Apa yang dimaksud dengan prive dalam akuntansi

Pahami apa itu prive dan cara mengelolanya dengan baik di sini!

Jika berkecimpung dalam dunia bisnis, Sobat OCBC tentu tak asing lagi dengan istilah prive. Prive adalah sebutan untuk investor yang menarik aset atau modal mereka dari sebuah perusahaan. Hal tersebut merupakan legal dan diperbolehkan karena prive memang termasuk hak seorang investor.

Nah, penarikan aset di sini tidak hanya terbatas pada uang saja, namun juga aset lain seperti alat produksi dan withdraw saham. Untuk lebih jelasnya, langsung simak ulasan lengkap seputar apa itu prive dalam artikel OCBC berikut yuk!


Apa itu Prive?

Prive adalah tindakan penarikan modal yang sudah diinvestasikan pada perusahaan oleh investor atas persetujuan satu sama lain. Modalnya dapat berupa saham, uang, aset, maupun alat produksi.

Prive adalah suatu tindakan yang mempengaruhi ekuitas perusahaan. Biasanya, penarikan ini dilakukan guna kebutuhan pribadi investor dan jumlahnya juga sesuai modal awal. Untuk melakukannya, mereka harus mendapat persetujuan dari dewan komisaris.


Pencatatan Prive dalam Laporan Perubahan Modal

Berdasarkan pengertian prive di atas, dapat disimpulkan bahwa tindakan ini menyebabkan pengurangan modal sehingga harus dicatat dalam laporan perubahan modal, yakni melalui tiga cara berikut.

  • Catat penarikan modal sebagai piutang, dengan demikian investor wajib mengembalikan modal maupun uang yang mereka tarik. Hal ini membutuhkan komitmen kuat guna mencegah terganggunya arus permodalan perusahaan.
  • Catat setiap penarikan sebagai pengurang modal. Hal ini dilakukan jika investor menarik atau mengurangi modalnya secara langsung.
  • Mengecualikan prive dari laporan laba rugi. Dengan demikian, penarikan pada debit tidak masuk ke dalam laba-rugi, melainkan sebagai pengurang modal yang diambil langsung dari modal. Jadi, penarikan dianggap sebagai kegiatan di luar aktivitas.

Apakah Prive Dikenakan Pajak?

Prive adalah aktivitas penarikan yang tidak dikenakan pajak meskipun nominalnya tinggi. Hal ini sebagaimana diatur dalam UU PPh pasal 4 ayat [3] huruf i, yakni bagian laba yang diterima anggota CV dengan modal tidak terbagi atas saham, persekutuan, firma, perkumpulan, dan kongsi dikategorikan ke dalam unit penyertaan kontrak investasi kolektif.

Pada badan-badan tersebut, pajak yang dikenakan sifatnya kesatuan sebagai lembaga. Jadi, laba yang Anda terima sebagai anggota bukanlah objek pajak. Selain itu, prive juga bukan objek PPh bagi orang pribadi karena pencatatannya dilakukan dalam SPT Tahunan 1770 sebagai wajib pajak pribadi dengan penghasilan bukan objek pajak.


Contoh Prive

Contoh prive adalah Andi memiliki 20% saham perusahaan A. Lalu karena ia ingin membeli rumah baru, ia menarik modalnya sebesar Rp50 juta dari bagian kemitraan bersama perusahaan. Maka A akan mencatat penarikan tersebut dalam jurnal sebagai berikut.

[D] Prive Rp50.000.000 [K] Kas Rp200.000.000

Jadi, setelah tutup buku akhir tahun, modal Andi akan berkurang Rp50 juta akibat penarikan tersebut.


Kategori Prive

Prive adalah suatu transaksi penarikan yang terdiri dari 4 kategori, yakni sebagai berikut.

  • Membagi laba dengan menggunakan nama baik dalam bentuk apapun.
  • Anggota CV yang menggunakan dana perusahaan untuk kepentingan pribadinya.
  • Sekutu pasif maupun aktif yang menarik modalnya.
  • Gaji yang hendak dibayarkan kepada sekutu pasif maupun aktif dalam hal modalnya tidak terbagi dalam bentuk saham.

Karakteristik Prive

Meskipun dilakukan oleh pemilik modal, namun penarikan ini juga dipantau oleh perusahaan guna menjaga stabilitas saldo mereka. Oleh karena itu, dibuatlah akun prive guna memperlancar pengawasan tersebut.

Adapun karakteristik akun prive adalah:

  • Sebagai akun temporal atau sementara yang tidak bersifat simultan maupun digunakan berkelanjutan karena pada akhir tahun akan diseimbangkan dalam buku besar bersama kredit. Jadi, penggunaannya hanya pada tahun ketika penarikan dilakukan.
  • Dapat dibuat oleh perusahaan maupun badan usaha yang belum berbadan hukum.
  • Bukan merupakan akun pengeluaran karena tidak termasuk biaya yang dikeluarkan bisnis.
  • Berkaitan dengan rangkaian proses pelacakan modal yang dilakukan perusahaan guna menjaga kestabilan saldo bisnis secara keseluruhan.
  • Dibuat oleh perusahaan kemitraan, persekutuan komanditer, ataupun perusahaan perseorangan.

