Apa yang dimaksud dengan pengangguran terbuka

Apa yang dimaksud dengan pengangguran terbuka

Kamu pernah gak sih, kalau lihat mahasiswa lagi demo, biasanya ada yang bawa spanduk tulisannya “buka lapangan pekerjaan, kurangi pengangguran!”. Mungkin kamu tahunya pengangguran itu adalah orang yang tidak bekerja, tetapi sebenarnya ada lho jenis-jenis pengangguran dan sifatnya. Untuk lebih jelasnya, ayo kita pelajari!

Jika dilihat secara umum, yang dimaksud pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15-64 tahun) dan tidak mempunyai pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan. Jika kita ingin lebih spesifik lagi, pengangguran adalah orang-orang dalam angkatan kerja yang saat itu tidak bekerja/sedang mencari kerja, dengan sengaja tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkannya, atau mereka yang sebenarnya sudah mempunyai pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.

Apa yang dimaksud dengan pengangguran terbuka
Ilustrasi orang menganggur (sumber: mmnews.tv)

Pengangguran dapat dikelompokkan menjadi beberapa jika dilihat berdasarkan sifat atau penyebab mengapa dia bisa menganggur, berikut ini adalah pengelompokkannya.

PENGANGGURAN BERDASARKAN PENYEBABNYA

1. Pengangguran Struktural

Apa yang dimaksud dengan pengangguran terbuka
Setiap pekerjaan membutuhkan keterampilan khusus 

masing-masing (sumber: yourarticlelibrary.com )*

Perkembangan ekonomi dan kebutuhan manusia biasanya diikuti oleh perubahan struktur serta corak ekonomi. Biasanya perubahan ini memerlukan keterampilan-keterampilan baru untuk menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Pengangguran jenis ini terjadi ketika para tenaga kerja tidak dapat mengikuti keterampilan yang diminta karena adanya perubahan struktur ekonomi. Karena itu disebut dengan pengangguran struktural.

2. Pengangguran Konjungtur

Pengangguran konjungtur adalah pengangguran yang terkena dampak perubahan dalam perekonomian, utamanya adalah dampak dari permintaan-penawaran terhadap suatu barang. Mereka adalah pekerja yang harus dikurangi pada saat produksi menurun karena berkurangnya permintaan, hal ini dilakukan untuk mencegah kerugian yang lebih besar.

3. Pengangguran Friksional

Pengangguran ini terjadi karena adanya sebuah kesulitan, yaitu mempertemukan pencari kerja dengan lowongan pekerjaan. Hal ini terjadi karena banyak hal, tetapi biasanya letak geografis dan kekurangan informasi menjadi penyebab utamanya. Selain itu, pencari kerja yang berhenti karena mencari kesempatan yang lebih baik juga termasuk dalam golongan ini.

4. Pengangguran Musiman

Pengangguran ini terjadi karena adanya perubahan musim. Misalnya petani, mereka hanya akan bekerja pada saat musim tanam dan musim panen, tetapi setelah itu mereka akan menganggur, inilah yang disebut pengangguran musiman.

5. Pengangguran Teknologi

Pengangguran ini terjadi karena bidang-bidang produksi yang dulunya dikerjakan dengan tenaga manusia, sekarang bisa menjadi lebih mudah jika dikerjakan dengan teknologi. Hal inilah yang membuat posisi manusia tergusur dan digantikan oleh mesin.

6. Pengangguran Voluntary

Pengangguran ini agak lucu sebenarnya, golongan ini adalah orang-orang yang menganggur dengan sukarela, mereka sebenarnya bisa mendapatkan kerja, tetapi tidak mau/sukarela tidak bekerja. Biasanya hal ini terjadi karena orang tersebut dapat warisan atau faktor lain yang menyebabkan dia tidak perlu bekerja (kaya mendadak).

PENGANGGURAN BERDASARKAN SIFATNYA

1. Pengangguran Terbuka

Pengangguran terbuka adalah pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan. Pengangguran terbuka terjadi karena kurangnya kesempatan kerja yang ada, tidak mau bekerja atau adanya ketidakcocokan antara lowongan kerja yang ada dengan latar belakang pendidikan.

2. Setengah Menganggur

Setengah menganggur adalah orang yang pekerjaannya kurang dari 35 jam per minggu.

3. Pengangguran Terselubung

Pengangguran ini terjadi ketika ada tenaga kerja yang tidak bekerja dengan maksimal, dalam artian sebenarnya dia bisa melakukan hal yang lebih, tetapi karena tidak dibutuhkan maka ia menyimpan kemampuannya tersebut.

Contohnya begini, dalam pembuatan sebuah mobil-mobilan dibutuhkan 2 orang pekerja, tetapi karena tidak tega dengan sepupunya yang menganggur, Pak Hassan sebagai pemilik perusahaan menyuruh sepupunya membuat sebuah mobil mainan. Nah karena sepupu pak Hassan ini adalah tenaga tambahan/orang ke 3, maka dia tidak perlu bekerja secara maksimal karena sebenarnya sudah cukup 2 orang untuk produksi.

