pendekatan individual dapat mengefektifkan proses belajar mengajar, interaksi guru dan siswa berjalan dengan baik, dan terjadinya hubungan pribadi yang menyenangkan antara siswa dan guru. Secara tidak langsung hal yang disebut diatas merupakan keuntungan dari pengajaran dengan pendekatan individual. Keuntungan dari pengajaran pendekatan individual yaitu: a.Memungkin siswa yang lama dapat maju menurut kemampuannya masing-masing secara penuh dan tepat. b.Mencegah terjadinya ilusi dalam kemajuan tetapi bersifat nyata melalui diskusi kelompok. c.Mengarahkan perhatian siswa terhadap hasil belajar perorangan. d.Memusatkan pengajaran terhadap mata ajaran dan pertumbuhan yang bersifat mendidik, bukan kepada tuntutan-tuntutan guru. e.Memberi peluang siswa untuk maju secara optimal dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. f.Latihan-latihan tidak diperlukan bagi anak yang cerdas, karena dapat menimbulkan kebiasaan dan merasa puas dengan hasil belajar yang ada. g.Menumbuhkan hubungan pribadi yang menyenangkan siswa dan guru.M h.emberi kesempatan bagi para siswa yang pandai untuk melatih inisiatif berbuat yang lebih baik. i.Mengurangi hambatan dan mencegah eliminasi terhadap para siwa yang tergolong lamban. Sedangkan kelemahan pembelajaran pendekatan individual sebagai berikut dapat dilihat secara umum dan khusus. Kelemahan secara umum: a.Proses pembelajaran relative memakan banyak waktu sesuai dengan jumlah bahan yang dihadapi dan jumlah peserta didik. b.Motivasi siswa mungkin sulit dipertahankan karena perbedaan-perbedaan individual yang dimiliki oleh peserta didik sehingga dapat membuat beberapa siswa rendah diri/minder dalam pembelajaran. c.Adanya penggunaan pasangan guru dan siswa dalam manajemen kelas regular secara perorangan, sehingga terjadi kemungkinan sebagaian peserta didik tidak dapat dikelola dengan baik. d.Guru-guru yang sudah terbiasa dengan cara-cara lama akan mengalami hambatan untuk menyelenggarakan pendekatan ini karena menuntut kesabaran dan penguasaan materi secara lebih luas dan menyeluruh. 2.Pendekatan Kelompok Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang ada juga guru yang menggunakan pendekatan lain, yakni pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok memang suatu waktu diperlukan dan pelu digunakan untuk membina  dan mengembangkan sikap sosial anak didik. Hal ini disadari bahwa anak didik adalah sejenis makhluk homo secius, yakni makhluk yang berkecendrungan untuk hidup bersama. Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial dikelas. Tentu saja sikap ini pada hal-hal yang baik saja. Mereka sadar bahwa hidup ini saling ketergantungan, seperti ekosistem dalam mata rantai kehidupansemua makhluk hidup di dunia. Tidak ada makhluk hidup yang terus menerus berdiri sendiri tanpa keterlibatan makhluk lain, langsung atau tidak langsung, disadari atau tidak, makhluk lain itu ikut ambil bagian dalam kehidupan makhluk tertentu. 3.Pendekatan Bervariasi Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik bervariasi, maka pendekatan yang digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi pula.Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar bermacam-macam. Kasus yang biasanya muncul dalam penagajaran dengan berbagai motif, sehingga diperlukan variasiteknik pemecahan untuk setiap kasus. Maka kiranya pendekatan bervariasi inisebagai alat yang dapat guru gunakanuntukkepentinganpengajaran. 4.Pendekatan Edukatif Apapun yang guru lakukan dalam pendidikan dan pengajaran dengan tujuan untuk mendidik, bukan karena motif-motif lain, seperti karena dendam, karena gengsi, karena ingin ditakuti dan sebagainya. Anak didik yang telah melakukan kesalahan, yakni membuat keributan didalam kelas ketika guru sedang memberikanpelajaran, misalnya, tidak tepat diberi sanksi hokumdengan cara memukul badannya sehingga luka atau cidera. Hal ini adalah sanksi hukum yang tidak bernilai pendidikan. Guru telah melakukan sanksi hukum yang salah. Guru telah menggunakan teori power, yakni teori kekuasaan untuk menundukkan orang lain. Dalam pendidikan, guru akan kurang arif dan bijaksana bila menggunakan kekuasaan. Karena hal itu bisa merugikan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak didik. Pendekatan yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan edukatif. Setiap tindakan dan perbuatan yang dilakukan guru harus bernilai pendidikan dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar agar menghargai norma hukum, norma susila, norma sosial dan norma agama. 5.Pendekatan Keagamaan Pendidikan dan pelajaran disekolah tidak hanya memberikan satu atau dua macam mata pelajaran, tetapi terdiri dari banyak mata pelajaran. Dalam prateknya tidak hanya digunakan satu, tetapi bisa juga penggabungan dua atau lebih pendekatan. Dengan penerapan prinsip-prinsip mengajar seperti prinsip korelasi dan sosialisasi, guru dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan untuk semua mata pelajaran. Khususnya untuk mata pelajaran umum sangat penting dengan pendekatan keagamaan. Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ini tidak sekuler, tetapi menyatu dengan nilai agama. Tentu sajaguru harus menguasai ajaran-ajaran agama yang sesuai dengan mata pelajaran yang dipegang. Mata pelajaran biologi, misalnya, bukan terpisah dari masalah agama,tetapi ada hubunganya. Persoalan nya sekarng terletak mau atau tidaknya guru mata pelajaran tersebut. 6.Pendekatan Kebermaknaan Bahasa adalah alat untuk menyampaikan dan memahami gagasan pikiran, pendapat, dan perasaan, secara lisan atau tulisan. Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui struktur (tata bahasa dan kosa kata). Dengan demikian struktur berperan sebagai alat pengungkapan makna (gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan). Jadi pendekatan kebermaknaan adalah pendekatan yang memasukkan unsur-unsur terpenting yaitu pada bahasa dan makna. sumber


Apa yang dimaksud dengan pendekatan sosial dan bagaimana praktiknya dalam proses pembelajaran

Lihat Pendidikan Selengkapnya