Cara Menghitung Prive

Cara menghitung prive adalah dengan menggunakannya sebagai pengurang modal perusahaan. Rumus prive adalah:

Prive = Modal akhir - [Modal awal + Laba]

Contohnya perhitungan prive adalah sebagai berikut.

PT ABC memiliki modal awal sebesar Rp150 juta. Laba bersih perusahaan adalah sebesar Rp50 juta. Lalu salah satu investornya menarik dana sehingga modal akhirnya tinggal Rp170 juta. Maka total prive dapat dihitung melalui mekanisme berikut.

Prive = Modal akhir - [Modal awal + Laba] Prive = Rp170 juta - [Rp150 juta + Rp50 juta] Prive = Rp170 juta - [Rp200 juta] = -Rp30 juta

Keterangan: tanda [-] menunjukkan penarikan modal.


Cara Mengelola Prive dengan Baik

Setelah mengetahui pengertian, contoh, kategori, dan karakteristik penarikan ini, tentu Anda perlu mempelajari bagaimana mengelolanya dengan baik. Nah cara-cara pengelolaan prive adalah sebagai berikut.

  1. Membatasi Jumlah Penarikan
    Salah satu tips pengelolaan prive adalah dengan membatasi jumlah penarikan, yakni jangan sampai melebihi 50% dari modal awal agar tidak mengganggu kestabilan finansial perusahaan.

  2. Menyiapkan Dana Cadangan
    Agar finansial perusahaan tidak terlalu terganggu ketika pemilik modal menarik modalnya tiba-tiba, perlu ada dana darurat sebagai backup guna memenuhi kebutuhan tak terduga. Misalnya dengan mengambil dari laba yang ditahan.

  3. Tidak Melebihi Imbal Hasil
    Anda perlu membuat kebijakan bahwa total prive adalah kurang dari imbal hasil yang diterima investor. Hal ini penting guna menghindari masalah keuangan perusahaan.

  4. Melakukan Evaluasi Prive
    Tips berikutnya dalam mengelola prive adalah dengan melakukan evaluasi rutin untuk memantau aktivitas investor dalam mengelola modal perusahaan. Jangan sampai mereka menarik dana melebihi persentase yang diberikan agar tidak berpengaruh pada kinerja bisnis.

  5. Memisahkan Urusan Pribadi dan Perusahaan
    Hal yang patut diperhatikan dalam mengurus prive adalah memisahkan urusan pribadi dari perusahaan. Caranya adalah dengan menghimbau agar investor tidak terlalu banyak menarik modal demi memenuhi gaya hidup mereka.

Itulah penjelasan dari OCBC seputar apa itu prive. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa prive haruslah dilakukan dengan hati-hati. Sebab, penarikan modal tentu akan mempengaruhi ekuitas perusahaan. Terakhir, semoga artikel ini bermanfaat ya!


Untuk orang awam yang tidak bergelut di dalam dunia usaha, mungkin masih banyak yang jarang mendengar dan tidak mengetahui arti dari prive. Tetapi untuk orang-orang yang memang bergelut di dalamnya, istilah prive tentu sudah tidak asing lagi.

Di dalam dunia usaha, prive dalam akuntansi adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini dikarenakan prive berkaitan dengan aset, investasi, atau modal yang dimiliki oleh seseorang [investor]. Selain itu, prive dalam perusahaan juga dapat mempengaruhi perhitungan ekuitas pada akhir tahun.

Apa itu Prive dalam Akuntansi?

Prive dalam Akuntansi adalah pengambilan atau penarikan kembali modal berupa investasi atau aset yang sudah dilakukan oleh investor untuk kepentingan pribadi senilai modal awal. Prive dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan faktur yang terperinci. Meskipun demikian, perhitungan prive yang tepat dilakukan setiap akhir tahun.

Untuk melakukan pengambilan atau penarikan tersebut, investor harus berdiskusi dengan dewan komisaris perusahaan yang bersangkutan terlebih dahulu. Jika disetujui, investor tersebut dapat mengambil atau menarik kembali modal yang ditanamkannya.

Prive yang sudah dilakukan oleh investor akan berpengaruh pada perhitungan ekuitas akhir tahun karena masuk ke dalam kolom saldo debit pada pembukuan perusahaan. Meskipun demikian, prive adalah hak setiap investor.  

Kategori Transaksi Prive

Selain uang, investor juga dapat menginvestasikan modal pada suatu perusahaan dalam bentuk barang dagangan, aktiva tetap, atau aktiva tidak tetap. Nantinya, modal tersebut dapat diambil atau ditarik oleh investor yang bersangkutan untuk kepentingan pribadinya atas persetujuan dewan komisaris. Di dalam prive, ada beberapa kategori transaksi, di antaranya:

  1. Anggota perusahaan, seperti dalam perseroan komanditer [CV], yang menggunakan dana untuk kepentingan pribadi.
  2. Pembagian keuntungan atau laba dalam bentuk apa pun.
  3. Sekutu aktif atau sekutu pasif yang melakukan prive.
  4. Gaji yang akan dibayarkan pada sekutu aktif dan sekutu pasif, yang besar modalnya tidak terbagi oleh saham.