Begitu Squad, itu adalah penjelasan tentang pengangguran, ternyata tak semua pengangguran itu tidak bekerja karena tidak ada kesempatan, ada yang masih mencari kesempatan yang lebih baik, dan ada yang memang memutuskan untuk tak usah bekerja sekalian.

Nah agar lebih jelas lagi, kamu bisa lihat video penjelasannya di ruangbelajar. Di sana gak hanya ada penjelasan tentang materi ini aja lho, tapi ribuan video dengan pembahasan mata pelajaran lain yang pastinya menarik dan mudah dimengerti.

Apa yang dimaksud dengan pengangguran terbuka

ReferensiAlam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Sumber Foto

Mencari pekerjaan. Tautan: https://mmnews.tv/1-5mn-became-unemployed-in-3-months-due-to-covid-19-adb/Pekerja. Tautan: https://youthcarnival.org/bn/tag/%E0%A6%AA%E0%A7%87%E0%A6%B6%E0%A6%BE/

Artikel diperbarui 11 Desember 2020

Ilustrasi seorang pengangguran yang sedang mencari pekerjaan. Foto: Pixabay

Dari berbagai jenis pengangguran yang menjadi masalah besar di setiap negara, apa pengertian pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung? Sebelumnya, ketahui terlebih dahulu arti pengangguran secara umum.

Dikutip dari buku IPS Terpadu SMP Kelas VIII oleh Drs. Anwar Kurnia (2007: 69), pengangguran adalah orang yang berada dalam kondisi tidak bekerja sama sekali, sedang mencari pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau berusaha mendapatkan pekerjaan.

Tinggi rendahnya jumlah pengangguran di sebuah negara dapat dihitung dengan persentase tingkat penganggurannya. Tingkat pengangguran adalah perbandingan antara jumlah penganggur dan jumlah angkatan kerja dalam kurun waktu tertentu, yang dinyatakan dalam bentuk persentase.

Jika peningkatan jumlah angkatan kerja tidak diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerja, tingkat pengangguran di negara tersebut tinggi. Sebaliknya, jika peningkatan jumlah angkatan kerja diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerjanya, tingkat penganggurannya rendah.

Jenis pengangguran sendiri dapat dikelompokkan menurut faktor penyebab terjadinya dan lama waktu kerjanya. Berdasarkan lama waktu kerja, pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pengangguran terbuka, setengah menganggur, dan pengangguran terselubung.

Merangkum dalam buku Ekonomi untuk SMA dan MA karya Alam S (2007: 09), berikut masing-masing pengertiannya.

Ilustrasi pengangguran terbuka yang berusaha mencari pekerjaan. Foto: Pixabay

1. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)

Pengangguran ini digambarkan dengan situasi seseorang sama sekali tidak bekerja dan berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka bisa disebabkan oleh:

  • Tidak tersedianya lapangan kerja

  • Ketidakcocokkan antara kesempatan kerja dan latar belakang pendidikan

  • Keinginan untuk tidak mau bekerja.

Untuk menghitung berapa besar tingkat pengangguran terbuka, dapat dilakukan dengan rumus berikut:

Tingkat Pengangguran Terbuka = Jumlah Pengangguran Terbuka/Angkatan Kerja x 100%

2. Setengah Menganggur (Underemployment)

Kondisi pengangguran ini digambarkan dengan seseorang yang bekerja, tetapi tenaganya kurang termanfaatkan, yang diukur berdasarkan curahan jam kerja, produktivitas kerja, dan penghasilan yang diperoleh.

Misalnya, orang yang bekerja sebagai tenaga kerja lepas (freelance). Orang tersebut tidak mendapat kepastian tentang mengerjakan sebuah pekerjaan di waktu tertentu. Untuk menghitung berapa besar tingkat setengah menganggur, dapat dilakukan dengan rumus berikut:

Tingkat Setengah Menganggur = Bekerja Kurang dari 35 Jam per Minggu/Angkatan Kerja x 100%

Ilustrasi pengangguran terselubung karena adanya ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan bakat yang dimiliki seseorang. Foto: Pixabay

3. Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)

Kondisi pengangguran ini terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja secara optimal. Situasi ini disebabkan adanya ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan bakat dan kemampuannya. Dampak ketidakcocokan akan berpengaruh pada produktivitas kerja dan penghasilan yang diterima seseorang akan rendah.

Sebagai contoh, seseorang lulusan D-3 Keperawatan bekerja pada bagian pemasaran sebuah perusahaan. Selama masa kerja berlangsung, ia tidak bisa menjalankan fungsi pemasaran dengan baik, sehingga menghambat proses kerja yang ada.

Pengangguran terselubung juga dapat terjadi karena terlalu banyak tenaga kerja yang dipakai untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang melebihi batas optimalnya.

Misalnya, sebuah perusahaan mempekerjakan 10 karyawan untuk menangani bidang produksi. Padahal, hanya dengan 7 karyawan, tugas tersebut sudah tertangani dengan baik. Pada contoh ini, dapat disimpulkan bahwa ada 3 karyawan yang dikatakan sebagai pengangguran terselubung.