Baca juga: Konsep Jurnal Akuntansi dan Buku Besar Yang Perlu Dipahami

Cara Untuk Memasukkan Prive Dalam Laporan Perubahan Modal

Prive dalam Akuntansi adalah salah satu penyebab berubahnya modal dalam laporan perubahan modal. Untuk mengetahui atau menghitung prive, ada 3 cara yang dapat dilakukan dalam membuat laporan perubahan modal, di antaranya:

  1. Mencatat Prive Sebagai Pengurang Modal

Cara yang satu ini dilakukan saat investor melakukan prive dengan mengurangi modal secara langsung.

  • Mencatat Prive Sebagai Piutang

Mencatat prive sebagai piutang menjadi cara yang jarang dilakukan karena prive dianggap sebagai piutang investor pada perusahaan yang bersangkutan. Investor harus mengembalikan uang atau modal yang diambil sehingga dibutuhkan komitmen yang kuat agar tidak sampai mengganggu dari arus modal dan kas perusahaan.

  • Tidak Memasukkan Prive Ke Dalam Laporan Laba Rugi

Tidak memasukkan prive ke dalam laporan laba rugi menjadi cara yang sering dilakukan oleh perusahaan. Prive yang ada di debit tidak akan dimasukkan sebagai beban laporan laba rugi, tetapi akan dimasukkan dalam pengurang untuk modal yang langsung dihitung dalam laporan perubahan modal. Hal ini dikarenakan prive dalam Akuntansi adalah bukan bagian operasional bisnis.

Contoh Dari Laporan Perubahan Modal Dengan Memasukkan Prive

Contoh Dari Laporan Perubahan Modal Dengan Memasukkan Prive. Sumber

Tips Mengelola Prive

Agar prive yang sudah dilakukan oleh investor tidak memberikan dampak buruk pada perusahaan yang bersangkutan, ada beberapa tips mengelola prive yang dapat investor lakukan, seperti berikut ini.

Untuk pemilik perusahaan, buatlah batasan prive yang dapat dilakukan oleh para investor. Misalnya, Anda dapat membuat batasan prive maksimal 50% dari modal awal yang ditanamkan.

Meskipun tidak termasuk prive, dana cadangan dapat digunakan sebagai backup saat investor melakukan prive. Dana ini harus disediakan untuk kebutuhan mendesak dan tidak terduga.

Mengevaluasi prive haruslah dilakukan oleh perusahaan secara rutin untuk menghindari terjadinya masalah besar di kemudian hari. Pengevaluasian ini harus dilakukan karena para investor sering menggunakan prive secara tidak bijak yang berakibat pada memburuknya saldo debit perusahaan. Dengan begitu, para investor tidak dapat melakukan prive melebihi modal yang ditanamkannya pada suatu perusahaan.

  • Jumlah Prive Tidak Melebihi Laba Yang Diterima

Untuk pemilik perusahaan, buatlah aturan mengenai besarnya jumlah prive yang dapat diambil agar tidak melebihi jumlah laba yang akan diterima oleh perusahaan yang bersangkutan. Hal ini harus dilakukan untuk menghindari terjadinya permasalahan keuangan dalam perusahaan.

  • Memisahkan Dana Pribadi Dan Dana Prive

Meskipun dapat digunakan untuk kepentingan pribadi, Anda sebaiknya tetap memisahkan antara dana pribadi dan dana prive. Hindari juga penggunaan dana prive untuk memenuhi gaya hidup Anda. Pemisahan dana ini harus dilakukan untuk menghindari masalah dan hal-hal lainnya yang tidak diinginkan.

Baca juga: Cara Dan Contoh Lengkap Membuat Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Dampak Prive

Jika investor melakukan prive, ada dampak yang akan dirasakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Saat melakukan prive, perhitungan ekuitas akhir tahun perusahaan yang bersangkutan akan mengalami pengurangan. Hal ini dikarenakan prive dalam Akuntansi adalah termasuk golongan saldo debit.

Prive dalam Akuntansi adalah hal yang sering dilakukan dan menjadi hak setiap investor. Meskipun demikian, untuk melakukan prive, para Investor harus mendapat persetujuan dari dewan komisaris perusahaan yang bersangkutan terlebih dahulu.

Laporan keuangan dengan prive di dalamnya dapat dibuat menggunakan aplikasi Finata.id dan berbagai fitur yang ada didalamnya. Selain berfungsi untuk menyusun laporan, aplikasi ini juga bisa membantu anda untuk mengelola bisnis atau usaha yang sedang anda jalani. Dijaman yang serba cepat dan modern ini, sudah saatnya bagi anda untuk mengganti cara-cara manual dengan menggunakan teknologi yang mempermudah kegiatan kita.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề